Anda di halaman 1dari 25

1

BATANG KOMPOSIT

1. PENDAHULUAN
Batang komposit adalah batang yang terdiri dari profil baja dan beton
digabung bersama untuk memikul beban tekan dan atau lentur.
Batang yang memikul lentur umumnya disebut dengan balok
komposit.
Batang yang memikul beban tekan, tekan dan lentur umumnya disebut
dengan kolom komposit.
Contoh: Balok Komposit

beton beton

shear connector

profil baja

a) Balok komposit (tanpa deck) b) Balok baja diberi selubung beton


(concrete encase steel beam)

beton

shear connector shear connector


baja gelombang deck
(formed steel deck)
profil baja profil baja

c) Balok komposit dengan deck d) Balok komposit dengan deck


( alur gelombang // sumbu balok) (alur gelombang tegak lurus sb balok)
2

Contoh : Kolom Komposit

beton beton

a) Pofil baja b) Pipa baja O diisi beton c) Baja tabung  diisi


dibungkus beton beton

2. BALOK KOMPOSIT
Prinsip Dasar perhitungan
 Distribusi tegangan plastis pada daerah momen-positip balok
- Tegangan tekan pada beton = 0,85 fc’  merata
- Tegangan pada baja = fy  tarik atau tekan : merata

0,85 fc' -
+
fy
 Distribusi tegangan plastis pada daerah momen negatip balok
- Tegangan tarik pada beton = 0
- Tegangan tarik pada tulangan = fyr
- Tegangan pada baja = fy  tekan atau tarik: merata.

+ fy
-
fy
 Distribusi tegangan elastis  distribusi linear
- Tegangan maximum tekan pada berton = 0,85 fc’
- Tegangan maximum pada baja = fy  tekan atau tarik
3

≤ 0,85 fc'

-
+
≤ fy
Lebar Efektif Pelat Beton (= beff) :
beff beff
Balok tengah : Balok tepi :
L L
beff  beff 
4 8

s 
s  t
2  balok tepi balok tengah

St S S

Kekuatan Lentur Balok Komposit dengan Penghubung Geser (=b.Mn)


(1) Kekuatan Lentur Positif
 h 1680 
  
a). Untuk penampang berbadan kompak  tw 
 f y 

Kekuatan lentur positif dapat dihitung dengan menggunakan distribusi


tegangan plastis. (b = 0,85)

h 1680   
b). Untuk penampang berbadan tidak kompak  t 
 w fy 

Kekuatan lentur positif dapat dihitung dengan menggunakan tegangan


elastis. Pada kondisi ini, kekuatan lentur batas penampang ditentukan
oleh terjadinya leleh pertama. (b = 0,90)

(2) Kekuatan Lentur Negatip


a). Kekuatan Lentur negatip dihitung dengan mengabaikan aksi komposit.
Jadi kekuatan lentur negatif penampang komposit = kekuatan lentur
negatif penampang baja saja. (b = 0,90)
4

b). Sebagai alternatif, untuk balok dengan penampang kompak dan tidak
langsing, kekuatan lentur negatif dapat dihitung dengan menggunakan
distribusi tegangan plastis dengan ikut mempertimbangkan pengaruh
tulangan baja di sepanjang lebar efektif pelat beton. (b = 0,85)

(3) Kekuatan Balok Komposit yang Berselubung Beton (=b.Mn)

a). Kekuatan lentur berdasarkan super posisi tegangan elastis pada baja dan
beton yang memperhitungkan adanya tumpuan sementara. (b = 0,90)
b). Sebagai alternatif, kekuatan lentur dapat ditentukan berdasarkan distribusi
tegangan plastis dengan penampang baja saja. (b = 0,90)

Kekuatan Struktur Selama Pelaksanaan

Untuk struktur tanpa perancah, penampang baja harus memiliki kekuatan


yang cukup untuk memikul semua pembebanan yang ada selama pelaksanaan.

