Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM STRUKTUR BANGUNAN II


JENIS STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR (SYSTEM STRUKTUR RANGKA)

NAMA : HILDA DEBORA NOMLENI


NIM : 2206090036
KELAS : C

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah tentang”Jenis struktur
bangunan bentang lebar (system struktur rangka)”

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini .

Saya menyadari bahwa dalam penulisan masih jauh dari kata sempurna serta kesalahan
yang kami yakini diluar batas kemampuan kami. Maka dari itu saya dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kupang,27 Febuari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................4

1. Latar Belakang.................................................................................................................... 5

2. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5

3. Tujuan................................................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................................................... 7

2.1Struktur rangka ruang....................................................................................................7-16

2.2 Perancangan...............................................................................................................16-
23

BAB III PENUTUP..................................................................................................................24

1. Kesimpulan ................................................................................................................24 - 25

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................26

3
BAB I

PENDAULUHAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam arsitektur struktur bangunan merupakan arti pokok sebagai alat vital pembentuk
bangunan.

Perkembangan perencanaan arsitektur tidak terlepas dari pengetahuan dasar struktur


bangunan,dalam hal inistruktur dan kontruksi merupakan faktor pendukung yang
memberikan kekuatan fisik pada bangunana sehingga struktur tersebut mampu menahan
gaya-gaya yang bersifat merusak ( gempa,angin,berat sendiri,dll).

Beban yang dipikul antara lain berat bahan dari elemen-elemen berserta berat
strukturnya sendiri disalurkan oleh struktur tersebut atau kerangka bangunan ke kulit
bumi.kesatuan inilah yang mewujudkan bentuk struktur secara menyeluruh.

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang berkerja untuk
menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.

Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang
diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan.struktur merupakan
bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. beban tersebut menumpu pada elemen-
elemen untuk selajutnya disalurkan kebagian bawah tanah bangunan sehingga beban-
beban tersebut dapat ditahan.

Berkaitan dengan pembelajaran sistem sturktur bangunan ll khususnya mempelajari


struktur pada bangunan bentangan lebar. struktur bentang lebar sangat sering digunankan
dalam pembangunan ruang yang bersifat publik dan adanya beberapa bangunan yang
diharuskkan menggunakan struktur bentangan lebar seperti stadion,hanggar pesawat dan
ruang publik lainnya.

Pembelajaran tersebut mengarahkan mahasiswa untuk menentukan salah satu dari


struktur bangunan bentangan lebar, tujuan untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
sistem struktur bangunan ll. untuk itu saya pribadi menentukan struktur yang akan dipakai
untuk menyelesaikan tugas adalah struktur rangka bidang (Rangka ruang).

4
Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan besar,yaitu
berupa suatu rangka.

Struktur rangka ruang adalah komposisi dari batang-‐batang yang masing-‐masing


berdiri sendiri, memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain
dengan sistem tiga dimensi atau ruang. bentuk rangka ruang dapat bermacam-macam
sesuai fungsi dan konstruksi, seperti konstruksi pada jembatan,rangka untuk atap,serta
menara dan sesuai pula dengan bahan yang digunakan seperti baja atau kayu.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang maka perumusan masalahnya adalah :


a) Bagaimana Menganalisis dan membuat konsep terhadap sistem struktur rangka
berdasarkan bentang, sebagai fungsi bangunan olah raga ditinjau dari karakteristik,
jenis, sifat, material/bahan dan system sambungan serta gaya yang bekerja dan alur
pembebanan dan Sistem Pondasi, Kolom, Balok dan Rangka Atap
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan adalah :
a) Mampu Menganalisis dan membuat konsep terhadap sistem struktur rangka
berdasarkan bentang, sebagai fungsi bangunan olah raga ditinjau dari karakteristik,
jenis, sifat, material/bahan dan system sambungan serta gaya yang bekerja dan alur
pembebanan dan Sistem Pondasi, Kolom, Balok dan Rangka Atap

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Struktur rangka ruang

Struktur rangka ruang merupakan suatu sistem struktur yang dirancang untuk
menopang beban-beban lateral (horizontal) dan vertikal (gravitasi) pada sebuah bangunan.
Struktur ini terdiri dari elemen-elemen seperti balok, kolom, dan sistem rangka penahan
lateral seperti dinding geser atau bresing. Secara umum, struktur rangka ruang memberikan
kekuatan dan stabilitas pada bangunan agar dapat menahan gaya-gaya yang bekerja
padanya, seperti angin, gempa bumi, dan beban-beban lainnya.

Rangka ruang memiliki beberapa fungsi penting, termasuk:

 Menopang Struktur Bangunan: Rangka ruang memberikan kerangka yang kuat


untuk menopang struktur bangunan, seperti gedung bertingkat tinggi, jembatan,
atau struktur lainnya.
 Distribusi Beban: Rangka ruang membantu mendistribusikan beban bangunan
secara merata, sehingga mencegah terjadinya patah struktur atau kegagalan
struktural.
 Memungkinkan Fleksibilitas: Dengan menggunakan rangka ruang, desain
bangunan dapat menjadi lebih fleksibel, memungkinkan untuk menciptakan

6
ruang yang lebih besar dan bebas dari kolom atau dinding pembatas yang
mengganggu.
 Estetika: Rangka ruang juga dapat digunakan untuk tujuan estetika, menciptakan
pola dan desain yang menarik secara visual dalam arsitektur bangunan.
 Mendukung Teknologi: Dalam beberapa kasus, rangka ruang digunakan untuk
mendukung teknologi tertentu, seperti atap yang bisa dibuka atau bangunan
yang dapat bergerak.

Dengan demikian, rangka ruang memainkan peran yang sangat penting dalam
mendukung kestabilan, keamanan, dan keindahan bangunan modern.

A. Sifat-sifat struktur ruang

Sifat-sifat rangka ruang

 Kekuatan: Rangka ruang harus dirancang untuk menahan semua beban


yang diterimanya tanpa mengalami kegagalan struktural.
 Kestabilan: Rangka ruang harus stabil dan mampu menahan beban
lateral seperti angin atau gempa.
 Efisiensi: Rangka ruang harus dirancang sedemikian rupa untuk
menggunakan bahan secara efisien tanpa mengorbankan kekuatan atau
kestabilan.
 Kekakuan: Rangka ruang harus cukup kaku untuk menjaga bentuknya
dan mencegah pergerakan yang tidak diinginkan.
 Estetika: Selain fungsi strukturalnya, rangka ruang juga harus
memperhitungkan keindahan dan estetika dalam desainnya.
 Fleksibilitas: Rangka ruang harus bisa menyesuaikan diri dengan
kebutuhan dan perubahan yang mungkin terjadi dalam penggunaannya.
 Keamanan: Rangka ruang harus aman bagi pengguna dan lingkungan
sekitarnya, termasuk mempertimbangkan faktor-faktor keamanan seperti
kebakaran dan kebocoran
B. Jenis -jenis rangka ruang
Terdapat berbagai jenis rangka ruang yang digunakan dalam desain bangunan,
masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda. Berikut
adalah beberapa jenis rangka ruang yang umum digunakan:
1. Berdasarkan lengkungan
 Flat cover

7
Hasil gubahan dari struktur planar. Bidangnya disusunmelalui
batang horizontal dan gaya lateralnya disokong oleh batang
diagonal.

 Barrel vaults
Jenis space-frame yang memiliki potongandiagonal dari suatu
lengkungan sederhana. Sehingga, tidak membutuhkan modul
tetrahedral atau piramid sebagai bagian pendukungnya.

 Spherical domes
Jenis space-frame yang memiliki potongandiagonal dari suatu
lengkungan sederhana. Sehingga, tidak membutuhkan modul
tetrahedral atau piramid sebagai bagian pendukungnya.

2. Berdasarkan jumlah bidang datar


 Single layar
Seluruh elemen disusun dalam satu permukaan.

8
 Dowbell
Batang diagonal menghubungkan titik-titik ke dua lapisan dengan
arah yang berbeda.

 Triplelayer
Setiap elemen ditempatkan dalam tigalapisan parallel, yang
dihubungkan batang diagonal.Keseluruhannya nyaris datar.
Sistem ini sebagai solusi untukmengurangi panjang batang
diagonal.

C. Material Dan bahan sistem struktur rangka bidang

Ada beberapa komponen utama yang harus dipertimbangkan ketika


membahas struktur ruang. Pertama-tama, ada elemen-elemen pemikul beban, yang
bertanggung jawab untuk mendukung beban dari bangunan atau struktur lainnya. Ini
bisa berupa kolom, balok, atau dinding pemikul beban. Kemudian, ada elemen-
elemen penahan beban, yang bertanggung jawab untuk menahan gaya lateral yang
bekerja pada struktur. Ini bisa berupa dinding geser, sistem penyangga, atau rangka
penahan beban.

9
 Material

Material yang digunakan dalam struktur ruang juga sangat penting. Bahan-
bahan seperti kayu, baja, beton, dan batu dapat memiliki sifat-sifat yang berbeda
ketika digunakan dalam struktur ruang. Misalnya, baja dikenal karena kekuatan
tariknya yang tinggi, sementara beton dikenal karena kekuatan tekan dan daya tahan
terhadap api. Memahami sifat-sifat ini penting dalam merancang struktur yang efisien
dan aman.

D. Sistem sambungan pada struktur rangka bidang


Struktur rangka space frame adalah sistem yang terdiri daribeberapa elemen struktur
yaitu sambungan, pipa besi, bola baja,konektor, baut, dan pelat support. Berikut ini
penjelasan daribeberapa elemen sistem space frame.Material rangka atap GSG
merupakan rangka-rangka ruang daripipa besi yang disambungkan dengan
menggunakan tekniksambungan ball joint.
Material rangka atap GSG merupakan rangka-rangka ruang daripipa besi yang
disambungkan dengan menggunakan tekniksambungan ball joint.

 SAMBUNGAN

` 1.SISTEM MERO

Sistem sambungan ini terdiri dari sebuah benda yang berfungsi sebagai titik
sambung dari baja press (hot pressed steel) ditempadengan permukaan-permukaan
gosok dan lubang- lubang tepuk.Batang-batang (member) merupakan potongan baja
hollow dengan baja tempaan berbentuk kerucut yang dilas pada pada pinggirannya
yang dibuat sambungan (bolt) pasang yang dapatdilepas. Sambungan (bolt)
dirapatkan menggunakan pin pengunci(dowel pin) yang sudah ditata secara rapi.
Hingga 18 batang member yang dapat disambungkan melalui sistem sambungan ini
secara seragam Pabrik dapat menghasilkan sambungan inidengan kisaran diameter
dari 46,5 - 350 mm, kemungkinan bentangan berkisar antara M12-M64 dengan batas
penanganangaya maksimum 1413 kN.

2. SISTEM UNISTRUD

Sistem sambungan ini terdiri dari plat penghubung yangmerupakan plat baja
press. Hanya terdiri atas 4 (empat)komponen, yaitu plat konektor; strud; sambungan
(bolt); dan nut.Batang-batang member merupakan potongan batang yang

10
dibuatuntuk fungsi lubang saluran dan diikat oleh plat konektor denganmenggunakan
sambungan tunggal pada masing-masing ujungnya.Bentangan maksimal untuk
sistem ini sekitar 40 m denganstandar modul 1,2 - 1,5 m. nama Moduspan juga
merupakan sebutanuntuk sistem ini.

3.SISTEM OKTAPLAT

Memanfaatkan material bola baja hollow dan batang membersilinder yang


disambungkan dengan sistem las. Titik sambungterbentuk dari hasil penyambungan
las dua cangkang setengahbola secara bersamaan yang terbuat dari plat baja baik
melaluisistem press panas, maupun dingin. Bola baja hollow mungkindiperkuat
dengan semacam diafragma tahunan. Bola hollowsudah pernah digunakan dengan
diameter hingga 500 mm.

4.SISTEM SPACE DECK

Empat diagonalnya dibuat dari tiang tangkai atau batang yang dihubungkan
(dengan sistem las) pada pojok-pojok dari sudut rangkanya dan dihubngkan pada
suatu pada bagian yang menempati puncak strukturnya. Hal ini didasarkan pada unit
limas segiempat. Empat diagonalnya dibuat dari tiang tangkai atau batang yang
dihubungkan (dengan sistem las) pada pojok-pojok dari sudut rangkanya dan

11
dihubngkan pada suatu pada bagian yang menempati puncak strukturnya. Hal ini
didasarkan pada unit limas segiempat. Sistem space deck umumnya digunakan
untukbentangan yang lebih kurang dari 40 m dengan suatu standar modul dan
kedalaman 1,2 m. sebuah kedalaman structural minimum pada 0.75 m juga
diterapkan. Untuk pembebanan desain yang lebih tinggi dan bentangan yang lebih
besar, modul alternatif produksi berkisar antara 1,5 m dan 2,0 m dengan kedalaman
yang sama dengan modul.

