Disipasi
Kekuatan Kekakuan Daktilitas Intergritas
Energi
Aspek Perancangan
Ketentuan Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa
Sistem Rangka Pemikul Momen
Bidang Momen
Lentur Sendi plastis-leleh
Struktur balok dan kolom dihubungkan
dengan sambungan kaku (menahan
Momen)
Prinsip Perancangan
Struktur Baja Tahan Gempa
Concentrically Braced
Moment Resisting Frames
Frames
Macam-Macam Sistem Struktur
Baja Tahan Gempa
Daktilitas:
• Leleh lentur pada balok
• Geser zona panel zone
• Leleh lentur pada kolom
Sistem Rangka Pemikul Momen
Konsep dasar Rangka Pemikul Momen:
• Rangka Pemikul Momen adalah rangka kaku -
balok yang dipasang secara kaku pada kolom
dengan sambungan penahan momen
• Menahan gaya lateral akibat aksi rangka kaku
• Gaya dominan yang timbul pada rangka: lentur
dan geser
• Daktilitas pada SRPM dicapai dengan
menghasilkan elemen rangka tertentu, seperti Rangka Pemikul Momen
Kemungkinan Lokasi
terjadinya “Plastic Hinge”
Daktilitas pada Rangka Pemikul Momen
Plastic Hinges
Plastic Hinges Plastic Hinges In Columns:
In Beams In Column Panel Zones Potential for Soft Story
Collapse
Contoh Sistem Rangka Pemikul Momen
Sistem Rangka Pemikul Momen
• Definisi dan Perilaku Dasar pada Rangka Pemikul
Momen
• Sambungan Balok - Kolom: Sebelum dan Sesudah
gempa Northridge
• Panel-Zone Behavior
• Ketentuan Seismik pada Rangka Pemikul Momen
Sambungan Balok – Kolom sebelum gempa Nothridge 1994
Welded flange-bolted
web moment connection
widely used from early
1970’s to 1994
Sambungan Balok – Kolom sebelum gempa Nothridge 1994
Gempa Nothridge 1994
• January 17, 1994
• Magnitude = 6.8
• Epicenter at Northridge - San Fernando
Valley
(Los Angeles area)
• Fatalities: 58
• Estimated Damage Cost: $20 Billion
Gempa Nothridge 1994
Gempa Nothridge 1994
Kerusakan Bangunan Struktur Baja Akibat Gempa Nothridge
ASTM A992
Minimum Fy = 50 ksi
Maximum Fy = 65 ksi
Minimum Fu = 65 ksi
Maximum Fy / Fu = 0.85
Sambungan Balok-Kolom setelah Gempa Nothridge
Desain Sambungan
Pengembangan Desain Sambungan yang Lebih Baik dan Prosedur Desain
• Koneksi yang Diperkuat
• Sambungan “Reduced Beam Section”.
• Koneksi Investigasi SAC Lainnya
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Tipe Sambungan pada Struktur Penahan Gempa
Simpson Strong-Tie®
Strong Frame®
Connection
Sistem Rangka Pemikul Momen
• Definisi dan Perilaku Dasar pada Rangka Pemikul
Momen
• Sambungan Balok - Kolom: Sebelum dan Sesudah
gempa Northridge
• Panel-Zone Behavior
• Ketentuan Seismik pada Rangka Pemikul Momen
Panel Zone Behavior
Plastic Hinges
In Column Panel Zones
Deformasi Sambungan pada Panel Zone
Panel Zone Behavior
• Daktilitas yang sangat tinggi dimungkinkan.
• Deformasi lokal (“kinking”) di sudut zona panel dapat meningkatkan
kemungkinan patah di sekitar las pada flens balok.
• Ketentuan peraturan bangunan sangat bervariasi pada desain zona
panel.
• Ketentuan Seismik AISC saat ini memungkinkan terjadinya pelelehan di
zona panel.
• Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan lebih baik
tingkat hasil zona panel yang dapat diterima
Sistem Rangka Pemikul Momen
• Definisi dan Perilaku Dasar pada Rangka Pemikul
Momen
• Sambungan Balok - Kolom: Sebelum dan Sesudah
gempa Northridge
• Panel-Zone Behavior
• Ketentuan Seismik pada Rangka Pemikul Momen
Ketentuan Seismik pada Rangka Pemikul Momen
Ketentuan Seismik pada Rangka Pemikul Momen
Balok
Balok
Balok
Balok
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom
Hubungan Balok - Kolom
Hubungan Balok - Kolom
Hubungan Balok - Kolom
Referensi
Terima Kasih
Struktur Baja 2
Kuliah 11 – Sambungan Prakualifikasi
Untuk Struktur Baja Tahan Gempa
Disipasi
Kekuatan Kekakuan Daktilitas Intergritas
Energi
• Sendi plastis direncanakan hanya terjadi diujung-ujung balok dan didasar kolom.
