KONSTRUKSI KOMPOSIT

BAJA – BETON BERTULANG

METODE ELASTIS

Disiapkan Oleh
Munarus Suluch
munarusz@yahoo.com
Ver 2.0 Nopember 2017
Apa konstruksi komposit ?

Suatu konstruksi yang terdiri dari dua

atau lebih macam matrial yang bekerja
sama dalam memikul suatu beban
Contoh konstruksi komposit
Contoh konstruksi komposit
Bagaimana bentuk kerjasamanya ?
Lebar efektif bekerjanya plat ?
Berbagai macam konstruksi
komposit baja - beton
 Macam komposit yang lain
Beton pracetak – Beton cor setempat
 Macam komposit yang lain
Beton pracetak – Beton cor setempat
 Bentuk bentuk komposit yang lain
Beton pracetak – Beton cor setempat
 Menghitung lebar efektif
plat beton
Eksterior / Tepi Interior / Tengah

Ditinjau dari :
• posisi dari beamnya Interior atau Eksterior
• Peraturan yang dipakai.
 ACI 1977
 Interior : a) be < L/4
b) be < bo (u/ jrk blk sama)
c) be < bf + 16 ts

 Eksterior : a) be < L/2 + bf

b) be < ½ (bo + bf)
c) be < bf + 6 ts

Dimana : L = Bentang balok

bo = Jarak antara balok
bf = Lebar flens balok baja
ts = Tebal slab belon.
PBI ‘71
 Exterior : a) be < bf + 6 ts

 interior : a) be < bf + 2.25 ts + bo

b) be < bo

Dimana : L = Bentang balok

bo = Jarak antara balok
bf = Lebar flens balok baja
ts = Tebal slab belon.
 AASHTO 1973
 Interior : a) be < L/4
b) be < bo (u/ jrk blk sama)
c) be < 12 ts

 Eksterior : a) be < L/12

b) be < 6 ts

Dimana : L = Bentang balok

bo = Jarak antara balok
bf = Lebar flens balok baja
ts = Tebal slab belon.
Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (bag 7)
BMS

a) be < L/5 (bentang sederhana)

b) be < L/7 (bentang menerus)
c) be < bo
d) be < 12 ts
TCPSBBG SKSNI

 be < L/8
 be < bo
Apa penyebab jadi komposit ?
 Adanya Shear
Connector.
 Atau Penghubung
geser
 Type dan bentuk
Shear Connector (Penghubung Geser)

• Stood

• Channel

• Spiral atau siku

 Kemampuan pikul
Shear Connector (Pehubung Geser)
Penahan Geser Stud

Menurut AASHTO 1973

Qn = 0.0004 (ds)2 (fc’ Ec)½ (kN) untuk H/ds >4

Dimana : ds = diameter stud (mm)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
Ec = modulus Elastis baja (N/mm2)
H = tinggi stud
Qn = kemampuan penahan geser per baris
 Kemampuan pikul
Shear Connector (Pehubung Geser)
Penahan Geser Kanal

Menurut AASHTO 1973

Qn = 0.588 (h + 0,5 tw)Le (fc’)½ (kN)

dimana : Le = lebar penghubung geser kanal (mm)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
tw = tebal badan (mm)
h = tinggi Kanal (mm)
Qn = kemampuan penahan geser per baris
 Kemampuan pikul
Shear Connector (Pehubung Geser)
Penahan Geser Stud

Menurut Peraturan Baja Indonesia

Qn = 0.5 (Asc) (fc’ Ec)½ ≤ Asc fu (N)

Dimana : As = Luas penampang stud (mm2)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
Ec = modulus Elastis baja (N/mm2)
fu = tegangan putus Stud (MPa)
Qn = kemapuan penahan geser perbaris
 Kemampuan pikul
Shear Connector (Pehubung Geser)
Penahan Geser Kanal