5.SISTEM TRIODETIK

Terdiri dari sebuah pusat konektor aluminium yang dibentangkan dengan


kunci penyambung (hub) yang tajam. Tiap-tiap ujung member dipress dengan tujuan
untuk membentuk suatu pinggiran berbentuk koin yang cocok untuk dihubungkan
dengan kunci penyambungnya. Sambungan ini selesai ketika seluruh batang
member sudah dimasukkan pada pusat konektor (hub), washer diletakkan pada tiap-
tiap ujung dari pusat konektor (hub), dansebuah baut ditancapkan pada pusat
konektor (hub). Murni menggunakan material aluminium dan diluruskan
menggunakan tabung baja yang digalvanisasikan dan penghubung
aluminium(aluminium hub). Sistem double layer grids yang menggunakan
sambungan triodetik sudah pernah digunakan pada bangunan dengan bentangan
hingga 33 m. Modul dasarnya hampir dapat diterapkan hingga 2,7 m. Kedalaman
permukaan umumnya 70%dari ukuran modul.Beban disalurkan secara ruang atau
tiga dimensi oleh titikbuhul berupa gaya tekan atau gaya tarik beban tersalur melalui
batang batang didalam Modu1.

Memanfaatkan material bola baja hollow dan batang membersilinder yang


disambungkan dengan sistem las. Titik sambungterbentuk dari hasil penyambungan
las dua cangkang setengahbola secara bersamaan yang terbuat dari plat baja baik
melaluisistem press panas, maupun dingin. Bola baja hollow mungkindiperkuat
dengan semacam diafragma tahunan. Bola hollowsudah pernah digunakan dengan
diameter hingga 500 mm.

Struktur rangka ruang adalah sistem yang terdiri dari beberapa elemen
struktur yaitu sambungan,pipa besi,bola baja,konektor baut dan pelat support.

Berikut adalah beberapa penjelasan sistem rangka ruang (space frame ) :

 Sambungan

Beberapa persyaratan yang harus diikuti agar sambungan rangka space frame
lebih kuat di antaranya adalah

12
1. Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat daribaja karbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A370

2. Pengikat sambungan logam yang berlainan harus terbuat daribaja tahan


korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A276type 321 atau tipe-tipe lain
dari baja tahan korosi.

3. Pengikat sambungan dari baja ke baja harus terbuat dari bajakarbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A325 atau ASTMA490.

4. Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding


Society AWS D1.069 Code For Weldingin Building Construction dan
pengelasan harus dilakukan olehtenaga ahli las yang memiliki sertifikat 3G.

5. Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup harus memenuhipersyaratan ASTM


A36 atau A325

6. Baut dan mur yang tidak diberi finishing harus memenuhiASTM A307 dan
berbentuk segi enam (Hexagon Bolt Type).

7. Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisanseng untuk
produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTMA153

 Pipa
Pipa rangka ruang yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Material baja JIS G3444 STK400 dengan tegangan leleh 235N/mm2 atau
BS1387 dengan tegangan leleh 195 N/mm2

2. Diameter pipa : 1,25” – 12’’

3. Panjang sesuai dengan desain space frame

4. Finishing : sand blasting dan cat

 Bola Baja

Bola baja space frame yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut

1. Material baja mempunyai spesifikasi JIS G4051 s45C atau AISI1045 dengan
tegangan leleh 380 N/mm2
2. Pembuatan lubang dilakukan dengan menggunakan mesinCNC sehingga
dihasilkan akurasi dengan toleransi ukuran dibawah diameter 0,1 mm dan tingkat
akurasi sudut lubang 0,2derajat.
3. Diameter bola antara 49 mm s/d 307 mm bervariasidisesuaikan dengan desain.

13
4. Finishing dari bola adalah elektro galvanis tebal lapisan zinc25 mikron (DIN
40961) dan cat.

 Konektor

Konektor space frame yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut

1. Material baja mempunyai spesifikasi JIS G4051 s45C atau AISI1045 dengan
tegangan leleh 420 N/mm2.
2. Dikerjakan dengan menggunakan mesin bor CNC (lathe dan 2-spindle drilling
machine) dan mesin tap
3. Bentuk konektor “bottle system” dibuat dengan menggunakan mesin forging
4. Ukuran B032 sampai BI66
5. Finishing elektro galvanis tebal lapisan zinc 25 mikron (DIN50961) dan cat.

 Baut

Baut untuk space frame yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut

1. Material baja garde 8.8 dengan tegangan leleh 450 N/mm2


2. Ukuran sesuai dengan desain
3. Baut yang digunakan harus kuat menahan beban dan gayayang timbul dan
dikhususkan untuk menahan bebabn berat(heavy duty fastening/ anchor)
4. Finishing elektro galvanis tebal lapisan zinc 25 mikron (DIN50961).

 Pelat Support

Pelat support untuk space frame yang digunakan harusmemenuhi syarat sebagai
berikut

1. Material baja low carbon steel JIS G3101 SS400 atau AISI 1021dengan titik leleh
240 N/mm2
2. Dimensi disesuaikan dengan desain
3. Dibentuk dengan menggunakan mesin bubut CNC, tingkatakurasi bertoleransi
0,1 mm di semua dimensi
4. Finishing elektro galvanis tebal lapisan zinc 25 mikron (DIN50961)

2.2 Perancangan

Gedung olagraga futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan
memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya,
lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.

14
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah
internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol (sepak bola) dan sala
(dalam ruangan).

Lapangan futsal dan tanda lapangan :


a. Lapangan futsal harus berbentuk segi empat yang ditandai dengan garis untuk
pembatas,warna garis harus berbeda dengan warna lapangan agar bisa dibedakan
oleh setiap pemain.
b. Ukuran lapangan futsal berstandar nasional memiliki panjang 25 -42 meter dan lebar
15-15 meter.
c. Ukuran lapangan futsal berstandar internasional memiliki panjang 38-42 meter dan
lebar 18-25 meter.
d. Permukaan lapangan futsal harus halus,rata dan tidak abrasif.
e. Disarankan permukaan lapangan terbuat dari kayu atau lantai parkit atau bahan
semisalnya.tetapi hat=rus menghindari pengguna bahan beton atau korn blok.
f. Lapangan futsal dibagi menjadi 2 bagian,yang dipisahkan oleh garis yang disebut
dengan garis tengah lapangan.
g. Titik pusat ditandai dengan titik yang berada di tengah-tengan garis tengah
lapangan.yang dikelilingi lingkaran tengah dengan panjang jari-jari 3 meter.
h. Garis batas lapangan selebar 8 cm meliputi garis samping,garis gawang ,dan garis
garis melintang tengah lapangan.

 Fungsi gedung olahraga futsal


Gedung olahraga futsal memiliki beberapa fungsi yang penting. Berikut adalah
beberapa di antaranya:
1. Penyewaan Lapangan: Gedung futsal menyediakan lapangan yang dapat disewa
oleh individu atau tim untuk bermain futsal. Ini memungkinkan para pemain untuk
berlatih dan bermain secara teratur.
2. Pelatihan: Fasilitas futsal juga berfungsi sebagai tempat pelatihan. Para pemain
dapat mengasah keterampilan teknis dan taktis mereka di sini, baik secara
individu maupun dalam kelompok.
3. Pertandingan dan Kompetisi: Lapangan futsal di gedung ini digunakan untuk
pertandingan, kompetisi, atau kejuaraan futsal. Ini adalah tempat di mana tim
bertanding melawan tim lainnya.
4. Pusat Kegiatan Futsal: Gedung olahraga futsal menjadi pusat kegiatan seputar
olahraga futsal. Selain lapangan, fasilitas ini juga dapat mencakup ruang ganti,
area penonton, dan fasilitas pendukung lainnya.
5. Mendukung Perkembangan Futsal: Dengan adanya gedung futsal,
perkembangan olahraga futsal di daerah tersebut dapat didukung. Ini termasuk
mengakomodasi pemain, pelatih, dan penggemar futsal.

15
2.3 Lokasi Perencanaan

Jenis tanah yaitu keras dan karang.

 Ukuran tapak :
Keliling : 792,11 m2
Luas :27,665,88 m2
Tapak akan dibangun beberapa jenis bangunan salah satunya adalah gdung olahraga fitsal.

 Batas lokasi :
Utara : berbatasan dengan jalan utama dan rumah makan
Barat : berbatasan dengan kantor dan Tugu Tirosa
Timur : berbatasan dengan jalan lingkungan dan jembatan liliba
Selatan:berbatsan dengan pabrik sendal

 Pelaku kegiatan
Pelaku kegiatan dalam bangunan futsal ini terdiri dari dua kelompok yaitu,pengunjung
dan pengelola.

a. Pengunjung
Target utama penguna bangunan atau penyewa lapangan futsal adalah para
generasi muda,salah satunya adalah mahasiswa.tetapi dengan tidsk
menuntupkemungkinan masyarakat umum untuk mengunakan fasilitas futsal ini.

b. Pengelola
Orang yang menjaga atau mengelola gedung olahraga futsal

 Kebutuhan ruang
Disesuaikan dengan fungsi bangunan,maka kebutuhan ruangan didalam bangunan
pusat olahraga futsal antara lain :

16
Tabel fungsi bangunan

Fungsi Kebutuhan ruang Penguna ruang


Utama Lapangan pertandingan Penguna

Fungsi pendukung Tribun Penonton

Ruang ganti Pengelolah


Ruang persiapan
Ruang utilitas
Wc / Km

Tabel hitungan luas bangunan

Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Jumlah ruang Luas ruang (m2)

Latihan maupun Lapangan pemain 1 450 [30 x15]


petandingan
Penonton Tribun 1 120 [8 x 15]

Ruang untuk Ruang Persiapan 1 25 [ 5x 5]


persiapan bagi
pemain
Ruang untuk Ruang ganti 1 25 [5 x 5]
pemain antar lain
Ruang ganti pakian
Ruang Ruang utilitas 1 15 [ 3x 5 ]
penyimpanan dan
persiapan barang
Membuang air WC/KM 2 15 + 15 = 30 [3x5]
untuk penonton dan
pemain
Ruang pelayanan Ruang resepsionis 1

TOTAL 665 m2

Sirkulasi 40% 266


TOTAL KESELURUHAN 931 m2

Total luasan keseluruhan kebutuhan ruang adalah 931 m2 [40 x25 ]

 Bentuk bangunan
Dasar bentuk bangunan adalah persegi panjang dan segitiga .persegi panjang
sebagai badan bangunan sedangkan untuk bentukan atapnya adalah jenis pelana
yaitu bentuk segitiga dengan sedikit lengkungan.

17
Secara umum bentukan bangunan seperti ini adalah cerminan dari bangunan
olahraga futsal.bangunan akan ditambahkan sedikit ornamen pada fasat bangunan
untuk menambah nilai estetis pada bangunan.

 Struktur bangunan
jenis bangunan olahraga futsal ini merupaka bangunan dengan bentangan
lebar,luasan bangunan adalah 931 m2 [ 40 x 25 ].tinggi untuk bangunan gedung
adalah 8 meter dengan jumlah lantai 1.
Lokasi perencangan berada dikota kupang dengan jenis tanah berbatu karang.

Melihat sifat bangunan tersebut maka perencangan strukutrnya adalah sebagai


berikut

1. SUB STRUKTUR

 Pondasi footplate.

Pondasi footplate adalah bagian dari struktur pondasi yang berfungsi sebagai pelat
penyebar beban dari tiang atau kolom ke tanah di bawahnya. Footplate sering kali
terbuat dari beton bertulang atau baja yang ditempatkan di bawah tiang atau kolom
sebagai titik penyebaran beban yang lebih luas ke dalam tanah. Tujuan dari
penggunaan footplate adalah untuk mendistribusikan beban dari struktur di atasnya
secara merata ke tanah di bawahnya, sehingga mencegah terjadinya penurunan yang
tidak merata atau bahkan kegagalan struktural.

Footplate biasanya dirancang untuk memiliki dimensi yang memadai dan ditempatkan
pada kedalaman tertentu agar mampu menahan beban yang diberikan kepadanya.
Desain dan dimensi footplate akan bervariasi tergantung pada kondisi tanah di lokasi
tersebut, beban yang diterima oleh struktur di atasnya, serta persyaratan rekayasa
sipil yang berlaku.

Pondasi footplate adalah jenis fondasi beton yang digunakan untuk kondisi tanah
dengan daya dukung tanah (sigma) pada 1,5 _2,00 km/cm2.pondasi footplate ini
biasanya digunakan pada rumah atau bangunan 2 – 4 lantai,dengan syarat kondisi
tanah yang baik dan stabil.Pondasi dibuatkan sepatu ukuran 100 cm x 100 cm
dengan tebal 20 cm pada kedalaman 1,40 meter agar mencapai tanah keras,besinya
memakai diameter 12 mm berjumlah 11 buah x 2 = 22buah yang saling menyilang

18
berbentuk huruf U.untuk perkuatan maka pada bagian atas pondasi cukup
menggunakan besi 10 mm berjumlah 8 buah x 2 – 16 buah sebagai tulang susut.
Berikut adalah contoh gambar detail pondasi footpalte :

2. SUPERSTRUKTUR

 Struktur sloof
Hubungan antar kolom dipasang sloof yang cukup besar berukuran 20 cm X 40
cm,yang agar mampu menahan pasangan tembok di atasnya.di bawah sloof tidak
harus lagi dipasang pondasi batu kali untuk penghematan dan menjadikan bangunan
menjadi lebih ringan.

 Struktur kolom
Pedestal /kolom dibuat dengan ukuran 25 cm x 40 cm ,yang bagian atasnya dipasang
angkur 5/8 untuk peletakan tiang besi.WE-200 agar kedudukan tiang dengan
pendestal kuat.pada pembesian kolom pedesal digunakan besi 16 mm berjumlah 8
buah dengan beugel 8 mm jaraknya 15 cm.pengecoran menggunakan campuran 1
semen : 2 pasir : 3 kerikil dengan syarat kondisi pasir dan kerikil harus bersih dan
keras.

 Dinding
Untuk dinding sseluruhnya tembok dibuat dari batako atau bata ringan.bagian baeah
dibagian tembok biasa dan bagian atasnya dipasang kawat harmonika.resikonya jika
bagian atas menggunakan kawat harmonika ,saat terjadi hujan akan terpengaruh
tempias hujan yang miring namun jika tidsk hujan maka pergantian udara lebih
leluasa.

3. UPPERSTRUKTUR

 Struktur Atap
Perencanaan gedung futsal ini struktur atapnya menggunakan struktur ruang dengan
type space frame .
Struktur atap space frame adalah suatu konstruksi atap bangunan, yang terdiri dari
komposisi batang material baja. Berdiri sendiri, namun menyatu pada satu titik
pertemuan berupa buhul. Untuk menopang gaya tarik, serta gaya tekan yang terjadi
dari dalam, oleh rangka atap itu sendiri, maupun oleh beban yang terjadi dari luar
bangunan.
Difinisi struktur atap spece frame ini cukup panjang. Namun hal tersebut, sebenarnya
belum keseluruhan. Karena belum terkait sistem sambungan. Serta, proses

19
pelaksanaan pekerjaan. Sehingga tak terbantahkan, konstruksi struktur atap ini adalah
yang paling kompleks diantara segala jenis konstruksi atap baja
Spesifikasi :
 Bentang : bentang yang diperhitungkan adalah 25 meter.
 Penutup atap :Zincalume atau Galvalum dengan ketebalan 0,35 mm
Dipasang menggunakan selfdrilling screw.
 Sudut atap : 15o karena menggunakan atap zincalume atau galvalum
 Jarak antar kuda kuda : 3 m
 Jarak gording : 1,73 m
 Teganggan ijin baja : 2400 kg/cm2
 Jenis baja : BJ 37, fy 240 MPa,fu 370 Mpa
 Gording :ukuran gording yang digunakan menggunakan profil kanal kait
C.125.50.20.3.2.
Untuk mengencangkan komponen/rangka kuda kuda baja agar benar benar lurus dan
girid Material yang digunakan adalah span skrup (waltermur /turn buckle).pengikat antara
penutup atap yang terbuat dari galvalume dengan rangka baja.Jadi,harus menggunakan
baut sekrup (drilling screw).
Penjelasan sambungan kuda kuda dengan material zincalume atau galvalum yaitu
menggunakan selfdrilling screw /baut roofing ( skrup dengan mata bor di ujungnya.)Baut
roofing hampir sama dengan dengan baut baja ringan yang memiliki warna kuning.kepala
baut berbentuk segi enam dan ujung bauut juga terdapat semacam pisau.baut yang dikenal
dengan sebutan self drilling screw ini memiliki ciri khas yakni dilengkapi dengan ring karet
(rubber seal ) yang berfungsi sebagai pencegah terjadinya kebocoran akibat proses
pemasangan yang tidak sempurna.selain itu,ring karet juga berfungsi sebagai penambah
kekuatan saat digunakan untuk pemasangan atap.