• Harus menjamin kekuatan kolom dan sambungan lebih besar daripada kapasitas
balok.
• Hal ini memberi konsekuensi dimensi kolom dan detailing sambungan yang
lebih “mahal”
• Dapat ditentukan sistem struktur yang sesuai (SRPMK, SRPMM, SRPMB)
dengan konsekuensi kinerja dan detailing yang berbeda.
Perencanaan Struktur Baja Tahan Gempa
Ketentuan Perencanaan Sambungan
• Pada struktur yang berada pada KDS A, B, atau C dengan nilai R ≤ 3.5,
sambungan tidak perlu didetail khusus, dan dapat digunakan ketentuan
untuk desain non-seismic (SNI 1726:2019)
• Pada struktur yang berada pada KDS D, E, atau F dengan nilai R > 3.5,
sambungan harus didetailkan khusus sesuai persyaratan pada SNI
7972:2020
Sambungan Prakualifikasi
untuk Struktur Baja Tahan
Gempa
Tipe Sambungan Rangka Momen Khusus dan Menengah
• Tipe sambungan yang tertera dalam Tabel 2.1 sudah terprakualifikasi untuk
digunakan dalam penyambungan balok ke sayap kolom pada Rangka Momen
Khusus (SMF) dan Rangka Momen Menengah (IMF) di dalam batas yang
disyaratkan dalam Standar ini.
Sambungan Prakualifikasi
“Bolted Extended End
Plate”
Sambungan “Bolted Extended End Plate”
Pembatasan Parametrik pada Prakualifikasi
Pembatasan Parametrik pada Prakualifikasi
1. Pembatasan Balok
Balok harus memenuhi pembatasan sebagai berikut:
a) Balok harus komponen struktur WF gilas atau profil-I tersusun memenuhi persyaratan
Pasal 2.3. Pada ujung-ujung tersambung-momen dari profil-profil tersusun dilas, dalam
paling sedikit tinggi penampang balok atau 3 kali lebar sayap, pilih yang terkecil, badan
balok dan sayap harus disambungkan menggunakan suatu las gruv PJK atau sepasang las
filet yang masing-masing memiliki ukuran 75 % dari tebal badan balok tetapi tidak
kurang dari 1/4 in. (6 mm). Untuk selebihnya, ukuran las tidak boleh kurang dari yang
disyaratkan untuk menyempurnakan penyaluran geser dari badan ke sayap.
Pembatasan Parametrik pada Prakualifikasi
b) Tinggi penampang balok, d, dibatasi sampai nilai-nilai yang diperlihatkan dalam Tabel 6.1.
c) Tidak ada pembatasan terhadap berat per satuan panjang balok.
d) Tebal sayap balok dibatasi sampai nilai-nilai yang diperlihatkan dalam Tabel 6.1.
e) Rasio bentang bersih-terhadap-tinggi penampang balok harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
(a) Untuk sistem SMF, 7 atau lebih besar.
(b) Untuk sistem IMF, 5 atau lebih besar.
f) Rasio lebar-terhadap-tebal untuk sayap dan badan balok harus memenuhi persyaratan
SNI Ketentuan Seismik.
g) Pembreisan lateral balok harus disediakan menurut SNI Ketentuan Seismik.
Pembatasan Parametrik pada Prakualifikasi
• Geometri Empa Baut Tanpa Pengaku, Geometri Empa Baut dengan Pengaku,
4E 4ES
Geometri Sambungan
“Bolted Extended End Plate”
• `
• Yp = Parameter mekanisme leleh pelat ujung balok
• Yc = Parameter mekanisme leleh pelat sayap kolom.
