Anda di halaman 1dari 36

PELATIHAN

KETRAMPILAN PENDUKUNG KERJA


PEMODELAN, ANALISIS STATIK, DINAMIK DAN
DESAIN BANGUNAN GEDUNG DENGAN
MENGGUNAKAN PROGRAM ETABS
O
L
E
H
Bangunan Gedung
Saat Ini..
Bangunan Gedung
Saat Ini..
L
A
T
A Perkembangan yang pesat dalam rekayasa
R struktur memungkinkan kita untuk
B merencanakan bangunan-bangunan gedung
E berskala besar dengan tingkat kerumitan
L yang tinggi. Salah satu program canggih
A yang dalam perencanaan struktur-struktur
K kompleks khususnya bangunan gedung
A adalah ETABS
N
G
L
A
T
A Namun demikian, untuk menggunakan
R program dengan benar diperlukan pemahaman
B yang cukup mengenai latar belakang teori yang
E digunakan, memahami setiap option yang
L tersedia termasuk pemasukan data yang tepat
A dan mengetahui sejauh mana solusi yang
K
dihasilkan masih dapat diterima.
A
N
G
L
A
T
A
R
B
E
L
A
K
A
N
G
1. Memberikan dasar kemampuan secara menyeluruh
perihal desain bangunan gedung dari pemahaman
T gambar, analisis struktur, desain, dan peraturan-
U peraturan yang menyertainya.
J 2. Memberikan kemampuan membuat pemodelan,
U analisis serta desain struktur suatu bangunan
dengan menggunakan bantuan program ETABS.
A
3. Memberikan kemampuan pendokumentasian
N desain struktur banguanan gedung agar hasil
desain dapat diuji dan dipertanggungjawabkan
secara teknis.
D
E
S
A Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
I
1. Mahasiswa mampu menganalisis struktur
N
P bangunan gedung dengan bantuan program
E ETABS
L 2. Mahasiswa mampu merancang struktur
A bangunan gedung dengan bantuan program
T
I
ETABS
H
A
N
D
E Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
S 1. Peserta pelatihan mampu memahami dasar-dasar
analisis struktur untuk diterapkan dalam aplikasi analisis
A struktur program ETABS serta mampu memahami
I peraturan-peraturan yang digunakan untuk desain
N struktur bangunan gedung.
2. Peserta pelatihan dapat mengetahui dan memahami
P menu-menu dan tools yang ada dalam program ETABS.
E 3. Peserta pelatihan mampu memahami prinsip dasar dari
L pemodelan suatu struktur.
A 4. Peserta pelatihan mampu memahami gambar struktural
dan pembuatan model struktur pada program ETABS.
T
5. Peserta pelatihan mampu mengeksekusi model struktur
I pada program ETABS.
H 6. Peserta pelatihan mampu menafsirkan output ETABS
A secara benar dan menerjemahkan hasil desain pada
gambar kerja.
N
Pertemuan Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
D ke/Waktu Pembelajaran
E Khusus
S 1 (2 jam) Dasar-dasar Analisis
Struktur dan
Sistem sumbu 1. Sumbu global dan sumbu
koordinat dan dasar lokal
A peraturan yang
digunakan
peraturan 2. Macam dan arah
pembebanan
I 3. Sistem pembebanan
4. Prinsip dasar dan konsep
N peraturan perencanaan
P 5. Faktor beban
6. Kekuatan rencana, kekuatan
E nominal
7. Faktor reduksi kekuatan
L 2 (3 jam) Pengenalan menu Menu dan tools 1. Gambaran umum program
dan tools ETABS ETABS ETABS
A 2. Draw line objects & area
T objects
3. Define material properties,
I frame sections,
slab/wall/deck sections, load
H cases, load combinations
4. Assigns joint, frame sections,
A area sections, load cases
N
Pertemuan Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
D ke/Waktu Pembelajaran
E Khusus
S
3 (3 jam) Pengenalan menu Menu dan tools 1. Analyze
dan tools ETABS ETABS 2. Design
A 3.
4.
Option preferences
Display deformed shape,
I member forces dan stress
daigram
N 5. Edit grid, story data,

P
replicate, mesh area, divide
lines, auto relabel
E 6.
7.
Select by groups
View by grups, set building
L 8.
view options, rendering
Export impor
A 4 (3 jam) Pemahaman Penentuan desain 1. Memahami sistem sumbu

T
gambar struktural awal gambar
2. Penentuan dimensi rencana
I 3.
(awal)
Penentuan properti material
H 4. Penentuan parameter
perancangan
A
N
Pertemuan Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
D ke/Waktu Pembelajaran
E Khusus
S
5 (3 jam) Pemodelan Struktur Pemodelan dan 1. Pemahaman bidang kerja
penetapan input (sistem sumbu)
A data material
struktur
2. Pemodelan struktur
3. Input data dan penetapan
I material
4. Input beban statik dan
N dinamik

P
E
L
A 6 (3 jam) Pemodelan Struktur Penetapan Ouput
dan Design
1. Penetapan option
preferences design
T 2. Penetapan reaksi, gaya
dalam dan lendutan
I 3. Penetapan hasil design

H
A
N
Pertemuan Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
D ke/Waktu Pembelajaran
E Khusus
S
7 (3 jam) Pemahaman Output Pemahaman 1. Pemahaman gaya dalam
dalam, lendutan dan lendutan
A dan hasil desain 2. Pemahaman hasil desain
berupa penulangan dan
I rasio kekuatan
3. Menampilkan data input dan
N output

P
4. Menampilkan dan mengolah
data desain
E
L
A 8 (3 jam) Test Penilaian Test penilaian Test Penilaian

T
I
H
A
N
P
E
N
G
E
N
A Sejarah Program ETABS
L
A Program ETABS merupakan program analisis struktur
N yang dikembangkan oleh perusahaan software
Computers and Structures, Incorporated (CSI) yang
D
berlokasi di Barkeley, California, Amerika Serikat.
A Berawal dari penelitian dan pengembangan riset oleh Dr.
S Edward L. Wilson pada tahun 1970 di University of
A California, Barkeley, Amerika Serikat, maka pada tahun
R 1975 didirikan perusahaan CSI oleh Ashraf Habibullah.
E
T
A
B
S
P
E
N
G
E
N
A Spesialis Fungsi dari Program yang
L
A
Dikembangkan CSI
N program SAP secara khusus digunakan secara spesialis untuk analisis
D struktur seperti jembatan, bendungan, stadion/gelanggang, struktur
A untuk industri dan bangunan-bangunan industri.
S Program ETABS digunakan secara spesialis untuk analisis struktur
A high rise building seperti bangunan perkantoran, apartemen, rumah
R sakit, dll.
E Untuk program SAFE sendiri secara spesialis digunakan untuk
T menganilisis struktur lantai beton dan fondasi beton dengan efisiensi
yang tepat dan kekuatan yang maksimal.
A
B
S
P
E PEMODELAN ETABS
M
O
TAMPAK GEDUNG
D
E
L
A
N
Balok Struktural

Kolom Arsitektural
Perancangan Pemilihan
HBK Struktur Atas Sistem Pelaksanaan
Struktur
Dinding Geser Perawatan

Lingkungan
Deskripsi Gedung

Dimensi Struktur Material Struktur

Spesifikasi Material Kriteria Konfigurasi Struktur


Pemodelan Konsep Dasar
Pembebanan Struktur Desain SistemStruktur
Pemodelan dg
ETABS BebanMati
Output
BebanHidup

Balok BebanGempa

Kolom Pembebanan TekananTanah


Desain
HBK
Komponen Uplift

Dinding Geser KuatPerlu

KuatRencana
ASPEK STRUKTURAL
Aspek yang berhubungan dengan besarnya
kekuatan dan kekakuan struktur dalam
menerima beban-beban yang bekerja, baik
beban vertikal maupun beban horizontal

ASPEK ARSITEKTURAL
Berkaitan dengan denah dan bentuk
gedung yang diharapkan memiliki nilai
estetika dan fungsi ruang yang optimal
yang nantinya berkaitan dengan dimensi
dari elemen struktur dan peletakkan
elemen-elemen struktur seperti kolom,
balok, dan shearwall.
Aspek Pelaksanaan dan Biaya
Meliputi jumlah pembiayaan yang diperlukan agar dalam
proses pelaksanaannya perencana dapat memberikan
alternatif rencana yang relatif murah dan memenuhi aspek
mekanika, arsitektural, dan fungsionalnya.

Aspek Perawatan Gedung


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan owner untuk
mempertahankan gedung dari kerusakan yang terjadi.

