Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin Struktur
bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Bangunan bentang lebar biasanya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar. Salah satu pengaplikasian
struktur bentang lebar adalah pada bandar udara, Gedung olahraga, dll.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Struktur Bangunan Bentang lebar ?
2. Apa Saja Jenis Struktur pada bangunan Bentang lebar?
3. Apa saja syarat bangunan Bentang lebar ?
4. Bangunan seperti apakah yang menerapkan struktur bentang lebar ?

1.3 Tujuan
1. Untuk Memahami dan mengetahuai struktur bangunan bentang lebar.
2. Untuk Memahami dan mengerti jenis-jenis Struktur bangunan bentang lebar.
3. Untuk Memahami dan Mengetahui syarat bangunan bentang lebar
4. Untuk mengetahui salah satu contoh bangunan yang menerapkan struktur bentang
lebar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur Bangunan Bentang lebar
Secara umum, bangunan bentang lebar adalah bangunan yang membentang
sangat lebar dan luas sehingga menghasilkan ruangan yang lebih lenggang dan
memudahkan ruang gerak.
Namun secara istilah arsitektur bentang lebar adalah bangunan yang bisa
digunakan sebagai ruangan yang bebas tanpa batasan kolom sehingga memiliki
ukuran panjang dan seluas mungkin.
Bangunan bentang lebar pada dasarnya dibuat untuk menciptakan ruangan yang
sangat luas agar bisa digunakan sesuai kebutuhan tertentu.
Jadi, di dalam ruangan tidak ada tiang dan kolom-kolom yang membatasi
ruang gerak dan membuatnya terlihat lebih sempit. Menurut Tangoro dalam bukunya
yang berjudul Ilmu Bangunan Struktur Bentang Lebar, sebuah bangunan bisa disebut
arsitektur bentang lebar apabila ukuran kolom bentang lebar mencapai lebih dari 20
meter.
Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa system
struktur yaitu:
 Struktur rangka batang dan rangka ruang
 Struktur fumicuhar, kabel dan pelengkung
 Struktur Plan dan Grid
 Struktur membran meliputi pneumatik dan struktur tent (tenda) & net (jaring)
 Struktur cangkang

2. Jenis-jenis struktur bentang lebar


1. Struktur Kabel
Struktur kabel sudah lama dikenal oleh manusia. Hal ini bisa kita lihat dari
konstruksi jembatan gantung yang melibatkan berbagai bahan bangunan yang
berasal dari alam. Contohnya akar pohon, rotan, hingga bambu. Untuk
menyeberangi sungai di area pedalaman, konstruksi jembatan gantung yang
sederhana ini masih saja digunakan.
Kini, penggunaan struktur kabel pun telah merajai berbagai stadion olahraga
yang memiliki bentang yang sangat lebar. Bedanya, berbagai kabel yang
digunakan dibuat dari bahan baja. Pada ilmu teknik sipil, penggunaan atap kabel
pada stadion sangat efektif dan cenderung diminati.
Hal ini karena struktur kabel tidak memerlukan kolom besar untuk memikul
beban, sehingga bisa menambah nilai estetis bangunan. Tak hanya itu saja. Arah
pandang dan sudut pandang penonton yang sedang menonton pertunjukkan di
dalam gedung pun tidak terganggu oleh kehadiran kolom-kolom tersebut.
2. Struktur Busur ( Arch)
Sistem struktur busur berupa elemen garis berbentuk busur dengan lenting
tertentu. Kekuatan lenting inilah yang bertugas menahan beban bangunan. Sistem
struktur busur ini merupakan struktur bentang lebar yang sudah lama digunakan,
bahkan di zaman romawi sekalipun. Sistem ini memanfaatkan kelentingan
susunan material secara melengkung, seperti pada susunan arch bata, beton, kayu,
dan baja.