Kuat Geser Rencana Balok Komposit

Kuat geser rencana (=s.Vn) ditentukan berdasarkan kuat geser badan


penampang baja saja. (b = 0,90)
h 1100
 Untuk t w  fy
 V n  0,6 f y  0,6 f y . Aw

1100 h 1370 1100 .t w


 Untuk    V n  0,6 f y . Aw .
fy tw fy h fy

h 1370 900000. Aw
 Untuk t   Vn 
w fy  h / tw  2
 Pasal 8.8. edisi 2000 :
5

Dimana : fy = tegangan leleh (MPa)


Aw = luas badan balok baja
Kuat geser :
h k n .E
- Untuk  1,10  V n  0,6 f y . Aw
tw fy

5
5 2
, Aw  luas kotor pelat badan
Dimana kn = a
 
n

k n .E h k n .E
- Untuk 1,10   1,37 
fy tw fy

 k n .E  1
 V n  0,6 f y . Aw 1,10 .
 f y   h 
 
 tw 

h k n .E 0,9. Aw .K n .E
1,37  Vn  2
Untuk t w tw  h 
 
 t w  tebal tw

Kekuatan Penghubung Geser (Shear-Connector)

a). Kekuatan Shear-Connector stud (paku)


Qn = 0,5 Asc  
f c '.E c  s  Asc . f u

h d las ≥4d
h≥4d
s≥6d
6

rs = 1,00 untuk pelat beton biasa


rs  1,00 untuk deck baja gelombang (lihat halaman 18)
Asc = luas penampang Shear-Connector.

= .d 2
4
Ec = Modulus elastisitas beton
b). Kekuatan Shear-Connector baja kanal
Qn = 0,3 (tf + 0,5 tw) Lc f c '.E c

Jumlah Shear-Connector yang dibutuhkan di sepanjang daerah tertentu

Lc
tf
tw las sudut

Vn
n
Qn

dimana: Vn = Gaya geser horizontal total pada bidang kontak antara balok
baja dan pelat beton yang harus ditransfer Shear-Connector.

Gaya Geser Horizontal Total (=Vh)  Pada Bidang Kontak Baja dengan
Beton
a). Pada daerah momen positif:
7

Gaya geser horizontal total pada daerah M = 0 dan M(+) maximum adalah
nilai terkecil dari:
1) 0,85 fc’.Ac  beton
2) As.fy  profil baja
3) Qn  shear connection
b). Pada daerah momen negatif
Gaya geser horizontal total pada daerah M = 0 dan M(–) maximum adalah
nilai terkecil dari :
1) Ar.fyr
2) Qn
Dimana:Ar = tulangan tarik pada pelat beton
fyr = tegangan leleh tulangan.
 Pada balok komposit penuh, gaya geser horizontal total Vh ditentukan
oleh kapasitas tekan beton atau kapasitas tarik profil baja/tulangan
baja.
 Pada balok komposit parsial, gaya geser horizontal Vh ditentukan oleh
kapasitas penghubung geser (nilai Qn).

Balok Komposit Parsial


Pada balok komposit parsial, kekuatan balok menahan lentur dibatasi
oleh “kekuatan penghubung geser”. Balok komposit parsial ini biasanya
diaplikasikan pada struktur dimana kerja sama antara penampang baja dan
pelat beton tidak perlu dieksploitasi secara penuh untuk memperoleh
penampang yang dibutuhkan.
 Lantai beton tidak ditumpu pada saat pengecoran, sehingga dimensi balok
baja lebih ditentukan oleh kondisi pembebanan selama pengecoran lantai.
 Kondisi dimana dimensi balok lebih ditentukan oleh persyaratan defleksi.
Pada balok komposit parsial, distribusi tegangan pada penampang adalah
sedemikian rupa sehingga gaya tarik pada baja ataupun tekan pada beton
= Qn sehingga tinggi tekan efektif pada penampang beton adalah:
8

Q n
a
0,85 f c '.b

 KUAT LENTUR POSITIP :

beff
0.85 fc' 0.85 fc' 0.85 fc'

a c c c
tb P.N.A a a
P.N.A
Fy
P.N.A
Fy
D

Fy Fy Fy
(a) (b) (c)

a) PNA pada beton b) PNA pada flens baja c) PNA pada badan baja
(Beton tarik pecah)
Distribusi Tegangan Plastis untuk Momen Positip

 Besarnya Gaya Tekan “C” pada pelat beton adalah nilai terkecil dari:
C1 = As .Fy  PNA pada beton : (a)
C2 = 0,85.fc’.Ac  PNA pada baja : (b),
C3 = Qn  Komposit parsial (c)
 Tinggi tekan efektif pada pelat beton adalah :

c
a
0,85. f c '.beff

 Momen Positip Nominal Mn :