Aspek Lingkungan
Perencanaan lokasi dan denah haruslah mempertimbangkan
kondisi lingkungan
JENIS MATERIAL STRUKTUR
YANG DIGUNAKAN :

Struktur Beton Bertulang Cor Di Tempat (Cast In Situ


reinforced Concrete structure)

Struktur Baja

Struktur Beton Prategang (Prestress Concrete Structure)

Struktur Kayu

Struktur Komposit
KONFIGURASI STRUKTUR BANGUNAN

Konfigurasi Denah
Sedangkan bangunan yang baik harus diusahakan
memiliki bentuk yang sederhana, kompak, dan simetris
tanpa mengesampingkan unsur estetika.

Pemisahan Bangunan ( Dilatasi )


Dilatasi digunakan pada pertemuan antara bangunan
yang rendah dengan bangunan yang tinggi, antar
bangunan induk dengan bangunan sayap, dan bagian
bangunan lain yang mempunyai kelemahan geometris.

Konfigurasi Vertikal
Pada arah vertikal struktur, perlu dihindari adanya
perubahan bentuk yang tidak menerus.

Kekakuan dan Kekuatan


Baik pada arah vertikal maupun horizontal perlu dihindari
adanya perubahan kekuatan dan kekakuan yang drastis.
SISTEM STRUKTUR
Sistem Dinding Penumpu

Sistem Rangka Gedung

Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM)

Sistem Ganda (Dual Sistem)


PEMBEBANAN

Beban Mati dan Hidup


RSNI 3 1727-1989/Mod SEI/ASCE 7-02 dan SNI
pembebanan 1727-1989

Beban Gempa
SNI 1726 dengan analisis respons dinamik tiga dimensi

Beban Angin

Tekanan Tanah pada Dinding Besment

Tekanan ke Atas (uplift) pada Lantai

KONSEP DESAIN
PEMBEBANAN

Kuat Perlu
U = 1.4 D
U = 1.2 D + 1.6 LR + 0.5 (A atau R)
U = 1.2 D + 1.0 LR 1.0 E

Kuat Rencana
SNI 03-2847-2002
Faktor reduksi kekuatan ditentukan sebagai berikut :
1) Lentur tanpa beban aksial 0.8
2) Beban aksial dan beban aksial dengan lentur
a) aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0.8
b) aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
- komponen struktur dengan tulangan spiral 0.7
- komponen struktur lainnya 0.65
3) Geser dan torsi 0.75
4) Tumpuan pada beton kecuali daerah pengangkuran pasca
tarik 0.65
5) Daerah pengangkuran pasca tarik 0.85
PERENCANAAN
STRUKTUR ATAS

Mulai

Data Komponen Struktur


Beton
Material, Dimensi, Tulangan

Gaya Dalam
Hasil Analisis Program ETABS

Perhitungan Desain Balok Perhitungan Desain Perhitungan Hubungan Perhitungan Desain


Tulangan Lentur, Geser, Puntir, Kolom Balok Kolom Dinding Geser
dan Panjang Penyaluran Tulangan Memanjang, Kapasitas Momen Balok, Tulangan Vertikal,
Pengekangan Kolom, Konstribusi Geser, Geser pada Tulangan Horisontal,
Sambungan Lewatan puncak Kolom, Geser Joint, Boundary Elemen
Rasio Gaya Geser Joint

Gambar Detail

Selesai
KONSEP DESAIN
Mulai

Masukan :
Material (fc, fy, fys)
Dimensi (B, H)
Tulangan (diameter)
Hasil Analisis (Mu)

Hitung :
Mu
Mn =
0.8

Syarat
Ps 23.10 (4(1)) Mn+ muka kolom >
DESAIN BALOK
1/3 Mn- muka kolom
Ps 23.10 (4(1)) Mn+ atau Mn- semua
TIDAK
TULANGAN LENTUR
penampang > 1/5 Mn max

YA
Mn+ muka kolom = 1/3 Mn- muka
Hitung : kolom
0,85fc' 600 Ps 23.10 (4(1)) Mn+ atau Mn- semua
b = 1( ) penampang = 1/5 Mn max
fy 600 + fy
max = 0.75 b
fy
m=
(0,85fc' )
Mn
Rn =
(bd 2 )
1 (2mRn)
= (1 1 )
m fy
Syarat tulangan minimum
1.4 1.4
min = =
fy 400
DESAIN BALOK Mulai

TULANGAN GESER
Masukan :
Material (fc, fy, fys)
Dimensi (B, H)
Tulangan (diameter)
Hasil Analisis (Vu)

