Anda di halaman 1dari 74

Penyusunan Studi Detail Engineering and Design

Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir


Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

BAB IV

PERHITUNGAN STRUKTUR

4.1. Perhitungan Struktur Dermaga

Perhitungan perencaaan struktur dermaga merupakan hal penting dalam

merencanakan suatu pelabuhan. Semua parameter yang berkaitan dengan perencaaan

stuktur dermaga perlu diperhitungkan agar perencanaan dermaga aman dan kuat

terhadap pembebanan yang terjadi pada struktur dermaga tersebut.

4.1.1 Pemodelan Struktur Dermaga Alumina

Pemodelan struktur dermaga menggunakan program SAP2000 yang dapat

memodelkan dermaga secara 3D dan menganalisa serta menghitung pembebanan yang

terjadi. Pemodelan untuk struktur dermaga dianalisa dalam 1 segmen dengan beban

terfaktor yang direncanakan. Sebelum masuk terhadap pemodelan struktur dermaga

pada program SAP2000, perlu ditentukan dimensi struktur utama dermaga seperti tiang,

kepala tiang/pilecap, balok, dan pelat/slab.

a. Penentuan Dimensi Balok

Dalam perencanaan balok yang menahan lentur (biasanya dalam waktu yang

bersamaan juga menahan gaya geser), dimensi balok diperkirakan dengan

persyaratan tinggi minimum yang menghasilkan persentase tulangan maksimum.

akan tetapi peninjauan terhadap kekuatan geser juga akan menentukan besarnya

dimensi balok.

100
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tinggi balok (h) untuk balok yang kedua ujungnya ditumpu bebas diperkirakan

dengan (1/15L – 1/10L). Sedangkan untuk balok yang keduanya ujungnya menerus,

tinggi balok (h) diperkirakan dengan (1/15L).

Pemilihan lebar balok (b) lebih ditentukan oleh persyaratan geser. Biasanya dengan

mengambil lebar balok (b) antara (1/2 h) sampai (2/3 h) memberikan kekuatan yang

cukup.

Perhitungan penentuan dimensi balok sebagai berikut :

 Bentang maksimal antar tiang (L) = 5000 mm.

 Tinggi Balok (h)

h1 = 1/10 (L) = 5000/10 = 500 mm

h2 = 1/12 (L) = 5000/12 = 417 mm

h3 = 1/15 (L) = 5000/15 = 333 mm

minimum tinggi balok (h) = 500 m.

 Lebar Balok (b)

b1 = 1/2 (h) = 500/2 = 250 mm

b2 = 2/3 (h) = 500 x 2/3 = 333 mm

minimum lebar balok (b) = 333 mm.

Penentuan dimensi balok tidak boleh dibawah batas minimum tinggi dan lebar balok

yang telah ditentukan, sehingga direncanakan dimensi balok dermaga diambil 400

mm x 700 mm.

101
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

b. Penentuan Tebal Pelat

Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah memiliki kelebihan

diantaranya dalam hal kekakuan lantai yang lebih besar dalam dua arah pembebanan

gempa. Meskipun begitu, perencana struktur juga biasa menggunakan tipe pelat satu

arah untuk menghemat volume tulangan dalam arah tertentu. Dimensi pelat

ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang pelat diantara

pendukungnya sebesar 5000 mm, maka tebal pelat = 5000 mm/30 = 130 mm~150

mm. Tinggi pelat diambil 300 mm.

c. Penentuan Kepala Tiang

Kepala tiang yang digunakan pada dermaga terdapat 3 tipe/jenis, yaitu :

 Pilecap 1 – Plank Fender + Tiang Ganda (3000 mm x 1300 mm x 1000 mm)

 Pilecap 2 – Tiang Tunggal (1300 mm x 1300 mm x 1000 mm)

d. Penentuan Tiang Pancang

Diameter tiang pancang yang digunakan untuk dermaga adalah sebagai berikut :

 Tiang Tegak : Tiang Pancang Baja Ø 711,2 mm, tebal 16 mm

 Tiang Miring : Tiang Pancang Baja Ø 711,2 mm, tebal 16 mm

e. Desain Dermaga

 Panjang Demaga : 30 m

 Lebar Dermaga : 10 m

 Jumlah Segmen : 1 Segmen @ (30 m x 10 m)

 Dimensi Balok : 400 mm x 700 mm

 Tebal Pelat Lantai : 300 mm

102
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Pile Cap Tipe 1 (Plank Fender+Tiang Ganda)

: 3000 x 1300 x 1000 mm

 Pile Cap Tipe 2 (Tiang Tunggal) : 1300 x 1300 x 1000 mm

 Tiang Pancang Tegak Pipa Baja : Ø711,2 mm tebal 16 mm

 Tiang Pancang Miring Pipa Baja : Ø711,2 mm tebal 16 mm

 Bollard : 35 ton

 Fender : Tipe V 350 H – 2500L

f. Penentuan Panjang Tiang Pemodelan

Panjang elemen struktur kolom dimodelkan dari elevasi lantai dermaga hingga tanah

keras. Berdasarkan hasil boring pada BH-03, dimana kondisi tanah BH-03 lebih

mempresentasikan kondisi tanah di dermaga yang lebih buruk dibandingkan dengan

kondisi tanah pada BH-01 di dermaga, kedalaman tanah keras (N-SPT>60) berada di

kedalaman -27 mLWS.

 Seabed Maksimal Tiang : -7,5 mLWS

 Kedalaman Rencana : -27 mLWS

 Elevasi Dermaga : +4,0 m LWS

 Panjang Pomedelan : (27m +4 m) ≈ 31 m

g. Penentuan Pegas Elastis

Untuk menganalisis gaya-gaya dalam (momen lentur, gaya lintang dan gaya

normal), penurunan arah vertical (Settlement), serta pergeseran pada arah horizontal

103
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

dari atau pondasi tiang, dapat dilakukan dengan menggunakan model tumpuan pegas

elastis.

Dalam melakukan pemodelan struktur tiang, tanah dimodelkan sebagai spring

dengan kekakuan elastis dalam arah x dan y untuk arah horizontal dan arah z untuk

arah vertical. Daya dukung tanah dianalisa secara nonlinier dan dimodelkan sebagai

spring elastis-plastis dengan kekuatan berdasarkan pendekatan p-y curve (soil

resistance dan deformation). Berikut adalah analisa pemodelan sping elastis plastis

pada tiang dermaga dengan jarak kedalaman per 2,0 meter mengacu pada referensi

boring BH03.

Gambar 4.1 Pemodelan Tiang Dermaga Tumpuan Pegas Elastis


(Sumber: Analisa Konsultan, 2018)

104
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Menurut Bowles (1974), besarnya modulus of subgrade reaction ke arah vertical

(ksv) dapat ditentukan dari besarnya daya dukung tanah yang diijinkan (qa), yaitu :

Ksv = 120 . qa (kN/m3)

Dimana qa dalam satuan kPa. Perkiraan besarnya harga ksv untuk beberapa jenis

tanah juga dapat dilihat pada tabel dibawah ini (diambil dari tabel 9-1, buku :

Foundation Analysis And Design – J.E Bowles, hal. 269). Untuk penentuan jenis

tanah berdasarkan nilai N-SPT disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Korelasi Antar N-SPT terhadap Konsistensi Tanah Pasir dan Lempung

Tabel 4.2 Besaran Modulus of Subgrade Reaction (Ksv)

105
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Maka, besaran konstanta pegas arah vertical untuk setiap diameter tiang dermaga

adalah sebagai berikut :

Kv = Luas Penampang (Lingkaran) x Ksv

Kv = (0,25 x π x 0,711² x 1) x 42000 (Nilai tengah medium sand)

= 16684,86 kN/m

h. Pemodelan Struktur Dermaga

Pemodelan struktur dermaga menggunakan software SAP2000 sebagai alat bantu

analisa kekuatan struktur baja dan berta serta analisa keluaran reaksi, gaya normal,

lintang, dan momen struktur dermaga. berikut adalah tahap-tahap dalam pemodelan

struktur.

 Grid Data dan Pemodelan

Gambar 4.2 Grid Data Dermaga Dalam Program SAP2000


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

106
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.3 Pemodelan Dermaga Dalam Program SAP2000


(Sumber : Analisa Konsultan, 2019)

107
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Identifikasi Material

a) Beton

- Kuat desak beton, fc’ = 35 Mpa

- Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 √fc’ = 27805,575 Mpa

- Poisson ratio beton, νc = 0,2

- Berat jenis beton, λc = 2400 kg/m3

b) Baja Struktural

- Tegangan leleh minimum, fy = 250 Mpa

- Tegangan putus minimum, fu = 410 Mpa

- Tegangan leleh efektif (1,1fy), fye = 264 Mpa

- Tegangan putus efektif (1,1fu), fue = 451 Mpa

- Modulus Elastisitas baja, E = 200.000 Mpa

- Poisson ratio baja, νs = 0,3

- Berat jenis baja, λs = 7850 kg/m3

c) Baja Tulangan

- Tulangan longitudinal, BJTD 40 (ulir) fy = 390 Mpa

- Tulangan transversal/sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 235 Mpa

- Poisson ratio baja, νs = 0,3

- Berat jenis baja, λs = 7850 kg/m3

108
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.4 Identifikasi Material Beton Bertulang dan Baja Struktural


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.5 Identifikasi Material Baja Tulangan


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

109
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Identifikasi Dimensi Penampang

Setelah mengidentifikasikan properti material selanjutnya kita dapat

mengidentifikasi ukuran penampang yang akan digunakan pada bagian-bagian

dermaga. Identifikasi ini bisa dilakukan dengan memilih menu define, ukuran

penampang. add new property. Pilih profil yang akan digunakan.

Gambar 4.6 Identifikasi Dimensi Penampang Balok Dermaga


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

110
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

(a) (b)

Gambar 4. 7 Identifikasi Dimensi Penampang Pelat Lantai Dermaga (a) dan Tiang
Pipa Baja Struktural (b)
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

 Identifikasi Titik Pegas Horizontal dan Vertikal Tanah

Identifikasi gaya horizontal dan vertical tanah adalah memasukan reaksi tanah

terhadap gaya horizontal dan vertical yang telah dihitung pada bab sebelumnya,

dan gaya tanah ditinjau per 2,0 meter dibawah permukaan seabed.

111
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.8 Link Support Property Dari Tanah Titik BH03


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

i. Pembebanan Struktur Dermaga

 Pembebanan yang Digunakan

Pada bagian ini beban yang bekerja statis pada struktur dermaga didefinisikan

pada lembar isi ini. Beban-beban itu antara lain beban mati dan beban hidup.

Gambar 4.9 Jenis Pembebanan Pada Dermaga Alumina


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

112
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Beban/Gaya Gempa

Gambar 4.10 Response Spectrum Pada Lokasi Kuala Tolak


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Penentuan modifikasi respons gempa (R) didapat dari penentuan kategori desain

seismic dermaga dan sistem penahan gaya seismik yang dicantumkan pada SNI-

1726-2012 tentang perencanaan gempa, pada tabel 21, halaman 102.

113
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.3 Koefisien Seismik untuk Struktur Gempa Tidak Serupa Gedung

(Sumber : SNI-126-2012)

Berdasarkan tabel diatas, dermaga dapat diidentifikasi sebagai struktur kantilever

baja dan beton bertulang dengan massa terdistribusi yang tidak serupa gedung

sehingga koefisien seismik dermaga direncanakan sebagai berikut :

- Koefisien modifikasi respons (R) = 3,0

- Faktor kuat lebih (Ωo) = 2,0

- Faktor amplifikasi defleksi (Cd) = 2,5

114
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Nilai scale factor untuk pemodelan reaksi upper structure menggunakan referensi

SNI-1726-2012 tentang gempa gedung non gedung dengan nilai (I x g/R) = 1,25 x

9,8 / 3,0 = 4,08

Gambar 4.11 Identifikasi Earthquake Load Pattern


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.12 Identifikasi Response Spectrum Load Case Data


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

115
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Beban Kendaraan

Di dalam hal perencanaan beban kendaraan pada dermaga alumina, dalam rencana

operasionalnya pada dasarnya tidak memerlukan beban kendaraan dikarenakan di

atas dermaga alumina akan menggunakan conveyor belt. Namun untuk

mengantisipasi beban-beban yang terjadi selama masa konstruksi, maka perlu

ditambahkan beban kendaraan berupa truk kapasitas 8 ton.

Gambar 4.13 Identifikasi Jalur Kendaraan Pada Dermaga


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.14 Jalur Kendaraan Pada Pemodelan Dermaga


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

116
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.4 Beban Rencana Kendaraan Truk Kapasitas Muatan 6 Ton


Berat
Truk Axle Load Axle Load
(ton)
Berat Muatan Truk 6,0 One Point Two Point
(ton) (ton)
Berat Total Maksimum 8,3
Berat sumbu depan (35%) 2,82 1,41
Berat sumbu belakang (65%) 5,48 2,74
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

5,48t
2,82t

Gambar 4.15 Ilustrasi Kendaraan Truk Bobot 8 Ton


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.16 Identifikasi Beban Kendaraan Truk Bobot 8 Ton


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

117
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Gaya Gelombang

Gaya gelombang menggunakan standar beban dari American Petroleum Institute-

Working Stress Design 2000 (API WSD 2000)

Gambar 4.17 Karaketeristik Arus Pada Lokasi Sungai Kuala Tolak


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.18 Pemodelan Gaya Gelombang


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

118
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

 Beban Hidup (Live Load) Merata Pada Pelat

Beban hidup merata yang terjadi pada pelat lantai dermaga dimasukkan sebesar 20

kN/m2 atau 2 ton/m2

Gambar 4.19 Pemodelan Beban Merata Pada Pelat Lantai


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

 Beban Mati Tambahan (Additional Dead Load / ADL)

Dikarenakan beban mati pada program SAP2000 sudah otomatis dikalkulasikan

oleh SAP2000 itu sendiri sehingga hanya diperlukan input pembebanan berupa

beban mati tambahan. Dalam kasus ini, beban mati tambahan tersebut berupa

pilecap atau kepala tiang. Beban-beban ADL yang diakibatkan oleh pilecap

terbagi menjadi 2, sesuai dengan dimensi pilecap yang digunakan pada dermaga

alumina :

- Pilecap tipe 1 = (3m x 1,3m x 1m) x 24 kN/m3 = 93,6 kN/m

- Pilecap tipe 2 = (1,3m x 1,3m x 1m) x 24 kN/m3 = 40,56 kN/m

119
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.20 Ilustrasi Dimensi Pilecap Dermaga

Gambar 4.21 Pemodelan Beban Mati Tambahan Berupa Pilecap


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

 Identifikasi Gaya Berthing/Tumbuk Kapal

Pada bab sebelumnya telah dianalisa besaran gaya berthing yang dapat diserap

oleh rubber fender dengan dimensi 350H-2500L CL2 yaitu sebesar 536,61 kN.

120
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.22 Pemodelan Gaya Berthing


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

 Identifikasi Gaya Mooring/Tambat Kapal

Untuk gaya mooring tidak terjadi pada dermaga alumina, dikarenakan gaya

mooring sendiri terjadi pada konstruksi mooring dolphin. Dimana di atas mooring

dolphin tersebut ditempatkan bollard dengan kapasitas 35 ton untuk menahan

gaya tarik yang diakibatkan oleh kapal alumina selama bertambat.

j. Kombinasi Pembebanan Struktur Dermaga

Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, kombinasi pembebanan pada

struktur dernaga adalah sebagai berikut.

121
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.5 Kombinasi Pembebanan Rencana Pada Struktur Dermaga Alumina


Beban Beban
Beban Beban Mati Gaya Gaya Gaya
Hidup Hidup Beban Gempa
No. Mati Tambahan Berthing Mooring Arus
Merata Truk
DL ADL LL T8 B M C Eq-X Eq-Y
LOAD AND RESISTANCE FACTOR DESIGN (LRFD)
CB1 1,40 1,40
CB2 1,20 1,20 1,60 1,60 1,20
CB3 0,90 0,90 1,20
CB4 1,20 1,20 1,00 1,00 1,60 1,20
CB5 1,20 1,20 1,60 1,60 1,60 1,20
CB6 1,001 1,001 1,00 1,00 1,00 0,30
CB7 1,001 1,001 1,00 1,00 -1 -0,3
CB8 1,001 1,001 1,00 1,00 0,30 1,00
CB9 1,001 1,001 1,00 1,00 -0,30 -1,00
CB10 0,999 0,999 1,00 1,00 1,00 0,30
CB11 0,999 0,999 1,00 1,00 -1 -0,3
CB12 0,999 0,999 1,00 1,00 0,30 1,00
CB13 0,999 0,999 1,00 1,00 -0,30 -1,00
SERVICE LOAD DESIGN (SLD)
CB14 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
CB15 1,00 1,00 0,75 0,75 1,00 1,00
CB16 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.23 Input Kombinasi Pembebanan Pada SAP2000


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

122
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

4.1.2 Hasil Analisis Struktur Dermaga Alumina

Perhitungan elemen struktur atas pada dermaga meliputi elemen pelat, balok,

kepala kolom dan kolom hingga kedalaman titik jepit dibawah permukaan dasar laut.

Setelah model struktur yang dibuat dalam SAP2000 dianalisis dengan berbagai

kombinasi beban dan gaya, didapat hasil analisis SAP2000 berupa gaya dalam dan

reaksi perletakan struktur dermaga. Hasil analisis ini dapat ditampilkan dalam bentuk

grafis dan tabel.

Gambar 4.24 Pemilihan Kasus Yang Akan Dianalisis Dalam Program SAP2000
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

a. Analisa Tiang Pancang Baja Dermaga

Tabel 4.6 Hubungan Rasio Perbandingan Beban Dengan Kapasitas Penampang

No Warna Keterangan

1 Abu-abu Tidak dianalisis

2 Biru Ru/Rn ≤0.5

3 Hijau 0.5< Ru/Rn ≤0.7

4 Kuning 0.7< Ru/Rn ≤0.9

5 Oranye 0.9 < Ru/Rn ≤1

123
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

No Warna Keterangan

6 Merah Ru/Rn ≥1

(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Dimana :

Ru = Gaya ultimite

Rn = Kapasitas penampang elemen

Ø = Faktor reduksi kekuatan

Gambar 4.25 Kombinasi Beban Rencana dan Parameter AISC-LRFD93 Untuk


Analisa Tiang Pancang Baja Dermaga
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Untuk nilai faktor panjang tekuk (kc) perlu dimodifikasi menyesuaikan pada

kekangan rotasi dan translasi pada ujung-ujung komponen struktur. Penetapan nilai

faktor panjang tekuk (kc) berdasarkan SNI 1729 – 2002 tentang perencanaan Baja,

Gambar 7.6-1, halaman 32. Berdasarkan perletakan ujung-ujung komponen dermaga,

124
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

dapat diasumsikan bahwa perletakan ujung struktur dermaga sebagai roll-jepit

dengan nilai kc = 1,20 sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.26 Nilai Kc Untuk Kolom Dengan Ujung-Ujung Ideal


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.27 Nilai Modifikasi Faktor Panjang Tekuk Kolom (K) Dermaga
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

125
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Setelah seluruh pemodelan, pembebanan, dan modifikasi selesai, selanjutnya adalah

cek kekuatan struktur dermaga. Berikut adalah hasil analisa cek kekuatan struktur

tiang pancang dermaga yang ditinjaui berdasarkan rasio tegangan yang terjadi.

Gambar 4.28 Analisa Rasio Tegangan Tiang Pancang Dermaga (SPP. 711,2 mm)
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.7 Hasil Analisa Rasio Tegangan Maksimum Tiang Pancang Baja Dermaga

TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD93


Frame DesignSect DesignType Status Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Text Text m Text Text
68 SP.711,2 Column No Messages 0,865676 PMM COMB2 32 No Messages No Messages
79 SP.711,2M Brace No Messages 0,646962 PMM COMB2 0 No Messages No Messages
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai tiang pancang baja keseluruhan masih

dibawah rasio tegangan yang diizinkan, dengan nilai rasio tiang tertinggi adalah

0,588 ,dimana nilai rasio tersebut masih dibawah rasio 1,00, maka dapat disimpulkan

pemodelan tiang dermaga masih dalam batas aman.

126
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

b. Analisa Defleksi/Displacement Tiang Pancang

Batas defleksi/displacement untuk keadaan kemampuan-layan batas harus sesuai

dengan struktur, fungsi penggunaaan, sifat pembebanan, serta elemen-elemen yang

didukung oleh struktur tersebut. Mengacu standar yang dipakai perhubungan laut

untuk pembangunan fasilitas pelabuhan, yaitu dermaga dan trestle, batasan defleksi

maksimum untuk kenyamanan yang terjadi, yaitu 5 cm untuk kondisi layan dan 10

cm untuk kondisi gempa,

Tabel 4.8 Batas Defleksi Maksimal Kenyamanan untuk Dermaga dan Trestle
Batas Defleksi
SLD (Service Load LRFD (Load Resistance and Factor
Struktur Design) Design
Dermaga 5,0 cm 10,0 cm
Trestle 5,0 cm 10,0 cm
(Sumber: Standar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut)

Berikut adalah hasil analisa displacement maksimal struktur dermaga saat keadaan

SLD/operasional dan saat LRFD/terjadi gaya gempa yang ditunjukkan oleh nilai U1

dan U2 karena U1 dan U2 adalah refleksi dari arah X dan Y.

Tabel 4.9 Hasil Analisa Displacement Maksimal Dermaga Saat Keadaan Operasional
TABLE: Joint Displacements
Joint OutputCase CaseType StepType U1 U2 U3 R1 R2 R3
Text Text Text Text cm cm cm Radians Radians Radians
2 COMB14 Combination Max 0,8448 0,1887 -28,348 -0,00243 0,001215 0,000398
10 COMB14 Combination Min -0,2808 0,0071 -30,1905 0,002463 -0,00047 0,000254
184 COMB14 Combination Max 0,6977 0,4553 -30,706 -0,00389 0,000648 0,000408
7 COMB15 Combination Min -0,2529 -3,2114 -24,8018 0,004856 3,81E-06 0,000249
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

127
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.10 Hasil Analisa Displacement Maksimal Dermaga Saat Keadaan Beban
Terfaktor
TABLE: Joint Displacements
Joint OutputCase CaseType StepType U1 U2 U3 R1 R2 R3
Text Text Text Text m m m Radians Radians Radians
2 COMB6 Combination Max 1,4651 0,2908 -28,1517 -0,0023 0,0019 0,0004
10 COMB6 Combination Min -0,7775 -0,0741 -30,6871 0,0023 -0,0010 0,0003
184 COMB8 Combination Max 0,9495 0,7600 -30,5584 -0,0036 0,0009 0,0004
7 COMB4 Combination Min -0,2950 -5,0939 -30,2721 0,0071 0,0000 0,0003
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Dari hasil tabel di atas, pada saat keadaan layan opeasional, displacement terbesar

yang terjadi adalah 3,21 (U1/U2) cm, sedangkan batas izin saat kondisi layan adalah

5,0 cm, dan hasilnya masih di bawah batas izin. Pada saat keadaan gempa,

displacement terbesar yang terjadi adalah 5,09 cm (U1/U2), sedangkan batas izin saat

kondisi beban terfaktor adalah 10,0 cm, sehingga hasilnya masih di bawah batas izin.

Maka, dapat disimpulkan displacement yang terjadi pada struktur dermaga masih

aman, dibawah batas defleksi yang diijinkan.

c. Analisa Reaksi Tahanan Tiang Pancang

Reaksi tahanan tiang pancang dapat diketahui dari hasil analisa pemodelan struktur

dermaga sehingga dapat dibandingkan dengan daya dukung tiang pancang

berdasarkan kekuatan dan kedalaman tanah yang telah di survei. Reaksi tahanan

tiang pancang ditinjau dari hasil nilai F3 maksimal untuk tekan (compressed) dan F3

minimum untuk tarik (pullout) karena F3 adalah resultan dari arah Z. Berikut adalah

hasil analisa reaksi tahanan tiang pancang struktur dermaga yang terbagi, saat

kondisi ultimit-layan dan gempa.

128
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.11 Hasil Reaksi Tahanan Maksimal Tiang Pancang Dermaga Kondisi
Operasional
TABLE: Joint Reactions
Joint OutputCase CaseType StepType F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text Text Text Ton Ton Ton KN-m KN-m KN-m
114 COMB14 Combination Max 7,146E-07 5,6E-07 49,6698 0 0 0
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.12 Hasil Reaksi Tahanan Maksimal Tiang Pancang Dermaga Kondisi Beban
Terfaktor
TABLE: Joint Reactions
Joint OutputCase CaseType StepType F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text Text Text Ton Ton Ton KN-m KN-m KN-m
114 COMB2 Combination Max 0,0000 0,0000 68,7994 0 0 0
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Dari hasil analisa reaksi tahanan maksimal tiang di atas, reaksi tahanan maksimal

tekan (compressed) saat kondisi operasional adalah sebesar 49,67 ton, sedangkan

reaksi tahanan maksimal tarik (pullout) adalah 0,00 ton. Untuk reaksi tahanan

maksimal tekan (compressed) saat kondisi beban terfaktor adalah sebesar 68,80 ton,

sedangkan reaksi tahanan maksimal tarik (pullout) adalah 0,00 ton. Reaksi tahanan

maksimal tiang di atas akan ditinjau dengan reaksi daya dukung tanah terhadap tiang

pancang pada sub bagian selanjutnya.

d. Analisa Settlement Tiang Pancang

Settlement tiang pancang dapat diketahui dari displacement (U3) yang terjadi di

ujung tahanan tiang sebagai implementasi dari perlakuan beban vertikal terhadap

tahanan jepit tanah. Berikut adalah settlement tiang pancang struktur dermaga

maksimal yang terjadi.

129
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.13 Settlement Maksimal Tiang Pancang Dermaga


TABLE: Joint Displacements
Joint OutputCase CaseType StepType U1 U2 U3 R1 R2 R3
Text Text Text Text cm cm cm Radians Radians Radians
114 COMB2 Combination Min -1,192E-09 -1,3E-09 -46,8023 -9,6E-11 2,31E-11 0,000358
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

e. Analisa Gaya Elemen Struktur Dermaga

Kekuatan elemen struktur beton dermaga dianalisis menggunakan program

SAP2000. Hasil analisa struktur beton ditinjau dari kebutuhan luasan penampang

tulangan pada elemen balok dengan syarat tidak terjadi overstressed pada

penampang balok. Berikut adalah hasil analisa kekuatan struktur beton penampang

balok dermaga.

Gambar 4.29 Hasil Analisa Struktur Balok Beton Bertulang Dermaga


(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Pada balok dermaga, memiliki 2 area yaitu area tumpuan dan area lapangan. Area

tumpuan dibatasi sepanjang ¼ panjang bentang, yaitu 0 m – 1,25 m dan 3,75 m – 5

m. Area lapangan diabtasi sepanjang ½ panjang bentang, yaitu 1,26 m – 3,74 m.

130
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.14 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Tumpuan
Memanjang Bentang 5 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
16 0 COMB2 Combination Min -41,5070 -297,8110 -0,0033 -2,6520 0,1078 -108,3795 16-1 0
16 5 COMB2 Combination Max -35,9510 177,5590 0,0140 5,8411 0,1293 222,8538 16-2 1
16 0 COMB4 Combination Min -83,3210 -274,9360 0,0052 -2,4133 0,1085 -274,7004 16-1 0
13 2,2501 COMB2 Combination Max -37,5500 0,0620 -0,0079 -7,8163 -0,1364 443,3523 13-2 1,2501
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.15 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Lapangan
Memanjang Bentang 5 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
16 1,2505 COMB2 Combination Min -41,5070 -229,7750 -0,0033 -2,6520 0,1104 193,1621 16-1 1,2505
13 4,4992 COMB2 Combination Max -37,5500 247,1840 -0,0079 -7,8163 -0,0967 205,8736 13-2 3,4992
7 1,2505 COMB4 Combination Min -85,0150 -192,7370 -0,0440 -6,7654 -0,1637 3,4964 7-1 1,2505
18 2,2501 COMB2 Combination Max -34,9440 21,3030 -0,0200 -5,4479 0,1094 447,5690 18-1 2,2501
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.16 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Tumpuan
Memanjang Bentang 4 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
15 0 COMB2 Combination Min -5,6110 -418,6280 -0,0800 -0,3932 -0,0207 -745,9262 15-1 0
20 0,75062 COMB2 Combination Max -3,7870 171,9400 -0,2670 -0,6836 0,0612 142,5977 20-1 0,75062
15 0 COMB2 Combination Min -5,6110 -418,6280 -0,0800 -0,3932 -0,0207 -745,9262 15-1 0
59 0 COMB2 Combination Max -26,4560 67,9850 0,0067 -5,2158 -0,1602 483,1682 59-1 0
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.17 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Lapangan
Memanjang Bentang 4 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
15 1,0005 COMB2 Combination Min -5,611 -371,37 -0,08 -0,3932 0,0592 -377,064 15-1 1,0005
14 2,9995 COMB2 Combination Max -4,259 384,829 -0,082 -1,0725 -0,014 -340,082 14-1 2,9995
6 1,0005 COMB4 Combination Min -25,853 -286,071 -0,296 -0,4346 -0,7322 -437,744 6-1 1,0005
60 1,5 COMB2 Combination Max -24,516 117,741 -0,063 -8,9461 0,1602 361,977 60-1 1,5
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

131
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.18 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok
Kantilever Memanjang Bentang 1 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
17 0 COMB2 Combination Min 0,1770 -90,8690 -0,0140 -7,1651 0,3867 -69,8557 17-1 0
41 1 COMB2 Combination Max 0,5970 91,1210 0,0200 8,3682 -0,2617 -45,9461 41-1 1
41 1 COMB2 Combination Min 0,2790 44,0240 -0,0440 -1,5657 -0,3588 -70,1686 41-1 1
38 0 COMB4 Combination Max 1,0760 15,2440 -0,8980 8,1472 1,2222 0,9875 38-1 0
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.19 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Tumpuan
Melintang Bentang 4 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
26 0 COMB2 Combination Min 4,7130 -186,2220 0,0180 8,6737 -0,1198 -181,6391 26-1 0
46 4 COMB2 Combination Max 0,7300 175,8900 -0,0083 1,3532 -0,0814 -122,9420 46-1 4
26 0 COMB2 Combination Min 4,7130 -186,2220 0,0180 8,6737 -0,1198 -181,6391 26-1 0
45 3 COMB2 Combination Max 1,0700 76,6740 0,1040 2,5727 0,1814 92,8219 45-1 3
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.20 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok Lapangan
Melintang Bentang 4 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
26 1,5 COMB2 Combination Min 4,7130 -102,3470 0,0180 8,6737 -0,1728 46,0840 26-1 1,5
46 2,5 COMB2 Combination Max 0,7300 91,4600 -0,0083 1,3532 -0,1292 88,4434 46-1 2,5
227 1,5 COMB10 Combination Min 3,9550 -45,1980 0,0040 0,4823 0,0890 -2,8013 227-1 1,5
228 2 COMB2 Combination Max 6,8080 20,1100 0,0230 11,2099 -0,1211 122,5602 228-1 2
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Tabel 4.21 Hasil Analisa Gaya Lintang Dan Momen Maksimum Pada Balok
Kantilever Melintang Bentang 1 Meter
TABLE: Element Forces - Frames
Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3 FrameElem ElemStation
Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Text m
32 0 COMB2 Combination Min 1,7140 -53,6870 -1,2390 -1,1489 -2,6175 -22,4913 32-1 0
29 1 COMB2 Combination Max -0,6280 52,6620 -0,1800 6,8274 1,3013 -17,3921 29-1 1
33 0 COMB2 Combination Min 5,9540 -46,1040 0,1120 -1,0312 0,4706 -83,5206 33-1 0
35 1 COMB4 Combination Max 1,6010 -21,6620 0,0750 1,3618 -0,7893 25,1946 35-1 1
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

132
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

(a) (b)

Gambar 4.30 Diagram Gaya Lintang (a) Dan Diagram Momen (b) Maksimum
Kombinasi Pembebanan 02
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Dari hasil nilai Momen (M3) dan Lintang (V2) terbesar dari penampang balok di

atas, selanjutnya resultan dari gaya momen (M3) dan lintang (V2) tersebut akan

ditinjau sebagai gaya rencana dalam perhitungan tulangan longitudinal positif dan

negative serta tulangan geser balok dermaga.

Analisa momen yang terjadi pada elemen struktur pelat dermaga akan ditinjau dari

gaya momen yang terjadi pada tiap elemen pelat beton. Berikut adalah hasil analisa

gaya momen maksimal yang terjadi pada pelat dermaga yang ditinjau dari nilai

resultan momen arah-X (M11) dan arah-Y (M22).

133
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.22 Hasil Analisis Momen (M11 Dan M22) Pada Pelat Dermaga
TABLE: Element Forces - Area Shells
Area AreaElem ShellType Joint OutputCaseCaseType StepType M11 M22 M12
Text Text Text Text Text Text Text KN-m/m KN-m/m KN-m/m
18 18 Shell-Thick 7 COMB2Combination Min -40,5773 -140,2722 0,2198
30 30 Shell-Thick 22 COMB2Combination Max 45,6419 123,0348 9,8380
20 20 Shell-Thick 10 COMB5Combination Min -35,8178 -149,6245 -1,4321
31 31 Shell-Thick 22 COMB2Combination Max 41,3775 123,2542 10,0793
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

Gambar 4.31 Resultan Diagram Momen (M11) Kombinasi Pembebanan 02 Pada


Pelat Dermaga
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

134
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Gambar 4.32 Resultan Diagram Momen (M22) Kombinasi Pembebanan 05 Pada


Pelat Dermaga
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

4.1.3 Perencanaan Balok Dermaga

Direncanakan tulangan balok dermaga adalah tulangan ganda/rangkap dengan

menggunakan besi diameter ulir 22 mm, sedangkan untuk tulangan geser direncanakan

menggunakan diameter ulir 13 mm, maka kebutuhan tulangan balok adalah sebagai

berikut.

Gambar 4.33 Parameter Perencanaan Penulangan Balok Dermaga

135
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

a. Balok Tumpuan Memanjang Dermaga Bentang 5 Meter

A. Data Balok Tumpuan Memanjang Dermaga Bentang 5 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 443,352 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 274,700 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 297,811 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

136
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 554,190 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 3,6043
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00983
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00983
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2438 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 6,414
Digunakan tulangan, 7 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2661 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,40
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 5 74,00 370,00
2 2 121,00 242,00
3 0 0,00 0,00
n= 7 S [ ni * yi ] = 612
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 87,43 mm
87,43 > 80 perkirakan lagi d' (NG)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 612,57 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 87,654 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 593,248 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 474,599 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
474,599 > 443,352 AMAN (OK)

137
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 343,375 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 2,2332
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00593
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00593
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1470 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 3,868
Digunakan tulangan, 4 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1521 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,80
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 4 74,00 296,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 4 S [ ni * yi ] = 296
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 50,088 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 358,199 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 286,559 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
286,559 > 274,700 AMAN (OK)

138
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 297,811 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 151,092 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 251,820 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 76,80 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 306,29 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 76,80 mm
Diambil jarak sengkang : s= 70 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 70

139
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

b. Balok Lapangan Memanjang Dermaga Bentang 5 Meter

A. Data Balok Lapangan Memanjang Dermaga Bentang 5 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 447,569 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 0,000 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 247,184 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

140
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 559,461 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 3,6385
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00993
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00993
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2463 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 6,480
Digunakan tulangan, 7 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2661 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,40
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 5 74,00 370,00
2 2 121,00 242,00
3 0 0,00 0,00
n= 7 S [ ni * yi ] = 612
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 87,43 mm
87,43 > 80 perkirakan lagi d' (NG)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 612,57 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 87,654 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 593,248 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 474,599 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
474,599 > 447,569 AMAN (OK)

141
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 0,000 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,0000
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00000
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 0,000 AMAN (OK)

142
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 247,184 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 100,465 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 167,442 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 115,50 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 306,29 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 115,50 mm
Diambil jarak sengkang : s= 110 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 110

143
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

c. Balok Tumpuan Memanjang Dermaga Bentang 4 Meter

A. Data Balok Tumpuan Memanjang Dermaga Bentang 4 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 29 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 483,168 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 745,926 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 418,620 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 77,50 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 4,54
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 4 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 43,00 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 54,00 mm

144
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 603,960 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 3,9279
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,01079
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,01079
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2675 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 4,050
Digunakan tulangan, 5 D 29
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 3303 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,25
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 4 77,50 310,00
2 1 131,50 131,50
3 0 0,00 0,00
n= 5 S [ ni * yi ] = 441,5
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 88,30 mm
88,30 > 80 perkirakan lagi d' (NG)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 611,70 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 108,792 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 721,497 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 577,197 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
577,197 > 483,168 AMAN (OK)

145
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 932,408 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 6,0640
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,01748
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,01748
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 4336 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 6,564
Digunakan tulangan, 7 D 29
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 4624 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,75
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 7 77,50 542,50
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 7 S [ ni * yi ] = 542,5
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 77,50 mm
77,50 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 622,5 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 152,308 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 990,234 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 792,187 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
792,187 > 745,926 AMAN (OK)

146
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 418,620 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 271,901 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 453,169 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 265,46 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 85,35 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 305,85 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 85,35 mm
Diambil jarak sengkang : s= 80 mm
Digunakan sengkang, 2 P 13 80

147
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

d. Balok Lapangan Memanjang Dermaga Bentang 4 Meter

A. Data Balok Lapangan Memanjang Dermaga Bentang 4 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 361,977 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 437,744 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 384,829 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

148
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 452,471 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 2,9427
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00792
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00792
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1964 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 5,167
Digunakan tulangan, 6 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2281 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,20
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 5 74,00 370,00
2 1 121,00 121,00
3 0 0,00 0,00
n= 6 S [ ni * yi ] = 491
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 81,83 mm
81,83 > 80 perkirakan lagi d' (NG)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 618,17 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 75,132 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 519,099 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 415,279 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
415,279 > 361,977 AMAN (OK)

149
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 547,180 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 3,5587
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00970
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00970
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2405 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 6,327
Digunakan tulangan, 7 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 2661 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,40
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 7 74,00 518,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 7 S [ ni * yi ] = 518
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 87,654 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 607,255 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 485,804 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
485,804 > 437,744 AMAN (OK)

150
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 384,829 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 238,110 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 396,850 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 265,46 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 97,46 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 309,08 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 97,46 mm
Diambil jarak sengkang : s= 90 mm
Digunakan sengkang, 2 P 13 90

151
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

e. Balok Kantilever Memanjang Dermaga Bentang 1 Meter

A. Data Balok Kantilever Memanjang Dermaga Bentang 1 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 0,975 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 70,166 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 91,121 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

152
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 1,219 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,0079
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00002
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 0,975 AMAN (OK)

153
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 87,708 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,5704
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00147
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 70,166 AMAN (OK)

154
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 91,121 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 91,121 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 212,24 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 313,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 212,24 mm
Diambil jarak sengkang : s= 210 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 210

155
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

f. Balok Tumpuan Melintang Dermaga Bentang 4 Meter

A. Data Balok Tumpuan Melintang Dermaga Bentang 4 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 92,822 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 181,639 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 186,222 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

156
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 116,027 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,7546
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00195
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 92,822 AMAN (OK)

157
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 227,049 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 1,4766
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00387
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00387
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 959 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,522
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 181,639 AMAN (OK)

158
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 186,222 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 39,503 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 65,839 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 293,73 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 313,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 250,00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 250 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 250

159
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

g. Balok Lapangan Melintang Dermaga Bentang 4 Meter

A. Data Balok Lapangan Melintang Dermaga Bentang 4 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 122,560 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 2,801 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 102,347 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

160
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 153,200 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,9964
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00259
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 122,560 AMAN (OK)

161
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 3,502 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,0228
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00006
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 2,801 AMAN (OK)

162
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 102,347 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 102,347 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 188,96 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 313,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 188,96 mm
Diambil jarak sengkang : s= 180 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 180

163
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

h. Balok Kantilever Melintang Dermaga Bentang 1 Meter

A. Data Balok Lapangan Melintang Dermaga Bentang 4 Meter


BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 35 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Tegangan leleh baja (polos/ulir) untuk tulangan geser, fy = 235 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 400 mm
Tinggi balok h= 700 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 22 mm
Diameter sengkang (polos/ulir) yang digunakan, P= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 25,195 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 3,521 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 52,687 kN

B. Perhitungan Tulangan
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ + D/2 = 74,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 5,36
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 5 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * ds ) / ( ns - 1 ) = 35,50 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 47,00 mm

164
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

1. TULANGAN MOMEN POSITIF


Momen positif nominal rencana, Mn = Mu+ / f = 31,493 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,2048
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00052
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
+
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 25,195 AMAN (OK)

165
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF


Momen negatif nominal rencana, M n = Mu - / f = 4,401 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 80 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 620,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = M n * 10 / ( b * d ) = 0,0286
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00007
Rasio tulangan minimum, rmin = Ö fc' / ( 4 * fy ) = 0,00377
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00357
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,00377
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 936 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( p / 4 * D2 ) = 2,462
Digunakan tulangan, 3 D 22
2
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D = 1140 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 0,60
nb < 3 (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * y i
1 3 74,00 222,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 3 S [ ni * yi ] = 222
Letak titik berat tulangan, d' = S [ ni * y i ] / n = 74,00 mm
74,00 < 80 perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 626,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,566 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 271,448 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 217,158 kNm
-
Syarat : f * Mn ≥ Mu
217,158 > 3,521 AMAN (OK)

166
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 52,687 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 235 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 244,531 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 146,719 kN
Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 52,687 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 1 D 13
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P2 = 132,73 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 367,06 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 313,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 250,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 250,00 mm
Diambil jarak sengkang : s= 250 mm
Digunakan sengkang, 1 P 13 250

Tabel 4.23 Rekapitulasi Jumlah Dan Diameter Keperluan Tulangan Beton Pada
Balok Dermaga
Balok Melintang Balok Memanjang
Balok Posisi
No. Longitudinal Longitudinal
Tumpuan/Lapangan/Kantilever Tulangan Stirrup Stirrup
Reinforcement Reinforcement
Top 3-Ø22 5-Ø29
1 Balok Tumpuan Bentang 4 m D13 - 250 2D13 - 80
Bottom 3-Ø22 7-Ø29
Top 3-Ø22 6-Ø22
2 Balok Lapangan Bentang 4 m D13 - 180 2D13 - 80
Bottom 3-Ø22 7-Ø22
Top - - 7-Ø22
3 Balok Tumpuan Bentang 5 m D13 - 70
Bottom - - 4-Ø22
Top - - 7-Ø22
4 Balok Lapangan Bentang 5 m D13 - 110
Bottom - - 3-Ø22
Top 3-Ø22 3-Ø22
5 Balok Kantilever Bentang 1 m D13 - 250 D13 - 210
Bottom 3-Ø22 3-Ø22
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

i.

167
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

4.1.4 Perencanaan Pelat Lantai Dermaga

Analisis pelat lantai dengan program SAP2000 menghasilkan output berupa

momen arah x dan momen arah y (M11 dan M22). Berdasarkan hasil analisis

sebelumnya, didapat nilai momen terbesar adalah sebagai berikut :

 M11 = 45,642 kN-m/m

 M22 = 149,625 kN-m/m (diambil sebagai Mu maksimum.)

A. DATA BAHAN STRUKTUR


Kuat tekan beton, f c' = 35 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 392 MPa
Panjang bentang plat arah x, Lx = 4,00 m
Panjang bentang plat arah y, Ly = 4,00 m
Tebal plat lantai, h= 300 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D= 13 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 40 mm

B. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR


Momen rencana (maksimum) plat, Mu = 149,625 kN-m/m

168
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

C. PENULANGAN PLAT
Untuk : fc ' ≤ 30 MPa, b1 = -
Untuk : fc ' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( f c' - 30) / 7 = 0,814285714
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, b1 = 0,814285714
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * f c'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0374
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] = 8,9596
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + Æ / 2 = 46,5 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 253,5 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / f = 187,031 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 2,91044
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc' / f y * [ 1 - Ö [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * f c' ) ] = 0,0078
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan, r= 0,0078
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 1984 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * Æ 2 * b / As = 67 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 600 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 67 mm
Diambil jarak sengkang : s= 60 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 60
2
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * Æ * b / s = 2212 mm2

169
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

D. KONTROL LENDUTAN PLAT


Mpa = N/mm 2
Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc ' = 27806 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,10E+05 MPa
Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL = 12,000 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 4000 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 16,667 mm
3
Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h = 2250000000 mm3
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 4,141255848 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 7,55
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 16,708 mm
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 938357987 mm4
yt = h / 2 = 150 mm
Momen retak : Mcr = f r * Ig / y t = 62118838 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 24000000 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
I e = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 23681557315 mm4
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
de = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,061 mm
Rasio tulangan slab lantai : r = As / ( b * d ) = 0,0087
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z= 2,0
l = z / ( 1 + 50 * r ) = 1,3924
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
dg = l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,085 mm
Lendutan total, dtot = de + dg = 0,145 mm
Syarat : dtot ≤ Lx / 240
0,145 < 16,667 AMAN (OK)

170
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

4.1.5 Perencanaan Tiang Pancang Dermaga

Dalam perencanaan tiang pancang perlu diketahui antara reaksi tahan tiang

pancang dalam menahan beban aksial, baik tekan maupun tarik sehingga dapat

diselaraskan dengan daya dukung tanah yang akan menopang beban tiang. Berikut

adalah perencanaan kedalaman tiang pancang berdasarkan daya dukung aksial tanah.

Dari hasil analisa reaksi tahanan maksimal tiang di atas, reaksi tahanan maksimal

tekan (compressed) saat kondisi operasional adalah sebesar 49,67 ton, sedangkan reaksi

tahanan maksimal tarik (pullout) adalah 0,00 ton. Untuk reaksi tahanan maksimal tekan

(compressed) saat kondisi beban terfaktor adalah sebesar 68,80 ton, sedangkan reaksi

tahanan maksimal tarik (pullout) adalah 0,00 ton.

171
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Tabel 4.24 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dermaga Alumina (BH03) Untuk Tiang Pancang Ø 711,2 mm

Rumus : Pile Properties Information Keterangan

Ø (B) 711,2 mm Boring Log : BH3 Ru = Daya Dukung Aksial/Tekan (ton)


Ru = 30 . N . Ap + 0,2 . Ñ . As . µ
tebal 16 mm Elevasi 2,00 m LWS Rut = Daya Dukung Tahanan Tarik (ton)
Material Baja Letak : Alumina N = Nilai dari tanah lapisan bawah pada ujung tiang
Rut = 0,2 . Ñ . As . µ
Berat 274,31482 kg/m Project : DED Pelabuhan Ñ = Nilai rata2 N untuk panjang total tiang pancang tertanam
4B 2,8448 m PT. Laman Mining Ap = Luas ujung tiang pancang (m2)
N = 0,5 . (N1 + N2)
Safety Factor Lokasi : Kuala Tolak, As = keliling permukaan tiang pancang
N1 = N pada ujung tiang pancang Aksial 2,5 Kab. Ketapang, µ = Panjang tiang tertanam (m)
N2 = rata2 N dari ujung tiang sampai 4B keatas Tarik 2,5 Prov. Kalimantan Barat
Kedalaman Elevasi N-SPT As Ap µ 30 x N x Ap 0,2 x Ñ x As x µ Ru/SF Rut/SF
Properties N1 N2 N Ñ
(m) (m LWS) (N/Blow) (m) (m2) (m) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
0 2,00 - 0 0 0 0 0,00 2,2343007 0,0349446 0 0,00 0,00 0,00 0,00
3 -1,00 Pasir 0 0 0 0 0,00 2,2343007 0,0349446 3 0,00 0,00 0,00 0,00
5 -3,00 Pasir 0 0 0 0 0,00 2,2343007 0,0349446 5 0,00 0,00 0,00 0,00
7 -5,00 Pasir 0 0 0 0 0,00 2,2343007 0,0349446 7 0,00 0,00 0,00 0,00
9 -7,00 Pasir 4 4 2 3 1,00 2,2343007 0,0349446 9 3,15 4,02 2,87 1,61
11 -9,00 Pasir 7 7 5,5 6,25 2,20 2,2343007 0,0349446 11 6,55 10,81 6,95 4,33
13 -11,00 Pasir 5 5 6 5,5 2,67 2,2343007 0,0349446 13 5,77 15,49 8,50 6,20
15 -13,00 Pasir 2 2 3,5 2,75 2,57 2,2343007 0,0349446 15 2,88 17,24 8,05 6,89
17 -15,00 Pasir 6 6 4 5 3,00 2,2343007 0,0349446 17 5,24 22,79 11,21 9,12
19 -17,00 Pasir 8 8 7 7,5 3,56 2,2343007 0,0349446 19 7,86 30,19 15,22 12,08
21 -19,00 Pasir 8 8 8 8 4,00 2,2343007 0,0349446 21 8,39 37,54 18,37 15,01
23 -21,00 Pasir 9 9 8,5 8,75 4,45 2,2343007 0,0349446 23 9,17 45,78 21,98 18,31
25 -23,00 Pasir 10 10 9,5 9,75 4,92 2,2343007 0,0349446 25 10,22 54,93 26,06 21,97
27 -25,00 Pasir 15 15 12,5 13,75 5,69 2,2343007 0,0349446 27 14,41 68,68 33,24 27,47
29 -27,00 Pasir 63 63 39 51 9,79 2,2343007 0,0349446 29 53,47 126,81 72,11 50,73
31 -29,00 Pasir 60 60 61,5 60,75 13,13 2,2343007 0,0349446 31 63,69 181,93 98,25 72,77
(Sumber : Analisa Konsulltan, 2018)

172
Penyusunan Studi Detail Engineering and Design
Fasilitas Pelabuhan PT. Laman Mining Laporan Akhir
Kuala Tolak, Ketapang – Kalimantan Barat

Berdasarkan daya dukung tanah di atas, diketahui bahwa untuk menahan reaksi

tiang pancang sebesar 68,8 ton dibutuhkan kedalaman dasar tiang -27 mLWS

berdasarkan data BH-03, yang mencapai tahanan tekan 72,11 ton dengan faktor

keamanan 2,5. Sehingga Ru/SF = 72,11 ton > Qu = 68,8 ton (Aman).

Berdasarkan analisa di atas, disimpulkan untuk kedalaman dasar tiang pancang

dermaga berada -27 mLWS berdasarkan data BH-03. Berikut adalah perhitungan

rencana panjang tiang dermaga.

Tabel 4.25 Rencana Kebutuhan Panjang Tiang Pancang Dermaga


Kedalaman
Tiang Top pile Kebutuhan
Tiang/Tip
Dermaga (m LWS) Panjang Tiang
Pile
Tiang Tegak +2,97 m LWS -27,00 m LWS 29,97 m ~ 30 m
Tiang Miring
+2,97 m LWS -27,00 m LWS 30,56 m ~ 31 m
(1:5)
(Sumber : Analisa Konsultan, 2018)

173

Anda mungkin juga menyukai