• (lihat Tabel 6.2 - 6.6 SNI 7972:2020 / AISC 358-16)
Bolted Extended End Plate
Bolted Extended End Plate
Bolted Extended End Plate
Bolted Extended End Plate
Bolted Extended End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Flush End Plate Tanpa Pengaku
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Extended End Plate Tanpa Pengaku
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Extended End Plate dengan Pengaku
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Sambungan End Plate
Contoh Analisa
Sambungan Prakualifikasi
“Bolted Extended End Plate”
A. DATA PERENCANAAN
A.1. Input Data Material
Mutu struktur baja untuk balok, Q345
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 345 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 450 MPa
Mutu struktur baja untuk kolom, Q345
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 345 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 450 MPa
Mutu struktur baja untuk kolom, Q345
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 345 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 450 MPa
Modulus elastisitas baja, E= 200000 MPa
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825 MPa
Panjang struktur balok, L= 8.00 m
Data dimensi dari penampang profil WF, Profil : WF 500x200x10x16
hbt = 500 mm
bbf = 200 mm
tbw = 10 mm
tbf = 16 mm
r= 20 mm
hct = 350 mm
bcf = 350 mm
tcw = 12 mm
tcf = 19 mm
r= 20 mm
Terdapat pengaku pada kolom? YA
Data dimensi pelat,
Tebal pelat ujung, tp = 30 mm
Lebar pelat ujung, bp = 250 mm
Tebal pelat pengaku untuk flange kolom, ts1 = 12 mm
Tebal pelat penerus badan kolom, tsw = 12 mm
Tebal pelat pengaku untuk pelat ujung, ts = 12 mm
Tebal pelat-ujung, tp 38 13 30 [ OK ]
Jarak dari muka kolom ke sendi plastis, S h(1) = 0,5 * hbt = 250 mm
S h(2) = 3 * bbf = 600 mm
S h = min(S h(1);S h(2)) = 250 mm
Momen desain pada sambungan tepi balok, Mf = Mpr + S h * Vgrav itasi = 1041.868 kN.m
jarak dari sumbu sayap tekan balok ke sumbu deretan baut tarik,
h1 = hbt - (1,5 * tbf + pfi) = 376 mm
h0 = hbt - 0,5 * tbf + pfo = 592 mm
Faktor ketahanan untuk kekuatan baut, φn = 0.9
Kekuatan tarik nominal baut, Fub = 825 MPa
Diameter perlu untuk baut,db-req = √[(2 * Mf) / (π * φ n * Fub * (h0 + h1))] = 30.378 mm
Kontrol diameter baut pakai terhadap diameter perlu,
Syarat, db ≥ db-req
32.00 ≥ 30.378 → [ OK ]
Referensi
Terima Kasih
Struktur Baja 2
Kuliah 12 – Struktur Baja pada
Bangunan Industri
Bagian - 1
Secara umum, terdapat kategori tipe struktur bangunan baja gudang / Pabrik. Di
antaranya adalah
a. portal frame
b. portal truss
Umumnya, untuk panjang bentang 20-40 meter, biasanya akan menggunakan
tipe portal frame. Sementara untuk panjang bentang 40-70 meter, akan menggunakan
tipe portal truss.
Portal Frame
Portal Truss
Komponen-Komponen pada Bangunan Industri
Detail Sambungan – Gable Frame
Detail - Apex Haunch
Tipical sambungan Column Base
Tipical sambungan Column Base
Tipical sambungan Column Base
Konsep Perencanaan
Struktur Bangunan Industri
Standar Peraturan Perancanaan
1. Perancanaan Pembebanan
SNI 1726-2019, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung
SNI 1727-2020, Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain
2. Perencanaan Baja
SNI 1729:2020, Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
SNI 7860:2020, Ketentuan Seismik untuk Struktur Bangunan Gedung Baja
SNI 7972:2020, Sambungan Terprakualifikasi untuk Rangka Momen Khusus
dan Menengah Baja pada Aplikasi Seismik.
3. Perancanaan Beton
SNI 2847:2019, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.2. Perencanaan Baja
Standar MATERIAL BAJA STRUKTUR
1. Baja Pelat dan Profil
JIS G3101-SS400, Carbon Steel Square for General Structural Purposes
2. Baut
ASTM A325-14, Standard Specification for Structural Bolts, Steel, Heat Treated,
120/105 ksi - Minimum Tensile
3. Angkur
ASTM A307-14, Standard Specification for Carbon Steel Bolts, Studs, and
Threaded Rod 60 ksi - Tensile Strength.
SPESIFIKASI Baja Struktur
1. Baja Profil dan Pelat 3. Baut
JIS G 3101-SS400 Standard ASTM A325 (dia: inch)]
- Tegangan Leleh : 240 MPa - Tegangan Leleh : 660 MPa
- Tegangan Ultimit : 370 MPa - Tegangan Ultimit : 830 MPa
2. Angkur 4. Pengelasan
Standard ASTM A307 Standard AWS D1.1
- Tegangan Leleh : 240 MPa Tegangan Leleh : 415 MPa
- Tegangan Ultimit : 370 MPa Tegangan Ultimit : 495 MPa
Pembebanan pada Struktur
Beban mati
Beban mati struktur (Dead Load) merupakan berat sendiri struktur, yang besarnya
bergantung pada berat jenis materialnya. Dalam perencanaan struktur, berat
jenis material yang digunakan adalah sebagai berikut :
Beton : 2400 kg/m3
Baja : 7850 kg/m3
Program dapat memperhitungkan beban mati secara otomatis berdasarkan berat
per volume dari masing-masing material.
