Anda di halaman 1dari 25

STRUKTUR BANGUNAN

HIGH RISE AND WIDE SPAN BUILDING

OLEH
RHEYHAN NAUFI WIDYADHANA
1905521035

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada perancangan bangunan, perencanaan struktur bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur
yang stabil, kuat, awet dan memenuhi tujuan-tujuan seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.
struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran
bangunan ke dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki
sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok yang ditempatkan
dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-
bagiannya. Ini berarti struktur merupakan bagian dalam suatu bangunan yang berfungsi untuk
menyalurkan beban-beban untuk menopang dan memperkuat suatu bangunan.
Suatu Struktur disebut stabil bila ia tidak mudah terguling, miring atau tergeser selama umur
bangunan yang direncanakan. Pada struktur bangunan atas, kolom merupakan komponen struktur
yang paling penting untuk diperhatikan, karena apabila kolom ini mengalami kegagalan, maka dapat
berakibat keruntuhan struktur bengunan atas dari gedung secara keseluruhan (Asroni,A., 2008).
Suatu struktur bisa dikatakan sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya
dan atau kehadiran bangunan di dalam tanah (Scodek., 1998)
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat
tinggi adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor ini sangat terkait dengan keamanan dan
ketahanan bangunan dalam menahan dan menampung beban yang bekerja pada struktur. Oleh karena
itu dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi harus direncanakan dan didesain sedemikian rupa
agar dapat digunakan sebaik-baiknya, nyaman dan aman terhadap bahaya gempa bagi pemakai.
Pembangunan gedung bertingkat sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu kala, tetapi yang
dikategorikan sebagai “modern tall building” dimulai sejak 1880s. The “first modern tall building”
mungkin adalah gedung Home Insurance Building yang berupa konstruksi baja di Chicago pada
tahun 1883 yang kemudian diikuti oleh gedung-gedung pencakar langit lainnya. Gedung-gedung
tinggi pada awalnya didominasi oleh struktur baja karena perkembangan industri baja yang cukup
pesat, sedangkan perkembangan struktur beton relatif lambat dan baru berkembang pesat pada
1950an.
Sedangkan bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan
ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum
terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana
berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan
teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks
merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan
kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 High Rise Building
• DEFINISI
High Rise Building atau bangunan tinggi merupakan
suatu istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki
struktur tinggi. Berdasarkan beberapa standar, suatu
bangunan bisa disebut bangunan bisa disebut bangunantinggi
jika bangunan memiliki ketinggian antara 23 meter hingga
150 meter. Bangunan yang memiliki ketinggian melebihi
150 meter biasanya dikategorikan sebagai bangunan
pencakar langit atau skyscraper.

➢ High Rise Building dalam sistem struktur bangunan tinggi memiliki tantangan tersendiri
pada desain yaitu proses pembangunan yang struktural dan geoteknis. Sistem-sistem
struktur pada bangunan merupakan inti kekokohannya bangunan di atas permukaan tanah.
Sistem struktur ini berfungsi menahan dan menyalurkan beban gaya horizontal dan vertikal
secara merata pada sistem-sistem struktur inti dan struktur pendukung, sehingga bangunan
dapat memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya lateral. Berikut beberapa system
struktur inti bangunan :

o Tabung dalam Tabung (Tube in tube)

Suatu sistem struktur teknik yang digunakan pada gedung-


gedung bertingkat tinggi atau pencakar langit yang
memungkinkan mereka untuk menahan beban lateral dari
angin, tekanan seismik (gempa), benturan dan sebagainya.
Konstruksi bertindak seperti silinder berongga, menopang tegak lurus ke tanah.
Sistem tabung dapat dibangun menggunakan beton, baja atau komposit. Dalam
bentuk yang paling sederhana, kolom jarak dekat diikat bersama dengan balok
spandrel yang dalam melalui koneksi momen sebagai bagian dari perimeter
eksternal bangunan. Bingkai yang kaku, bahwa rakitan kolom dan balok ini
menghasilkan tabung padat dan kuat di sekitar eksterior. Karena beban lateral dapat
dilawan oleh framing eksterior kaku ini, kolom interior dapat ditemukan di inti dan
lebih sedikit jumlahnya. Interior dapat dengan mudah dibingkai untuk beban
gravitasi dan ruang lantai dibiarkan bebas dari kolom.
o Rangka kaku (Rigid Frame)
Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok yang
bekerja saling mengikat satu dengan yang lainnya. Kolom
sebagai unsur vertikal yang bertugas menerima beban dan
gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media
pembagi beban dan gaya. Sistem ini biasanya berbentuk
pola grid persegi, organisasi grid serupa juga di gunakan
untuk bidang horizontal yang terdiri atas balok dan gelagar.
Dengan keterpaduan rangka spasial yang bergantung pada
kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan
jarak antara kolom menjadi penentu pertimbangan
rancangan.

o Dinding Pendukung Sejajar (Parallel Bearing Walls)


Sistem ini terdiri dari unsur bidang vetikal yang di perkuat
dengan berat dinding itu sendiri, sehingga mampu
menahan gaya aksial lateral secara efisien. Sistem struktur
dinding sejajar ini digunakan pada bangunan-bangunan
apartemen yang tidak membutuhkan ruang bebas yang luas dan sistem-sistem
mekanisnya tidak memerlukan struktur inti.

