Anda di halaman 1dari 11

PEMODELAN DERMAGA JETTY KARANG

UNARANG DENGAN SAP 2000


Dalam mendesain struktur dermaga, analisis kekuatan struktur dan
dilanjutkan dengan menentukan jumlah maupun jenis tulangan yang akan
digunakan. Dalam melakukan analisis kekuatan struktur akan
menggunakan software pemodelan struktur SAP2000 v.14. Adapun
proses pemodelan dermaga dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Pemodelan Dermaga dengan SAP 2000


A. Input Pemodelan
Tahapan pemodelan dermaga dengan menggunakan SAP2000
memerlukan input pemodelan dan akan mengeluarkan output
pemodelan. Input pemodelan adalah proses pemasukan atau
pendefinisian desain dermaga yang telah dibuat ke dalam program
SAP2000. Input pemodelan terdiri atas pendefinisian (define)
material yang digunakan pada perencanaan struktur dermaga,
pendefinisian (define) rangka (frame) atau komponen penyusun
struktur, pendefinisian (define) komponen struktur yang berupa
suatu area (area section) dimana untuk pemodelan dermaga ini
merupakan area pelat lantai dermaga, penggambaran geometri
struktur decara rinci pada program SAP 2000, serta penggambaran
beban-beban yang bekerja pada struktur dermaga.
1. Define Material
Define material atau pendefinisian material merupakan tahap
untuk mendefinisikan material yang digunakan pada pemodelan
struktur. Selain material yang telah terdapat pada SAP2000.
Dalam perencanaan dermaga jetty karang unarang mengunakan
material beton dengan K-300

Gambar 2. Define Material Beton

2. Define Frame
Struktur dermaga pada umumnya terdiri atas tiang pancang
(pile), kepala tiang (pile cap), rangka balok, serta pelat lantai.
Dalam pemodelan yang akan dilakukan di dalam SAP2000,
komponen dari struktur dermaga yang akan dimodelkan hanya
berupa berupa tiang pancang, rangka balok, serta pelat lantai
sedangkan untuk kepala tiang (pile cap) akan dimodelkan berupa
beban mati pada arah vertikal.
Pada pemodelan SAP 2000, komponen berupa frame yaitu tiang
pancang dan balok. Pada perencanaan dermaga karang unarang
menggunakan tiang pancang diameter 40 cm, dan balok ukuran
25x50 cm
Gambar 3. Define Tiang Pancang

Gambar 4. Define Balok

3. Define Area Section


Area section merupakan elemen struktur yang dimodelkan dengan suatu area.
Pada khasus ini, yang merupakan area section berupa pelat pada dermaga.
Untuk dimesi pelat yang dipakai adalah dengan tebal 25 cm.
Gambar 5. Define Plat

B. Geometri Struktur
Setelah mendefinisikan frame dan area section, maka langkah
selanjutnya yaitu menggambarkan pemodelan struktur pada
software SAP2000. Komponen dermaga yang akan dimodelkan pada
software SAP2000 berupa pile, balok, dan plat. Untuk
menggambarkan komponen tersebut dibagi menjai 4 (empat) tahap.
Gambar 6. Pemodelan Geometri Struktur
C. Pembebanan pada Struktur
1. Beban yang dimodelkan sebagai beban joint.
Beban yang dimodelkan sebagai beban joint pada perencanaan
dermaga ini adalah beban mati pile cap yaitu sebesar 1200 kg.

Gambar 7. Pendefinisian Beban Mati Pile Cap

2. Beban yang dimodelkan sebagai beban frame.


Beban yang dimodelkan sebagai beban frame pada perencanaan
dermaga ini adalah
Tabel 1. Daftar Beban yang Tergolong Frame Load
Nama Satua
Beban n Nilai
Arus Kg 1950
Tumbuk Kg 4500

