a) Jembatan yang direncanakan dan dibuat untuk kepentingan darurat dan dibuat hanya
sementara bila terjadi kerusakan jalur lalu lintas atau perbaikan pada jembatan utama
konstruksi.
b) jembatan darurat dibuat pada saat pembuatan jembatan baru dimana jembatan lama
harus dilakukan pembongkaran, dan jembatan darurat dapat dibongkar setelah
jembatan baru dapat berfungsi.
d) Jembatan dengan bahan sesuai kekuatan dan dapat dibuilt up sesuai kondisi.
2. Jembatan berdasarkan bahan konstruksi mutu inggi yang digunakan pada bentang
panjangi yaitu :
a) Jembatan kayu (log bridge),
b) Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
c) Jembatan baja suspension (steel bridge).
d) Jembatan beton konvensional.
e) Jembatan rangka kayu.
a) Gelagar-gelagar induk
c) Struktur lantai jembatan, pertambatan arah melintang dan memanjang , parapet dan
trotoar
d) Jawaban a,b,c
f) Jawaban a,b
6. Analisa struktur ini harus dipertimbangkan mampu menahan semua gaya-gaya yang
bekerja, begitu pula tinjauan terhadap stabilitas sehingga aman terhadap penggulingan
dan penggeseran dengan angka keamanan yang cukup serta daya dukung tanahnya masih
dalam batas yang diijinkan.disebut
a) balok induk gelegar – gelegar pemikul.
b) Lantai dan penopang gelegar balok .
c) kepala jembatan.
d) Tiang jembatan.
e) Pondasi jembatan.
7. Dalam menghitung momen-momen maksimum akibat beban hidup (beban terbagi dan
beban garis) pada gelagar menerus di atas beberapa perletakkan digunakan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
1. Satu beban garis untuk momen positif yang menghasilkan pengaruh maksimum.
2. Dua beban garis untuk momen negatif yang menghasilkan pengaruh maksimum.
3. Beban terbagi rata ditempatkan pada beberapa bentang/bagian bentang yang
menghasilkan momen maksimum.
4. Jawaban a,b,c
5. Jawaban a,c
8. Beban akibat muatan oleh kendaraan yang mempunyai beban roda disebut.
a) Benan Garis (P) dan beban merata.(D).
b) Beban T titik dari roda kendaraan.
c) Beban Mati..
d) Beban tambahan tetap.
e) Beban sementara tetap
9. Angin harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh bangunan atasMenurut RSNI
T-02-2005 tergolong beban:
a) Beban primer pada jembatan.
b) Beban sekunder pada jembatan.
c) Beban Tersier pada jembatan.
d) Beban tak tetap pada jembatan
e) Beban mati pada jembatan.
10. Peninjauan diadakan terhadap timbulnya tegangan-tegangan struktural karena adanya
perubahan bentuk akibat adanya perbedaan suhu antara bagian-bagian jembatan, baik
yang menggunakan bahan yang sama maupun dengan bahan yang berbeda. Perbedaan
suhu ditetapkan sesuai dengan data perkembangan suhu setempat.disebut
a) Beban akibat perubahan suhu.
b)Beban akibat perubahan cuaca..
c)Beban akibat perubahan panas.
d) Beban akibat perubahan uluran penampang..
e) Beban akibat tekan tarik penampang..
11. Jenis-jenis jembatan balok-T berdasarkan fabrikasinya, antara lain:
a) Jembatan balok-T dengan balok dan lantai dicetak ditempat (cast in place) secara
monolit.
b) Jembatan balok-T dengan balok pracetak dan lantai dicetak ditempat.
c) Jembatan balok-T dengan balok dan lantai pracetak.
d) Jawaban a,b,c benar:
e) Jawaban a, c benar
a). Sayap dari beton plat dengan lebar efektif (bo), dapat dihitung sebagai balok prismatis
beton dan penulangan berimbang.
b) Sayap dari beton plat dengan lebar efektif (bo), Luasan beton pada sayap, luas
beton dapat dimanfaatkan sebagai bagian yang menahan tekan.
c) Sayap dari beton plat dengan lebar efektif (bo), beton dan penulangan berimbang, luas
beton dapat dimanfaatkan sebagai bagian yang menahan tekan.
d) Sayap dari beton plat dengan lebar efektif (be), beton dan penulangan berimbang, luas
beton dpat dimanfaatkan sebagai bagian yang menahan tekan.
e) Sayap dari beton plat dengan lebar efektif (be), beton dan penulangan berimbang.
14. Penentuan jenis dan macam pondasi serta bentuk model pondasi didasarkan pada beban,
kemudahan pengerjaan dan pembiayaan konstruksi, letak daya dukung tanahyang baik
dari sisi tegangan bahan tanah merupakan faktor utama untuk menentukan macam dan
model/ bentuk., kealaman pondasi kurang dari 2 meter dipakai jenis dan bentuk
15. Pondasi dangkal dapat dikategorikan berdasarkan bentuk dan kedalaman dari muka tanah
asal.jenis pondasi dangkal antara lain
d) Pondasifoot plate, sarang laba laba, cakar ayam, pondasi rakit (raf pondation).
16. Abutment adalah bangunan bawah pondasi dari jenis pasangan batu kali dan perekat
bawah bangunan jembatan.. Fungsinya sebagai penerima atau pemikul beban-baban yang
diberikan bangunan atas dan kemudian menyalurkannya ke pondasidan ke permukaan
tanah. stabilitas abutment Syarat aman terhadap guling Guling akan terjadi jika
momen yang menyebabkan guling melampui momen yang menahan.
SF =
∑ Mx > 2, makna jika lebih dari nilai 2, maka
∑ My
1. Jika momen kerja lebih besar dari momen yang dimiliki oleh kemampuan
penampang dan bagian penahan gaya tekanan pasif.
2. Jika momen kerja lebib kecil dari mamen kemampuan penampang yang didukung
bagian penahangaya tekanan pasif.
3. Jika momen kerja sama dari kekuatan momen kemampuan penampang yang didukung
bagian gaya tekanan pasif.
4. JIka momen kerja lebih kecil dari kemampuan penampang .
5. Jika momen kerja tidak memberikan pengaruh pada kemampuan tahanan penampang.
17. Walaupun secara teoritis tidak perlu sengkang tetapi dan peraturan mensyaratkan
1
d
2
dipasang tulangan minimum sengkang dengan jarak (spasi maksimum).Smaksimum = =
1
×450
2
= 225 mm atauSmaksimum = 600 mm, Kenapa
a) Menyatukan kedudukan tulangan atas dan tulangan bawah pada penampang
saat melakukan aksi gaya dalam untuk mereduksi akibat gaya luar, menyatukan
beton dengan tulangan menjadi kompak,retak dan crack saat pengerasan beton.
b) Menyatukan kedudukan tulangan atas dan tulangan bawah pada penampang saat
melakukan aksi gaya dalam untuk mereduksi akibat gaya luar, menyatukan beton
dengan tulangan menjadi kompak.
c) Menyatukan kedudukan tulangan atas saja dan tulangan bawah saya pada penampang
saat melakukan aksi gaya dalam untuk mereduksi akibat gaya luar, agar tidak,retak
dan crack saat pengerasan beton.
d) Menyatukan kedudukan tulangan atas dan tulangan bawah pada penampang saat
melakukan aksi gaya dalam untuk mereduksi akibat gaya luar.
e)Menyatukan kedudukan tulangan atas dan tulangan bawah pada penampang saat
melakukan aksi gaya dalam untuk mereduksi akibat gaya luar, agar tidak lepas.
18. Perhitungan untuk mendapatkan berat konstruksi upper jembatan terhadap abutmen
sesuai model dari rencana bentuk dengan materil dan dimensi serta bagian lainnya yang
menyatu dalam konstruksi dan membebani bagian abutmen, dikelompokan dalam.
a) Beban tetap
b) Beban sementara
c)Beban mati
d) Beban hidup
e) Beban gempa.
19. Beban yang bekerja sebagai beban khusus dari pengaruh antara lain :
a) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi, gempa,taekanan tanah aktif,gesek
tumpuan, turbelin air pangkal jembatan, hidup.
b) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi, gempa,taekanan tanah aktif,gesek
tumpuan, turbelin air pangkal jembatan, mati.
c) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi, gempa,taekanan tanah aktif,gesek
tumpuan, turbelin air pangkal jembatan, kendaraan.
d) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi, gempa,taekanan tanah aktif,gesek
tumpuan, turbelin air pangkal jembatan.
e) Gaya horisontal akibat gaya rem dan traksi, gempa,taekanan tanah aktif,gesek
tumpuan, turbelin air pangkal jembatan, pemeliharaan.
b). Memperoleh komposisi kombinasi beban minimum yang sering bekerja pada
konstruksi.
c). Memperoleh komposisi beban kombinasi beban maksimum sebagai dasar desain
pembebanan.
e).Memperoleh komposisi beban yang paling sering bekerja untuk desain pembebanan.
21. Bahan baja tulangan yang dipakai memiliki kemampuan kuat leleh dan elastisitas bahan
Kuat leleh A 36
a) fy = 360 Mpa
b) fy = 410 Mpa
c) fy = 375 Mpa
d) fy = 395 Mpa
e) fy = 415 Mpa
22. Kenapa dalam menghitung momen desain pada balok dipakai momen kombinasi beban
mati digbung beban hidup digambung beban angin dan Gempa :
b) Agar memperoleh momen maksimum dan mendapatkan kemampuan beton dan tulangan
tak seimbang.
c) Agar memperoleh momen maksimum dan mendapatkan kemampuan beton dan tulangan
lebih kecil dari penampang.
d) Agar memperoleh momen maksimum dan mendapatkan kemampuan beton dan tulangan
lebih besar dari penampang
e) Agar memperoleh momen maksimum dan mendapatkan kemampuan beton dan tulangan
lebih besar tulangan.
23. Beban hidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan macam yaitu beban
a) beban “D” yang merupakan beban jalur gelagar, beban angina, beban kejut, beban
gempa.
b)T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban angina, beban kejut.
c)T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban gempa.
d)T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban angina.
e) T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar.
24. Rasio tinggi balok dan panjang bentang yang digunakan dalam jembatan balok-T diantara
Tinggi balok yang ekonomis akan diperoleh bila jumlah tulangan desak pada tumpuan
bagian dalam (interior support) sesedikit mungkin.
a) Antara 0,065-0,075
b) Antara 0,068-0,078
c) Antara 0,075-0,085
d) Antara 0,095-0,095
e) Antara 0,055-0,055
26. Bila slab tebal plat kendaraan dibuat menjadi satu kesatuan dengan gelagar maka ukuran
a) lebar efektif dalam desain tidak boleh lebih dari jarak pusat ke pusat gelagar, seperempat
panjang bentang gelagar, seperempat panjang bentang gelagar atau 12 kali tebal slab
terkecil ditambah lebar badan gelagar. Seperempat dari panjang gelegar dan 10 kali
tebal slab kecil.
b) lebar efektif dalam desain tidak boleh lebih dari jarak pusat ke pusat gelagar, seperempat
panjang bentang gelagar, Seperempat dari panjang gelegar dan 10 kali tebal slab kecil.
c) lebar efektif dalam desain tidak boleh lebih dari jarak pusat ke pusat gelagar, seperempat
panjang bentang gelagar, seperempat panjang bentang gelagar atau 12 kali tebal slab
terkecil ditambah lebar badan gelagar. Seperempat dari panjang gelegar dan 10 kali
tebal slab kecil.
d)lebar efektif dalam desain tidak boleh lebih dari jarak pusat ke pusat gelagar,
seperempat panjang bentang gelagar, seperempat panjang bentang gelagar atau
12 kali tebal slab terkecil ditambah lebar badan gelagar.
e) Seperempat panjang bentang gelagar, seperempat panjang bentang gelagar atau 12 kali
tebal slab terkecil ditambah lebar badan gelagar. Seperempat dari panjang gelegar dan
10 kali tebal slab kecil.
εc
27. Pada rumusan rengangan pada beton dinyatakan ( = 0,003), fs = fy , NT = NDpada
penampang balok beton dapat dimaknai
a) Dianggap baja tulangan telah mencapai leleh, pada saat beton mulairetak .
b) Dianggap baja tulangan telah mencapai leleh, pada saat beton telah retak.
c) Dianggap baja tulangan telah mencapai putus, pada saat beton telah retak.
d) Dianggap baja tulangan telah mencapai putus pada saat beton mulai retak,
e) Dianggap baja tulangan telah mencapai leleh, pada saat beton sudah retak
28. Pada pencarian koefisien ro (ρ) pada penulangan beton dicapai nilai ρperlu< ρmin apa makna
dari nilai
c) Koefisien ro (ρ ) hasil hitungan lebih besar dari ro (ρ) minimal, bahwa untuk
menentukan luas tulangan dipakai ro (ρ) minimal.
d) Koefisien ro (ρ ) hasil hitungan lebih besarl dari ro (ρ) minimal, bahwa untuk
menentukan luas tulangan dipakai ro (ρ ) hitungan.
e) Koefisien ro (ρ ) hasil hitungan lebih kecil dari ro (ρ) minimal, bahwa untuk
menentukan luas tulangan dipakai ro (ρ) hitungan.
29. Koefisien gesekan pada tumpuan jenis roll dengan 1 sampai 3 rol nilai yang diijinkan:
a) Nilai : 0,01 sampai dengan : 0,05
b) Nilai : 0,001 sampai dengan : 0,05
c) Nilai : 0,02 sampai dengan : 0,05
d) Nilai : 0,015 sampai dengan : 0,05
e) Nilai : 0,01 sampai dengan : 0,06
30. Bahan tumpuan antara baja dengan baja atau baja tuang ,sebesar
a). 0,25
b) 0,24
c) 0,23
d) 0,21
e) 0,26