Menurut Peraturan Baja Indonesia

Qn = 0.3 (tf + 0,5 tw)Lc (fc’ Ec)½ (kN)

dimana : Lc = lebar penghubung geser kanal (mm)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
tw = tebal badan (mm)
tf = tebal plat sayap (mm)
Qn = kemampuan penahan geser per baris
 Type dan bentuk lain
Shear Connector (Penghubung Geser)
 Type dan bentuk lain
Shear Connector (Penghubung Geser)
 Type dan bentuk lain
Shear Connector (Penghubung Geser)
 Type dan bentuk lain
Shear Connector (Penghubung Geser)
 Beban yang bekerja pada
konstruksi komposit
 Sebelum komposit bekerja :
 Beban mati (berat sendiri konstruksi)
 Beban hidup pelaksanaan

 Sesudah komposit bekerja :

 Beban mati (berat sendiri konstruksi)
 Beban hidup rencana.
 Konstruksi komposit
ditinjau dari sisten pelaksanaannya

 Dengan penunjang.

 Tanpa penunjang
 Konstruksi komposit
ditinjau dari sisten pelaksanaannya

 Dengan penunjang.

 Apa yang harus diperhatikan :

 Pada saat begisting belum dicopot
 Bagaimana beban bebannya.
 Bagaimana lendutannya.
 Pada saat begisting dicopot :
 Bagaimana beban bebannya.
 Bagaimana lendutannya
 Konstruksi komposit
ditinjau dari sisten pelaksanaannya

 Tanpa penunjang.

 Apa yang harus diperhatikan :

 Pada saat begisting belum dicopot
 Bagaimana beban bebannya.
 Bagaimana lendutannya.
 Pada saat begisting dicopot :
 Bagaimana beban bebannya.
 Bagaimana lendutannya
Modulus Rasio “ n “
Adalah perbandingan antara Es (modulus
Elastis baja) dan Ec (modulus Elastis beton)
seperti pada rumus

Es
n=
Ec
dimana Ec = W1.5 33 (fc’)½ Psi
Ec = 57 000 (fc’)½ ACI 1977
 Nilai modulus elastis dan mutu beton

Fc’ (Psi) Ec (Psi) Fc’ (MPa) Ec (MPa)

3000 3 150 000 21 21 700
3500 3 400 000 24 23 200
4000 3 640 000 28 25 000
4500 3 860 000 31 26 300
5000 4 070 000 35 28 000
 Hubungan Mutu beton
dengan Modulus Rasio “n”

Fc’ (Psi) Modulus Rasio “n” Fc’ (MPa =

N/mm2)
3 000 9.0 21
3 500 8.5 24
4 000 8.0 28
4 500 7.5 31
5 000 7.0 35
6 000 6.5 42
Konstruksi Komposit pada jembatan
Konstruksi Komposit pada jembatan
Konstruksi Komposit pada jembatan
Konstruksi Komposit pada gedung
Konstruksi Komposit pada gedung
Konstruksi Komposit pada gedung
Persyaratan pada dek baja
Pemasangan dek baja pada gedung
Pemasangan dek baja pada gedung
Pemasangan dek baja pada gedung
 Prosedure design
konstruksi komposit

 Menentukan properties masing2 material penunjang

yang akan menjadi komposit, fc’; Ec; n.
 Tentukan peraturan yang akan dipakai, hitung :
be; IKomposit.
 Tentukan sistem konstruksi (tanpa / dengan penyangga)
dan beban2 yang bekerja untuk mendapatkan Momen
sebelum dan sesudah komposit
 Hitung tegangan pada masing masing material
penunjang.
 Hitung lendutan yang terjadi.
 PROSEDURE DISAIN
 Menghitung lebar efektif plat.
 Misal menurut ACI 1977.
Intrior : be < L/4
be < bo
be < bf + 6 ts
jadi dipakai be terkecil dan be/n
Menentukan garis netral komposit

be/n

cg
concret
yt yc
cg kom
ys
cg steel
ý
y
b

bf
 PROSEDURE DISAIN

 Menentukan Inersia Komposit

 Menghitung grs netral komposit.
 Dengan statis momen thd dasar atau puncak

 Menghitung jarak jarak komponen.

 Yc = jarak ke grs netral beton
 Ys = jarak ke grs netral profil
 Ytc = jarak ke top beton
 Ybs = jarak ke dasar profil
 Yts = jarak ke top profil

 Menghitung Inersia Komposit.

 Ikomp = Σ Io + Σ An x dn2
 PROSEDURE DISAIN

 Menentukan beban beban yang

bekerja dan Momen yang terjadi.
(tentukan sistem konstruksinya terlebih dahulu
dengan penyangga atau tanpa penyangga )
 Menghitung berat sendiri.
 Menghitung berat pelaksanaan
 Menghitung beban hidup.
 Menghitung momen sebelum komposit
 Menhitung momen sesudah komposit.
 PROSEDURE DISAIN

 Menghitung tegangan elastis

(Konstruksi dengan penyangga tegangan sesudah komposit)
M Total xYbs
 sbs =
I Komposit
M Total xYts
 sts =
I Komposit
M Total xYbc
 sbc =
I Komposit
M Total xYtc
 stc =
I Komposit
 PROSEDURE DISAIN

 Menghitung tegangan elastis

(Konstruksi tanpa penyangga tegangan sebelum komposit)

 sbs = M bs  Pel xYbs

I profil
M bs  Pel xYts
 sts =
I profil
 PROSEDURE DISAIN

 Menghitung tegangan elastis

(Konstruksi tanpa penyangga tegangan tambahan beton mengeras)
M bhidup xYbs
 sbs =
I Komposit
M bhidup xYts
 sts =
I Komposit
M bhidup xYbc
 sbc =
I Komposit
M bhidup xYtc
 stc =
I Komposit
 PROSEDURE DISAIN

 Menghitung tegangan elastis

(Konstruksi tanpa penyangga tegangan sesudah komposit)

 sKomp = ssebelum komp + sbeban hidup

 Perhitungan tegangan konstruksi komposit

be/n
- 7,49
cg
concret -5,69
yc ytc -51,25
cg kom ybc yts
ys
cg steel
ý
ybs

126,59

e s
 PROSEDURE DISAIN
 Menghitung Penghubung geser
Dalam menghitung penghubung geser dipakai
asumsi KEKUATAN MOMEN NOMINAL

 KEKUATAN MOMEN NOMINAL

Kekuatan dari penampang komposit yang slabnya
dalam tekan (0.85 fc’) dan penampang baja dalam
tarik sebesar tegangan leleh (fy). Sifat penampang
(kerampingan l = bc/tw) dan kekuatan konektor
geser slab dan balok)

 Ada 2 kasus dalam hal ini al :

 Sumbu netral plastis pada slab.
 Sumbu netral plastis pada baka
 PROSEDURE DISAIN

 Kekuatan geser yang dihitung Vnb diambil terkecil

dari :

 Vnb = C maks = 0.85 fc’ x be x ts

 Vnb = T maks = As x fy
 Vnb = m Qn

Dimana be = leber efektif

ts = tebal slab
As = Luas panampang profil.
m = jumlah penahan geser
Qn= kekuatan penahan geser per baris
 PROSEDURE DISAIN

 Jarak antara penahan geser.

Qn xI komposit
 P =
Dn xS

Dimana Qn = Kekuatan geser per baris

Ikom = Inersia komposit
Dn = D1, Dn (gaya geser ke 1, n dst).
S = Statis momen pelat
Qn= kekuatan penahan geser per baris
 PROSEDURE DISAIN

 Menghitung lendutan.

