Anda di halaman 1dari 11

Tugas Besar Pelabuhan BAB II

(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN


(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

BAB II
PERHITUNGAN STRUKTUR

2.1 Perhitungan Struktur

2.1.1 Pemodelan
Pemodelan struktur dermaga baru dengan menggunakan program SAP2000
dengan memodelkan dermaga baru yang panjangnya 80 m dengan lebar 10
m. Kapal terbesar yang akan bersandar adalah kapal dengan kapasitas 1000
DWT, maka dalam pengembangannya perlu dilakukan analisis untuk
struktur tersebut. Dalam pemodelan struktur dermaga baru untuk
menentukan titik jepit pada tiang maka perlu dihitung fixity point. Nilai Fixity
Point sudah ditentukan dengan panjang 15.03 m.

Gambar 2.1 Pemodelan 3D Struktur

I-1
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

2.1.2 Input Pembebanan


8.2.2.1 Beban Vertikal
Pembebanan vertikal pada struktur trestle dapat dikategorikan ke
dalam beban mati dan beban hidup.
a. Beban mati
Beban mati adalah berat sendiri struktur beserta beban lainnya yang
diterima struktur secara tetap selama masa pakainya dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur tersebut. Berat
sendiri struktur yang dimodelkan akan dihitung melalui Program
SAP2000. Ada bagian dari struktur yang tidak termodelkan yaitu
pilecap, dan tiang lampu. Untuk merepresentasikan beban mati dari
pilecap ini maka akan dilakukan pemodelan beban mati akibat
pilecap di setiap join yang terdapat pilecap.
Tabel 8.1 Perhitungan Berat Pilecap

Dermaga
Berat
Volume
Tipe (cm) Jenis Berat (ton)
(m3)
(t/m3)
1 2 3 4=2x3
PC1 1x1x0.8 0.8 2.4 1.92
PC2 1x1.2x0.8 0.96 2.4 2.3

Asumsi lain beban mati tambahan :


 Lampu Penerangan : 117 kg/titik
Pemodelan beban mati pada SAP 2000 dimodelkan seperti
pada gambar berikut ini.

I-2
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Gambar 6.2 Input Beban Mati

b. Beban Hidup Rencana


Pada beban hidup direncanakan beban hidup merata dan beban
hidup truk. Untuk beban hidup merata direncanakan 2 ton/m2.
Berikut input pembebanan untuk beban hidup.

Gambar 6.3 Input Beban Hidup

I-3
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

6.4 Input Beban Truck 20 ton

Selain beban merata, untuk beban hidup dimodelkan juga beban


terpusat dari beban kendaraan truk terbesar yang direncanakan.
Truk yang direncanakan untuk pelabuhan direncanakan memliki
berat total maksimum 20 ton dengan kapasitas muatan 4 ton dan
konfigurasi sumbu tipe 1,22. Muatan sumbu terberat truk
dimodelkan sedemikian rupa sehingga beban roda menghasilkan
kondisi ekstrim dalam perencanaan geser di daerah Tumpuan dan
kondisi ekstrim dalam perencanaan momen lentur di daerah
lapangan. Jenis truk yang dipakai dalam perhitungan mengacu
manual perkerasan jalan dengan alat berkelman beam.

8.2.2.2 Beban Horizontal


Beban horizontal pada struktur trestle dikategorikan kedalam
beban-beban berikut ini.
a. Beban Gelombang dan Arus
Model beban pada SAP 2000 dapat dimodelkan secara manual
maupun otomatis. Berikut input yang dilakukan untuk memodelkan
secara otomatis beban gelombang dan arus. Data input
pembebanan yang digunakan berasal dari hasil survei primer dan
pemodelan gelombang. Adapun data-datanya sebagai berikut ini :

I-4
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

 Tinggi gelombang (H) = 1.514m


 Periode Gelombang (T) = 3.514 s
 Kecepatan Arus (U) = ................. m/s

I-5
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Gambar 8.5 Input Beban Arus dan Gelombang

b. Beban Gempa

Beban gempa yang direncanakan adalah gempa dengan periode


ulang gempa 2500 tahun. Periode ulang gempa dapat direduksi
menjadi 2/3 untuk bangunan yang tidak krusial.

I-6
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Gambar 8.6 Input Beban Gempa

2.1.7 Hasil Analisa Tiang 711,2 mm


Perhitungan elemen struktur trestle meliputi elemen pelat, balok, kepala
tiang dan tiang hingga kedalaman dibawah permukaan dasar laut. Setelah
model struktur yang dibuat dalam SAP2000 dianalisis dengan berbagai
kombinasi beban, didapat hasil analisis SAP berupa gaya-gaya dalam dan
reaksi perletakan struktur trestle.

2.1.7.1 Analisis Kekuatan Tiang 711,2 mm


Kekuatan elemen struktur baja baik yang berupa elemen tiang
pancang pada trestle dianalisis menggunakan program SAP 2000.
Hasilnya berupa rentang warna yang menunjukkan perbandingan
beban dengan kekuatan kapasitas penampang elemen seperti
struktur dermaga.

