Anda di halaman 1dari 38

Perhitungan balok komposit

dengan ASD dan LRFD


• Philosophy:
Maximum stress must not
exceed allowable stress
 Analisa dengan ASD menggunakan konsep
tegangan ijin
 Kurva M-Phi dan daktilitas penampang;
 Kurva Pendekatan M-Phi. konstruksi baja 2
copy right: Budiono 1
Allowable Stress Design (ASD)
- AISCS 1923
- PPBBI
Philosophy: Tegangan yang terjadi harus lebih
kecil dari tegangan yang diijinkan

 lim
 max   all 
F .K .
•max : Tegangan maksimum akibat beban kerja
•all : Tegangan ijin
•F.S. : Factor of Safety > 1 (understrength)
•lim : Limit of Usefulness (Fy Fu Fcr etc) konstruksi baja 2
copy right: Budiono 2
Load and Resistance Factor
Design (LRFD) - 1986
•For Each Limit State LRFD Satisfies

 Q i i  Rn

• Rn : nominal resistance
•Qi : applied loads
 : resistance factor < 1(understrength)
 : load factor copy>right:
1 Budiono
(overload) konstruksi baja 2
3
Kekuatan Penampang
berdasarkan tegangan ijin
 Mengecek tegangan pada penampang beton dan
penampang baja
 Beban tidak dikalikan faktor pembesar
 Tegangan ijin baja (tegangan leleh dibagi dengan
Faktor Keamanan (FK=1,5)

 leleh 2400 kg/cm 2


 max   all    1600 kg/cm 2
F .K . 1,5
 Tegangan ijin beton
 max   all  0,33 x 'bk  .. kg/cm 2
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 4
LEBAR EFEKTIK BALOK
KOMPOSIT

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 5
Penampang isometris beffektif

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 6
LEBAR EFEKTIF BALOK
 1. Untuk gelagar luar (tepi).
beff < L/8 dengan L= Panjang bentang.

beff < L1/2 + b’, dengan b’ = jarak dari as

balok ke tepi slab.


 2. Untuk gelagar dalam.
beff < L/4 dengan L = Panjang bentang.

beff < (L1 + L2)/2, L1 = jarak antar as balok.


 Lebar effektif yang dipakai dipilih yang terkecil.
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 7
ANALISA BERDASARKAN
KUAT LENTUR
NOMINAL(LRFD)
b .M n  M u
h 1680
a. Untuk 
tw f yf
 Mn kuat momen nominal yang dihitung
berdasarkan superposisi tegangan plastis
pada penampang komposit

b  0,85

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 8
As . f y
b. Untuk
0,85. f c' .bE

 Mn kuat momen nominal yang dihitung


berdasarkan superposisi tegangan-tegangan
elastis yang memeperhitungkan pengaruh
tumpuan sementara(perancah)

b  0,9

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 9
Garis netral plastis dan Garis
netral penampang (hal.292)

•Garis netral plastis

•Garis netral •Garis netral plastis •Garis netral plastis


penampang
pada beton (b) pada baja (c)

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 10
Kekuatan Batas penampang
komposit

•Garis netral
plastis

Untuk penampang (b) : Untuk penampang (c) :


C dan T dibandingkan C c dan T=As.fy-Cs
ambil nilai terkecil dibandingkan ambil
konstruksi baja 2
nilai terkecil
copy right: Budiono 11
Contoh soal
 Suatu lantai gedung dari balok komposit
seperti pada gambar dibawah ini :

•WF-500X200X9X14

12.0 m

12.0 m

4.5 m 4.5 m 4.5 m konstruksi baja 2


copy right: Budiono 12
Contoh soal(2) 3 Okto 2020
 Suatu lantai gedung dari balok komposit
seperti pada gambar dibawah ini :

•WF-450X200X9X14

10.0 m

10.0 m

3.6 m 3.6 m 3.6 m konstruksi baja 2


copy right: Budiono 13
Data beban dan profil :
 Berat WF-500x200x10x16
Ebaja
 Tebal pelat beton 12 cm n 9
 Berat bekisting 50 kg/m2
Ebeton
 Berat keramik 18 kg/m2
 Spesi t= 2.5 cm dan berat 21 kg/m2 per 1 cm
 Plafond 18 kg/m2
 Beban hidup 1200 kg/m2 (operasional)
 Beban hidup 100 kg/m2(saat pelaksanaan)
 Mutu baja fy 240 Mpa atau 2400 kg/cm2
 Mutu beton fc’ 20 Mpa

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 14
PERTANYAAN :
 Cek kekuatan penampang pada saat pelaksanaan
dan setelah operasional
 Cek penampang kriteria penampang (kompak atau
tidak)
 Rencanakan shear conector dengan stud blot
 Lendutan yang terjadi tidak lebih dari L/360 (basah)
dan L/500 (kering)
 Gunakan analisis penampang contoh soal.12.5

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 15
Cek kekuatan penampang
profil baja
 Data penampang Profil baja WF-500x200x9x14 :
 Luas panampang, As =134,4 cm2
 Momen Inersia, Ix =77600 cm4, ix=24,03 cm
 Plastic Modulus, Zx =2863 cm3
 r = 22 mm
 Berat q=94,59 kg/m
 Fy = 240 Mpa

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 16
Analisis beban
 Beban apa saja yang bekerja pada saat
pelaksanaan ?
 1. Pasang baja profil
 2.Pasang bekisting
 3.Pasang wire mesh
 4.Pengecoran beton
 5.Beban orang bekerja
 6.Pelaksanaan tanpa tumpuan sementara
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 17
Hitung momen Ultimate
q= t/ m

12 m

 Hitung momen ultimate:


 Mu = 1,2 DL + 1,6 LL
 DL = q,wf + pelat beton + bekisting
 LL=beban orang bekerja
Mu
 Momen nominal, Mn 
0,9 konstruksi baja 2
copy right: Budiono 18
Analisis penampang kompak
atau tidak kompak,(hal:87)
h 1680
a. Untuk, w  
tw f yf
b 200 170
b.Untuk,  f    5,88   10,97
2.t f 2.17 240

600  2  17  2  22 1680

11 fy
1680
47,45   108,44  penampang kompak,
240
sehingga kapasitas momen penampang
dianlisa dengan distribusi tegangan plastis konstruksi baja 2
copy right: Budiono 19
Modulus plastis penampang
Z x  b.t f . d  t f   1 / 4.t w . d  2t f 
M n  Zx. f y M n  Zx. f y
M n  2863(cm3 )  240( Mpa)
M n  2863  103 mm 3  240( Mpa),.....(1Mpa  106 N / m
M n  687120000 N.mm
M n  687120 kN.mm,.........(10kN  1ton)
M n  68,71 ton.m
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 20
Cek kekuatan penampang!
b .M n  M u

•Cek defleksi!
   ijin
L
 ijin  ( pada pelaksanaan)
360
L
 ijin  ( pada operasional )
240

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 21
KOMPOSIT
 LIHAT HALAMAN :295 dan 301(soal. 12.5)
 HITUNG LEBAR EFFEKTIF, Beffektif = ….. mm
As Fy
 Hitung, a = a t
0,85. f 'c .beff
 Hitung, Cc = a  126,49 mm  t p ( 120 mm)
 Hitung, df =
 Titik berat, y= tinggi garis penampang ini hanya
untuk menghitung Mn baja, jika untuk menghitung
Ix,komposit maka y dihitung kembali.
 Perhitungan garis berat penampang tarik baja,
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 22
Garis titik berat penampang
profil baja daerah tarik C c

Cs

•Garis netral plastis T


y

•Hitung T=As.fy-Cs, bandingkan T>Cc…(pakai Cc)


•Hitung, Mn= Cc.d2’ + Cs.D2”

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 23
Garis titik berat penampang
profil baja daerah tarik
df
tf

•Garis netral plastis T


y

As . y1  d flange .b. y2
y
As  d flange .b
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 24
Perhitungan momen ultimate
pada saat operasional
 Mu =1,2 DL + 1,6 LL (semua beban dipikul oleh
Komposit)
 -Beban profil
 - Beban keramik
 -Beban spesi tebal 2,5 cm
 -Beban berat beton
 -Beban plafond
 -Beban bekisting
 -Beban hidup, q=1200 kg/m2 konstruksi baja 2
copy right: Budiono 25
Sumbu netral plastis jatuh
pada profil baja a  A F  t s y
plat
0,85. f 'c .beff
a  124,79 mm
 Cc = 0,85 f’c beff t
 dengan, Cc = gaya tekan pada balok baja.
 f’c = kuat tekan beton rencana
 beff = lebar effektif plat.
As f y  Cs
 t = tebal plat. Cs 
2
As f y  0,85. f c .be .t s
Cs 
2

