Anda di halaman 1dari 43

Aplikasi Tingkat Lanjut 7

Analisis Tahap Konstruksi Jembatan


Menggunakan Penampang Komposit

Civil
CONTENTS
Pengantar 1
Penampang Melintang 3
Material 3
Pembebanan 3
Membuat Tahapan Konstruksi 4

Atur Kondisi Kerja dan Masukkan Penampang / Properti Material 8


Tetapkan Kondisi Kerja 8
Masukkan Material Properties 9
Masukkan Section Properties 10
Masukkan Time Dependent Material Properties 12

Buat Model Jembatan 12


Tentukan Grup 12
Buat Model Jembatan 12

Input Kondisi Batas 12


Input Kondisi Perletakkan 12
Input Lebar Efektif 12

Input Data Beban 12

Tentukan Tahap Konstruksi 12


Tentukan Element Group 12
Tentukan Tahap Konstruksi 12
Tentukan Penampang Komposit yang Sesuai dengan Setiap Tahap Konstruksi 12

Lakukan Analisis Struktural 12

Tinjau Hasil Analisis 12


Tinjau Gaya Penampang 12
Tinjau Tegangan 12
Analisis Tahap Konstruksi Jembatan Menggunakan Penampang Komposit

Pengantar

Ketika suatu penampang terdiri dari lebih dari dua bahan, pertimbangan harus diberikan
pada efek komposit dalam analisis struktural. Selain itu, ketika penampang komposit
termasuk beton, pastikan untuk mempertimbangkan creep dan pengeringan susut.

Jembatan komposit, seperti yang dibahas dalam tutorial ini, terdiri dari pelat beton dan balok
baja berbentuk I, yang dimodelkan menggunakan Composite Section wizard dan metode
Construction Stage. Proses verifikasi hasil akan diidentifikasi nanti.

Jenis dan bentang konstitusi jembatan yang akan digunakan dalam tutorial ini adalah sebagai
berikut:

Jenis jembatan: Jembatan komposit I-girder kontinu tiga bentang (lantai PSC)
Panjang jembatan: L = 45.0 + 55.0 + 45.0 = 145.0 m
Lebar jembatan: B = 12.14 m
Skew: 90˚(tegak lurus)

Gambar 1. Model Analitik

1
Aplikasi Tingkat Lanjut

MIDAS / Civil menyediakan Composite Section untuk perintah Construction Stage untuk
melakukan analisis tahap konstruksi penampang komposit. Dalam tutorial ini, metode
analisis struktural yang mencakup tahap konstruksi dan penampang komposit akan
dibahas.

Prosedur untuk melakukan analisis konstruksi jembatan komposit adalah sebagai berikut:

1. Tentukan material dan section properties


2. Tentukan Structure Groups, Boundary Groups dan Load Groups
3. Tentukan tahap konstruksi
4. Aktifkan Boundary Groups dan Load Groups sesuai dengan setiap tahap konstruksi
5. Aktifkan penampang lantai sesuai dengan setiap tahap konstruksi sesuai urutan konstruksi
untuk pelat lantai
6. Tinjau hasil analisis untuk setiap tahap konstruksi

2
Analisis Tahap Konstruksi Jembatan Menggunakan Penampang Komposit

Penampang Melintang

[Unit: mm]

Gambar 2. Tampilan Penampang

Model jembatan yang digunakan dalam tutorial ini disederhanakan sehingga setiap
gelagar memiliki penampang yang identik dan setiap balok silang juga memiliki
penampang yang identik.

Material

Member Penampang Penjelasan


Gelagar A53 Baja

Balok A36 Baja


melintang

Grade Beton (Gunakan fungsi kuat tekan beton)


Pelat
C6000

Pembebanan
 Beban Mati sebelum tindakan komposit
- Berat sendiri gelagar baja : secara otomatis dikonversi ke Self Weight dalam program
- Berat sendiri dari pelat beton: dimasukkan ke Beam Loads

 Beban Mati setelah aksi komposit


- Dimasukkan ke dalam Beam Loads

3
Aplikasi Tingkat Lanjut

Membuat Tahapan Konstruksi


 Tentukan Load Cases dan Load Groups

CS2 CS3 CS4

0.2L1+0.2L2=20m 0.2L2+0.2L3=20m
0.8L1=36m 0.6L2=33m 0.8L3=36 m

L1 = 45m L2 = 55m L3 = 45m

145m

Gambar 3. Urutan konstruksi untuk dek dan setiap penampang dari dek

Sekarang slab memiliki titik belok pada 0,2L dari dukungan interior, ketika casting
beton baru pada beton lama, mewujudkannya pada titik belok di mana tidak ada
tegangan terjadi.