 Dengan penompang.
4
5 xQDL LL xL
D =
384 xEs xI Komposit
 PROSEDURE DISAIN
 Menghitung lendutan Tapa penompang.
 Sebelum Komposit
5 xQDL xL4
Ddl =
384 xE s xI profil
 Akibat beban hidup 4
5 xQlL xL
DLL =
384 xEs xI komposit
 Setelah Komposit
D = Ddl + DLL
 PROSEDURE DISAIN
 Jarak antara penahan geser.
Qn xI komposit
 P =
Dn xS

Dimana Qn = Kekuatan geser per baris

Ikom = Inersia komposit
Dn = D1, Dn (gaya geser ke 1, n dst).
S = Statis momen pelat
Qn = kekuatan penahan geser per baris

D1 D2
p p p p p
PROSEDURE DISAIN

Menurut Peraturan Baja Indonesia

Qn = 0.5 (Asc) (fc’ Ec)½ ≤ Asc fu (N)

Dimana : As = Luas penampang stud (mm2)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
Ec = modulus Elastis baja (N/mm2)
fu = tegangan putus Stud (MPa)
Qn = kemapuan penahan geser perbaris
PROSEDURE DISAIN

Menurut Peraturan Baja Indonesia

Qn = 0.5 (Asc) (fc’ Ec)½ ≤ Asc fu (N)

Dimana : As = Luas penampang stud (mm2)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
Ec = modulus Elastis baja (N/mm2)
fu = tegangan putus Stud (MPa)
Qn = kemapuan penahan geser perbaris
PROSEDURE DISAIN

Menurut AASHTO 1973

Qn = 0.588 (h + 0,5 tw)Le (fc’)½ (kN)

dimana : Le = lebar penghubung geser kanal (mm)
fc’ = kuat tekan beton (N/mm2)
tw = tebal badan (mm)
h = tinggi Kanal (mm)
Qn = kemampuan penahan geser per baris
 Contoh Perhitungan konstruksi komposit
 Diketahui :
fc’ = 21 N/mm2 ; Ec = 21 700 N/mm2 ; n = 9
ts = 12 cm; bo = 250 cm ; L = 500 cm.
Profil yang dipakai : WFS 600x200x11x17.
beban hidup yang dipikul = 500 Kg/m2
Peraturan yang dipakai ACI 1977

 Menghitung lebar efektif (be) menurut ACI 1977

 Intrior : be < L/4 be < 500/4 = 125 cm
be < bo be < 250 cm
be < bf + 6 ts be < 20 + 16*12 = 212 cm
jadi dipakai be =125 cm be/n = 13,8 cm.
 Perhitungan konstruksi komposit

be/n

cg concret

yt yc
cg kom
ys
cg steel
ý
yb
 Menghitung Inersia Komposit.
 Mencari grs netral komposit (Statis momen pada dasar)
Elemen Luas(cm2) Y AxY A x Y2 Io
pelat 12x13,8=165,6 66 10 629,6 721 353,6 1 987,2
WF 134,4 30 4 032 120 960 77 600
Jumlah 300 14 661,6 842 313 79 587

Ý = (AxY) / Luas = 14661,6/300 = 48,87 cm dari dasar

ys = Ý - ½ H = 48,87 – 30 = 18,87 cm
Yc = (H + ts) – (Ý + ½ ts) = 72 – (48,87 + 6) = 17,13 cm
Ikom = Σ Io + Σ(An x yn2) =
= 79 587,2 + (165,6 x 17,132) + (134,4 x 18,872) =
= 176036,88 cm4
 Menghitung jarak jarak titik yang ditinjau.

yt = Yc + ½ ts = 17,13 + 6 = 23,13 cm.

Yb = Ý = 48,87 cm.
ycb= yt - ts = 23,13 – 12 = 11,13 cm.
 Menghitung Inersia Komposit.
 Mencari grs netral komposit (Statis momen pada atas)
Elemen Luas(cm2) Y AxY AxY2 Io
pelat 12x13,8=165,6 6 993,6 5 961,6 1 987,2
WF 134,4 42 5 644,8 237 081,6 77 600
Jumlah 300 6 638,4 243 043,2 79 587,2

Ý = (AxY) / Luas = 6638,4/300 = 22,13 cm dari atas

ys = (½H + ts - Ý = 30 + 12 – 22,13 = 18,87 cm
Yc = (Ý - ½ ts) = 22,13 - 6 = 17,13 cm
Ikom = Σ Io + Σ(An x yn2)
= 79 587,2 + (165,6 x 17,132) + (134,4 x 18,872) =
= 176036,88 cm4
 Menghitung jarak jarak titik yang ditinjau.

yt = Yc + ½ ts = 17,13 + 6 = 23,13 cm.

Yb = Ý = 48,87 cm.
ycb= yt - ts = 23,13 – 12 = 11,13 cm.
 Menghitung Momen yang terjadi.
 Beban beban yang bekerja.
 Berat sendiri :
pelat : ts x bo x gbeton = 0.12 x 2,5 x 2400 = 720 Kg/m1
Profil WFS 600x200x11x17 = 106 Kg/m 1
qd = 826 Kg/m1
 Beban hidup ql = 500 x 2,5 = 1 250 Kg/m1

 Momen yang terjadi (Konstruksi dengan penyangga)

 Md = (1/8) qd l2 = (1/8) x 826 x 52 = 2 561,25 Kgm1
= 256 125 kgcm
 Ml = (1/8) ql l2 = (1/8) x 1250 x 52 = 3906,25 Kgm1
= 390 625 kgcm
 M total =Md + Ml = 256 125 + 390 625 = 646 750 kgcm.
 Menghitung Tegangan yang terjadi.
(konstruksi dengan penyangga)

M Total xYbs 412375x 46,98

 sbs =   126,59 Kg/cm2
I Komposit 153034,98
M Total xYts 412375x19,02
 sts =   51,25 Kg/cm2
I Komposit 153034,98
M Total xYtc 412375x19,02
 sbc =   5,69 Kg/cm2
I Komposit x(n) 153034,98 x(9)

stc =
M xY 412375x 25,02 Kg/cm2
 Total tc
  7,49
I Komposit x(n) 153034,98 x(9)
 Menghitung Tegangan yang terjadi.
(konstruksi dengan penyangga)

M Total xYbs 412375x 46,98

 sbs =   126,59 Kg/cm2
I Komposit 153034,98
M Total xYts 412375x19,02
 sts =   51,25 Kg/cm2
I Komposit 153034,98
M Total xYtc 412375x19,02
 sbc =   5,69 Kg/cm2
I Komposit x(n) 153034,98 x(9)

stc =
M xY 412375 x 25,02 Kg/cm2
 Total tc
  7,49
I Komposit x(n) 153034,98 x(9)
 Perhitungan konstruksi komposit

be/n

- 7,49
cg concret
-5,69
yc ytc -51,25
cg kom ybc yts
ys
cg steel
ý
ybs

126,59

e s
 Kelompok terdiri maksimum 6 mahasiswa terdiri dari :
 3 mhs dgn nrp ganjil dan maksimum 3 mhs nrp genap atau,
 4 mhs dgn nrp ganjil dan maksimum 2 mhs nrp genap atau,
 2 mhs dgn nrp ganjil dan maksimum 4 mhs nrp genap.
 Daftar kelompok mahasiswa diserahkan 2 hari sebelum presentasi.
 Tugas dipresentasikan oleh 1 mhs yang akan ditunjuk oleh dosen
kemudian.
(sebagai wakil nilai kelompok mhs ).
 Presentasi maksimum 10 menit dilanjutkan dengan tanya jawab.
(Anggota kelompok tidak boleh membantu).
 Laporan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy dikumpulkan dlm CD
(besoknya)
 Mhs pada saat ditunjuk absen.
(kelompok mhs mempunyai nilai presentasi 0)
 Penilaian terdiri dari :
 Nilai Presentasi dan Tanya Jawab. (50%)
 Nilai Kelengkapan gmb detail, potongan dan perhitungannya. (40%)
2

 Nilai Bentuk buku Laporan. (10%)