PENDAHULUAN
Program Elemen Hingga dengan kemampuan melakukan perhitungan terhadap sistem struktural secara statik dan dinamik, baik linear maupun non linear Standard atau Code yang sudah built-in dalam program ini antara lain AASHTO, ACI, AISC, dll Penggunaannya tidak terbatas pada struktur gedung saja, tetapi juga meliputi bangunan sipil lainnya seperti jembatan dan dermaga
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
TAHAP PEMODELAN STRUKTUR PADA SAP 2000 PRE PROCESSING SOLVING POST PROCESSING
PRE PROCESSING
Set ukuran satuan yang digunakan Geometri struktur Tipe material yang digunakan Dimensi penampang struktur Pembebanan (tipe beban, besarnya, dan kombinasi beban) Kondisi batas (perletakan serta perilaku struktur)
SOLVING
Membuat dan menyelesaikan perhitungan matriks kekakuan global Menentukan tipe analisis dan kasus pembebanan yang akan dihitung
POST PROCESSING
Melihat deformasi struktur Melihat gaya-gaya dalam pada komponen struktur Cetak hasil perhitungan Disain komponen struktur berdasarkan Code terpilih Modifikasi struktur
BEBAN STATIK
Relatif konstan terhadap waktu Mudah ditentukan besarnya Memeriksa kinerja struktur pada kondisi layan dan kapasitas struktur pada kondisi ultimate Seringkali digunakan untuk merepresentasikan beban dinamik :
Beban angin Beban gelombang Beban gempa (Linear dan Non Linear) Beban tumbuk kapal Beban lalu-lintas
BEBAN DINAMIK
Relatif lebih cepat perubahannya terhadap waktu Lebih akurat dalam memodelkan perilaku dinamik struktur Memeriksa kapasitas struktur pada kondisi ultimate Membutuhkan waktu lebih banyak dalam melakukan perhitungan struktur, terutama apabila sifat non linear dari material sudah dimasukkan dalam perhitungan
Analysis Case
PEMODELAN STRUKTUR
Koefisien reduksi untuk beban lentur dan geser ? Kuat tekan minimum beton di lingkungan yang korosif ? Tegangan tarik izin pada tulangan untuk beton bertulang biasa ? Tegangan izin untuk beton pratekan ? Rasio tulangan minimum untuk pelat/slab ? Rasio tulangan minimum untuk balok pada bangunan gedung ? Pada balok, seberapa besar beban geser ultimate yang bekerja apabila digunakan tulangan geser minimum ?
PEMODELAN STRUKTUR
Elemen truss digunakan untuk merepresentasikan komponen struktur balok, tiang, dan rangka Elemen shell digunakan untuk merepresentasikan komponen struktur pelat, dinding Batasan atau asumsi yang digunakan harus sesuai dengan skema penulangan atau rencana detailing
PEMODELAN STRUKTUR
PEMODELAN STRUKTUR
STANDAR MATERIAL
Merupakan informasi mengenai karakteristik material yang tersedia di pasaran Standar yang digunakan umumnya mengacu kepada lembaga-lembaga yang khusus melakukan pengujian terhadap material-material, misalnya: ASTM, JIS, British Standard Parameter-parameter yang terdapat dalam dokumen standar tersebut merupakan input data dalam melakukan pemeriksaan kapasitas penampang
KRITERIA DISAIN
Kinerja struktur ditentukan berdasarkan kriteria pembebanan struktur serta material yang digunakan Pemeriksaan model selalu dilakukan dalam dua kondisi pembebanan : SLS dan ULS SLS Kinerja struktur terhadap beban layan ULS Kapasitas struktur terhadap beban ultima
ANALISA PEMBEBANAN
DEFORMASI
LUAS TULANGAN
ANALISA PEMBEBANAN
Kombinasi pembebanan mengikuti standar pembebanan yang berlaku : AASHTO, AISC, SNI Untuk beban khusus, kombinasi pembebanan dapat diatur sesuai dengan skenario yang dikehendaki Tegangan yang bekerja selama pemasangan (konstruksi) dan operasional harus lebih kecil daripada tegangan izin SLS Analisa penampang dilakukan untuk menentukan kapasitas nominal penampang ULS
ANALISA PENAMPANG
Komponen penahan lentur : Momen curvature Komponen penahan beban lentur dan axial : Diagram Interaksi Software :
Kuat tekan beton Geometri penampang Geometri Jembatan Pembebanan (RSNI T 02-2005)
Perjanjian tanda :
Tekan (-)
Tarik (+)
Steel Modelling
Tegangan serat tekan terluar : 0.6 fci Tegangan serat tarik terluar : (fci)0.5
Tegangan serat tekan terluar : 0.45 fc Tegangan serat tarik terluar : (fc)0.5
Pretension
Post tension
CABLE ENVELOPE
Immediate Loss
Pj
Immediate loss
Pi
Time dependent loss
Pe
Layout kabel harus berada dalam selubung aman yang didapatkan dari pemeriksaan batasan tegangan selama kondisi awal dan layan Jumlah kabel yang diberikan harus memenuhi kapasitas penampang dan tegangan yang terjadi harus lebih kecil daripada tegangan izin
BEBAN JEMBATAN
BEBAN JEMBATAN
Pada pemodelan struktur, tahap ini merupakan tahap post-processing, dimana gaya-gaya dalam komponen struktur dapat dikeluarkan dalam format visual atau tabel Pemeriksaan kinerja struktur terhadap beban layan dan kapasitas penampang dapat dilakukan sesuai dengan standard yang sudah built-in di dalam program
KAPASITAS PENAMPANG
Beban lentur Momen kurvatur Kombinasi beban aksial dan lentur Diagram Interaksi
Momen kurvatur
Diagram interaksi
MOMEN KURVATUR
Diskritisasi penampang untuk tiap level Kesetimbangan C = T Kompatibiltas, regangan pada level tulangan sama dengan regangan pada beton Material, karakteristik tegangan regangan baja atau beton
DIAGRAM INTERAKSI
Definisikan keruntuhan pada masing-masing sumbu beban (aksial dan lentur) Seperti pada momen kurvatur, persamaan balok dalam kondisi elastis masih dapat digunakan
SENDI PLASTIS
Referensi :
Momen Rotasi Momen kurvatur (M2, M3) Diagram Interaksi (P M2 M3) Posisi Sendi Plastis :
H fye dbl L
= tinggi penampang; = tegangan leleh tulangan; = diameter tulangan; = jarak kritis terhadap momen balik
CONTOH APLIKASI
TAHAP PERHITUNGAN
Perhitungan arah melintang jembatan Konversi beban (SDL dan LL) ke arah memanjang jembatan Pemodelan struktur jembatan Pemilihan penampang, Zb min, apabila penampang belum memadai, perbesar penampang Penentuan layout kabel Pemeriksaan tegangan beban layan Pemeriksaan kapasitas beban ultimate
MTOTAL = MP + MS
BEBAN EKIVALEN
LOAD BALANCING METHOD
BEBAN EKIVALEN
KRITERIA DESAIN
Beban mati sepenuhnya ditahan oleh kabel pratarik, aplikasi menggunakan load balancing method; Posisi kabel :
Batasan geometri (selimut beton) atau menggunakan diagram magnel Mengikuti bidang momen beban kerja.
Pemeriksaan tegangan dilakukan menggunakan persamaan balok elastis, seperti pada simple beam.