Pendahuluan
Kriteria Desain
Penutup
PENDAHULUAN
SISTEM STRUKTUR JEMBATAN
SNI 2833:2016
SNI 1725:2016
Code for Loading/ Combination Code for Seismic Loading and Detailing
PANDUAN, SNI BAJA TULANGAN, DAN KONSENSUS KKJTJ
BEBERAPA KETENTUAN AASHTO TERKAIT
KRITERIA DESAIN
JENIS BEBAN DAN KOMBINASINYA
Permanen
Beban
Beban Transient
1,35
BEBAN TRANSIENT
0,5
0,4 SE
SD
0,3
0,2
0,1
0
0
T 1 2 4 6 8 10 12
s Period (s)
• Bila gaya gempa tersebut tidak direduksi, hal ini akan berakibat pada
massive dan besarnya elemen-elemen struktur jembatan pemikul
beban gempa.
Gaya
Kebutuhan gaya elastis Fe Elastis
maksimum Kebutuhan perpindahan
elastis maksimum
Gaya pada saat kondisi
leleh
Non-linear
Reduksi gempa didefinisikan Kebutuhan perpindahan
dalam bentuk parameter R non-linear maksimum
: Fy
Fn
Fe
Fn =
R
uy ue um Perpindahan
R = 1,5 hingga 5
REDUKSI SEISMIC DEMAND DENGAN MENGGUNAKAN
SEISMIC ISOLATOR
STRATEGI MEREDUKSI DEMAND GEMPA DESAIN
YANG SERING DITERAPKAN DI INDONESIA
NCHRP 440
Basic Performance Objective
Max. drift elastic = 1% (Kombo Ekstrim I)
PERILAKU INELASTIK SAAT GEMPA
Rusak
• Fungsi faktor R → merubah respons struktur dari
elastik menjadi inelastik
• Nilai R untuk tiang spun pile pada SOP atau pile bent
maksimum adalah 3 (untuk kategori other), sesuai Tabel 6
SNI 2833 (dengan catatan, tiang yang berfungsi sebagai
pile bent dengan R=3 harus memenuhi syarat detailing
yang ditetapkan dalam AASHTO LRFD sesuai zona
gempa terkait).
• Bilamana menggunakan tiang spun pile yang umum
tersedia di pasaran maka nilai R maksimum adalah 1,5
(tiang berperilaku dalam rentang elastik)
KLASIFIKASI OPERASIONAL JEMBATAN
Agar infrastruktur jembatan yang didesain dengan kekuatan yang lebih kecil
dibandingkan dengan gaya gempa elastik rencana dapat bertahan terhadap gempa
tersebut, maka:
Agar infrastruktur jembatan dapat berperilaku seperti diatas diperlukan sistem struktur
dan material yang daktail → perlu detailing yang memadai dan perencanaan hierarki
kekuatan. Persyaratan detailing harus disesuaikan dengan tingkat kerawanan gempa
(zona gempa).
ZONA GEMPA
Demand gaya gempa pada pondasi → lebih tinggi daripada demand pada pier
(dapat menjadi hambatan untuk pembangunan di kota-kota besar, dengan
ketersediaan lahan yang terbatas)
CONTOH PERSYARATAN DETAILING
PERSYARATAN DETAILING TAMBAHAN
Isolator dalam hal ini berfungsi sebagai “sekring” yang membatasi gaya inersia ke sub-
structures dan pondasi.
Conventional Isolated
FUNGSI SEISMIC ISOLATOR
Keduanya
RESPON ISOLATED ELEVATED STRUCTURES
TERHADAP GEMPA
Conventional
Min. 50%
reduction Min. 70%
reduction
Additional
Damping
Isolated
1 Elastomeric-based:
- Lead rubber bearing
- High-damping rubber bearing
- Low-damping rubber bearing
2 Friction-based:
- Friction pendulum bearing
(single dan double concave)
KARAKTERISTIK SEISMIC ISOLATOR → LEAD RUBBER
BEARING (LRB)
CONTOH LRB TERPASANG
TARGET KINERJA ISOLATED BRIDGE PADA LEVEL
GEMPA YANG BERBEDA
Pengecekan Kinerja:
Harus dilakukan pengecekan kinerja struktur terisolasi terhadap gempa desain
dengan menggunakan pendekatan Non-Linear Time History Analysis (dengan
menggunakan min. 3 ground motion).
Aspek Pengujian:
❑ Pengujian pada suhu yang divariasikan
Maksud :
Ketidakberaturan geometrik sistem struktur menyebabkan perilaku respon nonlinier
struktur menjadi kompleks dan sulit untuk diprediksi. Oleh karena itu perlu dicek
distribusi keseragaman kekakuan struktur secara global.
Portal dengan lebar yang sama: Portal dengan lebar yang beda:
PERBANDINGAN KEKAKUAN SEBARANG 2 KOLOM
DALAM SATU PIER (BENT)
Portal dengan lebar yang sama: Portal dengan lebar yang beda:
PERBANDINGAN KEKAKUAN 2 PIER (BENT) YANG
BERSEBELAHAN DALAM SATU PORTAL
Portal dengan lebar yang sama: Portal dengan lebar yang beda:
PERBANDINGAN KEKAKUAN 2 KOLOM YANG
BERSEBELAHAN DALAM SATU PIER (BENT)
Portal dengan lebar yang sama: Portal dengan lebar yang beda:
KONSEP BALANCED GEOMETRY
Sambungan Konstruksi
yang Kurang Baik
HONEYCOMB ATAU KEROPOS AKIBAT PEMILIHAN
WORKABILITAS BETON YANG KURANG TEPAT
BEBERAPA CONTOH PENGERJAAN SAMBUNGAN
KONSTRUKSI (CONSTRUCTION JOINT) YANG KURANG
BAIK
PENGERJAAN SAMBUNGAN KONSTRUKSI YANG KURANG
BAIK (LAITANCE DIBIARKAN PADA PERMUKAAN BETON)
Laitance
BETON KEROPOS AKIBAT TULANGAN RAPAT