9

Mn = C (d1 + d2) + Py (d3 – d2)

0.85 fc' 0.85 fc'

a C C
Tepi atas baja d1 d1
d2 d2
Py-C
P.N.A 2 d3

Fy 2Fy
Pyc+T
2 Py

Fy Fy
Dimana :
Py = As.Fy
C = 0,85.fc’.a.bef
D
d3 =
2
 KUAT LENTUR NEGATIP :
beff

T T
Ar
Fy P.N.A Fy

P.N.A
g.n
profil baja

Fy Fy
a) PNA pada badan b) PNa pada flens baja
baja
Distribusi Tegangan Plastis untuk Momen Negatip
 Besarnya gaya tarik “T” pada tulangan pelat beton adalah nilai terkecil
dari:
T = Ar .Fyr  PNA pada baja: (a), (b)
N
T= Q
n 1
n  komposit parsial.
10

Dimana Ar = luas tulangan tarik di daerah beff.


Fyr = tegangan leleh tulangan.
 Momen negatif nominal Mn :
T T
Ar d1
Tepi atas baja
d2
Pyc-T
P.N.A 2 d3
g.n Fy Pyc-T 2Fy Pyc
profil baja 2

Fy Fy
Mn = T (d1 + d2) + Pyc (d3-d2)
Dimana Pyc = As . fy
T = Ar.Fyr
D
d3 =
2
Contoh 1: Desain penampang Komposit Penuh terhadap M (+).
Hitung Mu penampang komposit penuh berikut ini.
 Profil balok baja adalah WF 350 x 175 x 6 x 9
 Pelat beton mempunyai ketebalan 60 mm yang dicor di atas pelat baja
gelombang compodeck dengan : wr=170mm, hr=50 mm, t= 1 mm
Gelombang deck dipasang  sumbu balok.
Hitung juga kebutuhan shear-connector stud diameter 19 mm (Asc = 285
mm2, Fu = 400 MPa) yang diperlukan.
 Bentang balok L = 9100 mm, jarak antara sumbu balok = 3000 mm.

Data yang diperlukan : Beton :


Fy = 250 MPa (Profil) Fc’ = 25 MPa
As = 5268 mm2 c = 25 mm
D = 350 mm tb = 60 mm
tf = 9 mm Ec = 0,041.w1,5. Fc '
tw = 6 mm w = 2400 kg/m3
r = 14 mm Ec = 2,41.104 Mpa
Shear Connector:
11

Fur = 400 MPa


hr = 50 mm
wr = 170 mm
Jarak:
L = 9100 mm
S = 300 mm
Penyelesaian :
Langkah-langkah penyelesaiannya:
1) Check kriteria penampang :
h 350  2 x 9  2 x 14
=  50,667
tw 6

h 1680
tw
 Fy

1680 1680
 106,25
Fy = 250

 Penampang kompak, sehingga kapasitas momen penampang


dianalisa dengan distribusi tegangan plastis.
2) Menentukan lebar efektif pelat beton
L 9100
beff    2275 mm
4 4
S = 3000 mm
beff = 2275 mm
3) Menentukan C :
Ac = beffx tb = 2275 x 60 = 1,365 x 105 mm2
C1 = As.Fy = 5268 x 250 = 1,317.106 N
C2 = 0,85 fc'.Ac = 0,85 x 25 x 1,365 x 105 = 2,901.106 N
N
C3 = Q
n 1
n  (untuk komposit penuh C3 tidak menentukan).

C = C1 (terkecil)
= 1,317.106 N  sumbu netral berada pada pelat beton
4) Menentukan jarak-jarak dari centroid gaya-gaya yang bekerja:
12

C 1,317 x 10 6
a= 1
  27,242 mm
0,85. f c .beff 0,85 x 25 x 2275

beff=2275
0,85 fc'
tb = 60 a C
hr = 50 d1
*d2 = 0

d3
D = 350 Py

Fy
d1 = hr + tb – a/2 = 50 + 60 – 27,242/2 = 96,379 mm
d2 = 0  profil baja tidak mengalami tekan
D 350
d3 =  = 175 mm
2 2
5) Perhitungan Momen Positip
Mn = C (d1 + d2) + Py (d3 – d2)
C = 1,317 x 106 N
Py = As.Fy = 1,317 x 10 N
Mn = 1,317 x 106 (96,379 + 0) + 1,317 x 106 x (175 – 0)
= 3,574 x 108 N.mm = 35.740 kgm
Mu =  Mn
= 0,85 x 3,574 x 108 = 3,038 x 108 N.mm
Bila dihitung sebagai balok baja biasa (bukan komposite) :
Mn = Zx. Fy = 702000 * 250
= 1,75 * 10^8 Nmm
6) Menentukan jumlah Shear-Connector (Stud) yang dipakai:
d = 19 mm

Asc = .d 2 = 285 mm2
4
Fu = 400 MPa
Qn = 0,5.Asc.(fc’.Ec)0,5 = 1,106 x 105 N
Asc x Fu = 285 x 400 = 1,14 x 105 N
13

Qn  Asc.Fu  OK
 Chek koefisien reduksi rs karena pengaruh pelat compodeck yang
dipasang  terhadap balok.
hr = 50 mm  Hs = (hr + 40) mm = 90 mm
wr = 170 mm (½ gelombang pelat compodeck)
Nr = 1 (dipasang 1 stud pada setiap gelombang)
Maka: Qn = Qn.rs = 1,106 x 105 N
Vh = C = 1,317 x 106 N
Vh 1,317 x 10 6
Banyaknya stud: N =   11,907
Qn 1,106 x 10 5

Jumlah Shear-Connector Stud yang dibutuhkan di sepanjang bentang


balok : 2 N = 2 x 11,907  24 buah.
Jika pada setiap gelombang deck dipasang 1 stud, maka jumlah stud

L 9100
sepanjang balok = 2 wr  2 x170 = 27 buah.

Contoh 2: Desain penampang Komposit Parsial terhadap M.


Analisalah soal pada Contoh 1, untuk kondisi komposit-parsial, dimana
jumlah penghubung geser stud yang dipasang hanya 7 buah di setengah
bentang balok.
Hitung: momen ultimate (=Mu) penampang komposisi tersebut.
Penyelesaian:
Langkah-langkah penyelesaian:
1) Menentukan besarnya C:
C1 = As xbeffFy = 1,317.106 N
0,85 fc'
tb = 60 C2 = 0,85 x fc' x Ac = 2,901.106 N a C
hr = 50 Fy d1
tf d2

N
P.N.A
d3
2Fy
( )
2 Py-C
Q
2
C3
D = 350 = n  7 x (1,106 x 10 ) = 7,742 x 10 N
5 5

n 1 Py

Jadi C = 7,742 x 105 N.

bf=175 Fy
14

2) Menentukan jarak-jarak dari centroid gaya-gaya yang bekerja:

a 16,01
d1 = hr + tb - = 50 + 60 - = 102 mm
2 2
 Menentukan jarak ke centroid tekan baja.
Asumsikan 2 d2 < tf
Py  C
d2 = 2
1
2
1,317 x 106  7,742 x 105 
  3,1 mm
2 Fy .b f 2 x 250 x 175

2d2 = 6,2 mm < ( tf = 9 mm )  OK


D
 d1 = = 175 mm
2
3) Menentukan Momen Positip:
Mn = C (d1 + d2) + Py (d3 – d2)
= 7,742 x 105 (102 + 3,1) + 1,317 x 106 x (175 – 3,1)
= 3,094 x 108 N.mm
Momen Ultimate:
Mu = .Mn
= 0,85 x 3,094 x 108
= 1,61 x 108 N.mm = 16,1 ton meter.

