Bahan Bacaan :
1. JICA, 1988, Bridge Engineering
2. Arya Ajemani, 1977, Design of Stell Structures
3. DJBM, 1970, Loading Specification for highway Brigdes,
DPU
4. Yovic, 2009, Catatan Kuliah Struktur jembatan
1
STRUKTUR JEMBATAN
Fungsinya :
Sebagai penghubung jalan yang terpisah oleh sungai, atau sebagian
penghubung jalan yang melintasi jalan lain (interchange) yang tidak
sebidang.
Macam-macamnya :
- Simple beam
- Continuous beam
- Trusses
- Cables (Tower)
- Composite
Data Lapangan :
- Peta counter dan peta Geologist
2
- Analisa Hidrology
- Analisa Hidroliic
- Sifat Tanah setempat
3
Pengertian atau maksud dari jembatan Komposite
b eff
beton
baja profil
b eff
4
Menghitung Momen Inersia pada balok composite
1. Balok tanpa cover plate
- Tahapan 1
Luas beton yang dikonversikan menjadi luas baja konversi luas
beton ini dipengaruhi oleh :
a. Jenis beton yang bekerja:
k = 1 (beban hidup) k = 3 (beban mati)
b. ratio of modulus from elasticity of steel to that at concrete
n=
b eff
ycc t
ytc
garis netral
garis netral profil
komposite
ybc
yc
sehingga : Ac=
- Tahap 2
Hitung garis netral composite (garis netral composite), ada dua
cara menghitungnya :
1. Dengan cara konvensional :
Statis momen terhadap sisi bawah konstruksi, sehingga ybc
lansung diperoleh nilanya dan juga garis netral
2. Dengan cara menghitung statis momen terhadap garis netral
5
Bisa juga ditulis
Ac
½t
hc + a
yts garis netral
garis netral profil
komposite
yc
As. = …………………
= …………………
+
Ic = …………………
6
Menghitung tegangan yang terjadi pada balok composite,
sebagai dasar untuk menghitung tegangan pada balok composite
adalah
, dimana :
S = , I = momen inersia
Momen (M)
7
2. Beban mati komposit (dead load composite)
- Berat Aspal
- Berat carb, sandaran, air yang tergenang diatas pelat beton dan
beban-beban lainnya yang digunakan pada jembatan tersebut.
Simbol adalah Dc → Mdc
Beban ini akan dipikul oleh balok komposit.
8
Sbc = , Tahanan momen terhadap sisi bawah profil
Tegangan (σ, f)
Tegangan yang dihitung dalam hal ini adalah tegangan yang terjadi
pada keadaaan elastis. Tegangan-tegangan yang terjadi pada sisi
ditinjau harus kecil dari tegangan ijin setiap material, dalam hal ini
tegangan desak beton, tegangan desak baja dan tegangan tarik baja.
Sisi-sisi yang ditinjau adalan sebagai berikut :
- Sisi atas pelat/slab beton
- Sisi atas profil baja
- Sisi bawah profil baja.
Untuk lebih praktisnya menghitung besar tegangan total (σtot) yang
terjadi pada setiap sisi yang ditinjau akibat dari setiap jenis
pembebanan maka dihitung dengan menggunakan table tegangan
K=3→
= …… = ……. = ……
9
K=1→
= = …….. = ……..
……..
Panjang Total …………..≤ …………..≤ …………..≤
K = 3 → +
= …… = ….. =…..
K=1→
= …….. = …….. = ……..
+ + +
Σσs total ≤ σt
≤
- - -
+ + =
gns
+ + +
10
Tegangan geser
Seluruh gaya geser vertical akan dipikul oleh luas badan profil. Slab
beton dan sayap-sayap profil diabaikan
d dimana :
tw
= Tegangan yang terjadi
= Tegangan ijin
Sisi atas dan sisi bawah sayap baja perlu ditinjau terhadap tegangan
susut yang terjadi
ft = 0.0002. Es ≤ 1.25
11
fb = 0.0002. Es ≤ 1.25
Ycc1
Ycc2
Maka → aman dan
Ycc1 > Ycc2
tidak perlu
dihitung.
Coverplat
yts g.n.profil
ys g.n.s
ybs
tp
coverplate bp Las ≥ tp
12
Rumus luasan coverplate
Ap = bp. tp dimana :
Ap = Luas coverplat
bp = lebar coverplat
tp = tebal coverplat
Statis momen coverplat terhadap garis netral profil dihitung :
Kekakuan composit
Ks = → As = Ap + Aprofil
Atau,
yts = ½d +
ybs = ½d + - tp
Momen Inersia :
Profil baja : Is(profil) …………. = …………………………..
Ap. = ………………………….. +
Is = ………………………….
13
Komposit pada coverplat adalah sama seperti perhitungan tegangan
pada konstruksi komposit dengan menggunakan profil baja tanpa
komposit (tepatnya komposit antara beton dan baja).
→ ytc = yts -
ybc = ybs +
ycc = ytc + (t + a)
Ac. = …………………. +
Ic = ………………….
Untuk menghitung tegangan yang terjadi sama seperti pada konstruksi
komposit tanpa coverplate. Sebaiknya hitungan tegangan dibuat
dalam bentuk table. Hal ini adalah untuk memudahkan pengontrolan
hitungan pada tiap bagian sisi yang dipandang.
14
1. Seluruh tampang profil mengalami tegangan batas
2. Gaya tarik dan gaya desak pada tampang komposit adalah
sama. Dengan cara ini maka akan didapat garis netral.
Ada dua hal kemungkinan kapasitas tampang akan dipengerahui
sebagai berikut :
1. Slab Adequate (ketebalan slab cukup)
2. Slab Inadequate (ketebalan slab tidak cukup).
Pada keadaaan 1 garis netral berada dalam slab beton, dan keadaan 2
garis netral berada pada profil atau di luar slab beton.
d1’ d1’
d
d Ts
Ts
fy
Kesetimbangan gaya → Cc = Ts
a=
15
Mu = As. fy
beff
0.85fc
’
t a Cc
Cs d1’
d2’
d
Ts
y
fy fy
Cs =
Cs =
16
Cs = df. bf. fy → df =
Syarat gaya tarik pada profil baja dapat dihitung dengan gaya statis
momen terhadap sisi bawah profil
Maka :
d2’ = d + t - -
d2’’ = d - -
Dengan diperoleh harga d2’ dan d2’’, maka momen batas (Mu) dapat
dihitung.
Factor aman (n) (The safety factor) dari konstruksi komposit dapat
dihitung dengan membandingkan besar momen batas dengan momen
elastis (momen total yang bekerja)
17
Hal yang menarik dari analisa di atas adalah analisa menggunakan
coverplate. Coverplate adalah pelat yang diletakkan bagian atas dan
bawah jembatan profil baja. Biasanya dilekatkan pada bagian bawah
profil.
Kegunaan cover plate adalah menambah luasan irisan / tampang profil
sehingga inersia nilai modulus penampang bertambah besar. Dengan
bertambahnya nilai modulus tampang (section modulus) maka daya
dukung suatu balok akan meningkat.
Cover plate ini biasa digunakan pada konstruksi komposite maupun
penampang konstruksi non komposit.
Untuk penghematan pemakaian bahan (coverplate) maka tidak
seluruh panjang gelagar / balok terpasang cover plate. Penentuan
panjang cover plate yang diperlukan dapat dilakukan dengan cara
pendekatan. Perhitungan pendekatan pada dasarnya bahwa tegangan
yang terjadi pada bagian yang diberi cover plate dan tegangan yang
terjadi pada bagian yang ridak diberi cover plate harus lebih kecil dari
tegangan izin. Tegangan tersebut terjadi akibat momen – momen
(beban-beban) yang bekerja pada kosntruksi tersebut.
slab beton
18
beban mati non komposit pada ujung/akhir cover plate adalah sama
pada tegangan sayap bawah yang disebabkan oleh beban mati yang
pada tampang dari momen maksimum.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa momen yang berhubungan
dengan beban mati non komposit pada ujung cover plate (M’ds) dan
yang berhubungan dengan modulus tampang (S’ds) dianggap sama
akibat dari beban pada bagian komposit.
Dimana :
Lcp = Panjang teoritis dari cover plate
L = Panjang bentang (support to support)
a = Jarak dari momen maksimum dari tengah bentang
S’bs = Section Modulus sayap bawah profil baja saja
Sbs = Section modulus sayap bawah profil baja termasuk cover
plate.
Perhitungan dukungan sementara (shored), maka untuk beban mati
dipikul oleh komposit. Panjang cover plate untuk konstruksi tersebut
adalah:
Dimana:
19
S’bc = Section modulus untuk sayap bawah dari balok komposit
tanpa cover plate dengan k = 3
Sbc = Section modulus untuk sayap bawah dari balok komposit
dengan cover plate dengan k = 3
slab beton
profil baja
M’DS = Mx M’DS
M’DC
x Lcp / 2
L/2
20
→
: MDS
21
Sehingga dapat disimpulkan rumus mencari panjang cover plate
adalah:
Dimana : ; ;
Shear Connectors
Secara umum shear connector berfungsi untuk menyatukan hubungan
antara slab beton dengan baja profil. Kalau dilihat dari cara kerjannya
maka shear connectors berfungsi :
1. Memindahkan gaya horizontal
2. Menahan pergeseran antara beton dengan profil baja
slab beton
Profil baja
Ø = ds
P 22
2. Channel Connectors : berbentuk huruf C
Dimana :
S = gaya horizontal pada pertemuan antara beton dan profil
(kg/cm atau lbs/in)
V = gaya lintang (SFD)
I = momen inersia
23
Sebagai uraian dapat dilukiskan dalam menghitung gaya horizontal
pada sebuah balok persegi:
½.h
½.h
(kg/cm)
S
l
24
f’c = tegangan desak beton pada 28 hari
bentuk channel
Dimana :
h = tebal sayap (in)
t = tebal beton (in)
w = panjang channel
bentuk spiral
Dimana :
dsp = diameter spiral (in)
kekuatan connectors :
dimana :
Fs = factor keamanan
25
Rumus factor of safety
; ;
AASHTO → → feet
26
plat beton sehingga secara keseluruhan merupakan konstruksi
composite.
Keuntungan jembatan komposit gelagar box:
1. Mempunyai momen inersia yang besar, sehingga cocok untuk
jembatan yang mempunyai bentang besar (biasanya > 30 m).
2. Mempunyai kekakukan yang besar terhadap :
- Torsi.
- Gaya Lintang yang tidak merata.
θ b≤a
tebal pelat/slab beton ± 20 cm 27
Plat atas
Plat badan
Plat bawah
28
- Plat atas : = ………………….
(1 bagian) : b3.h3. =
Ic = …………………..
Catatan : s = kemiringan plat baja = cotg θ
29
………….. = ……………..
…….. =
Ic = ………………
Untuk beban hidup (k=1) cara menghitung momen inersia adalah
sama dengan menghitung momen inersia untuk k=3.
Menghitung tegangan yang terjadi pada komposit bagian-bagian
yang perlu dihutung /diketahui besar tegangan yang terjadi adalah:
- Sisi paling atas slab beton
- Sisi paling atas bagian baja
- Sisi paling bawah bagian baja
Untuk mengitung besar tegangan yang terjadi pada bagian-bagian
tersebut dasar perhitungan adalah :
30
3. Beton paling atas :
ycc
y
N = jumlah connector pada kedua plat baja atas untuk satu baris
31