 Mn = Cc .d’2 +Cs.d”2
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 26
Sumbu netral plastis jatuh
pada plat baja
 Garis netral jatuh di irisan ‘slab’ (contoh 12.5).
 Harga gaya tekan batas : C = 0,85 .20 . 1500 . 120 =3060000 N
 Cs= (As.fy – 0,85.fc’.bE.ts)/2 = 82800 N
 Harga gaya tarik batas : T = As . Fy - Cs =134,4 x 240 = 3225600 – 82800 =
3142800 N
 C < T … Garis netral berada di profil baja , maka Cc = C
 Dengan menyamakan antara harga C dan T maka didapat harga a, yaitu sebesa

As Fy
a t
 d1 = hr + t - a/2 =50 +600–,85. f 'c .beff
21,79/2 =
 d3= 346/2 a  124,79 mm
konstruksi baja 2
27
copy right: Budiono
 Dengan demikian didapat kapasitas Momen
Nominal, Mn = C . d1 = T . d1
 dengan : C = gaya tekan pada balok baja.
 f’c = kuat tekan beton rencana
 beff = lebar effektif plat.
 t = tebal plat.

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 28
Sumbu netral plastis jatuh
pada profil baja
 Cc = 0,85 f’c beff t
 dengan, Cc = gaya tekan pada balok baja.
 f’c = kuat tekan beton rencana
 beff = lebar effektif plat.
 t = tebal plat. As f y  Cs
Cs 
2
As f y  0,85. f c .be .t s
Cs 
2
 Mn = Cc .d’2 +Cs.d”2
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 29
Rencana Shear Conector
 Digunakan tipe paku (stud bolt)
1
Asc  .d 2
 Diameter=19 mm 4
1
Asc ( LuasStud )  Asc  (19) 2
4
Asc  283,5 mm 2

fu (= mutu stud)= 400 Mpa


 
 0,5
Qn  0,5. Asc f .Ec
c
'

Qn  0,5.283,5 25.24100
0,5

 Bandingkan kekuatan : Qn  1,100 x105 N

 Penampang Stud dengan Beton


 Ascxfu=283,5x400=1,134x105 N
konstruksi baja 2
 Qn < Ascxfu ….OK 30
copy right: Budiono
Disain balok komposit jika bekisting
dengan steel floor decking(compodeck)

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 31
Tebal effektif plat beton

konstruksi baja 2
SHEAR CONECTOR
(STUD BOLT)

konstruksi baja 2
Pemasangan stud bolt

konstruksi baja 2
Konversi satuan
 Satuan : 1 N = 9,81= 10 kg.f
 1 kPa = 1000 N/m2 =100 kg/m2
 1 Mpa = 10 kgf/cm2

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 35
Faktor koreksi
 Beton menggunakan pelat steel deck/compodeck,
sehingga ada faktor reduksi rs(hal 311)
hr  50 mm
Hs  (hr  40)mm  (50  40)  90mm
wr  170mm(1 / 2 gelombang pelat compodeck)
N r  1(dipasang 1 stud pada setiap gelombang)
0,85  wr   Hs  
rs  . .    1
N r  hr  
   hr  
0,85  170    90  
rs  . .    1
1  50    50  
rs  2,31
konstruksi baja 2
copy right: Budiono 36
 Karena nilai rs melebihi 1 maka rs diambil maksimum = 1
 Maka : Qn = Qn.rs = 1,10 x 105 N
 Nilai Vh diambil dari nilai terkecil T dan Cc :
 Vh = T = 1,317 x 106 N
 Banyaknya stud : N = Vh/Qn =
1,317 x106
 (Untuk ½ bentang) N 5
 11,97
1,10 x10
 Jumlah shear conector sepanjang bentang:

 2 N = 2 x 11,97 == 24 buah
 Jika dipasang setiap gelombang deck dipasang 1 stud,
maka jumlah stud sepanjang balok :
 = L/2wr = 9100/2x170 = 27 buah

konstruksi baja 2
37
copy right: Budiono
Pemasangan stud bolt
L
•Ja
con

konstruksi baja 2
copy right: Budiono 38

Anda mungkin juga menyukai