o Sistem Struktural Hybrid (Hybrid Structural System)


Sistem ini adalah kombinasi dari 2 atau lebih
bentuk struktural dasar baik dengan kombinasi
langsung atau dengan mengadopsi bentuk yang
berbeda di berbagai bagian struktur, kurangnya
kekakuan torsional mengharuskan tindakan
tambahan diambil yang menghasilkan one bay
bracing eksterior vertical dan sejumlah tingkat
perimeter vierendeel “perban”. Sistem ini dapat
digunakan pada bangunan setinggi 300m.
WOOLWORTH BUILDING

Woolworth Building merupakan gedung pencakar langit


pertama yang inovatif dan elegan yang selesai pada tahun
1913, bertahan hingga hari ini sebagai bentuk ikonik di Kota
New York. Eksteriornya yang bersejarah menyelimuti
menara baja modern, yang mewujudkan semangat kemajuan
zaman modern dan keraguannya untuk sepenuhnya
melepaskan diri dari masa lalu. Cass Gilbert sebagai arsitek
percaya bahwa perancang harus "menenun ke dalam pola
peradaban kita sendiri keindahan yang merupakan warisan
kita." Sebuah monumen hiasan untuk dominasi ekonomi
yang berkembang di Kota New York, bangunan itu dijuluki
Katedral Perdagangan.

Struktur Woolworth Building


Struktur Gedung Bertingkat Tinggi, Jenis dan Tipe Teknologinya. Berbagai gedung bertingkat
terus bermunculan setiap hari di setiap kota di seluruh dunia. Bahkan berbagai gedung bertingkat
tersebut mencapai ketinggian yang diluar nalar. Teknologi gedung bertingkat akan terus berkembang
seiring semakin sempitnya lahan.
Gilbert bekerja dengan insinyur struktur
Gunvald Aus pada pondasi inovatif dan rangka
baja. Dengan menggunakan 69 pneumatik caisson
dengan diameter mulai dari 6,5 sampai 18,75 inci
didorong ke batuan dasar 100 hingga 120 kaki di
bawah permukaan tanah untuk menopang massa
yang menjulang. Balok baja jarak dekat, yang
disebut grillage, dipasang di atas setiap caisson
untuk mentransfer beban bangunan. Karena
konstruksi caissons dimulai sebelum Woolworth
memperoleh properti tambahan dan memperbesar
desain, caissons tambahan dan girder pemindah yang sangat besar yang membentang di antara 38
pilar beton asli diperlukan.

Bangunan terakhir merupakan prestasi teknik dan konstruksi


pada masanya dengan tinggi 792 kaki, 60 lantai, 206 juta pound,
luas lantai 15 hektar, 3000 jendela eksterior, 24.000 ton baja, 17
juta batu bata, dan 7.500 ton terra cotta. Sejumlah inovasi
tersembunyi di dalam amplop Neo-gotik yang berornamen: rasio
ruang kantor dan elevator yang lebih tinggi daripada gedung
pencakar langit sebelumnya, sistem keamanan elevator baru
dengan bantalan udara di bagian bawah setiap poros, dan
komponen yang dipasang di kecepatan cepat yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Dengan desain interior dan eksterior, Gilbert membawa
kemegahan dan otoritas bangunan sipil ke menara perusahaan.
Hiasan eksterior dari terra cotta krem dengan aksen kaca biru dan
kuning membangkitkan arsitektur guildhall di Prancis dan Inggris.
Pilar vertikal yang ramping menonjolkan vertikalitas bangunan.
Atap tembaga berwarna hijau berpatina, penuh dengan gargoyle
dan hiasan di puncak gedung.
Lobi berbentuk salib simetris menyambut pengunjung dengan dekorasi spektakuler. Itu dihiasi
dengan mosaik kubah barel terinspirasi Kristen Awal, jendela atap kaca patri, dinding marmer,
perabotan perunggu, dan plester grotesques, termasuk koin menghitung Woolworth dan Gilbert
memegang model bangunan.

Renovasi pada tahun 1970-an oleh Ehrenkrantz &


Associates menggantikan banyak hiasan eksterior dengan
panel batu cor dan menyederhanakan beberapa detail hiasan.
Bangunan tersebut telah berumur lebih lama dari Perusahaan
Woolworth yang gulung tikar pada tahun 1997. Pada tahun
2012 sebuah kelompok pengembang membeli 30 lantai
teratas dengan tujuan untuk mengubahnya menjadi
kondominium mewah, serta melakukan sedikit peningkatan
pada bangunan tersebut. Renovasi yang diusulkan termasuk
penggantian jendela dan bukaan jendela baru, menambahkan
kanopi di pintu masuk perumahan, dan memulihkan kolam
renang yang telah lama ditinggalkan di ruang bawah tanah.
Marina Bay Sands
Marina Bay Sands adalah sebuah bangunan
resort yang terdiri dari beberapa fungsi
diantaranya adalah hotel, kasino, mal ritel,
fasilitas konvensi dan tempat hiburan termasuk
bioskop, museum, dan klub malam. Bangunan
ini berlokasi di Teluk Marina, Singapura dan
mulai dibangun pada tahun 2007 hingga
2010.Bangunan yang mencapai ketinggian
hingga 200 meter ini merupakan pemilik dari
Las Vegas Sands Corp. Saya memilih bangunan
Marina Bay Sands karena desainnya yang
menarik serta menjadi destinasi impian yang ingin saya kunjungi. Perletakan rooftop garden yang
besar juga menjadi penguat rasa penasaran saya bagaimana struktur bangunan tersebut dapat
menahan beban yang besar, baik dari bobot bangunan serta hembusan angin yang kuat di udara.

Struktur Pondasi Marina Bay Sands


Pada bangunan Marina Bay Sands,
digunakan salah satu jenis pondasi yaitu
pondasi bore pile. Pondasi bored pile
adalah jenis pondasi dalam dengan desain
berbentuk tabung yang berfungsi
meneruskan beban bangunan ke lapisan
tanah keras. Pondasi Bored pile juga
sering disebut di lapangan sebagai pondasi
bor pile. Pondasi ini digunakan jika level
tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan, sehingga
diperlukan daya dukung tambahan. Fungsinya hampir sama dengan pondasi dalam lainya layaknya
pondasi tiang pancang. Perbedaanya hanya terletak pada cara pengerjaanya. Pengerjaan pondasi
bored pile ini dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang diperlukan, lalu tahap
pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton untuk pengurugannya. Marina
Bay Sands menggunakan pondasi bore pile dengan diameter 1800 mm (1,8 m) – 3000 mm (3 m)
dengan kedalaman pondasi 69,5 m hingga 82,5 m.

Shear Wall (Super Structure)


Struktur kolom diganti dengan menggunakan shear wall. Shear wall biasa disebut juga dengan
dinding geser. Ini adalah jenis struktur dinding berbentuk beton bertulang. Ia dirancang secara husus
untuk bisa menahan geser gaya lateral saat terjadi gempa bumi. Jadi, jika suatu bangunan
menggunakan shear wall, maka sebagian besar beban gempa tadi akan diserap oleh dinding geser.
Shear wall pada bangunan Marina Bay Sands memiliki spesifikasi ketebalan 300mm-
600mm. dengan jarak maksimal antar shear wall adalah 10 m. Ada beberapa keuntungan saat
menggunakan shear wall dalam struktur bangunan yaitu sebagai berikut :

• Meredam Guncangan Saat Gempa


Sama halnya dengan Jepang, Indonesia merupakan negara yang rawan gempa. Hal ini karena
kondisi geografis negara kita yang memiliki banyak gunung berapi dan terletak di atas lempengan
bumi. Dengan menggunakan shear wall, maka Anda bisa mengurangi guncangan gempa sehingga
dampaknya terhadap bentuk bangunan bisa diminimalisir.

• Memperkuat Bangunan
Eksistensi dinding geser tidak hanya bisa membagi ruang saja. Lebih dari itu, dengan struktur
dinding beton bertulang Anda juga bisa memanfaatkannya untuk struktur bangunan yang
menanggung beban kerja beams dan columns di sekitarnya.

• Meminimalisir Biaya Pemeliharaan Gedung


Salah satu fungsi dari shear wall untuk menahan guncangan saat gempa. Jika bangunan
Anda menggunakan shear wall, maka saat gempa terjadi, resiko bangunan rusak terbilang kecil.
Ini menjadi alasan kenapa Anda bisa meminimalisir biaya.

• Meningkatkan Daya Beban Pikul Dinding


Saat suatu bangunan menggunakan shear wall, maka lantai akan menerima beban
tumbuh. Nah, besarnya kekuatan lantai inilah yang berbanding lurus dengan ketebalan shear
wall. Jadi secara tidak langsung ini akan meningkatkan daya beban pikul dari dinding.
THE SHARD

The Shard merupakan bangunan tertinggi di Eropa yang terletak di Inggris. The Shard
diresmikan sebagai bangunan tertinggi di Eropa pada tanggal 5 Juli 2012 dengan pertunjukan laser
di London, Inggris. Bangunan ini setinggi 1.016 kaki atau 310 meter, salah satu gedung pencakar
langit ini dilengkapi dengan 44 lift, termasuk lift bertingkat, yang mampu melakukan perjalan
hingga enam meter per detik. Dengan mengusung konsep Neo-futurisme, gedung tertinggi di
Inggris ini dibuat dengan fungsi sebagai kota vertikal, dimana orang bisa bertempat tinggal,
bekerja, dan bersantai. Memiliki 72 lantai layak huni, gedung ini terdiri dari 25 lantai kantor, tiga
lantai restoran, 17 lantai hotel, 13 lantai apartemen, dan tiga galeri untuk melihat ketinggian. Di
samping itu, terdapat pula ruang terbuka untuk melihat pemandangan keluar di ke-72 lantai yang
ada.