Gambar 7. Pendefinisian Beban Arus

Gambar 7. Pendefinisian Beban Tumbuk


3. Beban yang dimodelkan sebagai beban Area
Beban yang dimodelkan sebagai beban frame pada perencanaan
dermaga ini adalah
Tabel 2. Daftar Beban yang Tergolong Area Load
Satua
Nama Beban n Nilai
B. Mati Tambahan Kg/m2 150
B. Hidup Kg/m2 250
B. Helikopter Kg/m2 200

Gambar 8. Pendefinisian Beban Mati Tambahan


Gambar 9. Pendefinisian Beban Hidup

Gambar 10. Pendefinisian Beban Helikopter


4. Beban Gempa
Beban Gempa dimodelkan secara otomatis pada struktur dermaga. Pemodelan
beban gempa dimodelkan dengan memasukan parameter-parameter gempa
yang dibuthkan seperti yang tercantum dalal SNI. Berikut tampilan response
spectrum function dari gempa yang telah diinput kedalam SAP2000

Gambar 10. Pendefinisian Beban Gempa

Sedangkan untuk Kombinasi Pembebanan terdiri dari 1.6 B. hidup +


1.2 B. Mati + 1.2 Tumbuk +1.2 Arus

D. Output Pemodelan
Output pemodelan adalah hasil keluaran dari pengolahan data-
data input pemodelan setelah dilakukan proses running oleh
SAP2000. Output pemodelan dijadikan bahan untuk menganalisa
kekuatan dan kelayakan struktur dermaga yang direncanakan
sebelumnya terhadap beban-beban yang bekerja pada struktur.
1. Unity check ratio (UCR)
Merupakan perbandingan antara tegangan yang terjadi
akibat pembebanan terhadap struktur dengan kapasitas
tegangan pada material yang dipakai. Struktur masih dalam
batas aman apabila UCR yang dihasilkan pada output pemodelan
< 1. Pengecekan terhadap UCR dilakukan terhadap tiang
pancang dan balok dengan menggunakan kombinasi
pembebanan pada saat ultimate condition.
Gambar 11. Hasil UCR pemodelan SAP2000

2. Defleksi
Merupakan perubahan posisi yang terjadi pada struktur akibat
beban-beban yang bekerja pada struktur dermaga. Defleksi
struktur dapat terjadi dalam arah sumbu-x. sumbu-y. maupun
arah sumbu-z. Langkah-langkah untuk melihat hasil defleksi
struktur ialah dengan klik Display Show Deformed Shape
Deformed Shape dialogue box pilih defleksi struktur yang terjadi
akibat pembebanan tertentu atau kombinasi pembebanan
tertentu.

Gambar 12. Hasil UCR pemodelan SAP2000


3. Gaya Dalam
Hasil keluaran program SAP2000 yang berupa penjabaran dari
gaya-gaya dalam yang terjadi pada struktur dermaga yang
dimodelkan. Gaya dalam struktur digunakan untuk analisa
optimasi penampang struktur yang digunakan. Selain itu gaya
dalam struktur juga digunakan sebagai bahan pada kegiatan
desain perencanaan penulangan struktur.
Gaya dalam yang dikeluarkan oleh program SAP2000 terdiri dari :
a. Gaya aksial sejajar frame yang dinotasikan sebagai P (kN).
b. Gaya geser pada arah sumbu 1-2 yang dinotasikan sebagai V2
(kN)
c. Gaya geser pada arah sumbu 1-3 yang dinotasikan sebagai V3
(kN)
d. Torsi aksial dalam arah sumbu 1 yang dinotasikan sebagai T
(kN.m).
e. Bending moment pada sumbu 1-3 (dalam arah sumbu 2) yang
dinotasikan sebagai M2 (kN.m).
f. Bending moment pada sumbu 1-2 (dalam arah sumbu 3) yang
dinotasikansebagai M3 (kN.m).
Gaya dalam maksimum yang terjadi pada dermaga dapat
dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3. Gaya dalam maksimum pada dermaga


GayaDalam Besar(Maksimum) Satuan
P -174833 kgm
V2 -32939 kgm
V3 18904 kgm
T -1175.33 kgm
M2 -24893 kgm
M3 -145096 kgm

E.

Anda mungkin juga menyukai