Contoh 3 :
Desain Penampang Komposit Penuh Terhadap Momen (-)
15

Momen ultimate Mu penampang komposit penuh yang menggunakan profil


WF 450 x 200 x 9 x 14. (Baja Bj 52, Fy = 360 MPa) dan tulangan pelat beton
Ø 10 - 100 di sepanjang lebar efektif pelat (beff) beton (Fyr = 400 MPa)
Tebal pelat beton = 60 mm yang di cor di atas compodect dengan Wr = 170
mm, hr = 50 mm, t = 1 mm. selimut beton = 2 cm. penampang kompak dan
diberi pengaku lateral secukupnya.
Data-data:
Data yang diperlukan :
Profil Baja : Beton : Stud Connector :
Fy = 360 MPa Fc’ = 25 MPa Fur = 400 MPa
As = 9680 mm2 c = 25 mm Ar = 78,57 mm2
D = 450 mm tb = 60 mm n = 10
bf = 200 mm Ec = 2,41. 104 Mpa
Es = 2,1. 105MPa
tw = 9 mm hr = 50 mm
tf = 14 mm
r = 14 mm  = 0,85
Zx = 1621489 mm3
Bentang L = 9100 mm, S = 3000 mm

Penyelesaian :
Langkah-langkah penyelesaiannya:
1) Menentukan Lokasi Gaya Tarik Pada Balok baJa:
T = n.Ar.Fyr = 10 x 78,57 x 400 = 3,14 x 105 N
Pyc = As.Fy = 9680 x 360 = 3,485 x 106 N
Pyc  T 3,485 x106  3,14 x 105
 = 1,585 x 106 N
2 2
Gaya pada sayap: Pf = bf.tf.Fy
= 200 x 14 x 360 = 1,008 x 106 N
16

Pyc  T
Gaya pada badan: PW =  Pf
2
1,585 x106  8,038 x 105
= 1,008 x106
2
= 2,900 x 105 N.

PW
aW = t .F = 89,506 mm
W y

P f x 0,5 t f    PW  t f  0,5 aW  
d2 =
Pf  Pw
= 18,562 mm
D 450
d3 =  = 225 mm
2 2
d1 = hr + tb – c = 50 + 60 – 25 = 85 mm
2) Perhitungan Momen Negatip :
Mn = T (d1 + d2) + Py (d3 – d2)
= 3,14 x 105 (85 + 18,562) + 3,485 x 106 x (225 – 18,562)
= 7,519 x 108 N.mm
Momen Ultimate:
Mu = .Mn
= 0,85 x (7,519 x 108)
= 6,392 x 108 N.mm
Bila dihitung kemampuan profil baja saja (Non Composite) :
Mu = 0,90 x Zx x fy = 0,9x1621x3600 =5252040 kgcm
= 5,25 x 108 N.mm (= 82 % Composite)

Contoh 4 : (Penampang Tidak Kompak)


17

Hitunglah: Momen (+) ultimate Mu penampang komposit penuh yang


menggunakan profil WF 1150 x 200 x 9 x 22. Fy = 360 MPa, tebal pelat beton
= 120 mm. Pengecoran pelat dilaksanakan dalam kondisi balok baja tertumpu
penuh.
Data-data:
Profil baja : Beton :
Fy = 360 MPa Fc’ = 25 MPa
E = 210000 MPa tb = 120 mm
As = 18852 mm2 W = 2400 mm
D = 1150 mm  = 0,9 mm
bf = 200 mm L = 9100 mm
r = 22 mm S = 3000 mm
tf = 22 mm Ec = 2,41.104 Mpa
tw = 9 mm
Ix = 3.814.280.000 mm4

tb
L=9100

S S=3000

Penyelesaian :
Langkah-langkah penyelesaiannya:
1) Kontrol Penampang Baja:
h D  2r  2 t f 1150  2 x 22  2 x 22
=  = 118.
tW tW 9
1680 1680
Fy = = 88,54
360

h 1680
Ternyata
tW
> F y  penampang tidak kompak!

Maka, kapasitas momen penampang harus dianalisa dengan distribusi


tegangan elastis.
18

2) Lebar Efektif beff.


L 9100
beff1 =  = 2275 mm
4 4
beff2 = s = 3000 mm
beff = 2275 mm
beff=2275
beff = btr
n

tb=120
Yna
x garis netral x
komposit
D h garis netral baja

tw=9 Yt
r
tf
bf=200

 Beton ditransformasi ke baja:


Es 2,1 x 10 6
n =  = 8,713
Ec 2,41 x 10 5
beff 2275
btr =  = 261,083 mm
n 8,713

3) Letak Garis Netral Penampang Transformasi


Atr x t b  D
 As  t b  
Yna = 2  2
Atr  As
= 298,534 mm
4) Momen Inersia Penampang Transformasi:
2 3 2
 D   b .t  t 
Itr = Ix + As   t b   y na   tr b  Atr  y na  b 
 2   12  2