Menara gedung The Shard dirancang oleh Renzo Piano yang merupakan seorang arsitek
berkebangsaan Italia. The Shard terdiri 95 lantai menawarkan pemandangan sejauh 40 mil ke
seluruh kota London. Gedung ini dinilai ramah lingkungan. Baja yang digunakan untuk proses
konstruksi, 20 persen merupakan bahan daur ulang, sementara 95 persen limbah yang dihasilkan
selama konstruksi juga didaur ulang. Selain itu, ada taman langit (sky garden) di setiap lantai yang
menawarkan ventilasi alami dan meningkatkan kualitas udara. Puncak menara seperti bentuk
menara tambahan yang positif untuk langit London, Renzo Piano mengusulkan penggunaan kaca,
dengan fasad ekspresif yaitu 11.000 panel kaca miring yang dimaksudkan untuk memantulkan
sinar matahari dan langit di atas, sehingga penampilan bangunan akan berubah sesuai dengan
cuaca dan musim. Efisiensi energi juga ditingkatkan pada Gedung The Shard dengan
mengandalkan kaca berlapis tiga atau triple-glazed glass. Tiga lapisan ini terdiri dari lapisan luar,
lapisan pelindung, dan lapisan dalam.

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini


menggunakan beberapa sistem (hybrid) karena ketinggian
bangunan yang mencapai 310 meter dan untuk memaksimalkan
jumlah lantai serta kebutuhan fungsi yang beragam dalam
bangunan ini, pada bagian basement menggunakan beton, baja
hingga ke lantai 40, beton lagi pada lantai 41-69 dan terakhir baja
hingga puncak teratas. Seluruh struktur diberi stabilitas oleh inti
beton masif yang ditempatkan di bagian tengah bangunan. Solusi
desain ini didorong oleh fungsi dari “The Shard”, beberapa
kelebihannya adalah dapat meningkatkan dinamika bangunan,
menghemat uang, dan menambah ruang yang dapat dimanfaatkan. Lantai bawah struktur akan
menjadi kantor, dengan bentang hingga 15 m dari perimeter ke inti. Kolom dan balok baja
struktural merupakan solusi yang paling optimal untuk lantai ini dengan banyaknya ruang di antara
balok dalam layanan ekstensif yang diperlukan. Pada bagian atas bangunan, fungsi berubah
menjadi akomodasi hotel dan tempat tinggal, dimana pemasangan langit-langit lebih diperlukan
karena pemisahan akustik antar lantai menjadi hal yang jauh lebih penting. Bentuk bangunan yang
meruncing menyebabkan bentang maksimum pada ketinggian ini turun menjadi 9 m. Kolom beton
dan pelat datar beton pasca-tegangan adalah solusi terbaik untuk lantai ini dan dengan mengurangi
ketinggian lantai di bagian ini dari 3,75 m menjadi 3,1 m memungkinkan untuk memasukkan dua
lantai tambahan dikarenakan terdapat pertimbangan penting karena ketinggian keseluruhan
dibatasi oleh Otoritas Penerbangan Sipil.
2.2 Wide Span Building

Munich Olympic Stadium

Olympiastadion adalah sebuah stadium yang terletak di Munich, Jerman. Stadium ini
dibangun sebagai tempat utama bagi perayaan Summer Olympics tahun 1972, terletak di jantung
dari Olympiapark München di utara Munich. Dengan kapasitasnya yang mulanya dapat
menampung 80.000 orang, stadium ini telah mengadakan banyak pertandingan-pertandingan
sepakbola yang besar seperti 1974 World Cup Final, Euro ’88 Final dan European Cup Finals
1979, 1993, dan 1997. Sekarang, olympiastadion dapat menampung 69.250 orang. Tempat ini
digunakan untuk public use sebagai taman dengan olahraga sebagai fokus utama setelah perayaan
Olympic berakhir.

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini yaitu struktur kabel, diawali dengan
konstruksi stadion untuk pesta olah raga olimpiade di Munich (Jerman) tahun 1972, para arsitek
dan insinyur telah melakukan inovasi dan penelitian di bidang engineering dan manufacture
struktur kabel dengan berbagai variasi bentuknya. Dengan struktur kabel, arsitek dapat
menciptakan ruang dalam yang sangat luas tanpa kolom, dengan massa bangunan yang sangat
ringan dan transparan. Keuntungan struktur kabel terletak pada fleksibilitas pemakaian dan pra-
pabrikasi pembuatannya, sehingga siap untuk dipasang di tempat konstruksi dan dapat
dikerjakan dalam waktu yang singkat. Beberapa aspek penting untuk proses pembangunan
struktur kabel meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Form finding, bentuk geometri struktur kabel
2. Hitungan dan sistem pemberian gaya prategang
3. Penentuan tipe dan jenis bahan kabel
4. Penentuan panjang terpotong kabel dengan tepat
5. Perancangan bentuk dan detil pemegang kabel
6. Pemilihan pelindung terhadap bahaya korosi
7. Proses pabrikasi dan pemasangan

Untuk merancang dan melaksanakan pelaksanaan struktur kabel, penguasaan ketujuh aspek
teknis ini memerlukan kerja sama erat antara insinyur struktur dan arsitektur. Berbeda pada
bangunan standar, bentuk struktur kabel yang unik memerlukan peranan insinyur struktur lebih
dominan dari pada arsitek. Sangat mendasar bila insinyur struktur tersebut mengerti akan segi
estetika daribentuk.