Load
Load Case Load Type Penjelasan
Group
DL (BC) 1 DL (BC) 1 Self Weight Berat sendiri dari gelagar
Berat sendiri dari pelat
DL (BC) 2 DL (BC) 2 Beam Loads
Sesuai dengan kisaran 0.8  L1
Berat sendiri dari pelat
DL (BC) 3 DL (BC) 3 Beam Loads Sesuai dengan kisaran 0.2  L1 + 0.8L2 

Berat sendiri dari pelat


DL (BC) 4 DL (BC) 4 Beam Loads Sesuai dengan kisaran 0.2  L2 + L3

Beban mati tambahan (trotoar,


DL (AC) DL (AC) Beam Loads
pegangan, penghalang)

4
Analisis Tahap Konstruksi Jembatan Menggunakan Penampang Komposit

 Tentukan Boundary Groups

Boundary
Tipe Boundary
Condition Penjelasan
Conditions
Group
BGroup Supports Kondisi perletakkan

Rasio momen inersia w. r. t. lebar efektif dengan


E_Width1 Effective Width momen inersia w. r. t. lebar total , penampang CS2
Scale Factor (di tengah bentang pertama)

Rasio momen inersia w. r. t. lebar efektif dengan


Effective Width momen inersia w. r. t. lebar total,
E_Width2 Scale Factor penampang CS3 (di perletakkan interior pertama, di
tengah bentang kedua)
Rasio momen inersia w. r. t. lebar efektif dengan
Effective Width momen inersia w. r. t. lebar total,
E_Width3 Scale Factor penampang CS4 (di perletakkan interior kedua, di
tengah bentang ketiga)

 Tentukan Tahap Konstruksi


Load Group
Const. Structure Boundary
(Activation) Duration Penjelasan
Stage Group Group
Group Step
DL (BC) 1 First step Penampang
CS1 SGroup BGroup First step 5 Non-
DL (BC) 2 komposit

E_Width 25 days Tindakan


CS2 - 1 DL (BC) 3 (User step) 30 komposit di
penampang
CS2
E_Width 25 days Tindakan
CS3 - 2 DL (BC) 4 (User step) 30 komposit di
penampang
CS3
E_Width Tindakan
CS4 - 3 DL (AC) First step 10,000 komposit di
penampang
CS4

5
Aplikasi Tingkat Lanjut

# SGroup mewakili Structure termasuk semua anggota (balok utama, silang balok). #
Satu grup elemen sudah cukup karena geometri struktur tidak berbeda dengan
tahap konstruksi.
# Menggunakan Composite Section untuk perintah Construction Stage, tentukan
penampang komposit / nonkomposit sesuai dengan urutan konstruksi untuk dek.
# Asumsikan itu membutuhkan waktu 25 hari untuk membuat bekisting dan pelat beton
diperoleh kekuatan awal pada 5 hari. Oleh karena itu, akan memakan waktu 30 hari untuk
menyelesaikan pembangunan.
# Berat sendiri dari slab untuk dimasukkan ke dalam Elemen Beam Loads akan diaktifkan
pada 25 hari ketika bekisting akan selesai.

 CS1
Hasilkan balok baja dan balok silang di sepanjang jembatan.
Gunakan perintah Self Weight untuk memasukkan berat sendiri girder dan
gunakan perintah Element Beam Loads untuk memasukkan berat sendiri
dari pelat penampang CS2 (Lihat Gambar 4).

 CS2
Penampang CS2 bertindak secara komposit.
Masukkan lebar efektif penampang CS2.
Gunakan perintah Element Beam Loads untuk memasukkan berat sendiri
dari pelat penampang CS3 (Lihat Gambar 4).

 CS3
Penampang CS3 bertindak secara komposit.
Masukkan lebar efektif penampang CS3.
Gunakan perintah Element Beam Loads untuk memasukkan berat sendiri
dari pelat penampang CS4 (Lihat Gambar 4).

 CS4
Penampang CS4 bertindak secara komposit.
Masukkan lebar efektif penampang CS4.
Gunakan perintah Element Beam Loads untuk memasukkan beban mati tambahan.
.

6
Analisis Tahap Konstruksi Jembatan Menggunakan Penampang Komposit

CS1

CS2

CS3

Beban tambahan
Berat pelat

CS4

Gambar 4. Berat pelat dan beban mati tambahan yang dibebankan di setiap konstruksi tahap

7
Aplikasi Tingkat Lanjut

Atur Kondisi Kerja dan Masukkan Penampang / Properti Material

Buka file baru ( New Project) untuk memulai model jembatan plat girder dan
menyimpan file ( Save) sebagai ‘I-Girder Composite Bridge’.

> New Project


> Save (I-Girder Composite Bridge)

Tetapkan Kondisi Kerja


Atur sistem unit menjadi 'kN' dan 'm' untuk model tutorial ini.
Tools / Unit System
Length>m ; Force>kN > OK

Gambar 5. Tampilan awal dan kotak dialog Sistem Satuan

8
Analisis Tahap Konstruksi Jembatan Menggunakan Penampang Komposit

Masukkan Material Properties


Properti material untuk balok utama, balok silang, dan pelat dapat didefinisikan
menggunakan DB bawaan di MIDAS / Civil.

Properties Tab / Material Properties >Add


Type>Steel ; Standard>ASTM(S)
DB>A53>Apply ; DB>A36 > Apply
Type>Concrete ; Standard>ASTM(RC)
DB>Grade C6000>OK

Gambar 6. Masukkan properti material

9
Aplikasi Tingkat Lanjut

Masukkan Section Properties

Dengan mempertimbangkan urutan konstruksi, balok utama akan memiliki nama


penampang yang berbeda dari tahap konstruksi ke tahap. Untuk tutorial khusus ini,
asumsikan semua penampang girder sama; dalam kasus tersebut, girder akan memiliki
properti penampang yang identik tetapi nama penampang yang berbeda (yaitu, Sect 1, Sect
2, Sect 3 dan Sect 4). Untuk membuat balok silang, gunakan penampang User Type.

[Unit: mm]

Gambar 7. Tata letak penampang

 Tabel Penampang

Klasifikasi Penampang Penjelasan


Gelagar H 32008009002032/34 Penampang Komposit
Balok H 8004002020/20 Penampang User type
Melintang

10
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Properties Tab > Section>Add


Composite tab
Section ID (1); Name (Sect 1); Section Type>Steel-I; Slab Width (12.14) ;
Girder>Num (2); CTC (6.15);
Slab>Bc (6.07); tc(0.25); Hh(0.028)
Girder>Hw (3.2); tw(0.02); B1(0.8); tf1(0.032); B2(0.9); tf2 (0.034) 
Material>
Concrete Material>DB>ASTM(RC) ; Name>Grade C6000, Ds/Dc=0
Steel Material>DB>ASTM(S) ; Name>A53; Offset>Center-Center > Apply
Section ID (2) ; Name (Sect 2)>Apply
Section ID (3) ; Name (Sect 3)>Apply

Gambar 8. Kotak dialog Data Penampang

DB/User tab
Section ID (4); Name (CBeam) ; Offset>Center-Center
Section Shape>I-Section; User
H (0.84); B1(0.4); tw(0.02); tf1(0.02) > OK 

11
Aplikasi Tingkat Lanjut


Masukkan Time Dependent Material Properties

Sifat material yang tergantung waktu akan ditentukan sehingga mempertimbangkan


variasi dalam kekuatan beton yang dipimpin oleh variasi dalam modulus elastisitas beton,
rangkak dan susut pengeringan yang berkembang seiring dengan waktu.
Properti material tergantung waktu ditentukan dari kode CEB-FIP. Ketebalan pelat 25
cm akan digunakan untuk menghitung Notational size anggota.
 Kekuatan 28 hari: 20000 kN/m2
 Kelembaban relatif: 70%
 Ukuran notasi : 2Ac/u = (212.140.25) / (12.14+0.25) 2 = 0.245
 Jenis beton: Beton normal
 Waktu pemindahan forms: 3 hari setelah pemasangan beton (saat awal
pengeringan susut)

Properties Tab / Time Dependent Material / Creep & Shrinkage


Add>Name (Mat-1) ; Code>CEB-FIP
Memasukkan ukuran Compressive strength of concrete at the age of 28 days (20000)
Notasi anggota dihitung Relative humidity of ambient environment (40 ~ 99) (70)
untuk penampang slab. Notational size of member (0.245)
Type of cement>Normal or rapid hardening cement (N, R)
Age of concrete at the beginning of shrinkage (3)
Show Results>Close>OK>Close

Mengklik tombol

akan
menampilkan fungsi
creep dan penyusutan
dalam grafik.

Gambar 9. Tentukan properti Time Dependent Material (rangkak & susut) beton

12
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Beton yang ditempatkan mengeras dan bertambah kuat seiring bertambahnya usia. Untuk
mempertimbangkan hal ini, fungsi kekuatan tekan beton diberikan di sini oleh Kode CEB-
FIP. Data yang dimasukkan dalam kotak dialog Time Dependent Material (Creep /
Shrinkage) diadopsi dalam kotak dialog Time Dependent Material (Comp. Strength).

Properties Tab > Time Dependent Material > Comp. Strength


Add>Name (Mat-1); Type>Code
Development of Strength>Code>CEB-FIP
Concrete Compressive Strength at 28 Days (S28) (20000)
Cement Type(a)>N, R : 0.25 ; > OK > Close 


Gambar 10. Menentukan fungsi varian waktu Kekuatan Tekan beton

13
Aplikasi Tingkat Lanjut

Dalam MIDAS / Civil, material yang tergantung waktu didefinisikan secara terpisah dari
material konvensional, dan properti material yang tergantung waktu dapat dihubungkan ke
material konvensional yang dipilih.

Dalam tutorial ini, sifat material yang tergantung waktu akan dihubungkan ke slab beton
(Grade C6000).

Properties Tab > Time Dependent Material > Material Link


Time Dependent Material Type>Creep/Shrinkage>Mat-1
Comp. Strength>Mat-1
Select Material to Assign>Materials>
3:Grade C6000 Selected Materials; Operation> >Close

Gambar 11. Tetapkan properti Time Dependent Material ke konvensional bahan

14
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Buat Model Jembatan


Setelah mendefinisikan kelompok yang diperlukan untuk menyusun tahap konstruksi,
buat model jembatan untuk setiap tahap konstruksi. Tutorial ini menjelaskan teknik
penugasan tahap konstruksi saat menggunakan Penampang Komposit.

Tentukan Grup

Lihat tabel di bawah ini untuk menentukan grup (Structure Groups, Boundary Groups
dan Load Groups) yang diperlukan untuk menyusun tahapan konstruksi.

Load Group
Const. Structure Boundary
(Activation) Durasi Penjelasan
Stage Group Group
Group Step
DL (BC)
Penampang
1 First step
CS1 SGroup BGroup 5 non-
DL (BC) First step
komposit
2
Tindakan
DL (BC) 25 days
CS2 - E_Width1 30 komposit di
3 (User step)
Penampang
CS2
Tindakan
DL (BC) 25 days
CS3 - E_Width2 30 komposit di
4 (User step)
Penampang
CS3
Tindakan
CS4 - E_Width3 DL (AC) First step 10,000 komposit di
Penampang
CS4

15
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tab Grup (sisi kiri Tree Menu)


Group>Structure Group (Right Click here ) > New…
Name (SGroup) >Close

Group>Boundary Group New…


Name (BGroup)
Name (E_Width); Suffix (1to3) >Close

Group>Load Group New…


Name (DL(BC)); Suffix(1to4)
Name (DL(AC)); >Close

Gambar 12. Tentukan grup

16
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Buat Model Jembatan


Buat gelagar

Lihat Gambar 13 untuk menghasilkan gelagar.

CS2 CS3 CS4

0.2L1+0.2L2=20m 0.2L2+0.2L3=20m
0.8L1=36m 0.6L2=33m 0.8L3=36 m

L1 = 45m L2 = 55m L3 = 45m

145m

Gambar 13. Urutan konstruksi untuk dek dan setiap penampang dari dek

Dalam tutorial ini, balok silang harus ditempatkan pada jarak 5m dan slab beton harus
dituangkan sesuai dengan urutan seperti yang digambarkan pada Gambar 13. Untuk
mempertimbangkan lebar efektif balok, elemen gelagar akan dihasilkan untuk memiliki
yang berikut panjangnya.

CS2 Section: 7@5 + 1 = 36m (Use Sect 1)


CS3 Section: 4 + 3@5 +1 + 3 + 6@5 = 53m (Use Sect 2)
CS4 Section: 1 + 3@5 + 4 + 1 + 7@5 = 56m (Use Sect 3)

17
Aplikasi Tingkat Lanjut

Top View , Node Snap (on), Element Snap (on), Auto Fitting (on)
Node /Element Tab> Create Nodes
Coordinates ( 0, 0, 0 )
Copy>Number of Times (1); Distance (0, 6.15, 0) 

Node/ Element Tab > Extrude
Select All
Extrude Type>NodeLine Element
Element Attribute>Element Type>Beam
Material>1:A53; Section>1 : Sect 1
Generation Type>Translate
Translation>Unequal Distance
Axis>x; Distance (7@5,1,4,3@5,1,4,5@5,4,1,3@5,4,1,7@5)>Apply

Gambar 14. Buat gelagar

18
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Untuk menetapkan elemen girder CS3 ke Sect 2, dan elemen girder CS4 ke Sect 3,
gunakan fitur Drag & Drop.

Works tab
Select Window (Elements: semua gelagar di CS3 section; 17to40)
Properties > Section > Sect 2 ( Drag & Drop )
Select Window (Elements: semua gelagar di CS4 section; 41to66)
Properties > Section > Sect 3 ( Drag & Drop )

Jarak antara node


secara berurutan
dipertanyakan dapat
dengan mudah diperiksa
CS2 section: Sect 1
dengan Query Nodes
(Gambar 15 ①).

Drag CS3 section: Sect 2 CS4 section: Sect 3

Drop

Gambar 15. Berbagai Nama Penampang yang berbeda ditugaskan untuk setiap penampang

19
Aplikasi Tingkat Lanjut

Buat Balok Silang


Hasilkan balok silang seperti di bawah ini.

Node Number (on)


Node/Element Tab > Create Elements
Element Type>General beam/Tapered beam
Material>2:A36; Section > 4: CBeam; Beta Angle ( 0 )
Nodal Connectivity (1, 2) > Apply

Node/ Element Tab > Translate


Select Recent Entities
Mode > Copy; Translation > Equal Distance
dx, dy, dz ( 5, 0, 0 ) ; Number of Times ( 145/5 ) > Apply

Gambar 16. Hasilkan balok silang

20
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Input Kondisi Batas


Input Kondisi Perletakkan

Karena semua kondisi batas struktur diaktifkan secara bersamaan di CS1, tentukan
BGroup sebagai boundary group di mana semua kondisi batas jembatan akan
dimasukkan.

Boundary Tab / Define Supports


Boundary Group Name > BGroup
Select Single (Node: 21)
Options>Add; Support Types>D-ALL (on) > Apply

Select Single (Nodes: 1, 47, 67)


Options > Add; Support Types > Dy, Dz (on) > Apply

Select Single (Nodes: 2, 48, 68)


Options>Add; Support Types > Dz (on) > Apply

Select Single (Nodes: 22)


Options > Add; Support Types>Dx, Dz (on) > Apply

Gambar 17. Masukkan kondisi batas

21
Aplikasi Tingkat Lanjut

Input Lebar Efektif


Masukkan Scale Factors untuk diterapkan pada saat inersia penampang girder untuk
memperhitungkan lebar efektif. Dalam MIDAS / Civil, Effective Width Scale Factor
yang ditentukan akan digunakan untuk menghitung tegangan anggota.

Jika anda ingin menghitung tegangan pada penampang untuk memperhitungkan lebar
sayap efektif, gunakan perintah Effective Width Scale Factor dengan rasio Iyy dari
efektif penampang ke Iyy dari penampang kotor, dimasukkan dalam bidang Scale
Factor for Iy.

Momen inersia Iyy Scale Factor


Klasifikasi Lebar Iyy_1 Iyy_2 for Iy,
Efektif (Full width) (Effective width) Iyy_2/Iyy_1
At the middle of the
5.653 0.4696905 0.4628585 0.985
side span
At support 5.117 0.4696905 0.4530761 0.965
At the middle of the
5.839 0.4696905 0.4659784 0.992
center span

View Tab > Display ( Ctrl+E)


Boundary>All; Support (on) 

Node Number (off), Element Number (on)

Boundaries Tab > Effective Width


Boundary Group Name>E_Width1
Select Single (Elements: 1to16)
Iy Scale Factor for Sbz ( 0.985 ) > Apply

Boundary Group Name>E_Width2


Select Single (Elements: 17to26)
Iy Scale Factor for Sbz ( 0.965 ) > Apply

Select Single (Elements: 27to40)


Iy Scale Factor for Sbz ( 0.992 ) > Apply

Boundary Group Name>E_Width3


Select Single (Elements: 41to50)
Iy Scale Factor for Sbz ( 0.965 ) > Apply

22
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Select Single (Elements: 51to66)


Iy Scale Factor for Sbz ( 0.985 ) > Apply

Gambar 18. Masukkan Scale Factor untuk diterapkan pada saat inersia suatu
penampang akun untuk lebar efektif

Input Data Beban


Untuk tutorial ini terapkan beban pra dan pasca komposit oleh Element Beam Loads. Lihat
tabel di bawah ini untuk menerapkan beban pada setiap tahap konstruksi.

Gelagar kanan Gelagar kiri

Klasifikasi Beban Momen Beban Momen


vertikal puntir vertikal puntir
(FZ) (FZ)

Pre-composite load,
-38.96 -1.49 -38.96 1.49
DL (BC)
Post-composite load,
-18.69 19.69 -18.69 -19.69
DL (AC)

23
Aplikasi Tingkat Lanjut

Untuk menentukan beban yang akan diterapkan pada setiap tahap konstruksi, pilih
Construction Stage Load untuk Load Type.

Pertama, Anda harus menentukan Static Load Cases.