Hitung :
Vu
Vn =

1
Vc = x f' c x bw x d
6

TIDAK
Syarat Tidak perlu tulangan geser
Vu > 0.5 Vc

YA

TIDAK Syarat Selesai


Tulangan geser minimum
Vu > Vc

YA
Hitung :
Hitung :
1200.Av.fy
s= Vs = Vn Vc
75 f' c .bw
As x fy x d
s=
Vs
Mulai

Masukan :
Material (fc, fy, fys)
Dimensi (B, H)
Tulangan (diameter)
Hasil Analisis (Tu, Vu)

Syarat
Perbesar Dimensi Balok
TIDAK Tidak perlu tulangan puntir
Acp 2
Tu f 'c
12 Pcp

YA
Selesai
Syarat
TIDAK Vu
2
Tu.Ph
2
Vc 2

b d
+
+ f' c
w 1.7Aoh 2 bwd 3

YA

Hitung :
Vs = Vn-Vc
DESAIN BALOK
Sengkang Geser TULANGAN TORSI
Av Vs
=
s fy.d
Sengkang Puntir
At Tn
=
s 2. Ao. f yv cot g
Kombinasi sengkang puntir+geser
Av + t Av At
= +2
s s s
Jarak Tulangan
Av + 2 At
s=
Av + t

s
Syarat spasi
Ph
s atau 300 mm
8
Spasi dipakai yang paling kecil
Mulai

Masukan :
Material (fc, fy, fys)
Dimensi (B, H)
Tulangan (diameter)
Hasil Analisis (Pu, Mu)

Tentukan Jumlah Tulangan

Syarat TIDAK

DESAIN KOLOM 1%<<8%

YA

CEK Diagram Interaksi


TIDAK
Dengan Program
PCACOL

YA
Hitung :
Panjang lo
1/6 x tinggi bersih kolom
tinggi penampang komponen
500 mm
dipakai yang paling besar

Jarak Sengkang so sepanjang lo


8db
0.5 x penampang terkecil
24 diameter T T
300 mm
Dipakai yang paling kecil

Jarak sengkang di sembarang


DIAGRAM INTERAKSI KOLOM
Mulai

Masukan :
Material (fc, fy, fys)
Dimensi balok dan kolom
Luas As dan As terpasang
DESAIN
Hitung Kapasitas Momen Balok:
Hitung d dan d tulangan terpasang
HUBUNGAN BALOK KOLOM
Tinggi Blok Tekan
As. fy As '. f ' s
a=
0.85. f ' c.b

Regangan Tulangan Tekan


a 1.d
' s = 0.003
a
Tegangan Tulangan Tekan
f ' s = ' s.Es
Regangan Tulangan Tarik
As. fy As'. fs '
0.003 1.d
0.85. f ' c.b
s =
As. fy As'. fs '
0.85. f ' c.b
Tegangan Tulangan Tarik
fs = s.Es
Rasio Penulangan
As
=
b.d
As '
'=
b.d
Rasio Penulangan Maksimum yang diijinkan
0.85. f ' c.1 0.003.Es '. fs '
0.75 b = 0.75 x +
fy 0.003.Es + fy fy

Momen kapasitas dengan factor overstrength 1.25


a
M kap = 1.25( As. fy As '. fs ') d + As '. fs ' (d d ')
MULAI

Masukan
Data Material : f`c; fy
Dimensi DS : Tebal dinding (t), Panjang
dinding (lw),Tinggi gedung (hw)
Diameter tulangan
Hasil analisis : Pu, Mu, Vu

Pasal 16.3 Ratio penulangan


Tulangan vertikal 0,0012 (D16); 0,0015 (D>16)
Tulangan horisontal 0,002 (D16); 0,0025 (D>16)
Jarak s 3 x tebal dinding, 500 mm

DESAIN Pasal 16.3.4 Dinding tebal > 250 mm perlu dua


terai penulangan (kecuali dinding basement)

DINDING GESER
Hitung Tulangan Horizontal dan Vertikal
(per meter panjang)

Asmin = Ratio tulangan x t x l


Dimana l = 1

Kebutuhan tulangan :
1 terai 2 terai

Tidak

Perkecil Spasi
Tulangan
Ya
T
E
R
I
M PEMODELAN, ANALISIS STATIK, DINAMIK DAN
A DESAIN BANGUNAN GEDUNG DENGAN
K MENGGUNAKAN PROGRAM ETABS
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai