Anda di halaman 1dari 6

TUGAS III

METODE PENELITIAN

Oleh :
Sarah Safira Khalid Himran
F11223055

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
A. TOPIK

ANALISIS STRUKTUR PADA JEMBATAN

B. MASALAH

Pasangkayu merupakan daerah yang rawang gempa sehinggan dibutuhkan

analisis khusus terhadap infrastruktur yang ada di kabupaten pasangkayu.

C. TUJUAN

Tujuan Penelitian ini dibuat adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui dan menganalisis kekuatan struktur bawah jembatan yang ada

di kabupaten pasangkayu dengan menggunakan beberapa sample tehadap

beban gempa.

2. Mengetahui Perlakuan apasaja yang akan dilakukan terhadap struktur

bangunan bawah jemabatan agar bisa tahan terhadap gempa.

D. TEORI

1. Jembatan

Menurut Supriyadi dan Muntohar (2007), jembatan merupakan suatu bangunan

yang memungkinkan suatu jalan dapat melintasi sungai atau aliran air, lembah,

ataupun melintasi jalan lainnya yang memiliki elevasi yang berbeda. Berikut

bentuk dan tipe jembatan yang ada dan telah berkembang hingga masa kini:

a. Jembatan Lengkung Batu (Stone Arch Bridge)

b. Jembatan Rangka (Truss Bridge)

c. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

d. Jembatan Beton (Concrete Bridge)

e. Jembatan Hausband (Cable Stayed)


2. Struktur Jembatan

Jembatan terbagi menjadi dua struktur utama yaitu struktur atas dan

struktur bawah.

a. Struktur Atas

Struktur atas jembatan atau bangunan atas merupakan bagian dari

jembatan yang menerima beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu

lintas atau kendaraan yang melintas. Beban yang diterima oleh struktur

atas jembatan akan disalurkan ke struktur bawah jembatan hingga ke

pondasi. Struktur atas terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

1) Slab lantai kendaraan

2) Gelagar (girder)

3) Balok diagfragma

4) Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)

5) Tumpuan (bearing)

b. Struktur Bawah

Struktur bawah jembatan atau bangunan bawah merupakan bagian

dari jembatan yang memikul seluruh beban pada struktur atas dan

beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan

hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan, untuk kemudian

disalurkan ke pondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan

oleh pondasi ke tanah dasar. Struktur bawah terdiri dari beberapa

bagian, antara lain:

1) Pangkal jembatan (abutment),

 Dinding belakang (back wall)


 Dinding penahan (breast wall),

 Dinding sayap (wing wall)

 Oprit, plat injak (approach slab)

 Konsol pendek untuk jacking (corbel),

 Tumpuan (bearing).

2) Pilar jembatan (pier),

 Kepala pilar (pier head),

 Pilar (pier),

 Konsol pendek untuk jacking (corbel),

 Tumpuan (bearing).

3) Pondasi

3. Beban pada Struktur Bawah Jembatan

Abutment harus direncanakan berdasarkan kombinasi pembebanan

maksimum dari seluruh beban yang bekerja. Beban-beban yang

diperhitungkan dalam perencanaan abutment adalah sebagai berikut:

a. Beban Mati

b. Beban Hidup

c. Beban Kejut

d. Beban Horizontal

e. Beban Angin

f. Beban Gempa

g. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa


E. KEBAHARUAN

1. Judul Penelitian terdahulu Analisis Struktur Atas dan Struktur Bawah


Jembatan Underpass Jalan Nasional STA
11+140 Jalan Tol Ruas Binjai – Langsa Seksi
I Binjai – P. Brandang
Penulis : Albeth Diego Candra Sumamora 1)
Robinson Sidrajat 2)
Rahelina Ginting 3)
Alexander Silitonga 4)
(2023)
Hasil Penelitian : analisis terhadap struktur atas dan struktur
bawah yang telah dilakukan diperoleh untuk
tebal pelat lantai 0,25 m dengan tulangan
pokok D19-125 mm dan tulangan bagi D16-
175 mm, untuk balok gelagar prategang I-
Girder dengan tinggi 2,1 m dinyatakan aman
terhadap tegangan dan lendutan yang terjadi
baik pada kondisi awal maupun kondisi akhir,
dan untuk abutment A1 dinyatakan aman
terhadap kontrol stabilitas guling, geser,
daya dukung tanah baik pada arah
memanjang (arah x) dan arah melintang
(arah y), dan pada pondasi tiang pancang
pada abutment A1 berdiameter 0,6 m dan
panjang 24 m dengan 324 jumlah tiang
pancang sebanyak 64 buah dinyatakan aman
terhadap kontrol daya dukung ijin aksial
tiang.
Perbedaan penelitain : Penelitian Sebelumnya menganalisis semua
struktur jembatan sedangkan penelitian saat
ini fokus kekuatan struktur bawah jemabtan
terhadap beban gempa.
2. Judul Penelitian terdahulu Analisis Struktur Bawah Jembatan Dengan
Tipe Kolom Tunggal
Penulis : Kartini Halief (2022)
Hasil Penelitian : Tulangan yang digunakan pada pier head
jembatan adalah 30D25 untuk tulangan tarik
dan 15D25 untuk tulangan tekan, sedangkan
untuk penulangan geser adalah sebesar
3D16- 250 dan untuk tulangan minimum
akibat susut dan perubahan suhu adalah
14D19 untuk tiap sisi. Adapun tulangan yang
digunakan pada kolom pier adalah 68D32
untuk tulangan utama dan untuk tulangan
geser sebesar 4D19-200. Sedangkan
penulangan pada pile cap jembatan pada
arah memanjang dan melintang digunakan
D36-100 dan D36-200 untuk masing-masing
penulangan tarik dan penulangan tekan pile
cap. Hasil perhitungan dan analisis fondasi
tiang pancang beton pracetak dengan
diameter 600 mm didapatkan penurunan
sebesar 131,09 mm.
Perbedaan penelitain : Penelitian sebelumnya menganalisis struktur
bawah jembatan terhadap semua beban dan
analisisnya adalah untuk perencanaan
sedangkan penelitian saat ini adalah
menganalisis struktur bawah jembatan yang
sudah jadi dengan beban gempa dengan
beberapa sampel yang sudah ada.

F. METODE

Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, adapun data yang digunakan

adalah data struktur dan tanah tanah dari beberapa sampel yang akan di ambil.

Data struktur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

pembebanan dan data kuantitas dari material yang digunakan. Setelah data

terkumpul makan akan dilakukan analisis pembebanan struktur bawah mulai

dari pier head, kolom pier, fondasi, dan pile cap jembatan.

G. JUDUL

ANALISIS STRUKTUR BAWAH JEMBATAN YANG ADA DI DAERAH PASANGKAYU

Anda mungkin juga menyukai