Load Tab > Static Loads Option > Static Load Cases
Name ( DL(BC)1 ); Type>Construction Stage Load (CS)
Name ( DL(BC)2 ); Type>Construction Stage Load (CS)
Name ( DL(BC)3 ); Type>Construction Stage Load (CS)
Name ( DL(BC)4 ); Type>Construction Stage Load (CS)
Name ( DL(AC) ) ; Type>Construction Stage Load (CS)
>Close

Gambar 19. Tentukan Static Load Cases

24
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Tetapkan Beban Mati untuk Penampang Pra-Komposit


Gunakan perintah Element Beam Loads untuk menerapkan beban merata ke elemen balok.

Gambar 20. Terapkan beban pra-komposit ke slab penampang CS2

Iso View, Element Number (off)

Load Tab > Static Loads > Self Weight


Load Case Name> DL(BC)1 ; Load Group Name>DL(BC)1
Self Weight Factor > Z ( -1 ) ; Operation>Add

Load >Static Loads > Element


Select Identity-Elements
Select Type>Section; 1:Sect 1 > Close
Load Case Name> DL(BC)2 ; Load Group Name>DL(BC)2
Load Type>Uniform Loads
Direction>Global Z; Projection>No; Value>Relative

25
Aplikasi Tingkat Lanjut

x1 ( 0 ); x2 ( 1 ); w ( -38.96 ) > Apply

Select by Polygon
(Elements: 2to16by2, bagian pertama penampang komposit di kiri gelagar)
Load Type>Uniform Moments/Torsions
Direction > Global X; Projection > No; Value>Relative
x1( 0 ); x2( 1 ); M( 1.49 ) Apply

Select Polygon
(Elements: 1to15by2, bagian pertama penampang komposit di kanan gelagar)
x1( 0 ); x2( 1 ); M( -1.49 ) Apply

Demikian pula, terapkan DL (BC) 3 beban pra-komposit ke penampang CS3 dan


DL (BC) 4 beban komposit sebelum ke penampang CS4.

Gambar 21. Banyak beban penampang CS3 dan CS4

26
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Tetapkan Beban Mati untuk Penampang Pasca-Komposit


Gunakan perintah Element Beam Loads untuk menerapkan beban merata ke elemen
balok.

Load Tab / Static Loads / Element


Select Identity-Elements
Select Type>Section ; 1:Sect 1+Shift key+2:Sect 2+ Shift key+3:Sect 3
> Close
Load Case Name> DL(AC) ; Load Group Name>DL(AC)
Load Type>Uniform Loads
Direction>Global Z ; Projection>No ; Value>Relative
x1 ( 0 ); x2 ( 1 ); w (-18.69 ) > Apply

Select by Polygon (Elements: 2to62by2, left girders)


Load Type>Uniform Moments/Torsions
Direction>Global X; Projection>No; Value>Relative
x1 ( 0 ) ; x2 ( 1 ) ; M ( -19.69 ) > Apply

Select by Polygon (Elements: 1to61by2, right girders)


x1 ( 0 ) ; x2 ( 1 ) ; M ( 19.69 ) > Apply

Gambar 22. Masukkan beban mati tambahan

27
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tentukan Tahap Konstruksi

Tentukan Element Group

Tetapkan node dan elemen yang diinginkan ke Element Group, yang akan
didedikasikan untuk analisis Construction Stages nanti.

Group tab
Select All
Group>Structure Group > SGroup ( Drag & Drop )

Drag Drop

Gambar 23. Tetapkan elemen yang diinginkan ke Structure Group

28
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Tentukan Tahap Konstruksi


Lihat tabel berikut untuk menentukan setiap tahap konstruksi.

Load Group
Const. Element Boundary Duration
(Activation) Penjelasan
Stage Group Group
Group Step
DL (BC)
Penampang
1 First step
CS1 SGroup BGroup 5 non-
DL (BC) First step
komposit
2
Penampang
DL (BC) 25 days komposit
CS2 - E_Width1 30
3 (User step) CS2

Penampang
DL (BC) 25 days komposit
CS3 - E_Width2 30
4 (User step) CS3

Penampang
CS4 - E_Width3 DL (AC) First step 10,000 komposit
CS4

29
Aplikasi Tingkat Lanjut

Klik tombol Generate untuk menghasilkan setiap tahap konstruksi sekaligus,


dan kemudian memodifikasi data untuk tahap yang dipilih.

Top left of screen > Define Construction Stage

Stage > Name( CS ); Suffix( 1to4 ); Duration ( 30 )


Addition Steps > Day ( 25 )
Save Result>Stage (on), Additional Steps (on) > Apply > Cancel

Gambar 24. Hasilkan tahapan konstruksi dengan perintah Generate

30
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Klik tombol Generate untuk menghasilkan setiap tahap konstruksi sekaligus, dan
kemudian memodifikasi data untuk tahap yang dipilih. Pilih CS1 dan modifikasi
data untuk tahap tersebut.

Name>CS1
Addition Steps > Day (25) ; Duration ( 5 )
Element tab
Group List > SGroup
Ketika "First" day Activation>Age (0); Group List
dipilih di pilihan Acive Boundary tab
Day, grup beban yang Group List > BGroup
dipilih akan diaktifkan Activation>Support/Spring Position>Deformed
dari hari pertama Group List
rentang waktu untuk
Load tab
masing-masing tahap
Group List>DL(BC)1 + Shift Key + DL(BC)2
konstruksi (Durasi).
Activation > Active Day>First; Group List > Apply > OK 
 


Gambar 25. Ubah data untuk tahap

31
Aplikasi Tingkat Lanjut

Pilih CS2 dan modifikasi data tahap tersebut.

Name>CS2
Boundary tab
Group List>E_Width1
Activation>Support/Spring Position>Deformed
Group List
Load tab
Group List > DL (BC) 3
Activation>Active Day>25; Group List OK 



Gambar 26. Ubah data untuk tahap CS2

Lihat Gambar 27 untuk memodifikasi data untuk tahap CS3.

Gambar 27. Ubah data untuk tahap CS3

32
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Pada tahap CS4, masukkan "10.000" hari ke dalam pilihan Duration sehingga perilaku
jangka panjang struktur dapat diamati, dan ubah data kelompok beban untuk mengaktifkan
beban mati tambahan.

Name>CS4
Addition Steps > Day ( 25 ) ; Duration (10000)
Boundary tab
Group List >E_Width3
Activation > Support/Spring Position>Deformed
Group List
Load tab
Group List > DL(AC)
Activation>Active Day>First; Group List OK >Close

Gambar 28. Memunculkan kotak dialog Composite Construction Stage


dan modifikasi data untuk tahap konstruksi CS4

33
Aplikasi Tingkat Lanjut

Tentukan Penampang Komposit yang Sesuai dengan Setiap Tahap


Konstruksi
Tentukan tahap konstruksi di mana penampang balok atau pelat diaktifkan. Ketika Section
Type diatur ke " Composite", properti penampang yang didefinisikan sebelumnya dapat
digunakan. Lihat Gambar 29 untuk menentukan Active Stage di mana penampang balok atau
pelat diaktifkan. Untuk model contoh ini asumsikan bahwa setiap girder diaktifkan di CS1.

CS2 CS3 CS4

0.2L1+0.2L2=20m 0.2L2+0.2L3=20m
0.8L1=36m 0.6L2=33m 0.8L3=36 m

L1 = 45m L2 = 55m L3 = 45m

145m

Gambar 29. Urutan konstruksi untuk dek dan setiap penampang dari dek

Pertama tetapkan penampang pertama dari penampang slab (yaitu, CS2).


Secara default, Composite Type diatur ke "Normal". Perhatikan bahwa Part 1 dan Part 2
hanya tersedia untuk memasuki tahap konstruksi. Ketika " User" dipilih dari daftar drop-
down Composite Type, Anda dapat menetapkan Part sebanyak yang anda inginkan, di
mana anda harus menggunakan dimensi luar atau centroid yang berkaitan dengan
penampang pasca-komposit.

Girders (Penampang 1)
akan diaktifkan di Active
Load Tab > Construction Stage Option > Composite Section for
Stage, yaitu CS1 dan slab Construction Stage
(Penampang 2) diaktifkan Active Stage > CS1; Section>1: Sect 1
di CS2.
Composite Type > Normal
Input usia awal dalam Construction Sequence
dialog box Composite Part >1
Section for Construction
Stage akan memiliki
Mat.Type > Element; Compo. Stage > Active Stage; Age (0)
prioritas input usia di Part >2
Kotak dialog Define Mat.Type>Material ; Material>3:Grade C6000 ; Composite.
Construction Stage.

34
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Stage>CS2 ;
Age (5) ; Stiff. Scale> Weight> 0  > OK > Apply

Memasukkan "0" di
bagian Weight agar tidak
termasuk berat beton di
dalam perhitungan
otomatis berat sendiri
oleh perintah Self
Weight. Elemen Beam
Loads akan digunakan
untuk memasukkan
berat sendiri gabungan
penampang komposit.

Gambar 30. Tentukan penampang komposit untuk tahap konstruksi CS1

35
Aplikasi Tingkat Lanjut

Sekarang tetapkan penampang kedua dan ketiga dari penampang slab.

