Anda di halaman 1dari 10

STUDIO PERANCANGAN

ARSITEKTUR V
HIGHRISE BUILDING FUNGSI KOMERSIAL

KELOMPOK 17

SAINAL ABIDIN F22118167

MARIA DALETHA F22118124


P engertian HIGHRISE BUILDING
Bangunan Tinggi Bangunan tinggi adalah istilah
untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki
struktur tinggi. Penambahan ketinggian bangunan
dilakukan untuk menambahkan fungsi dari
bangunan tersebut seperti bangunan apartemen
tinggi atau perkantoran tinggi.

Bangunan tinggi menjadi ideal dihuni oleh


manusia sejak penemuan elevator (lift) dan bahan
bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa
standard, suatu bangunan biasa diseb ut sebagai
bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75
kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan
yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150
m) disebut sebagai pencakar langit.

Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki


(4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki
tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6
tingkat. Bahan yang digunakan untuk sistem
struktural bangunan tinggi adalah beton kuat dan
besi.

Banyak pencakar langit bergaya Amerika


memiliki bingkai besi, sementara blok menara
penghunian dibangun tanpa beton.

Karakteristik High Rise


Building Banyak bangunan yang
dibangun lebih dari satu atau dua
lantai, namun tak semua dari
bangunan tersebut dapat dikategorikan
sebagai high rise building.

Jika demikian, apa sih karakteristik


yang dimiliki oleh jenis bangunan
yang satu ini? Berikut beberapa di antaranya.

1. Memiliki Ketinggian Minimal 23 Meter


Seperti yang juga telah disebut pada pengertian high rise building, banyak pakar
yang berpendapat bahwa sebuah bangunan baru bisa dikatakan bangunan tinggi jika
memiliki tinggi minimal 23 meter atau 6 lantai.
Tidak sulit menemukan bangunan-bangunan dengan tinggi minimal 23 meter di
kota-kota besar.
Bangunan atau gedung tersebut biasanya diperuntukan sebagai perkantoran, hotel
hingga apartemen.

2. Memiliki Luas Lantai 750-1500 meter persegi


Tidak hanya tinggi menjulang, pada umumnya bangunan tinggi dibangun dengan
luas tapak yang cukup kecil, yakni berkisar 750 meter persegi hingga 1500 meter persegi.
Hal ini disebabkan, oleh ketersediaan lahan kosong yang cukup sedikit di kota-
kota besar, area high rise
building biasanya dibangun.

3. Dibangun dengan 3 Tipe


Struktur
Mungkin Anda pernah berpikir,
bagaimana bisa sebuah bangunan
dibangun dengan tinggi yang sangat
fantastis, namun tahan gempa dan
risiko pergerakan alam lainnya?
Hal tersebut dikarenakan
dari struktur bangunan yang diusung
pada high rise building.
Paling tidak, ada tiga tipe struktur
yang diaplikasikan pada bangunan tinggi, yaitu open frame, flat slab dan bearing wall
system.

4. Biasanya Berbentuk Lurus


Beberapa bangunan tinggi mungkin dibangun secara unik, sehingga bentuknya
tidak lurus seperti high rise building biasanya dibangun.Namun, hal tersebut pasti sudah
diperhitungkan dengan matang. Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang
tipikalnya lurus ke atas.Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perencanaan dan
pelaksanaan struktur bangunan tersebut.
5. Merupakan Cara Mengatasi Keterbatasan Lahan
Seperti halnya apartemen, yang dibangun secara vertikal untuk mengakali
ketersediaan lahan yang mulai sedikit, high rise building juga dibangun dengan prinsip yang
relatif sama.
Logikanya, dengan membangun banyak lantai ke atas, lahan yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah gedung tinggi jauh lebih hemat, bahkan jika dibandingkan dengan
membangun kompleks perumahan.

6. Diperkaya dengan Sistem


Aerodinamika

Apa itu sistem


aerodinamika? Aerodinamika
adalah salah satu cabang
dinamika yang mengkaji soal
pergerakan udara, khususnya
ketika udara tersebut berinteraksi
dengan benda padat.Selain
struktur, sistem aerodinamika
inilah yang membuat sebuah high
rise building tahap terhadap
guncangan gempa dan terpaan
angin, meski dibangun sangat
tinggi.

7. Memiliki Tingkat yang Tinggi


saat Dibangun
Berbeda dengan jenis bangunan
lainnya, membangun sebuah high rise
building memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi pada saat proses pembangunannya.
Oleh sebab itu, diperlukan kajian
yang panjang dan rumit, sebelum sebuah
perusahaan dapat membangun sebuah
bangunan tinggi.

8. Membutuhkan Material dan


Kebutuhan Energi yang Besar
Melihat tingginya high rise building, kebayang dong seberapa banyak material
bangunan yang dibutuhkan ketika proses pembangunannya?Selain itu, bangunan-bangunan
tinggi biasanya difungsikan untuk aktivitas yang bermacam-macam, mulai dari perumahan
hingga aktivitas bisnis dan perkantoran.Maka dari itu, jelas saja apabila sebuah gedung tinggi
membutuhkan pasokan energi yang sangat besar.

9. Memiliki Nilai Arsitektur Tinggi


Biasanya, gedung-gedung tersebut tidak hanya dibangun berdasarkan fungsinya
saja.Namun juga, dibuat dengan ide dan desain arsitektur yang sangat menarik.Hal ini tak
ubahnya seperti mahakarya bagi seorang arsitek yang merancang bangunan tersebut.

F ungsi Bangunan

High Rise Building


Komersal adalah bangunan yang
mewadahi berbagai fungsi komersial
seperti villa, hotel, resort, perdagangan,
ruang kantor sewa, dan lainlain. Sesuai
jenisnya, bangunan komersial merupakan
bangunan yang direncanakan dan
dirancang untuk mendatangkan
keuntungan bagi pemilik maupun
penggunanya.
C Ontoh Bangunan High Rise Building KomersIal

1. Menara Pinisi, Universitas Negeri Makassar

SPESIFIKASI
Nama : Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar
Lokasi :Makasar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Fungsi : Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA)
Tahun : 2014
Principal Architect : Yu Sing (Pemenang Sayembara GPPA UNM)

Project Architect : Genesis


Tim Desain : Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan

GAMBARAN UMUM

GPPA UNM atau yang terkenal dengan naman


Menara Phinisi UNM merupakan gedung tinggi pertama di
Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid,
yang merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi
kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan
hasil sayembara ini sebagai perwujudan dari serangkaian
makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang
ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan
makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA
UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga
memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
LOKASI

Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar (GPPA)

Lokasi Menara Phinisi

Menara Phinisi ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Gunung Sari, Makassar, Jl
Andi Pangerang Pettarani. Gedung ini lokasinya tak jauh dari Hotel Grand Clarion. UNM sendiri
adalah kampus keguruan negeri terbesar di Makassar bahkan Indonesia Timur. Pada malam hari
akan ada 12 kerlap kerlip warna gedung yang bersinar bergantian di fasad gedung. 12 warna itu
mewakili 12 fakultas yang ada di UNM.

ARSITEK

Menara Phinisi Universitas Negeri


Makasar (GPPA)

Desainer Menara Phinisi Menara ini


sejatinya adalah hasil sayembara,
pada tahun 2008 UNM mengadakan
sayembara perancangan arsitektur
gedung GPPA. Pada saat
pengumuman pada tanggal 13 Januari
2009, terpilihlah nama Yu Sing
sebagai juara. Ia berhak mendapat
hadiah sebesar Rp. 40 juta serta
karyanya direalisasikan.

Konsep Desain Menara Pinisi ini mengambil inspirasi dari kekayaan budaya nusantara
yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini. Indonesia punya kekayaan budaya yang luar biasa,
yang agung, besar, luas, dalam, megah. Makassar adalah salah satu daerah dengan warisan
budaya yang sangat luar biasa.

Berlandaskan nilai-nilai filosofis, budaya. Arsitektur tradisional Indonesia juga


merupakan potensi yang besar sebagai sumber inspirasi arsitektur masa kini yang tidak pernah
lapuk oleh zaman.

mengadaptasi dari potensi maupun kebijakan lokal yang ada di Makassar, yang
disesuaikan terhadap konteks masa kini. Hal ini adalah langkah penting untuk memelihara dan
sekaligus mengembangkan kekayaan arsitektur di daerah.

Penggalian rangkaian adaptasi kekayaan nilai-nilai tersebut sebagai sumber inspirasi


desain arsitektur akan menghasilkan arsitektur yang berkelas dunia tanpa kehilangan identitas
dan konteks arsitektur lokal.

FILOSOFI

Menara Phinisi Universitas


Negeri Makasar (GPPA)

Menara Phinisi ini mengambil


konsep Perahu Phinisi, yakni
perahu khas Bugis – Makassar
yang terkenal sejak dulu kala.
Perahu Phinisi dipakai oleh
Orang Bugis-Makassar dalam
menjelahaji samudra nusantara.
Sementara untuk filosofi
arsitekturnya diambil seperti
pada rumah tradisional
Makassar yang terdiri dari 3
bagian (kolong/awa bola,
badan/lotang, dan
kepala/rakkeang) dan
dipengaruhi struktur kosmos
(alam bawah, alam tengah, dan
alam atas), GPPA UNM juga
terdiri dari 3 bagian.
DESAIN ARSITEKTUR

Layout Menara Phinisi

Secara umum bangunan ini terdiri dari 3 bagian. Pertama, bagian bawah berupa
kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan
terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan
lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan
pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang
ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda
sebagai simbol dari tanah dan air.

Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari
layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

KONSTRUKSI

Sejak diumumkannya pemenang sayembara,


proses perencanaan gedung ini mulai
diperbincangkan UNM hingga ditahun 2013
gedung ini sudah rampung.

KESIMPULAN

Bangunan ini merupakan contoh perpaduan


arsitektur lokal nusantara yang penuh filosofi
dengan arsitektur modern masa kini yang
penuh dengan kecanggihan teknologi.
Bangunan ini menjadi contoh pelestarian
arsitektur nusantara di masa kini yang sudah
sepantasnya ditiru oleh praktisi arsitektur di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai