Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN I

UMUM
1.1 Aspek Perencanaan

a. Kekuatan dan Stabilitasi struktur


b. Kelayanan (Kenyamanan)
c. Kemudahan Pelaksanaan dan Pemeliharaan
d. Ekonomis
e. Pertimbangan Aspek Lingkungan, Sosial dan Aspek Keselamatan Jalan
f. Keawetan Jangka Panjang
g. Estetika

1.2 Standar Perencanaan

a. Gedung
• SNI-1727-2013 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung dan Bangunan
lain
• SNI 2847 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
• SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung
• SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dengan
penjelasan
• SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja structural
• SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung
• SNI 1726:2019 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non-gedung
b. Jembatan
• Pembebanan untuk Jembatan (SNI 1725:2016)
• Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (RSNI T- 03-2005)
• Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (RSNI T-12-2004)
• Perencanaan jembatan terhadap beban gempa (SNI 03 - 2833 – 2016)
• SK SNI T15-1993-03 Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Tiang Untuk Jembatan
• SK SNI T06-1993-03 Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung Untuk
Jembatan
• SK SNI T07-1993-03 Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Sumuran Untuk
Jembatan
• Bridge Management System (BMS - 1992) BMS 1992

Ver. Sept 2022 1-1


1.3 Material Struktur Beton Bertulang

a) Mutu Beton f’c (MPa)


b) Mutu Baja fy (MPa)

Ver. Sept 2022 1-2


c) Diameter tulangan
• Tulangan Polos

• Tulangan Ulir

Ver. Sept 2022 1-3


d. Sifat Mekanis Tulangan

Tulangan Polos Tulangan Ulir

Wire Mesh

Ver. Sept 2022 1-4


e. Simbul Tulangan

1.4 Keawetan Struktur Beton Bertulang

a) Beton yang lebih Kedap – Kadar Semen yang lebih Banyak


b) Beton lebih Kedap – W/C yang lebih kecil
c) Beton yang Lebih Kedap – Aditif Beton
d) Selimut Beton yang lebih Tebal, dimana Tebal Selimut Beton sesuai dengan Kategori
dan kelas Paparan

1.4.1 Kategori dan Kelas


Kelas Paparan

Ver. Sept 2022 1-5


1.4.2 Persyaratan Beton sesuai Kategori dan Kelas Paparan

1.4.1 Tebal Selimut Beton

a. Beton non pratekan dicor ditempat

Ver. Sept 2022 1-6


b. Beton pratekan dicor ditempat

Ver. Sept 2022 1-7


c. Beton pracetak non pratekan dibuat di pabrik

c. Tulangan dibundel
Untuk tulangan bundel, ketebalan selumut paling tidak nilai yang terkecil dari
a) Diameter ekuivalen dari bundel
b) 50 mm
Untuk beton yang dicor dan kontak dengan tanah secara permanen, selimut beton
yang disyaratkan harus diambil sebesar 75 mm

1.5 Tipe Tipe Beban

a) Beban Mati
• Berat Sendiri
• Beban Mati Tambahan
b) Beban Hidup
c) Beban Lingkungan
• Beban Suhu
• Beban Angin
• Beban Gempa

Ver. Sept 2022 1-8


d) Beban Pelaksanaan
• Tidak Terjadi sendiri-sendiri
• Tidak terjadi sekaligus semua
• Kombinasi dari Beban Yang mungkin terjadi pada waktu yang bersamaan
• Dipilih Kombinasi Yang Paling berbahaya (maksimum dan minimum)

1.6 Konsep Perencanaan Kekuatan

(a) Working Stress Design / Perencanaan Tegangan Kerja


• Beban-beban di kombinasikan tanpa di kali dengan angka keamanan
• Kekuatan batas dari bahan dibagi dengan suatu angka keamanan
• Sehingga semua beban diperlakukan sama
• Untuk kombinasi beban yang jarang kemungkinan terjadinya, pembagi angka
kemanan digunakan nilai yang lebih kecil
(b) Ultimate Limit States / Keadaan Batas Ultimate
• Beban-beban di kombinasikan dengan di kali dengan angka keamanan sesuai
jenis beban
• Digunakan Kekuatan batas dari bahan tanpa dibagi dengan suatu angka
keamanan
• Sehingga semua beban diperlakukan berbeda seusai resiko nilai tersebut
terlampaui
• Untuk kombinasi beban yang jarang kemungkinan terjadinya, digunakan nilai
koefisien beban yang yang lebih kecil.
(c) LRFD
Konsep yang saat ini digunakan adalah LRFD : Load and Resistance Factor Design
Dimana
Kuat rencana ≥ Kuat Perlu
φ (Kuat Nominal) ≥ U

Ver. Sept 2022 1-9


1.7 Kuat Perlu U

dimana
D : Beban Mati
L : beban Hidup
diizinkan direduksi sampai 0,5 kecuali untuk garasi, luasan yang ditempati sebagai
tempat perkumpulan publik, dan semua luasan dimana L lebih besar dari 4,8 kN/m2
Lr : Beban Hidup Atap
R : Beban Hujan
W : Beban Angin
Bila W didasarkan pada beban angin tingkat layan, 1,6W harus digunakan sebagai
pengganti dari 1,0W dalam Pers. (9-4) dan (9-6), dan 0,8W harus digunakan sebagai
pengganti dari 0,5W dalam Pers. (9-3).
E : Beban Gempa
T : Beban akibat pengaruh suhu, rangkak, susut dan beda penurunan
Pada perencanaan dengan LRFD
- Beban di kali koefisien yang berbeda beda
- Kekuatan Bahan direduksi

Ver. Sept 2022 1 - 10


1.8 Faktor Reduksi φ (Bagian 11.3)

No Gaya Dalam φ
1 Penampang Tarik 0.90
2 Penampang Tekan – dengan tulangan geser spiral 0.75
3 Penampang Tekan – dengan tulangan geser lainnya 0.65
4 Geser 0.75
5 Torsi 0.75

1.9 Tipe Gaya Dalam dan Tulangan yang diperlukan

No Gaya Dalam Tulangan yang dibutuhkan


1 Aksial : N Tulangan Lentur/memanjang
2 Lentur : M Tulangan Lentur/memanjang
3 Geser : V Tulangan geser / transversal/sengkang
4 Torsio : T Tulangan Torsi adalah kombinasi dari tulangan memanjang
dan tulangan transversal/melintang

1.10 Tipe Elemen Struktur, Gaya Dalam dan Tulangan

No Elemen Gaya dan Tulangan

- Momen Geser Torsi

1 Balok Tulangan Tulangan torsi kombinasi


Tulangan Lentur
Geser / tulangan memanjang dan
/ memanjang
transversal tulangan trasversal

Aksial Momen Geser Torsi

2 Kolom Tulangan Tulangan torsi kombinasi


Tulangan Lentur
Geser / tulangan memanjang dan
/ memanjang
transversal tulangan trasversal

- Momen - -
3 Pelat
Tulangan Lentur
- -
/ memanjang

Ver. Sept 2022 1 - 11


1.11
1.11 Dimensi Minimum Balok dan Pelat

1.11.1 Dimensi Minimum Pelat

• Untuk fy lebih dari 420 MPa, persamaan pada Tabel 7.3.1.1 harus dikalikan dengan
(0,4 + fy / 700)
• Untuk pelat nonprategang yang terbuat dari beton ringan dengan Wc berkisar antara
1440 hingga 1840 kg/m3, persamaan pada Tabel 7.3.1.1 harus dikalikan dengan nilai
terbesar dari
a) 1,65 - 0,0003Wc
b) 1,09

1.11.2 Dimensi Minimum Balok

• Untuk fy lebih dari 420 MPa, persamaan pada Tabel 9.3.1.1 harus dikalikan dengan
(0,4 + fy / 700).
• Modifikasi fy adalah pendekatan, tetapi memberikan hasil yang konservatif untuk
tipikal rasio tulangan dan untuk nilai-nilai fy antara 280 dan 550 MPa.
• Untuk balok nonprategang yang terbuat dari beton ringan dengan Wc berkisar antara
1440 hingga 1840 kg/m3, persamaan pada Tabel 9.3.1.1 harus dikalikan dengan nilai
terbesar
a) 1,65 – 0,0003Wc
b) 1,09

Ver. Sept 2022 1 - 12


1.12
1.12 Lendutan Ijin Maksimum akibat Beban Hidup

Ver. Sept 2022 1 - 13

Anda mungkin juga menyukai