Anda di halaman 1dari 8

No.

Absen : 94
Nama : Iyus Rudiansyah
NMP : 0531 17 093
Mata Kuliah : Struktur Beton Bertulang II
Hari/Tanggal : Kamis, 02 April 2020
Waktu : 02 april – 09 april
Dosen : Dr. Ir. Titik Penta A.,MT

1. A. Berdasarkan sistem penulangan, maka jenis pelat terdiri dari pelat satu
arah (one way slab)
dan pelat dua arah (two way slab). Jelaskan arti sesuai pengatahuan sodara
jawab:
- Plat satu arah (one way slab) adalah perbandingan bentang panjang dengan bentang
pendek ≥ 2,0 maka plat tersebut tergolong plat satu arah , tetapi penulangan plat
nya tergantung dari sistem struktur. Maka di mana tuangan longitudinal dalam arah
sumbu pendek, tetapi tulangan arah tegak lurus sumbu pendek berfungsi hanya
untuk menahan retak akibat susut dan temperatur.
- Pelat dua arah (two way slab) adalah sistem lantai yang memiliki pebandingan
bentang panjang terhadap bentang pendek antara 1,0-2,0 di sebut dengan plat dua
arah. Berbeda dengan plat satu arah, kalo pada plat dua arah tuh beban ditransfer
ke perletakan plat dalam dua arah.

C. Buatlah ringkasan tentang metode desain langsung untuk sistem slab


dua arah dari SNI 2847-2013 (bab 13 pasal 16)
Jawab:
13.6 Metoda Desain Langsung
13.6.1 Batasan – batasan.
13.6.1.1 Harus terdapat minimum tiga bentang menerus dalam masing – masing arah.
13.6.1.2 Panel harus berbentuk persegi, dengan rasio antara bentang yang lebih panjang
terhadap yang lebih pendek pusat ke pusat tumpuan dalam panel tidak lebih besar dari 2.
13.6.1.3 Panjang bentang yang berturutan pusat ke pusat tumpuan dalam masing – masing
arah tidak boleh berbeda dengan lebih dari sepertiga bentang yang lebih panjang.
13.6.1.4 Pergeseran (offset) kolom dengan maksimum sebesar 10 persen dari bentangnya
(dalam arah pergeeran) dari baik sumbu antara garis – garis pusat kolom yang berturutan
diizinkan.
13.6.1.5 Semua beban harus akibat gravitasi saja dan didistribusikan merata pada panel
keseluruhan. Beban hidup tak terfaktor tidak boleh melebihi dua kali beban mati tak terfaktor.
13.6.1.6 Untuk panel dengan balok di antara tumpuan pada semua sisinya, Pers. (13-2)
harus dipenuhi untuk balok dalam dua arah tegak lurus
2
αf 1 l
2
0,2 ≤ ≤5,0 (13-2)
2
αf 2 l
1
Dimana αf1 dan αf2 dihitung sesuai dengan Pers. (13-3).
EcbIb
α f= (13-3)
EcsIs
13.6.1.7 Redistribusi momen seperti yang diizinkan oleh 8.4 tidak berlaku untuk sistem
slab yang didesain dengan metoda desain langsung. Lihat 13.6.7.
13.6.1.8 Variasi dari batasan dari 13.6.1 diisinkan bila ditunjukkan dengan analisis bahwa
persyaratan dari 13.5.1 dipenuhi.

13.6.2 Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang


13.6.2.1 Momen statis terfaktor total, Mo, untuk suatu bentang harus ditentukan pada suatu
lajur yang dibatasi secara lateral oleh garis pusat panel pada setiap sisi garis pusat tumpuan.
13.6.2.2 Jumlah mutlak momen terfaktor positif dan negatif rata – rata dalam setiap arah
tidak boleh kurang dari
2
qu l 2l
n (13-4)
M o=
8
Dimana 𝓵n adalah bentang bersih dalam arah momen – momen tersebut ditentukan.
13.6.2.3 Bila bentang transversal panel pada salah satu sisi garis pusat tumpuan bervariasi,
𝓵1 dalam Pers. (13-4) harus diambil sebagai rata rata bentang transversal yang bersebelahan.
13.6.2.4 Bila bentang yang bersebelahan dan paralel terhadap tepi ditinjau, jarak dari tepi
ke garis pusat panel harus digantikan untuk 𝓵2 dalam Pers. (13-4)
13.6.2.5 Bentang bersih 𝓵n harus menerus dari muka ke muka kolom, kapital, brakit, atau
dinding. Nilai 𝓵n yang digunakan dalam Pers. (13-4) tidak boleh kurang dari 0,65 𝓵n.
Tumpuan bundar atau berbentuk poligon harus diperlakukan sebagai tumpuan bujur sangkar
dengan luas yang sama (Gambar S13.6.2.5)
13.6.3 Momen terfaktor negatif dan positif
13.6.3.1 Momen terfaktor negatif harus terletak pada muka tumpuan persegi. Pendukung
bulat atau berbentuk poligon harus diperlakukan sebagai tumpuan bujur sangkar dengan luas
yang sama.
13.6.3.2 Pada bentang inferior, momen statis total, Mo, harus didistribusikan sebagai
berikut:
Momen terfaktor negatif ................................................................................................0,65
Momen terfaktor positif .................................................................................................0,35
13.6.3.3 Pada bentang ujung, momen statis terfaktor total, Mo, harus didistribusikan
sebagai berikut :
(1) (2) (3) (4) (5)
Tepi eksterior Slab dengan Slab tanpa balok di antara Tepi eksterior
tak – balok di tumpuan inferior terkekang
terkekang antara semua Tanpa balok Dengan penuh
tumpuan tepi balok tepi
Momen 0,75 0,70 0,70 0,70 0,65
terfaktor
negatif
inferior
Momen 0,63 0,57 0,52 0,50 0,35
terfaktor
positif
Momen 0 0,16 0,26 0,30 0,65
terfaktor
negatif
eksterior

Gambar S13.6.2.5 – Contoh penampang bujur sangkar ekivalen untuk komponen struktur
penumpu
13.6.3.4 Penampung momen negatif harus didesain untuk menahan yang lebih besar dari
dua momen terfaktor negatif inferior yang ditentukan untuk bentang – bentang yang merangka
ke dalam suatu tumpuan bersama – sama kecuali bila analisis dilakukan untuk mendistribusikan
momen tak seimbang sesuai dengan kekakuan elemen yang menyatu.
13.6.3.5 Balok tepi atau tepi slab harus diproporsikan untuk menahan puntir bagiannya
dari momen terfaktor negatif eksterior.
13.6.3.6 Momen beban gravitasi yang disalurkan antara slab dan kolom tepi sesuai dengan
13.5.3.1 harus sebesar 0,3M0.

13.6.4 Momen terfaktor pada lajur kolom


13.6.4.1 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen
momen terfaktor negatif inferior :
𝓵2/ 𝓵1 0,5 1,0 2,0
(α1 𝓵2/ 𝓵1)=0 75 75 75
(α1 𝓵2/ 𝓵1)≥1,0 90 75 45

Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai – nilai yang ditunjukkan.


13.6.4.2 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen
momen terfaktor negatif eksterior:
𝓵2/ 𝓵1 0,5 1,0 2,0
(α1 𝓵2/ 𝓵1)=0 βf = 0 100 100 100
βf ≥ 2,5 75 75 75
(α1 𝓵2/ 𝓵1)≥1,0 βf = 0 100 100 100
βf ≥ 2,5 90 75 45
Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai – nilai yang ditunjukkan, dimana βt dihitung dalam
Pers. (13-5) dan C dihitung dalam Pers. (13-6)
EcbC
βf= (13-5)
2 EcsIs
3
x x❑ y (13-6)
C=∑ ( 1−0,63
y) 3
Konstanta C untuk penampang T dan L diizinkan untuk dievaluasi dengan membagi penampang
menjadi bagian – bagian persegi terpisah, seperti didefinisikan dalam 13.2.4, dan menjumlah
nilai – nilai C untuk setiap bagiannya.
13.6.4.3 Bila pendukung yang terdiri dari kolom atau dinding menerus untuk suatu jarak
yang sama atau lebih besar dari (0,75) 𝓵2 digunakan untuk menghitung Mo, momen negatif harus
dianggap terdistribusi merata selebar 𝓵2.

(1−0,63 xy )
13.6.4.4 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan bagian berikut dalam persen
momen terfaktor positif:
𝓵2/ 𝓵1 0,5 1,0 2,0
(α1 𝓵2/ 𝓵1)=0 60 60 60
(α1 𝓵2/ 𝓵1)≥1,0 90 75 45
Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai – nilai yang ditunjukkan.
13.6.4.5 Untuk slab dengan balok di antara tumpuan, bagian slab dari lajur kolom harus
diproporsikan untuk menahan bagian dari momen lajur kolom tersebut yang tidak ditahan oleh
balok.

13.6.5 Momen terfaktor pada balok


13.6.5.1 Balok di antara tumpuan harus diproporsikan untuk menahan 85 persen momen
lajur kolom bila αf1𝓵2/𝓵1 sama dengan atau lebih besar dari 1,0.
13.6.5.2 Untuk nilai dari αf1𝓵2/𝓵1 antara 1,0 dan nol, proporsi momen lajur kolom yang
ditahan oleh balok harus diperoleh dengan interpolasi linier antara 85 dan 0%.
13.6.5.3 Sebagai tambahan pada momen yang dihitung untuk beban merata menurut
13.6.2.2, 13.6.5.1, dan 13.6.5.2, balok harus didesain untuk menahan semua momen yang
diakibatkan oleh beban terpusat atau linier yang diterapkan langsung pada balok, termasuk berat
batang balok yang menjorok di atas atau di bawah slab.