Pembebanan pada Struktur
Beban mati tambahan
Beban mati tambahan adalah beban rencana material yang terpasang secara
permanen. Beban mati tambahan pada atap ini adalah :
Dengan mengaplikasikan reduksi sebesar 0.6 dan dibulatkan, maka dapat diambil:
Gambar A Gambar B
Pada kondisi bangunan pabrik diambil nilai Faktor Arah Angin, Kzt = 1.00
(ref. SNI 1727-2013, Pasal 26.8)
Beban Angin
f. Efek tiupan angin
Faktor efek-tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh
diambil sebesar 0,85.
- Faktor Efek Tiupan Angin, G = 0.85
Faktor elevasi dasar untuk menyesuaikan dengan densitas udara, “Ke”, di mana
dapat ditentukan berdasarkan elevasi. Namun, untuk pertimbangan yang konservatif,
dapat digunakan untuk seluruh elevasi:
- Faktor Elevasi Dasar, “Ke” = 1.00
(ref.SNI 1727-2013
Beban Angin
Kategori Desain Seismik (KDS) Struktur Gedung dan Non Gedung fungsi
dari :
• Nilai Sds
• Nilai Sd1
• Kategori Risiko Terbagi Atas KDS “A” (sederhana) s/d “F” (Kompleks)
TAHAPAN ANALISIS GEMPA PADA BANGUNAN INDUSTRI
1. Tentukan Kategori Resiko Bangunan Gedung ( I – IV)
2. Tentukan faktor Keutamaan
3. Tentukan parameter percepatan tanah (Ss, S1)
4. Tentukan Klasifikasi Situs (SA-SF)
5. Tentukan faktor Koefisien Situs (Fa, Fv)
6. Hitung parameter percepatan desain (Sds, Sd1)
7. Tentukan Kategori Desain Seismik, KDS (A-F)
8. Pilih sistem dan parameter struktur (R, Cd, Ωo)
9. Tahapan Analisis Spektrum Respons Ragam
1. Faktor keutamaan gempa pada bangunan Industri
2. Tentukan faktor Keutamaan pada bangunan Industri
3. Tentukan parameter percepatan tanah (Ss, S1)
pada bangunan Industri
4. Tentukan Klasifikasi Situs (SA-SF)
pada bangunan Industri
4. Tentukan Klasifikasi Situs (SA-SF)
pada bangunan Industri
Dengan mengaplikasikan reduksi sebesar 0.6 dan dibulatkan, maka dapat diambil:
If S1 ≥ 0.6g
Beban Gempa
Analisis Spektrum Respons
2. Perhitungan Base Shear (Arah X)
Beban Gempa
Analisis Spektrum Respons
2. Perhitungan Base Shear (Arah Y)
Beban Gempa
Analisis Spektrum Respons
2. Perhitungan Base Shear (Arah Y)
Beban Gempa
Analisis Spektrum Respons
2. Perhitungan Base Shear (Arah Y)
Beban Gempa
3. Perhitungan Gaya Gempa Dinamik
Beban Gempa
3. Perhitungan Gaya Gempa Dinamik
Data Arah X
g : 9.81 m/s^2
Ie : 1
R :6
Data Arah Y
g : 9.81 m/s^2
Ie : 1
R :6
Gaya Dinamik
Arah X = 27806.58 kg
Arah Y = 27813.63 kg
Beban Gempa
3. Perhitungan Skala Faktor Gaya Gempa Dinamik
Beban Gempa
3. Perhitungan Skala Faktor Gaya Gempa Dinamik
Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI 1726-2019 (Kombinasi Struktur Atas)
Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI 1726-2019 (Kombinasi Struktur Atas)
Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI 1726-2019 (Kombinasi Struktur Atas)
Perhitungan Struktur Kolom pada Bangunan Industri
Perhitungan kolom dinyatakan layak berdasarkan
1. Hasil Stress Ratio <1 berdasarkan hasil analisis software dan manual
2. Hasil Stress Ratio <1 berdasarkan akibat operation crane terhadap portal kolom
Perhitungan Struktur Kolom pada Bangunan Industri
Grid 1 dan 10
Column Brace Pipa Dia. 4”
Tebal 3,5 mm
HC 525.175.7.11 HC 750.200.10.16
Perhitungan Rafter pada Bangunan Industri
Data
P : 106,68 kg
A : 2,8 cm^2
Fy : 2400 kg/cm^2
P/A < Fy
Pada Perhitungan Angkur dan Baseplate digunakan dengan bantuan software Lincom
yang didapat gaya dari software ETABS
Terima Kasih