Active Stage>CS1 ; Section>2: Sect 2


Composite Type>Normal
Construction Sequence
Part>1
Mat.Type>Element; Composite Stage>Active Stage; Age (0)
Part>2
Mat.Type>Material; Material>3: Grade C6000; Composite Stage>CS3;
Age (5); Stiff. Scale> Weight> 0 > OK > Apply
Active Stage>CS1; Section>3: Sect 3, Composite Type>Normal
Construction Sequence
Part>1
Mat.Type>Element; Composite Stage>Active Stage; Age (0)
Part>2
Mat.Type>Material; Material>3: Grade C6000; Composite Stage>CS4 ;
Age (5); Stiff. Scale> Weight> 0 > OK > Apply

Gambar 31. Tentukan penampang komposit untuk tahap konstruksi CS3

36
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Masukkan kondisi untuk analisis tahap konstruksi.

Analysis Tab >Construction Stage Final Stage>Last Stage


Analysis Option>Include Time Dependent Effect (on)
Time Dependent Effect
Creep & Shrinkage (on) ; Type>Creep & Shrinkage
Memeriksa Auto Time Step Convergence for Creep Iteration
Generation untuk Large
Number of Iteration (5); Tolerance (0.01)
Time Gap akan buat langkah
internal ketika durasi tahap Internal Time Step for Creep (1)
konstruksi terlalu panjang, Auto Time Step Generation for Large Time Gap (on)
untuk dipertimbangkan Variation of Comp. Strength (on) 
beban berkelanjutan.

Memeriksa Calculate
Output of Each Part
menghitung kekuatan
untuk setiap penampang
dari penampang
komposit.

Dalam analisis tahap


konstruksi, semua
load cases kecuali untuk
relaksasi tendon dan
beban tergantung waktu
digabungkan menjadi
Dead (CS) dan hasilnya
dihasilkan di bawah Dead
(CS). Dengan load cases
dibedakan dari Dead Load
untuk CS Output
dicentang, kita dapat
memilih Beam Loads atau
Nodal Loads yang
diinginkan untuk
dibedakan dari Dead (CS)
Gambar 32. Kotak dialog Construction Stage Analysis Control Data
dan menghasilkan hasil di
bawah Erection Load
(CS).

37
Aplikasi Tingkat Lanjut

Lakukan Analisis Struktural


Ketika model penampang komposit dan tahap konstruksi selesai, analisis akan
dilakukan.

38
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Tinjau Hasil Analisis


Ada dua metode meninjau hasil analisis dari analisis tahap konstruksi. Salah satunya
adalah untuk meninjau kekuatan anggota yang terakumulasi dan perpindahan semua
anggota pada setiap tahap konstruksi tertentu, dan yang lainnya adalah untuk meninjau
perubahan tegangan pada setiap penampang penampang komposit karena sebelum
tahap konstruksi dalam format tabel.

Tinjau Gaya Penampang


Tinjau kekuatan anggota pada tahap konstruksi CS4, yang mewakili
penyelesaian kerugian jangka panjang.
Di mana, Penjumlahan = Dead + Erection Load + Creep Secondary + Shrinkage
Secondary.

Stage>CS4
Results Tab / Forces / Beam Diagrams
Load Cases/Combination > CS:Summation; Step>Last Step
Components>My; Output Options > 5 Points; Line Fill
Type of Display > Contour (on); Legend (on) 



Gambar 33. Diagram momen di CS4

39
Aplikasi Tingkat Lanjut

Seperti yang dapat dilihat di bawah, tinjau perubahan momen-momen demi tahap.

CS1: Summation, Last Step

CS2: Summation, Last Step

CS3: Summation, Last Step

Gambar 34. Diagram momen di CS4

40
Construction Stage Analysis of a Bridge Using a Composite Section

Tinjau Tegangan
Tinjau tegangan untuk setiap penampang dari penampang komposit pada tahap
konstruksi CS4, yang mewakili penyelesaian kerugian jangka panjang.

Results Tab / Result Tables Tab / Composite Section for C.S. > Beam Stress
Node or Element> ; (19)
Load case / Combination > Summation(CS) (on)
Stage/Step>CS1:001(first) ~ CS4:002(last) (on)
Part Number>Part j (on) 




















Gambar 35. Periksa gaya dan tegangan dari penampang komposit di setiap konstruksi

tahap dalam sebuah tabel. Ketika beban hidup dan beban umum diterapkan setelah tahap
konstruksi selesai, program menciptakan kombinasi beban baru untuk menggabungkan
beban-beban tersebut dan beban tahap konstruksi dan menentukan tegangan untuk desain
PostCS (yaitu, Post Construction Stage design).
41

Anda mungkin juga menyukai