3. Struktur Kubah (Dome)


Sistem struktur kubah merupakan salah satu bentuk yang paling efisien untuk
menutup area yang luas karena bisa “membungkus” jumlah maksimum ruangan,
dengan luas yang minim. Struktur kubah pun dinilai lebih kuat dan tahan gempa.
Meski demikian, bentuknya yang setengah lingkaran dinilai tidak terlalu fleksibel.
Dalam pengerjaannya, pekerja bangunan yang mengerjakan konstruksi bangunan
ini pun perlu lebih teliti dan presisi.
4. Sistem Cangkang (Shell)
System bangunan ini terinspirasi dari alam seperti cangkang telur, cangkang
kepiting, cangkang keong, dan sebagainya. Itulah sebabnya, struktur cangkang ini
berbentuk struktural tiga dimensi dengan sifat kaku, tipis, dan melengkung.
Bentuk struktural dari sistem cangkang pun beraneka ragam. Namun, yang
paling umum adalah permukaan satu sumbu seperti permukaan bola atau
permukaan parabola.
5. Sistem Membran (Tenda)
Sistem struktur membran biasanya digunakan sebagai penutup atap bangunan.
Penggunaan sistem membran pada atap bangunan cenderung diminati karena
kualitas yang transparansi, ringan, dan mudah diterapkan pada ruang berskala
besar.
6. Sistem Pneumatik
Sistem Pneumatik adalah sistem atap bangunan yang termasuk dalam soft
shell. Agar stabil, sistem pneumatic mengandalkan tekanan internal yang lebih
tinggi dibanding tekanan eksternal. Media yang digunakan pun beraneka ragam
seperti zat cair, busa, butiran, dan gas. Namun yang paling umum digunakan
adalah udara atau gas.
Struktur ini sangat mudah dan cepat dibangun, dan sangat ringan Material
utamanya adalah lembaran kain dengan ketebalan tidak lebih dari 0.5 mm yang
tidak memberatkan bangunan. Meski demikian, karena strukturnya yang
cenderung tipis, sistem pneumatic cenderung rentan terhadap sobek, kebocoran,
dan tidak kuat menahan beban vertikal.
7. Sistem Space Frame (Truss)
Sistem spaceframe merupakan struktur ringan namun kaku yang
dikonstruksikan dari elemen tiang yang mengikuti pola geometris tertentu. Di
kalangan arsitek dan kontraktor, sistem struktur spaceframe dinilai sangat ringan
sehingga mudah diangkut, dirakit, dirangkai, hingga menghemat waktu
pembangunan. Sistem spaceframe juga memiliki kekurangan yang perlu
diperhatikan yaitu adanya penggunaan material baja yang tidak tahan api serta
pemasangan yang memerlukan tingkat presisi tinggi.
8. Sistem Folded Plate (Lipat)
Sistem ini memang cenderung rumit karena memerlukan rakitan plat datar
kaku yang membawa beban tanpa penggunaan balok pendukung tambahan di
sepanjang tepi.
Bagi bangunan yang berada di daerah curah hujan tinggi, bentuk atap sistem
folded plate sangat tepat diaplikasikan. Bentuk ini juga sangat tepat untuk
mengatur cahaya. Meski demikian, ada kemungkinan terjadinya talang kantong
jika atap dengan sistem folded plate tidak dibuat dengan benar atau salah
rancangan.

Struktur bentang lebar mempunyai empat sistem struktur :

1. Form active structure system

Sistem ini memiliki hubungan antara bentuk dan struktur yang dekat dan dapat
menghasilkan bentuk unik. Sehingga para teknisi diharapkan mampu
mengelaborasi bentuk dengan pertimbangan sistem struktur ini dan memahami
sistem kerjanya. Struktur ini terdiri dari :
 Cable System
Struktur bentang lebar kabel menggunakan material jenis kabel berbahan
solid untuk menjadi penahan beban bangunan. Kabel tersebut ditarik agar dapat
menahan beban dengan baik. Gaya tarikan yang bekerja pada material kabel
adalah gaya vertikal dan horizontal.
 Tent system
Tent system punya sebutan lain yakni sistem struktur membran. Jenis
struktur ini menggunakan material yang bagian permukaannya yang bersifat lentur
dan tipis. Maka dari itu, ketika terkena angin yang kencang, material ini dapat
berubah bentuk atau menjadi bergelombang.
Untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk struktur membran, biasanya
dipasang internal rigid structure yang dapat memberikan volume serta membuat
permukaannya lebih solid. Internal rigid structure tersebut dipasangkan pada
membran.
 Pneumatic system
Pneumatic merupakan kata dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyebutkan udara atau angin. Jadi, gedung yang menggunakan sistem bentang
lebar ini akan memiliki struktur atap yang mengembang karena terisi oleh udara.
Biasanya material yang digunakan untuk struktur ini bahannya bisa jadi mirip
dengan sistem struktur jenis membran. Ada dua jenis pneumatic system. Yang
pertama adalah air supported structure dan yang kedua adalah air inflated
structure.
 Arch system
Arch system yang juga disebut sebagai sistem struktur busur merupakan
sistem bentang lebar sudah ada sejak masa bangsa Yunani dan Romawi. Struktur
ini terkenal karena menggunakan bahan-bahan solid sebagai strukturnya. Dahulu,
bangsa Yunani dan Romawi menggunakan material batu.

Anda mungkin juga menyukai