= 8,597 x 109 mm4


5) Modulus Penampang Transformasi:
yc = yna = 298,534 mm
yt = D + tb – yna = = 971,466 mm
19

I tr
Strc = = = 2,88 x 107 mm3
yc

I tr
Strt = = = 8,851 x 107 mm3
yt

6) Momen Positif Penampang: (penampang tidak kompak)


 Kapasitas momen positif penampang adalah nilai terkecil dari :
Mnx1 = 0,85.Fc’.n.Strc = = 5,33 x 109 N.mm
Mnx2 = Fy.Strt = = 3,186 x 109 N.mm
Jadi Mu = .Mnx
= 0,9 x (3,186 x 109)
= 2.868 x 109 N.mm

3. Kolom Komposit
 Ada 2 Tipe Kolom Komposit
- Kolom komposit terbuat dari profil baja yang diberi selubung beton di
sekelilingnya (= kolom baja berselubung beton).

tulangan lateral
(sebagai pengekang selubung beton)

tulangan longitudinal
(sebagai pengekang selubung beton)

profil baja

- Kolom komposit terbuat dari penampang baja berongga (= kolom baja


berintikan beton)
Tabung baja (Penampang baja berrongga)

 b
Batasan : (Pasal 12.3.1)
Penampang bundar
Penampang persegi
20

- Luas penampang baja  4% luas penampang komposit total  As  4%


Ag.
- Kolom baja berselubung beton harus diberi tulangan longitudinal dan
tulangan lateral minimum sebesar 0,18 mm2/mm spasi tulangan.
- Beton: 21 MPa  fc’  55 MPa.
- Baja dan baja tulangan : fy  380 MPa (untuk perhitungan).
- Tebal minimum dinding penampang baja berongga.
fy
 Penampang persegi : tmin = b
3E

fy
 Penampang bundar : tmin = D
8E

 Kekuatan Aksial Kolom Komposit (c = 0,85)


Adalah = c.Nn
f my
Nn = As.fcr = As.
w
Untuk c  0,25  w = 1
1,43
Untuk 0,25 < c < 1,2  w = 1,6  0,67
c

Untuk c  1,2  w = 1,25 c2


Dimana:

k .L f my
c =
rm . Em

 Ar  A 
fmy = fy + c1. fyr    c 2 f c '  c 
 As   As 
 Ac 
Em = Es + c3 Ec    E c  0,041.W 1,5 . f c '
 As 
rm = jari-jari girasi modifikasi, mm
fmy = fy modifikasi, MPa
fyr = fy reinforcement (tulangan), MPa
Em = E modifikasi, MPa
21

W = berat jenis beton, kg/m3


Ar = luas tulangan, mm2

Untuk pipa baja diisi beton: C1 = 1,0, C2 = 0,85, C3 = 0,4

Untuk profil baja yang diberi selubung beton: C1 = 0,7, C2 = 0,6
C3 = 0,2

 Kombinasi Aksial dan Lentur


Nu
a) Untuk  0,2;
 c .N n

Nu 8  M ux M uy 
     1,0

 c .N n 9   b .M nx  b .M ny 

Nu
b) Untuk < 0,2;
 c .N n

Nu  M ux M uy 
     1,0
2  c .N n   .M  b .M ny 
 b nx 
Dimana:
c = 0,85
b = 0,90

CONTOH PERHITUNGAN KOLOM KOMPOSIT


CONTOH 1 : Kolom Komposit Berintikan Beton
Sebuah kolom pipa komposit berintikan beton, mempunyai data-data sebagai
berikut:
fy = 240 MPa
Di
fc' = 25 MPa Do

Diameter luar Do = 168,3 mm


t=8
Diameter tebal t = 8 mm =152,3 mm

Diameter dalam Di = Do – 2 t = = 152,3 mm


k.L = 3000 mm
Es = 200.000 MPa
Berat jenis beton W = 2400 kg/m3
22

Kolom menerima beban berfaktor = 890 k N


Periksa: Apakah kolom memenuhi syarat kekuatan yg diperlukan.
Jawab:

Check ketebalan minimum pipa:
Fy 240
Tmin = Do  168,3 = 2,061 mm < 8 mm OK.
8 Es 8 x 200.000

Check luas penampang minimum profil/pipa baja:

As =

4
D o
2
 Di
2
 A s  4,029 x 10 3 mm 2

 2
Ac = . Di  Ac = 1,822 x 104 mm2
4
As
Ratio luas penampang baja = 0,181 > 4% …. OK.
As  Ac

 Modifikasi tegangan leleh kolom komposit (Fmy):


- Untuk pipa baja diisi beton
C1 = 1,0 C2 = 0,85 C3 = 0,4
Ac
fmy = fy + C2.fc  fmy = 336,089 MPa
As

 Modifikasi modulus elastisitas kolom komposit (Em);


Ec = 0,041 W1,5 f c  0,041 x 24001,5 25 = 2,41 x 104 MPa

Ac
Em = Es + C3.Ec = = 2,436 x 105 MPa
As
Jari-jari girasi modifikasi:
 2
D o  Di
rm = = = 56,745 mm
4

 Parameter kelangsingan (c)

k .L f my 3000 336,089
c =  x1 /   0,625
rm . Em 56,745 2,436 x 10 2
23

1,43
 Karena 0,25 < c < 1,2  w = 1,6  0,67 
c

1,43
= 1,6  0,67 x 0,625 = 1,242

f my 336,089
fcr =  = 270,612 MPa
w 1,242

 Kekuatan Rencana Kolom Komposit:


c.As.fcr = 0,85 x (4,29 x 103) x (270,612) = 926751 N
(c.As.fcr = 926751 N) > 78000 N ……… OK.

CONTOH 2 : Kolom Profil Baja Berselubung Beton


Tentukan kekuatan rencana kolom profil baja yang diberi selubung beton
dengan data-data sebagai berikut :
K.L = 4572 mm

Profil baja yang digunakan
WF 200 x 200 x 12 x 12: As = 7153 mm2 D 13-250

fy = 240 MPa 40

Zx = 533152 mm3
D22
rx = 83,5 mm 400

ry = 48,8 mm

Selubung beton = 400 x 400 mm2 272
400
Ac = 400 x 400 = 1,6 x 105 mm
fc = 25 MPa
Berat jenis beton w = 2400 kg/m3

Tulangan sengkang terpasang: D13-250
Mutu baja tulangan = 400 MPa > 380 MPa, jadi untuk perhitungan fyr =
380 MPa.
 Check luas penampang minimum profil baja:
As 7153
-   0,045  4% ……… OK.
Ac 1,6 x 10 5
2
- Jarak sengkang = 250 mm  ( x 400 = 266,66 mm) ……… OK.
3
24

- Luas tulangan longitudinal:



Ast = x 22 2 = 380,133  (0,18 x 272 = 48,9 mm2) ……… OK.
4

- Luas tulangan sengkang:



Ast = x 13 2 = 132,732 mm2  (0,18 x 250 = 45 mm2) ……… OK.
4

- Mutu beton digunakan fc = 14 MPa


Syarat 21  fc  55 MPa ……… OK.

 Modifikasi tegangan leleh untuk kolom komposit:


- Luas total tulang utama Ant = 4 Ast = = 1,521 x 103 mm
- Luas bersih penampang beton Acn = Ac – As - Ant = 1,513 x 105 mm
 Untuk profil baja berselubung beton:
C1 = 0,7 C2 = 0,6 C3 = 0,2
Aut A
Fmy = 240 + C1.fyr  C 2 . f c cn  fmy = 613,879 MPa
As As

Ec = 0,041 W1,5 fc = = 2,41 x 104 MPa


E = 200000 MPa
Acn
Em = E + c3.Ec = = 3,02 x 105 MPa
As
Jari-jari girasi modifikasi rm = 0,3 x 400 = 120 mm

 Parameter kelangsingan c :

k .L f my
c = = = 0,547
 m . Em

1,43
 Karena 0,25 < λc < 1,2  w = 1,6  0,67 
c
25

1,43
= 1,6  0,67 x 0,547 = 1,159

f my 613,879
fcr =  = 529,66 MPa
w 1,159

 Kekuatan Rencana Kolom Komposit:


c.Pn = 0,85 x 3,789 x 106 = 3,22 x 106 N

Anda mungkin juga menyukai