Untuk penggunaan baut ini ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan ,sambungan rangka
elemen.
Rangka ruang type praat terus,disambung dengan sistem sambungannya,Berdasarkan jenis
sambungannya ,AISC membedakan kostruksi baja ringan menjadi 3 katagori,namun yang
dipilih adalah jenis 2 AISC. Sambungan Bolted (Baut).
Sambungan bolted menggunakan baut dan mur untuk mengikat elemen struktural bersama-
sama. Sambungan ini biasanya cukup kuat dan sering digunakan dalam sistem struktur
rangka ruang.
Untuk balok, sambungan kerangka sederhanya melibatkan gaya geser di kedua ujung
balok.suatu kerangka dapat dianggap sederhana jika sudut semula antar batang batang

20
yang terpotong dapat berubali sampai 80 % dari besarnya perubahan teoritis yang diperoleh
dengan menggunakan sambungan sendi tampa gesekan (frictionless joint)

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Sesui dengan perancang yang sudah dibahas maka fungsi bangunan yang dipilih
adalah gedung olahraga futsal dengan perhitungan total luasan keseluruhan
kebutuhan ruang adalah 931 m2 [ 40 x 25 ],tinggi bangunan gedung adalah 8
meter [1 lantai ].
 Bangunan dirancang dan akan dibangun di kota kupang dengan kondisi tanah
dengan daya dukung tanah ,berikut adalah perancangan struktur pembentuk
gedung olahraga futsal :

1.pondasi dibuat sepatu dengan ukuran 100 cm X 100 cm


dengan tebal 20 cm pada kedalaman 1,40 meter agar
mencapai tanah kera

2.hubungan antara kolom dipasang sloof yang cukup besar


berukuran 20 cm x 40 cm

3.Pedestal / kolom dibuat ukuran 25 cm x 40 cm ,yang bagian


atasnya dipasang angkur 5/8 untuk perletakan tiang besi WE-
200 Agar kedudukan tiang dengan pedestal kuat.
4. untuk dinding seluruhnya tembok dibuat dari batako atau
bata ringan.bagian bawah dibangun tembok biasa dan bagian
atasnya dipasang kawat harmonika.
5.perancangan gedung futsal ini struktur atapnya
menggunakan struktur ruang dengan type space frame .

Spesifikasi :
 Bentang : bentang yang diperhitungkan adalah 25 meter.
 Penutup atap :Zincalume atau Galvalum dengan ketebalan 0,35 mm
Dipasang menggunakan selfdrilling screw.
 Sudut atap : 15o karena menggunakan atap zincalume atau galvalum
 Jarak antar kuda kuda : 3 m
 Jarak gording : 1,73 m
 Teganggan ijin baja : 2400 kg/cm2

22
 Jenis baja : BJ 37, fy 240 MPa,fu 370 Mpa
 Gording :ukuran gording yang digunakan menggunakan profil kanal kait
C.125.50.20.3.2.

23
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://
id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/
document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/
404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/404281565/
STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-
RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-
RUANGhttps://id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://
id.scribd.com/document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/
document/404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/
404281565/STRUKTUR-RANGKA-RUANGhttps://id.scribd.com/document/404281565/
STRUKTUR-RANGKA-RUANG
https://images.app.goo.gl/UBoRjv6kDXJTtJBc9
file:///C:/Users/nomle/Downloads/2389-6261-1-PB.pdf

24

Anda mungkin juga menyukai