I-7
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Gambar 8.7 Rasio Kapasitas Tiang Pancang 711,2 mm


Berikut terlampir rasio kapasitas tiang 711,2 mm.

Tabel 8.2 Rasio Kapasitas Tiang 711,2 mm. (pa yg ini saya gabisa ngeluarinya)

Frame DesignSect DesignType Status Ratio Combo Location


Text Text Text Text Unitless Text m
54 D406.4 Column No Messages 0.304 COMB6 0
53 D406.4 Column No Messages 0.304 COMB6 0
143 D406.4 Column No Messages 0.297 COMB6 0
144 D406.4 Column No Messages 0.291 COMB6 0
56 D406.4 Column No Messages 0.283 COMB6 0
55 D406.4 Column No Messages 0.282 COMB6 0
80 D406.4 Column No Messages 0.278 COMB2 0
65 D406.4 Column No Messages 0.274 COMB2 0
62 D406.4 Column No Messages 0.272 COMB2 0
61 D406.4 Column No Messages 0.272 COMB5 0
60 D406.4 Column No Messages 0.265 COMB5 0
59 D406.4 Column No Messages 0.264 COMB5 0
74 D406.4 Column No Messages 0.262 COMB2 0
64 D406.4 Column No Messages 0.261 COMB5 0
63 D406.4 Column No Messages 0.259 COMB5 0
58 D406.4 Column No Messages 0.258 COMB5 0
57 D406.4 Column No Messages 0.258 COMB5 0
66 D406.4 Column No Messages 0.251 COMB5 0
173 D406.4 Column No Messages 0.239 COMB6 0
68 D406.4 Column No Messages 0.234 COMB6 0
72 D406.4 Column No Messages 0.232 COMB6 0

I-8
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Frame DesignSect DesignType Status Ratio Combo Location


Text Text Text Text Unitless Text m
67 D406.4 Column No Messages 0.229 COMB6 0
76 D406.4 Column No Messages 0.228 COMB6 0
70 D406.4 Column No Messages 0.227 COMB6 0
75 D406.4 Column No Messages 0.226 COMB6 0
71 D406.4 Column No Messages 0.223 COMB6 0
69 D406.4 Column No Messages 0.217 COMB6 0
79 D406.4 Column No Messages 0.213 COMB6 0
77 D406.4 Column No Messages 0.212 COMB6 0

Dapat disimpulkan untuk kapasitas tiang pancang baja pada trestle


yang menggunakan diameter 711,2 mm dengan tebal 12 mm rasio
kapasitas maksimum yang terjadi 0.304 tidak melebihi batas yang
diizinkan dengan limit 0.95 sehingga tiang pancang aman untuk
memikul kombinasi beban ultimit. Sehingga dengan demikian
trestle tersebut telah memenuhi kriteria pembebanan yang
direncanakan.

2.1.7.2 Analisis Joint Displacement Tiang 711,2 mm


Berdasarkan analisis displacement, pergerakan translasi ujung (top)
trestle ditunjukan oleh nilai U1 dan U2. Nilai terbesar digunakan

untuk menganalisis nilai displacement pada stuktur trestle.

I-9
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

Gambar 8.8 Joint Displacement pada Trestle Kondisi Gempa

Gambar 8.9 Joint Displacement pada Trestle Kondisi Operasional

Pada kondisi operasional defleksi tiang adalah sebesar 1,81 mm


sedangkan batas izin defleksi sebesar 50 mm masih dibawah batas
izin. Tetapi perlu diperiksa saat kondisi gempa saat kapal bersandar
defleksi tiang yang terjadi sebesar 25,38 mm sedangkan batas
izinnya 100 mm. Maka dapat disimpulkan defleksi tiang saat
operasional dan saat kondisi gempa masih dibawah izin batas
izinnya sehingga struktur dikatakan aman.

I-10
Tugas Besar Pelabuhan BAB II
(Nama GILANG MUHAMAD RAMADHANI) PERHITUNGAN
(NPM 4122.3.14.11.0003) STRUKTUR

2.1.8 Hasil Analisa Tiang 457,2 mm


2.1.4.1 Analisis Kekuatan Tiang 457,2 mm
2.1.4.2 Analisis Joint Displacement Tiang 457,2 mm

2.1.9 Hasil Analisa Tiang 508 mm


2.1.5.1 Analisis Kekuatan Tiang 508 mm
2.1.5.2 Analisis Joint Displacement Tiang 508 mm

2.1.10 Hasil Analisa Tiang 609,6 mm


2.1.6.1 Analisis Kekuatan Tiang 609,6 mm
2.1.6.2 Analisis Joint Displacement Tiang 609,6 mm

2.1.11 Hasil Analisa Tiang 711,2 mm


2.1.7.1 Analisis Kekuatan Tiang 711,2 mm
2.1.7.2 Analisis Joint Displacement Tiang 711,2 mm

2.2 Kesimpulan
Hasil analisa tiang 711.2 dengan beban” tersebut hampir mendekati kuat

I-11

Anda mungkin juga menyukai