High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering digunakan
merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau bangunan
dengan jumlah tingkat yang banyak.
Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung
oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.Tanpa adanya lift otomatis ini maka
akan sangat melelahkan bagi penghuni untuk naik ke lantai yang paling tinggi.
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan
tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah. Jika lebih dari
150 meter maka dapat disebut gedung pencakar langit atau yang dikenal dengan
istilah Skyscraper. Jika tinggi rata-rata sebuah tingkat lantai adalah 4 meter maka
bangunan tinggi setidaknya memiliki 6 tingkat lantai.
Beberapa definisi mengenai bangunan tinggi dikutip dari Wikipedia adalah sebagai
berikut :
1. International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan
bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak
besar terhadap evakuasi"
2. New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai
"bangunan yang memiliki banyak tingkat"
3. Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70
kaki (21 m)
4. Banyak insinyur, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya
mengartikan bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi
setidaknya 75 kaki (23 m).
Beban vertikal dapat ditahan oleh balok-balok (beban mati dan beban hidup)
sedangkan beban horizontal dapat ditahan kolom (angin).
3. Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban
bangunan maupun momen dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open
frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga tipe ini tipe yang paling banyak
digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.
4. Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke
atas.dengan membuat lantai yang tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam
perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur. Biasanya ukuran lantai
akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
5. Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan
lahan. Namun dengan keterbatasan lahan ini biasanya bangunan tinggi akan
menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka bangunan
tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan
vertical garden atau sky garden.
8. Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building merupakan pekerjaan yang kompleks karena
selain melibatkan banyak pihak, durasi pelaksanaan yang panjang, melibatkan disiplin
ilmu yang banyak, berdampak besar kepada lingkungan, dan memiliki risiko yang
sangat tinggi dari segi keselamatan. Sehingga dari berbagai jenis bangunan, jenis
high rise building merupakan jenis bangunan yang paling kompleks.
Gambar 1 https://s3.amazonaws.com
Kita dapat membayangkan berbagai kemungkinan pemecahan yang tak terhingga.
Hanya tipe-tipe bangunan yang lazim akan dibahas pada pada gambar
- Inti dan dinding pendukung fasade ( Gbr. b) (core and facade bearing walls)
Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti.
Hal ini memungkinkan ruang interior yang terbuka. Yang bergantung pada
kemampuan bentangan dari struktur lantai. Inti ini memuat sistem-sistem transportasi
meakanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.
3. Bakrie Tower
Bakrie Tower menghadirkan gedung perkantoran grade A+ dengan arsitektur twist
style yang unik, asimetris, dan artistik. Penggunaan kaca berwarna biru gelap
menyerupai sisik membuat fasade gedung ini terlihat sangat eksotis, dengan
tampak depan yang lebar, tetapi ramping di sampingnya.
Bangunan ini terintegrasi dengan kompleks Rasuna Epicentrum, sebuah kawasan
yang mengaplikasikan konsep baru ‘integrated basement’, artinya
seluruh basement saling berhubungan, jadi jika terjadi kemacetan di satu
kawasan, masih bisa menggunakan jalan lain. Inovasi konsep ini juga menghemat
ruang untuk kendaraan di lantai dasar.
Bakrie Tower sengaja didesain untuk menjadi
sebuah ikon unik di pusat Kota Jakarta. Bangunan
48 lantai setinggi 216 meter ini, sengaja dipuntir 3
kali sehingga membentuk silhouette bangunan yang
sangat unik dari tiap sudut yang berbeda.
Dari lantai 1 hingga 17, tiap lantai bangunan ini
berputar searah jarum jam. Kemudian dari lantai 18
hingga 34 berbalik arah dan kembali lagi sesuai arah
jarum jam dari lantai 35 hingga lantai 48. Semua
pergeseran mempunyai sudut konstan sebesar
4,950, sebagai hasil analisa dan permodelan untuk
fasade bangunannya.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jarring)
5. Struktur Cangkang
KLASIFIKASI STRUKTUR
Dasar pengklasifikasi struktur bisa dilihat dari berbagai macam sudut pandang :
a. Berdasarkan bentuk fisik konstruksi geometri : elemen garis / permukaan, lurus
/lengkung)
b. Sifat fisik dasar konstruksi ( kaku , tak kaku )
c. Material ( kayu , baja , beton bertulang )
• Susunan balok dan kolom ( Struktur kaku ) Struktur yang dibentuk dengan cara
meletakkan elemen kaku horizontal di atas elemen kaku vertikal . Balok memikul
beban yang bekerja transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke
kolom vertikal kemudian mentransfer beban itu ketanah.
• Struktur rangka ( Struktur kaku ) Rangka mempunyai aksi struktural yang berbeda
dengan jenis balok kolom karena adanya titik hubung kaku antara elemen vertikal dan
horizontal. Kekakuan ini titk hubung ini memberikan kestabilan terhadap gaya lateral..
Pada sistem rangka baik balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya
aksi beban pada struktur • Pelengkung bata ( Struktur kaku ) Struktur ini terdiri dari
potongan-2 kecil yang mempertahankan posisinya akibat tekanan dari beban. Struktur
pelengkung bata ini hanya berfungsi dan stabil apabila dibebani gaya-gaya pada
bidang yang menyebabkan struktur tersebut mempunyai gaya tekan merata. Struktur
ini tidak bisa memikul beban yang menimbulkan lenturan krn tumpukan bata tsb akan
mudah berantakan.
• Cangkang ( Struktur kaku ) bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis
yang mempunyai permukan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai
sembarang bentuk.
• Kubah ( Struktur kaku ) Kubah terbuat dari material kaku seperti beton bertulang tipis
dan bisa juga dibuat dari tumpukan bata. Struktur cangkang atau kubah sangat efisien
untuk digunakan pada bentang besar , dengan material yang relatif sedikit
• Jaring ( Struktur tidak kaku / fleksible ) permukaan 3 dimensi yang terbuat dari
sekumpulan kabel lengkung yang melintang.Keuntungan penggunaan kabel
melintang adalah bahwa penempatan kabel tsb dapat mencegah atap dari getaran
akibat tekanan dan isapan angin • Struktur tenda ( Struktur tidak kaku ) Tenda biasa
dibuat dari permukaan membran atau lembaran tipis dan fleksibel
• Struktur kabel ( Struktur tidak kaku ) elemen struktur fleksibel. Bentuknya sangat
bergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya.
KESTABILAN STRUKTUR
STRUKTUR STABIL
- Pada struktur stabil deformasi yang diakibatkan oleh beban pada umumnya kecil ,
dan gaya internal yang timbul di dalam struktur mempunyai kecenderungan
mengembalikan bentuk struktur kebentuk semula apabila beban dihilangkan.
1) Pada struktur tak stabil , deformasi yang diakibatkan oleh beban pada umumnya
mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah selama struktur tsb dibebabni. 2)
Struktur yang tidak stabil tidak memberikan gaya-gaya internal yang mempunyai
kecenderungan mengembalikan bentuk struktur ke bentuk semula. 3) Struktur yang
tidak stabil mudah mengalami keruntuhan secara menyeluruh dan seketika begitu
dibebani.
• Beban terdiri dari : gaya statis dan gaya dinamis . Gaya Statis terdiri dari
• beban hidup : Beban penggunaan , beban lingkungan ( hujan , salju ) • Beban tetap
( tidak pindah ) : berat sendiri struktur dan berat elemen gedung. Tertentu. • Gaya
akibat penurunan , efek suhu tegangan ,dsb
• Gaya menerus : gaya inersia ( gerak tanah pada saat gempa bumi ) dan gaya angin.
Gaya impak misalnya ledakan
PENGELOMPOKAN STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR
Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah elemen yang
berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan
gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring.
Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan berbagai
bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya
horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya,
semakin kecil sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya
horizontalnya.
Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban
dengan mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L.
Schodek:431)
Struktur membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan
kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk yang terjadi. Supaya tidak terjadi
kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan dari dalam membran (internal
rigid structures) dengan cara memberikan volume dalam membran sampai pada batas
maksimal yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat
permukaan struktur membrann menjadi kaku.
3. Pneumatic System
Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang
menggelembungkan elemen-elemen gedung. Volume internal udara gedung tetap
sebesar tekanan udara Struktur yang digelembungkan udara mepunyai mekanisme
pikul beban yang lain. Uadara yang ditekan digunakan untuk menggelembungkan
bentuk-bentuk (misalmya pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk
penutup gedung.
Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak
digunakan, yaitu struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk
mendapat kestabilan, struktur yang digelembungkan udara biasanya memerlukan
tekanan tekanan yang lebih besar dari pada yang dbutukkan oleh struktur yang
ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan internal tidak dapat langsung digunakan
untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi harus digunakan untuk memberi bentuk
pada struktur. Pada umumnya,sistem struktur yang ditumpu udara dapat mempunyai
bentang lebih besar daripada struktur yang digelembungkan.
4. Arch System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan
bangsa Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan
bentangan yang besar/luas. Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur
dibuat dengan bahan padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga
dikembangkan dengan menggunakan bahan bangunan yang modern dari kayu,
besi/baja.
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat
mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur busur
dengan kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk (bending) dapat
digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya. Bahan pengikat tergantung dari
dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur dapat dibuat dari kabel, baja, besi,
kayu maupun beton.
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas
elemen kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja secara
transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal
(kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan
menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari beban
yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara
melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami
gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tungga
di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus
merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di
atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri dari
batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran
penampangnya Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari pertentangan antara
gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi rangka yang modern adalah hasil
penggunaan baja dan beton secara rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal,
berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah
unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur.
Kemudian kebutuhan-kebutuhan terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk
melengkapi kebutuhan bangunan untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan
ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan
dan dinding-dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen
yg tidak struktural. Bahan- bahan yg dapat dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja,
beton atau lain-lain bahan yg tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur.
Umtuk masa kini banyak digunakan baja dan beton yg mampu menahan gaya-gaya
tsb dalam skala besar.
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak yang
relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan untuk
mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat yang besar dapat
dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan besar dan juga dapat didesain
sesuai selera.
a) Struktur Plat
(1) Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu arah,
yaitu:
Beban Merata
Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur grid. perbedaannya adalah
bahwa pada struktur plat, berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab,
bukan hanya pada titik- titik tumpuan. Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai
sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu
sama lain di seluruh bagian panjangnya.
Beban Terpusat
Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat
dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu
satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya. Karena adanya
beban yang diterima oleh jalur balok, maka balok cenderung berdefleksi ke bawah.
Kecenderungan itu dikurangi dengan adanya hubungan antara jalurjalur tersebut.
Torsi juga terjadi pada jalur tersebut. Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana
beban terpusat bekerja, torsi dan geser yang terjadi akan semakin berkurang di jalur
yang mendekati tepi plat. Hal ini berarti momen internal juga berkurang. Jumlah total
reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada seluruh arah vertikal.
Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat juga harus sama
dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan keseimbangan dasar.
Plat Berusuk
Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila slab mempunyai kekakuan
yang relatif kaku, maka keseluruhan susunan ini akan berperilaku sebagai slab satu
arah, bukan balok- balok sejajar. Slab transveral dianggap sebagai plat satu arah
menerus di atas balok. Momen negatif akan terjadipada slab di atas balok.
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi tumpuan
yang ada, yaitu sebagai berikut:
– Plat sederhana di atas kolom
b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di
sepanjang sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban total dan
meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik maka bagian
terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok mempunyai
panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih pendek akan menerima bagian
beban yang lebih besar dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok yang
lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok
tersebut akan mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya karena keduanya
dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan
gaya lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang lebih
pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari beban yang
dipikul pada struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat fisis dan
dimensi elemen-elemen grid tersebut. Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua
arah maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi dalam memikul beban
dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang
terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan dengan
defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan.
Sistem struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga sistem fame work.
Sistem ini dapat mendukung beban atap smpai denganbentang 75 meter, seperti pada
hanggar bangunan pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi
yang membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya mengalami gaya
tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan sistem
struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun
berbalikan antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi
menjalar mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain saling
mengatkan, sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu arah
yang diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan membuat
deformasi besar pada pelat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing- masing elemen pelat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material terletak jauh
dari bidang tengah stuktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban
besar hanya jika tekuk lateral daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah
tekan pada setiap pelat akan selalu dapat dikekang pelat sebelahnya.
Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang datar karena
momen energinya lebih besar.
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang berbentuk
segitiga.
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung
yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat
dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.