13.6.6 Momen terfaktor pada lajur tengah


13.6.6.1 Bagian momen terfaktor negatif dan positif yang tidak ditahan oleh lajur kolom
harus secara proporsional diberikan pada setengah lajur tengah yang berhubungan.
13.6.6.2 Setiap lajur tengah harus diproporsikan untuk menahan jumlah momen yang
diberikan pada kedua setengah lajur tengahnya.
13.6.6.3 Lajur tengah yang berdekatan dengan dan sejajar dengan tepi tertumpu dinding
harus diproporsikan untuk menahan dua kali momen yang diberikan pada setengah lajur tengah
yang berhubungan dengan baris pertama tumpuan inferior.

13.6.7 Modifikasi momen terfaktor


Modifikasi momen terfaktor negatif dan positif dengan 10 persen diizinkan asalkan momen statis
total untuk suatu panel, Mo, dalam arah yang ditinjau tidak kurang dari yang disyaratkan oleh
Pers. (13-4)

13.6.8 Geser terfaktor pada sistem slab dengan balok


13.6.8.1 Balok dengan nilai αf1𝓵2/𝓵1 sama dengan atau lebih besar dari 1,0 harus
diproporsikan untuk menahan geser yang diakibatkan oleh beban terfaktor pada daerah tributri
yang dibatasi oleh garis 45 derajat yang ditarik dari sudut – sudut panel dan garis – garis pusat
panel – panel bersebelahan yang sejajar dengan sisi panjangnya (Gambar S13.6.8).
Gambar S13.6.8 – Daerah tributari untuk geser pada balok interior
13.6.8.2 Dalam memproporsikan balok dengan αf1𝓵2/𝓵1 kurang dari 1,0 untuk menahan
geser, interpolasi linier, dengan mengasumsikan balok tidak memikul beban pada αf1, diizinkan.
13.6.8.3 Sebagai tambahan pada geser yang dihitung menurut 13.6.8.1 dan 13.6.8.2, balok
harus diproporsikan untuk menahan geser yang diakibatkan oleh beban terfaktor yang diterapkan
secara langsung pada balok.
13.6.8.4 Perhitungan kekuatan geser slab dengan asumsi bahwa beban didistribusikan pada
balok penumpu sesuai dengan 13.6.8.1 atau 13.6.8.2 diizinkan. Tahanan terhadap geser total
yang terjadi pada suatu panel harus disediakan.
13.6.8.5 Kekuatan geser harus memenuhi persyaratan dari Pasal 11.

13.6.9 Momen terfaktor pada kolom dan dinding


13.6.9.1 Kolom dan dinding yang dibangun secara menyatu dengan sistem slab harus
menahan momen yang diakibatkan oleh beban terfaktor pada sistem slab.
13.6.9.2 Pada tumpuan interior, elemen penumpu di atas dan di bawah slab harus menahan
momen terfaktor yang ditetapkan oleh Pers. (13-7) dengan proporsi langsung terhadap
kekakuannya kecuali jika analisis umum dilakukan.
2 ' ' ' 2
M o=0,07[ q ❑ +0,5 q ❑ l ❑ l −q
(Du )
Lu 2 n
l l
Du 2 n ❑
] ( ) (13-7)

2 '
Dimana qDu, l , dan l merujuk pada bentang yang lebih pendek.
n n
B. Buatlah diagram alir perhitungan balok menerus dan plat satu arah.
Jawaba:
- Diagram alir perhitungan balok menerus

START

Hitung:
Mn perlu = Mu/ɸ
ρ maks = 0,75 ρb
m = fy/(0,85 x fc’)
1
ρ perlu = ρ =
m
(1- √ 1−¿ ¿))
0,85 fc ' 600
ρ blance = ( fy
β1) (
600 fy )
ρ min = 1,4/fy
Mn perlu
Rn =
b . d2

TIDAK YA
ρ min ≤ ρ ≤ ρ max

TIDAK YA
ρ ≤ max

Asperlu Asperlu Asperlu

= ρ min.b.d = ρ max.b.d = ρ.b.d

Pilih Tulangan

SELESAI
- Diagram alir perhitungan pelat satu arah

Tentukan Syarat batas plat

Tentukan Bentang Plat

Tentukan Tebal Plat


(gunakan syarat lendutan)

Hitung Beban yang Bekerja

Hitung Momen

ρ min ≤ ρ ≤ ρ maks Hitung Tulangan ρ > ρ maks

Pilih Tulangan

s ≤ smaks Periksa Lebar retak s > smaks

Tebal Plat dan Tulangan


Memadai

Anda mungkin juga menyukai