Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa
gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran
atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut. Dalam
Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu :
– Struktur Lipatan
– Struktur Cangkang
– Membran dan Struktur Membran
– Struktur Pneumatik
Struktur Kabel dan Jaringan
B. Pengelompokan Struktur Bentang Lebar
Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah elemen yang
berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan gaya
horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang
bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi
yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah tergantung
tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka
semakin kecil gaya horizontalnya.
Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban
dengan mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431). Struktur
membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran pada
permukaan dan perubahan bentuk yang terjadi.
Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan dari dalam
membran (internal rigid structures) dengan cara memberikan volume dalam membran sampai
pada batas maksimal yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat
permukaan struktur membrann menjadi kaku.
3. Pneumatic System
Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang
menggelembungkan elemen-elemen gedung. Volume internal udara gedung tetap sebesar
tekanan udara Struktur yang digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang
lain. Uadara yang ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya
pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk penutup gedung.
Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak digunakan,
yaitu struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk mendapat kestabilan,
struktur yang digelembungkan udara biasanya memerlukan tekanan tekanan yang lebih besar
dari pada yang dbutukkan oleh struktur yang ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan
internal tidak dapat langsung digunakan untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi harus
digunakan untuk memberi bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem struktur yang ditumpu
udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada struktur yang digelembungkan.
4. Arch System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan
bangsa Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan bentangan
yang besar/luas. Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan
padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan menggunakan
bahan bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat
mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur busur dengan
kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat
(bracing) pada bagian dasarnya. Bahan pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan
luas bentang busur dapat dibuat dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen
kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari
panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya.
Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok
akan melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering
disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada
umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan
balok tungga di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok
menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di
atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri dari
batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya
Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan
kekokohan; dan kontruksi rangka yang modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara
rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal,
berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur
horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-
kebutuhan terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan
untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan
tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan dan dinding-
dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen yg tidak struktural.
Bahan- bahan yg dapat dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain bahan yg
tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini banyak digunakan baja
dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar.
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak yang
relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan untuk mengurangi
berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai
efisien untuk bentangan besar dan juga dapat didesain sesuai selera.
a) Struktur Plat
(1) Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu arah, yaitu:
Beban Merata
Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur grid. perbedaannya adalah bahwa
pada struktur plat, berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab, bukan hanya pada
titik- titik tumpuan. Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang
berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian
panjangnya.
Beban Terpusat
Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat
dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan
terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya. Karena adanya beban yang diterima
oleh jalur balok, maka balok cenderung berdefleksi ke bawah. Kecenderungan itu dikurangi
dengan adanya hubungan antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur tersebut. Pada
jalur yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat bekerja, torsi dan geser yang terjadi
akan semakin berkurang di jalur yang mendekati tepi plat. Hal ini berarti momen internal juga
berkurang. Jumlah total reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada seluruh arah
vertikal. Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat juga harus sama
dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan keseimbangan dasar.
Plat Berusuk
Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila slab mempunyai kekakuan
yang relatif kaku, maka keseluruhan susunan ini akan berperilaku sebagai slab satu arah, bukan
balok- balok sejajar. Slab transveral dianggap sebagai plat satu arah menerus di atas balok.
Momen negatif akan terjadipada slab di atas balok.
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi tumpuan yang
ada, yaitu sebagai berikut:
b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di sepanjang
sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban total dan meneruskan ke
tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan
dipikul oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama, maka
balok yang lebih pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar dibandingkan dengan
beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih pendek akan
lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya
karena keduanya dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka
diperlukan gaya lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang lebih
pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari beban yang dipikul pada
struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat fisis dan dimensi elemen-elemen grid
tersebut. Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi. Semua
elemen berpartisipasi dalam memikul beban dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan
kekuatan torsi. Defleksi yang terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil
dibandingkan dengan defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang
secara keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal.
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan.
Sistem struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga sistem fame work. Sistem ini
dapat mendukung beban atap smpai denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan
pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
3. Space Truss System (rangka batang ruang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang
secara keseluruhan membentuk volume 3 dimensi (ruang).Sering disebut juga sebagai space
frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi yang
membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan atau tarik saja.
Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun berbalikan
antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar mengikuti
modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga sistem
struktur ini tidak mudah goyah.
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu arah yang
diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan membuat deformasi besar
pada pelat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar. Karakteristik suatu struktur bidang
lipat adalah masing- masing elemen pelat berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen
tipis yang saling dihubungkan sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material terletak jauh dari
bidang tengah stuktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya jika
tekuk lateral daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan
selalu dapat dikekang pelat sebelahnya. Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih
besar dari bidang datar karena momen energinya lebih besar.
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang berbentuk segitiga.
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung
yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga
yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.
Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu bentuk pelana dengan
arah lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur bidang lengkung rangkap
berbalikan dapat dibagi menjadi beberapa macamtipe.