Teknik prategang, yang umumnya kita kenal pada


struktur beton, tidak lain merupakan suatu rekayasa yang
cerdik, di mana aplikasinya telah berdampak luar biasa pada
perkembangan dunia teknik, termasuk juga pada penggunaan
kabel sebagai bahan struktur. Melalui teknik prategang, kabel
sebagai elemen struktur yang tadinya hanya mampu memikul
aksial tarik menjadi elemen struktur yang mampu memikul
aksial tekan dan mempunyai kekakuan lentur. Sedangkan
gaya prategang yang diberikan pada struktur kabel ruang,
harus mampu menstabilkan keseluruhan sistem struktur,
sehingga
untuk setiap kombinasi pembebanan kabel-kabel tetap dalam keadaan tarik. Perilaku struktur
kabelyang diberi gaya prategang dapat kita pelajari dari percobaans eperti pada Gambar diatas
kita rentangkan 2 tali karet (atau kabel yang cukup elastis), satu tali direntangkan tanpa
dikencangkan,artinya tanpa gaya prategang (V = 0), sedangkan tali yang lain dikencangkan,
artinya diberi gaya prategang (V ≠ 0). Bila di tengah ketinggian setiap tali digantungkan beban
P, pada tali di mana V
= 0 bagian atas meregang sebesar Δl, dan bagian bawah tali akan terlipat. Sedangkan tali di mana
V ≠ 0 bagian atas hanya akan meregang sebesar setengah Δl. Hal ini disebabkan sekarang beban
P dipikul baik oleh bagian atas dan bagian bawah tali, masing-masing sebesar 50 % beban P.
Darigrafik hubungan P dan Δl untuk kedua tali memperlihatkan bahwa tali dengan gaya prategang
akan mempunyai deformasi yang jauh lebih kecil. Bila beban P sudah mencapai kondisi
detension (tegangan tali pada bagian bawah menjadi nol), maka grafik hubungan P dan Δl
kembali menjadi parallel dengan grafik untuk tali tanpa tegangan. Bila kedua tali sekarang
dibebani dengan beban terpusat P seperti pada, maka grafik P dan Δ kedua tali tersebut
memperlihatkan kabel dengan prategang (V ≠ Δ) mampu untuk memikul beban melintang
secara lebih efektif, yaitu deformasi
lenturnya menjadi jauh lebih kecil
dibandingkan dengan Δ untuk tali tanpa
prategang (V = Δ). Dari kedua contoh
tersebut, terbukti bahwa gaya prategang
pada kabel selain akan meningkatkan
“kekakuan” arah aksial juga akan
meningkatkan lenturnya.

Teknik prategang akan lebih efektif bila digunakan pada


jaringan kabel untuk atap bangunan yang dirancang sebagai
geometri ruang (3D) yang mempunyai bentuk lengkung ganda
yang saling berlawanan (anti klastis) atau bentuk pelana , di
manakedua kabel yang saling bersilangan tersebut mempunyai
pusat lengkung berlawanan dengan posisi di atas dan di bawah.
Dengandemikian gaya prategang pada kedua kabel tersebut,
akan saling
menstabilkan diri pada saat memikul beban luar. Bila seluruh sistem jaringan kabel tersebut
diberigaya prategang, maka jaringan kabel mampu memikul berbagai kombinasi pembebanan
luar. Besarnya gaya prategang yang diberikan, harus diberikan sedemikian besarnya sehingga kita
dapatmenghindari adanya kabel dalam keadaan tanpa tegangan
tarik (pasif). Hal ini untuk menghindari terjadinya
penurunan kekakuan struktur, yang menyebabkan
membesarnya deformasi. Transfer gaya prategang pada
jaringan kabel, dilakukan dengan memasang kabel
utamapada tepi jaringan, di mana kabel utamanya harus
dipasang dengan bentuk lengkung. Dengan cara
menarik kabel utama ini, maka gaya prategang akan
ditransfer padaseluruh jaringan kabel.

BENTUK DASAR

Berbeda dengan perencanaan bangunan yang mempunyai


bentuk standar seperti lingkaran, persegi, dan lain-lain,
maka untuk struktur kabel yang digunakan untuk atap
stadion ataupun lainnya dengan bentang sangat lebar,
maka proses perencanaannya dimulai dengan pencarian
bentuk geometrinya, dikenal sebagai metoda form
finding. Proses ini diperlukan agar diperoleh bentuk atap
yang unik dan estetis, tapi bentuk ini justru
merupakanbentuk yang optimal

ditinjau dari segi struktur. Sesuai dengan definisi, form finding adalah proses untuk menemukan
bentuk struktur yang optimal, yaitu struktur yang bentuknya akan memberikan kondisi paling
efisien dari segi penggunaan bahan konstruksinya. Kondisi ini dapat kita peroleh bila material
konstruksi hanya mengalami tarik pada bidangnya (membran), tanpa adanya tegangantegangan
akibat momen lentur.
Dari proses form finding akan dihasilkan
bentuk3D yang unik, yaitu bentuk lengkung
ganda antiklastis atau bentuk pelana yang
juga terbuktisangat efektif bila digunakan
teknik prategang padanya. Kabel sebagai
material yang fleksibel, dapat kita pakai
sebagai elemen struktur yang
dengan mudah dapat mengikuti bentuk optimal ini. Proses form finding dilakukan pada saat
pradesain sampai ke tahap desain konsep bangunan, dan dikerjakan dengan melakukan
berbagaieksperimen untuk mendapatkan variasi bentuk bangunan. Setelah ada kepastian
bentuk geometrinya, maka secara tepat geometri bangunan akan dihitung dengan metoda
matematik numerik. Adapun perhitungan matematik numerik diturunkan berdasarkan prinsip
permukaan minimum, yaitu suatu gejala fisika yang kita temukan pada form finding dengan
menggunakan gelembung sabun.

DETAIL DAN SISTEM PENGAKHIRAN PADA KABEL

Struktur kabel 3D (ruang) membagi pembebanannya melalui


elemen tarik seperti halnya pada sistem rangka batang, dimana
resultan gayanya bisa bertemu pada satu titik ataupun dari titik
pertemuan ini garis resultan gayanya harus berubah atau berbelok.
Yang penting untuk iperhatikan, adalah bahwa pada perancangan
struktur kabel, untuk semua kombinasi pembebanan seluruh kabel
berada dalam keadaan tarik.

Karena elemen-elemen struktur kabel ini umumnya tidak


selalu bersilangan secara orthogonal, diperlukan desain bentuk
dari titik

pertemuan antara kabel. Setiap titik pertemuan dari kabel selain harus memenuhi syarat
kekuatan dan kemudahan pemasangan, juga harus dipertimbangkan secara estetika. Sesuai
fungsinya titik pertemuan dari kabel-kabel tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa
bentuksimpul untuk persilangan dari 2 atau 4 kabel. Sifat dari pemegang persilangan ini
dapat dibedakan dalam 2 sistem, yaitu: sistem di mana sifat persilangan tidak dapat berotasi
(fix) dansistem dimana persilangan masih dapat bergeser dan berotasi.

▪ Dudukan Untuk Pelengkung Kabel

Sesuai dengan fungsinya resultan gaya pada kabel utama


harus pula dapat dibelokkan. Sebagai lintasan dari pembelokan
kabel utama umumnya digunakan konstruksi dudukan
berbentukpelana dengan radius tertentu. Sedangkan bila
diperlukan perubahan arah gaya di mana sudut beloknya kecil
dan panjang kabelnya terbatas, maka direncanakan dengan
sistem di mana kabel-kabel tersebut diputus pada daerah
tersebut, untuk kemudian kabel-kabel tersebut akan bertemu
pada konstruksi pelat simpul 3D.

▪ Pengangkuran

Seperti sudah dijelaskan, pemberian gaya prategang pada


jaringan kabel dilakukan dengan menarik kabel utama pada
ujung-ujungnya. Untuk itu diperlukan pengangkuran dan
penarikan padakabel utama. Ketiga tipe detil dari bentuk
pertemuan ini merupakan aspek teknis yang harus dirancang
dan diuji terlebih dahulu. Saat ini, untuk beberapa detail standar
sudah tercantum dalam standard DIN.

▪ Tipe Kabel

Kabel sesuai dengan keperluannya, terdiri


dariberbagai macam tipe. Menurut standard
DIN 18 800 semua kabel yang digunakan untuk
struktur bangunan dikategorikan sebagai high
tensile
members. Secara umum kabel-kabel tersebut mempunyai kekuatan rencana yang lebih tinggi
daripada batang tarik baja, sehingga dengan luas penampang yang sama dapat memikul beban
lebih besar. Tetapi modulus elastisitas kabel adalah antara E = 155.000 N/mm2 sampai E =
165.000 N/mm2, jelas lebih rendah dari pada modulus elastisitas yang dipakai untuk batang
tarik baja (E
= 210.000 N/mm2). Ada pula kabel yang mempunyai lapisan krom dan nikel, agar bersifat
tahanterhadap karat. Untuk keperluan konstruksi bangunan, dikenal 3 tipe penampang kabel,
yaitu spiral strands, full locked coil cables dan structural wire ropes.

Spiral strands terutama digunakan untuk bangunan di mana


bebannya relatif kecil seperti untuk pendukung antena
telekomunikasi, cerobong asap, ikatan angin (bracing) pada jaringan
kabel, struktur kayu dan baja. Spriral strands diproduksi dengan
diameter antara 5 mmsampai 40 mm. Spiral strands hanya terdiri
dari kawat-kawat yang
berpenampang lingkaran, akibat adanya celah-celah spiral strand dikelompokkan pada
material yang kurang tahan terhadap bahaya korosi. Full locked coil cables terutama
digunakan sebagai kabel utama pada berbagai konstruksi, antara lain kabel utama pada
suspension bridge dan staycables bridge, kabel tepi pada jaringan kabel.

▪ Sifat-sifat khusus dari full locked coil cables

1. Mempunyai E – modulus yang tinggi


2. Permukaan kabel mempunyai daya tahan tinggi
3. Permukaan kabel tertutup, sehingga tahan terhadap bahaya
korosi Penampang kabel bagian dalam atau bagian inti terdiri
dari kawat-kawat dengan penampang lingkaran

Structural wire ropes, terutama digunakan sebagai kabel tepi pada struktur membran
(textilestructure). Kabel ini terdiri dari beberapa strands, sehingga sifatnya fleksibel.
▪ Aplikasi Struktur Kabel

Bila pada awalnya struktur kabel banyak digunakan untuk berbagai jembatan, seperti
suspension bridge, cable stayed bridge, dan lain-lain, tapi kini para arsitek pun dapat
mewujudkan idenya melalui struktur kabel untuk mewujudkan ruang dalam yang sangat luas,
“tanpa kolom”, tapi tetap mempunyai kesan ringan, anggun, transparan dengan bentuknya
yangunik. Struktur kabel yang paling banyak digunakan untuk atap stadion olah raga, karena
stadionolah raga memang memerlukan ruang yang bebas kolom pada bagian dalamnya.
Kombinasi struktur kabel dan tekstil merupakan solusi bagi keperluan untuk perancangan
atap stadion olahraga yang dapat digerakkan tutup buka. Sedangkan rancangan gedung masa
kini makin banyak pula menggunakan struktur kabel sebagai “suspended cable” untuk
dinding kaca dengan bidangyang luas, atau sebagai “supported cable” untuk rancangan atap
kaca. Perkembangan dalam arsitektur struktur kabel ini menunjukkan tantangan bagi para
insinyur struktur, bahwa mereka seharusnya dapat berperan lebih dominan dalam membuat
rancangan struktur kabel dibandingkan arsitek. Mereka tidak hanya “tukang hitung” saja, tapi
mereka pun bertanggung jawab untuk segi estetika karena keindahan struktur kabel justru
tampil dari elemen strukturnya sendiri.

KEONG MAS

Teater Imax Keong Mas adalah


gedung teater berbentuk keong mas
raksasa tempat pemutaran dan
pertunjukan film khusus berteknologi
canggih.Gedung teater ini didirikan atas
prakarsa Ibu Tien Soeharto, dan di
resmikan pada tanggal 20 April 1984.
Pendirian gedung teater ini
dimaksudkan sebagai sarana rekreasi
yang mendidik guna mengenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui tanyangan film
raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Beberapa film tersedia untuk diputar antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II (
Anak-Anak Indonesia), Indonesia Indah III ( Indonesia Untaian Manikam di Katulistiwa), dan
Indonesia Indah IV ( Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menjunjukankeindahan
lingkungan, kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.

Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri
Indonesia Indah saja, namun juga diselingi dengan memutar film-film import yang bernuansa
pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun tema-tema
lingkungan hidup.

Sejak tahun 1984 telah memutar film import sebanyak 20 judul film dengan masa sewa 1
hingga 2 tahun. Film-film import itu antara lain : To Fly, Speed, Blue Planet, The Living Sea,
Forces of Nature, T-Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India.
Kemudian tahun 2004, teater ini mampu meng-upgrade sistem, dan sekaligus memutar film IMAX
DRM (Digital Re-Mastering) yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga
format 35mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70MM.

Dengan kualitas tampilan dan suara yang mengagumkan perusahaan IMAX kini mampu
memperluas upayanya melebihi film animasi mencakup film laga, sehingga memungkinkan film-
film Hollywood diganda ulang secara digital. Misalnya fim berjudul harry Potter and Prizoner of
Azkaban dan Spiderman 2 dapat diputar teater-teater IMAX diseluruh dunia dalam layar raksasa
dengan jam tayang 1 hingga 2,5 jam.
Sistem struktur, detail konstruksi dan system
penyaluran gaya gravitasi serta gaya
lateralbangunansistem struktur struktur yang digunakan
pada bangunan teater ini adalah gabungan antara
struktur busur dan shell.
Struktur busur terbuat dari beton bertulang terdapat pada bagiandepan yaitu pada topi si
keong. Struktur Shell terdapat pada bagian imax, struktur shell sebagai pengikat busur tersebut
sekaligus menjadi elemen penutup atap. Sistem struktur shell ( cangkang ) dinilai sangat
efisien dikarenakan distribusi gaya yang merata. Shell bangunan ini memiliki tebal 20 cm di
bagian bawah serta 15 cmuntuk bagian atasnya. Sedangkan bentang bangunan ini sendiri
termasukberbentang besar ( 46 meter ). Dengan lebih tipisnya bagian atas shell
inidimaksudkan agar beban yang ditanggung
oleh beton – beton pengganti kolomakan lebih
ringan. Hal ini ditujukan pula agar beban yang
ditanggung oleh tiangpancang sebagai
pondasi sendiri lebih ringan dan pemakaian
tiang pancang dapat dikurangi.

Terdapat balok melitang yang menjadi pengikat balok-blok busur yang ada.diekspos sebagai
bagian dari langit-langit interior ruangan hall.

Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiap-tiap lengkung yang mengalami penebalan
(bagian cekung atap/valley) yang kemudian disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang
mengalami penebalan ini menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap yang ada di kiri
dan kanannya. Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui
penebalan penebalan.
Pada struktrur shell terjadi penyaluran beban yang merata, karena apabila terjadi gaya
terpusat kemungkinan akan mengakibatkan hancurnya struktur shell. Struktur busur menyalurkan
bebannya secara linier sesuai garis busurnya, sedangkan shell hanya dapat menyalurkan beban
merata secara menyebar dipermukaannya

EMIRATES STADIUM
Stadion Emirates adalah stadion sepak
bola di Highbury, London utara.
Lapangan dengan 60.000 kursi telah
menjadi rumah bagi Klub Sepak Bola
Arsenal sejak 2006. Strukturnya adalah
stadion terbesar ketiga di Inggris setelah
Wembley dan Old Trafford milik
Manchester United. Kepindahan Arsenal
ke Emirates dimulai pada tahun 1997.
Klub membutuhkan stadion baru karena
kapasitas di kandangnya saat ini - rumah
sejak 1913 - telah dikurangi dari 57.000
menjadi kurang dari 40.000 setelah pekerjaan perbaikan untuk memasang tempat duduk. Kapasitas
yang lebih rendah ini - dikombinasikan dengan harga tiket yang lebih tinggi untuk membayar
hutang yang ada - menyebabkan rendahnya kehadiran di pertandingan.

2.1.2 Tinjauan Arsitektur


Beton bertulang digunakan untuk lantai dan rangka tiga tingkat pertama stadion. Lapisan
bawah, klab, dan kotak didukung oleh penyapu beton bertulang sedangkan rangka dan rangka baja
struktural menopang lapisan atas dan tingkat 4. Sudut penyangga disebut penggaruk dan anggota
yang digunakan untuk menopang penyangga disebut penyapu. Struktur stadion utama dapat
dibangun bersamaan dengan baja off site dan member beton pracetak. Delapan inti beton berada
tepat di dalam perimeter elips stadion untuk menopangnya dan mentransfer beban ke tanah. Atap
stadion memiliki 3.000 ton baja dan seluruh stadion memiliki 10.000 ton baja. Stadion ini
menggunakan 60.000 m ^ 3 beton di seluruh stadion.
Konsep utama dari sistem struktur yang digunakan untuk atap sebenarnya adalah versi rumit
dari penyiapan kolom dan balok sederhana. Hal ini memungkinkan atap untuk menutupi
penggemar sekaligus menjaga pandangan lapangan tidak terhalang. Atapnya terdiri dari tiga
rangka: primer, sekunder, dan tersier. Rangka perimeter keempat juga mencakup keseluruhan
stadion. Panjang rangka primer memiliki bentang 204 m. Ada delapan 'tripod' yang mentransfer
semua beban vertikal ke kolom.

Jalur beban atap cukup sederhana setelah


Anda memvisualisasikannya sebagai struktur
balok dan kolom. Rangka tersier dipasang di
sepanjang perimeter untuk membantu
menopang beban atap dan menahan rangka
utama. Rangka sekunder juga membantu
menopang atap dan memindahkan beban ke
rangka perimeter. Rangka primer mengambil
beban dari rangka tersier dan sekunder, serta
atap itu sendiri dan mentransfer beban tersebut
ke tripod yang ditempatkan di sepanjang
perimeter. Ada juga empat tripod tambahan di
sepanjang perimeter untuk alasan stabilitas sehingga menjadi delapan tripod total. Setelah beban
mencapai tripod, beban tersebut dipindahkan ke inti beton dan kemudian ke tanah.
Selain tripod, ada penyangga di sekeliling yang membantu memindahkan beban ke penyapu.
Alat peraga ini bertanggung jawab untuk mendapatkan beban dari rangka perimeter ke tanah.

Untuk menganalisis struktur dan daya dukung bebannya, maka dapat dimodelkan struktur ini
sebagai rangka rangka. Analisis terutama akan melihat rangka utama. Versi rangka yang
disederhanakan ditunjukkan pada gambar di bawah.
BAB III
KESIMPULAN

High Rise Building atau bangunan tinggi merupakansuatu istilah untuk menyebut suatu bangunan
yang memilikistruktur tinggi. Berdasarkan beberapa standar, suatu bangunan bisa disebut bangunan
bisa disebut bangunantinggi jika bangunan memiliki ketinggian antara 23 meter hingga 150 meter.
Bangunan yang memiliki ketinggian melebihi 150 meter biasanya dikategorikan sebagai bangunan
pencakar langit atau skyscraper.

High Rise Building dalam sistem struktur bangunan tinggi memiliki tantangan tersendiri
pada desain yaitu proses pembangunan yang struktural dan geoteknis. Sistem-sistem struktur
pada bangunan merupakan inti kekokohannya bangunan di atas permukaan tanah. Sistem
struktur ini berfungsi menahan dan menyalurkan beban gaya horizontal dan vertikal secara
merata pada sistem-sistem struktur inti dan struktur pendukung, sehingga bangunan dapat
memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya lateral.

Wide Span Building dalam sistem struktur secara umum, struktur pada sistem bangunan
ini terbagi dalam 4 sistem besar struktur yang masing-masingnya memiliki struktur- struktur
lagi. Struktur tersebut adalah form active structure system, bulk active structure system,
vector active structure system, dan surface active structure system.

Anda mungkin juga menyukai