Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mejelaskan pengertian dan definisi dari sistem bangunan bentang lebar.
2. Menjelaskan syarat dan kriteria luasan untuk bangunan bentang lebar.
3. Menjelaskan jenis – jenis dari struktur bangunan bentang lebar.
4. Menjelaskan hasil studi kasus dari jenis struktur bangunan bentang lebar.
BAB II
PEMBAHASAN
Rangka batang ada dua macam, yaitu plane truss dan space truss.
Plane Truss (rangka bidang) adalah truss yang elemen dan joint
berada dalam suatu bidang 2 dimensi. Berikut terdapat bentuk
dasar dari plane truss, yaitu :
Pitched truss atau common truss, dpat dibedakan dari bentuk
segitiganya. Tipe ini sering digunakan untuk konstruksi atap. Tipe
truss ini ditentukan berdasarkan bentang, beban dan spasi.
Parallel truss atau flat truss, biasanya digunakan untuk konstruksi
lantai.
Kombinasi dari kedua bentuk tersebut adalah Truncated truss
digunakan pada kosntruksi hip roof.
System Takenaka
2) Grid konstruksi
Grid konstruksi merupakan jarak antar elemen pendukung
bangunan yang berupa konstruksi bidang bukaan dan
konstruksi bidang partisi atau pembatas. Perencanaan grid
konstruksi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan,bias
berirama maupun tidak.
3) Grid servis
Grid servis merupakan jarak perletakan titik – titik servis
yang didistribusikan pada bagian bangunan, seperti pada titik
lampu, ac system, fire protection, maupun utilitas bangunan
lainnya yang membutuhkan jalur distibusi tertentu. Penataan
komponen ini terkait dengan aspek yaitu:
Aspek fungsional
Aspek kenyamanan
Aspek estetika
4) Planning grid
Planning grid merupakan penataan layout area kerja baik
individual maupun group. Grid ini memiliki detail yang lebih
tinggi hingga berupa layout penataan area kerja.
3. Klasifikasi Shell
Bentuk-bentuk dasar dari cangkang, terdapat banyak Variasi
bentuk cangkang yang tak terhingga banyaknya dapat digolongkan
menurut berbagai cara (metoda) penggolongan. Prinsip dari tiap
metode tersebut adalah merupakan penyederhanaan dalam bidang
kerjanya, sesuai dengan penggunaanya. Konstruktor membuat
penggolongan atas struktur sesuai bentuk yang sama. Dalam analisa
geometric pembagian bentuk didasarkan atas hukum aljabar dan
trancedental surface. Arsitektur dapat lebih bertolak pada bentuk-
bentuk luar dan menggolongkannya ke dalam bentuk-bentuk dasar
tanpa mengabaikan hal-hal diluarnya. Atas dasar ini bentuk-bentuk
cangkang di sini dibagi menurut tipe kelengkungan permukaannya
sebagai berikut :
o Cangkang melengkung ke satu arah
o Cangkang melengkung ke dua arah
o Cangkang dengan bentuk bebas (free form).
5. Sifat-sifat Lokal permukaan kulit kerang
Sifat-sifat permukaan kulit kerang dibagi atas dua
kategori,yaitu ;
Sifat lokal,yang menentukan geometri dari permukaan segera
sekitar suatu titik.
Sifat umum,yang menerangkan bentuk dari permukaan
sebagai suatu keseluruhan.
Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite
direction yang memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah
lengkungan.
5) Material
Menurut Salvadori dan Levy (1986 ), kulit kerang tipis atau
cangkang terbuat dari bahan-bahan seperti logam, kayu, dan
plastik yang mampu menahan tegangan tekan dan ada kalanya
tegangan tarik. Akan tetapi beton bertulang merupakan suatu
bahan ideal untuk struktur kulit kerang tipis karena mudahnya
beton dituang atau dibentuk menjadi bentukbentuk lengkung.
2.1 Studi Kasus dari Struktur Bangunan Bentang Lebar
1. Pyramide du Louvre (Struktur Rangka Batang)
Arsitek : IM Pei
Lokasi : Paris Perancis
Waktu Pembuatan : 1983-1989
Type banguan : Pintu masuk museum seni
Sistem konstruksi : Struktur kaca, baja dan kabel
Style : Modern
Konteks : Urban
Ukuran : Lebar : 35.42 m
Tinggi : 21.64 m
Pyrámide du Louvre merupakan pintu masuk baru sebagai salah satu akses
menuju galeri museum yang terdapat di bawahnya. La Pyrámide Inversee
merupakan pirámide dengan ketinggian lebih kecil (sekitar 5 meter) dibanding
pyramid utama (ketinggian mencapai 21.64 meter dengan lebar sisi 35.42 meter)
yang berfungsi sebagai skylight mall bawah tanah.
Material yang digunakan pada Pyrámide du Louvre yaitu baja sebagai material
utama, stainless steel, dan kaca. Material kaca digunakan sebagai penutup
bagian luar bangunan atau façade dengan ketebalan 3 cm yang dihubungkan
dengan stainless steel dengan panjang 381mm. Penggunaan material baja
berupa baja profil digunakan sebagai kerangka bangunan dengan menggunakan
baut dan las sebagai alat sambungnya.
Sistem Struktur dan Konstruksi Pyrámide du Louvre
Beban angin
Sambungan
Engsel/sendi
sebagai
sambungan di
masing-masing
titik joint
entrance
Pada diagram distribusi gaya di atas terdapat tanda anak panah berwarna
merah sebagai penyalur beban utama dari puncak atap untuk disalurkan ke
konstruksi selanjutnya yang lebih kecil massa jenisnya (tanda anak panah
berwarna kuning).
Identifikasi Pembebanan
Sistem struktur bangunan ini nampak jelas bahwa distribusi penyaluran beban
utama terbagi dalam 6 pixel (kerangka utama berwarna hitam) yang saling
disilangkan satu sama lainnya, dari masing-masing pixel struktur dan
konstruksinya masih terbagi lagi menjadi ukuran yang lebih kecil (kerangka
berwarna abu-abu) dengan bentukan dan prinsip yang sama. Penerapan cross-
sectional ini ditujukan untuk mengantisipasi tegangan dalam. Dengan
menggunakan sistem struktur dan konstruksi ini maka diagram penyaluran gaya
dan beban dapat merata sehingga bangunan pun menjadi kokoh.
Kelebihan truss system yaitu sistem konstruksi yang berbentuk segitiga dimana
bentuk segitiga merupakan bentuk konstruksi yang lebih stabil dari bentuk dasar
lainnya, karena bentuk tersebut mampu menahan gaya lateral (gaya horisontal),
cocok untuk bangunan bentang lebar, dan relatif mudah untuk menyesuaikan
dengan bentuk secara menyeluruh, perhitungan beban external, bentang
bangunan,dan penyesuaian cross-sectional dari tiap-tiap bagian untuk
mengantisipasi tegangan dalam. Sistem rangka ini memiliki kelemahan yaitu
tidak mampu menahan gaya tekan, tidak stabil menahan gaya lateral tegak lurus
bidang memanjang, dan jika bentang bangunan makin lebar maka tiang penahan
yang dibutuhkan makin tinggi atau besar.
Sepanjang beban hanya diterapkan pada sambungan truss (joint), dan joint
bertindak sebagai engsel atau sendi. Setiap bagian dari truss adalah di dalam
tekanan murni atau tegangan murni, momen tekuk, gaya yang lebih kompleks
lainnya pada kenyataanya nol. Hal ini membuat truss lebih mudah untuk
dianalisis dan hal ini juga membuat truss secara fisik lebih kuat dari cara lainnya
dalam mengatur material, karena hampir setiap material dapat menahan lebih
banyak beban yang lebih besar pada tegangan dan tekanan daripada tekuk,
torsi, atau macam-macam gaya yang lainnya. Analisis struktural pada berbagai
macam truss dapat dihitung dengan menggunakan metode matriks seperti
metode kekakuan matriks (Matrix stiffness method) atau metode fleksibilitas
(Flexibility method).
Berikut ini merupakan prinsip penerapan sistem truss frame pada suatu
bangunan,yaitu:
Dari prinsip di atas, ternyata sistem dan konstruksi yang digunakan pada
Pyrámide du Louvre ini memiliki kesamaan prinsip dengan sistem warren dimana
terdapat bentuk kerangka yang saling disilangkan pada suatu struktur dengan
menggunakan bentuk segitiga sebagai bentuk geometri utama yang disusun
sedemikian hingga struktur bangunan tersebut stabil.
DENAH
POTONGAN
Model 3D Referensi
dengan Sketch Up
ISOMETRI DAN
TAMPAK DEPAN
2. GUMAYA TOWER HOTEL
Bangunan bagian depan memiliki 15 lantai dan lantai semi basement dan 1 lantai
basemant dengan system portal dan rangka pemikul beban lateral (shear wall
dan core wall). Bangunan bagian belakang memiliki 2 lantai dengan dua system
pelat flab slab, 1 lantai semi basemant dan 1 lantai basemant. Modul strukturnya
memiliki ukuranya yang berfariasi yaitu: 5 x 8, 5 x 9, 8 x 10.
Karakterisktik Bangunan
1) Aspek arsitektural
2) Aspek fungsional
1) Perencanaan Pelat
Untuk merencanakan pelat beton bertulang yang perlu
dipertimbangkan tidak hanya pembebanan, tetapi juga ukuran dan syarat
- syarat dan penuh untuk mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku
terhadap momen puntir dan juga di dalam pelaksanaan pelat akan dicor
bersamaan dengan balok. Pelat merupakan panel - beton bertulang yang
mungkin bertulangan dua atau satu arah saja tergantung sistem
strukturnya. Dimensi bidang pelat Lx dan Ly ditampikan pada Gambar
3.3:
Konsep dasar perencanaan
Beban gravitasi merupakan beban yang berasal dari beban mati struktur
dan beban hidup yang besarnya disesuaikan dengan fungsi bangunan
(Juwana,2005). Struktur lantai merupakan bagian terbesar dari struktur
bangunan, sehingga pemilihannya perlu dipertimbangkan secara seksama,
diantaranya:
1) Pertimbangan terhadap berat sendiri lantai, makin ringan beban lantai
makin berkurang dimensi kolom dan pondasinya serta makin
dimungkinkan menggunakan bentang yang lebih besar.
2) Kapasitas lantai untuk memikul beban pada saat pekerjaan konstruksi.
3) Dapat menyediakan tempat/ruang bagi seluruh utilitas yang diperlukan.
4) Memenuhi persyaratan bagi ketahanan terhadap api.
5) Memungkinkan bagi kesinambungan pekerja konstruksi, jika pelaksanan
pembangunannya membutuhkan waktu yang panjang. 6) Dapat
mengurangi penggunaan alat bantu pekerjaan dalam pembuatan pelat
lantai ( perancah – steiger ).
Elemen-elemen penahan gaya gravitasi terdiri atas elemen struktur
horizontal dan vertikal. Pada bangunan tinggi, elemen struktur horizontal tidak
dipengaruhi oleh banyaknya lantai atau ketinggian bangunan. Dimensi elemen
struktur ini hanya dipengaruhi oleh panjang bentang dan beban yang bekerja
padanya. Struktur yang menggunakan bahan beton bertulang harus mengacu
pada SNI 03- 1728 – 2002 tentang tata cara perencanaan struktur beton untuk
bangunan gedung. Elemen struktur besar. Oleh sebab itu, dimensinya pun
semakin kebawah semakin besar. Selain portal yang merupakan elemen
struktur vertikal yang menahan beban aksial, dalam struktur ini juga
digunakan flat slab concrete.
1. Flab Slab concrete
Flate Plate (pelat datar) adalah pelat beton pejal dengan tebal
merata yang mentransfer beban secara langsung ke kolom pendukung
tanpa bantuan balok (McCormac, 2003). Pelat ini memerlukan tinggi
lantai terkecil untuk memberikan persyaratan tinggi ruangan dan
memberikan fleksibilitas terbaik untuk susunan kolom dan partisi. Pelat
ini juga memberikan sedikit penghalang untuk pencahayaan dan
ketahanan api yang tinggi karena hanya ada sedikit sudut tajam
dimana pengelupasan beton dapat terjadi. Pelat datar mungkin
merupakan sistem pelat yang paling umum dipakai saat ini untuk
konstruksi hotel beton bertulang bertingkat banyak.
T adalah waktu getar dari struktur bangunan pada arah-X (Tx) dan
arah-Y (Ty). Untuk perencanaan awal, waktu atau periode getar dari
bangunan gedung dihitung dengan menggunakan rumus empiris: Tx = Ty
= 0,06 x H0,75 (dalam detik) Beban geser dasar nominal V harus
dibagikan sepanjang tinggi struktur bangunan gedung menjadi beban-
beban gempa nominal statik ekivalen Fi. Apabila rasio antara tinggi
struktur bangunan gedung dan ukuran denahnya dalam arah
pembebanan gempa sama dengan atau melebihi 3, maka 0,1 V harus
dianggap beban horizontal terpusat yang bekerja pada pusat massa lantai
tingkat paling atas, sedangkan 0,9 V sisanya harus dibagikan sepanjang
tingkat struktur bangunan gedung menjadi beban-beban gempa nominal
statik ekivalen. Waktu getar alami fundamental struktur bangunan gedung
beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama dapat ditentukan
dengan rumus Rayleigh sebagai berikut:
Sydney Opera House berdiri di atas tanah seluas 2,2 Ha dan luas bangunan 1,8
Ha dengan bentang bangunan 185 m x 120 m dan ketinggian atap mencapai 67
meter di atas permukaan laut. Atap terbuat dari 2194 bagian beton precast yang
masing-masing seberat 15,5 ton.
Kesemuanya disatukan dengan kabel baja sepanjang 350 km. Berat atap
keseluruhan mencapai 27.230 ton yang dilapisi 1. 656. 056 keramik Swedia.
Berat bangunan 161.000 ton ditopang oleh 580 kostruksi baja yang ditanam
pada kedalaman 25 m di bawah permukaan laut. Penyangga atap terdiri dari 32
kolom beton yang masing-masing 2,5 meter persegi dengan struktur dinding
1. Gaya meredional,
Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari
berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan
baja kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada
atap diatasi dengan mempertebal permukaan dan membentuk
permukaannya menyerupai sirip- sirip dengan tujuan agar
permukaan lebih kaku
2. Gaya rotasional
Struktur bangunan
Terbuat dari beton bertulang dan fasad dari kaca terpolarisasi dengan rangka
baja.Cangkangnya dilapisi ubin putih dan krem yang dibuat di Swedia, meskipun
dari kejauhan semuanya terlihat putih dipandang mata.Di bagian interior,
material yang dominan adalah granit merah muda yang dibawa dari Tarana dan
kayu lapis dari New South Wales.
Detail Teknis Panjang bangunan 183 meter dan lebar 120 meter.Atapnya terdiri
dari 2194 potongan beton prefabrikasi.Beberapa dari potongan-potongan itu
memiliki berat hingga 15 nada.Menjaga potongan-potongan itu bersama-sama
adalah 350 kilometer kawat baja.
Lebih dari satu juta ubin dibutuhkan untuk menutupi cangkang atap.Semua
dinding kaca bersama-sama memiliki luas 6225 m2.Di dalam gedung digunakan
kabel listrik sepanjang 645 kilometer.
Memilih kaca yang tepat untuk dinding adalah langkah yang sangat penting.
Keselamatan adalah suatu keharusan tetapi kaca juga perlu dipotong di tempat,
jadi kaca tempered dibuang dan diganti dengan kaca laminasi. Karena hanya
ada sedikit informasi tentang kaca laminasi pada masa itu, serangkaian
pengujian harus dilakukan untuk memastikan bahwa kaca memenuhi semua
persyaratan dan harapan.
Pada akhirnya, kaca yang dipilih dibuat dengan lapisan kaca transparan 12mm
dan lapisan kaca terpolarisasi 6mm dalam warna perunggu yang direkatkan oleh
lapisan polivinil butiral bening 0,76mm. Warna dipilih untuk menghindari warna
kehijauan yang akan dibuat oleh dua lapisan kaca transparan dan memiliki
bonus tambahan untuk memberikan perlindungan matahari yang sangat
dibutuhkan, terutama pada fasad utara yang sangat terbuka. Lembaran kaca
terbesar yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah 4x2,1 meter.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan