Anda di halaman 1dari 34

JEMBATAN KABEL

(CABLE STAYED BRIDGE)


Disusun oleh :

Achmad Rofiqi (160523610882)


Adros Restu Kristanto (160523610863)
Aji Cahyadi (160523610813)
Anggraeni Sukma Rosita (160523610816)
Bagus Ginanjar Dwi Putra (160523610883)
Budiarto Muhaemin (160523610818)
Elina Indra Rahmawati (160523610826)
Endah Dwi Seftiani(160523610822)
Pengertian Jembatan
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali,
jalan kereta api, jalan raya yang melntang tidak sebidang dan lain-lain.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang vital
dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut,
Struktur Jembatan Secara Umum

Bangunan Atas Struktur Bawah


(Superstructure)
Landasan (Substructure)
Fondasi

Bangunan
Bangunan
Oprit Pengaman
Pelngkap
Jembatan
Jembatan Kabel (Cable Stayed Bridges)
Jembatan Cable Stayed adalah salah satu dari beberapa tipe
jembatan bentang panjang. Jembatan yang mengendalikan kabel
sebagai penahan beban jembatan. Struktur jembatan ini terdiri dari
gabungan berbagai komponen struktural seperti pilar, kabel dan dek
jembatan. Dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang
diangkur pada pilar. Dengan demikian, semua gaya-gaya gravitasi
maupun lateral yang bekerja pada dek jembatan akan ditransfer ke
tanah melalui kabel dan pilar. Kabel akan menerima gaya tarik
sedangkan pilar memikul gaya tekan yang sangat besar disamping
efek lentur lainnya.
Illustration of Cable Stayed Bridges Structure
Contoh Jembatan Kabel
(Cable Stayed Bridge) di luar Indonesia

Jembatan Sutong (China) Jembatan Tatara (Jepang)


Panjang jembatan : 8.206 m Panjang jembatan : 1480 m
Tanggal pembangunan : 2003 Tanggal pembangunan : 1993
Contoh jembatan kabel
(Cable Stayed Bridge) di Indonesia

Jembatan Suramadu (Surabaya, Indonesia) Jembatan Merah Putih (Maluku, Indonesia)


Panjang jembatan : 5.438 m Panjang jembatan : 1.060 m
Tahun pembangunan : 2003 Tahun pembangunan : 2011
Jembatan Mahkota II (Kalimantan Timur, Indonesia)
Panjang Jembatan : 1.428 m
Lebar jembatan : 13 m
Jarak antar pylon : 300 m
Jarak dengan air : 25 m
Tahun pembangunan : 2002
Struktur Atas Jembatan
(Supersturcture)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban
mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi:
A) Trotoar
B) Slab lantai kendaraan
C) Balok diafragma
D) Ikatan Pengaku (ikatan angina, ikatan melintang)
E) Tumpuan (Bearing)
Rincian Struktur Atas Jembatan

Saluran Air

- Pipa sandaran : biasanya terbuat dari pipa besi, kayu dan beton
Tiang Pipa Slab Kerb bertulang.
Sandaran Sandaran Trotoar
- Tiang sandaran : biasanya terbuat dari beton bertulang untuk
Trotoar berfungsi sebagai tempat berjalan jembatan girder beton, sedangkan jembatan rangka tiang sandaran
bagi para pejalan kaki yang melewati menyatu dengan struktur rangka tersebut.
jembatan agar tidak mengganggu lalu - Slab trotoar : berfungsi sebagai lewatan dan penahan beban pejalan
lintas kendaraan. kaki yang melewati jembatan.
- Kerb : beton tepi atau pembatas jalan dengan trotoar.
- Saluran air : penyalur air dari lantai kendaraan yang kemudian
diteruskan ke pipa pembuangan air
Lantai kendaraan dan lapis perkerasan Expansion joint type khusus

Lantai berfungsi menampung beban-beban Merupakan bahan yang dipasang di


yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang, antara dua bidang lantai beton untuk
kendaraan dll. Lantai jembatan kendaraan dan dapat juga pertemuan
antara konstruksi jalan pendekat sebagai
menggunakan lapisan aus aspal dan
media lalu lintas yang akan melewati
perkerasannya merupakan beton jembatan, supaya pengguna lalu lintas
merasa aman dan nyaman
Rincian Struktur Atas
Tatanan kabel transversal sistem dua bidang pada jembatan Mahkota II

Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel digunakan
untuk menopang gelagar di antara dua tumpuan dan memindahkan beban terpusat ke menara. Pemilihan tatanan
kabel didasarkan atas berbagai hal karena akan memberikan pengaruh yang berlainan terhadap perilaku struktur
terutama pada bentuk menara dan penampang gelagar.
Rincian Struktur Atas

Pipa
HDPE

Merupakan kabel/kawat yang ditarik dari struktur jalur jalan ke tower tunggal (pylon) untuk diikat dan
ditegangkan.
Kawat-kawat prategang dari stay cable system dipasang satu persatu. Kabel dan angker harus di rangkai pada
kostruksi di lapangan secara benar.
Gulungan kawat prategang dibawa kelapangan kemudian dipotong sesuai kebutuhan untuk dirangkai/dipasang.
Kawat prategang yang telah siap tersebut diangkat dengan hati-hati dan cepat untuk kemudian distress.
Rincian Struktur Atas
Gelagar Memanjang
Gelagar Melintang/
Diafragma
Lantai
Jembatan/Floordeck

Pada pembuatan gelagar jembatan ini menggunakan beton prestress.


Fungsi dari gelagar:
- Menstabilkan kedua rangka jembatan agar tidak mengalami torsi
- Mendistribusi reaksi pada gelagar utama pada cable stayed
Lantai jembatan menggunakan beton yang pada bagian atasnya dilapisi aspal yang ditopang oleh balok gelagar dan
diafragma.
Rincian Struktur Atas
Perletakkan
Elastomer/Lentur
Perletakkan Kaku/Sendi

Perletakkan jembatan berfungsi sebagai penerus beban pada


bagian atas struktur jembatan ke bagian bawah struktur jembatan
dan biasanya terletak pada bagian bawah girder jembatan.
Perletakan/Landasan Jembatan Mahkota II

Perletakan Elastomer Sisi Sambutan Perletakan Elastomer Sisi Palaran

Elastomer
Elastomeric Bearing Pads atau Karet Bantalan Jembatan adalah salah satu jenis dari bantalan penahan beban
Jembatan yang berfungsi sebagai media penyalur beban antara bangunan atas dengan bangunan bawah jembatan
Struktur Bawah (Substructure)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang
ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb
untuk kemudian disalurkan ke pondasi. selanjutnya, beban – beban tersebut disalurkan oleh
pondasi ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan meliputi:
a) Pangkal jembatan (Abutment),
b) Pilar jembatan (Pier),
• Dinding belakang (Back Wall)
• Kepala pilar (Pier Head)
• Dinding penahan (Breast Wall) • Pilar (pier), yang berupa dinding,
• Dinding sayap (Wing wall) kolom atau portal
• Oprit, plat injak (Approach Slab) • Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
• Konsol pendek untuk jacking (Corbel) • Tumpuan (Bearing)

• Tumpuan (Bearing)
Struktur Bawah Jembatan Mahkota II

Pylon atau Menara


Pemilihan menara sangat dipengaruhi oleh
konfigurasi kabel, estetika dan kebutuhan
perencanaan serta petimbangan biaya. Bentuk
pylon pada jembatan Mahkota II adalah menara A

Wings Atas
Untuk memperkuat pylon dan menjaga pylon agar
tidak goyang
Struktur Bawah Jembatan Mahkota II

Pilar Tembok
Ujung bundar dan alinemen tembok
sesuai arah aliran membantu
mengurangi gaya aliran dan gerusan
lokal.

Pilar Kolom Ganda/ Satu


Tingkat
Dianjurkan kolom sirkuler pada
aliran arus pemisah kolom dengan
20 atau lebih membantu kelancaran
aliran arus.
Wings Bawah
Struktur Bawah Jembatan Mahkota II

Abutment
Bangunan bawah jembatan yang terletak pada pangkal jembatan dan berfungsi sebagai pondasi dangkal
serta penopang antar sisi jembatan / sebagai tumpuan tiap-tiap segmen gelagar memanjang.
Struktur Bawah Jembatan Mahkota II

Kepala Pilar / Pier Head

Pilar Tunggal
Pilar ini terletak ditengah jembatan yang memiliki kesamaan
fungsi dengan kepala jembatan yaitu sebagai pentransfer
beban-beban jembatan ke tanah dasar dimana jembatan
tersebut dibangun.

Pile Cap
Untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan
terus disebarkan ke tiang pancang.
Struktur Bawah Jembatan Mahkota II
Jalan Pendeka

Pile Slab

Segmen yang menghubungkan konstruksi perkerasan


dengan kepala jembatan.
Pondasi
Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah
dasar.Berdasarkan sistemnya, pondasi abutment atau pier jembatan di bedakan menjadi
beberapa macam jenis, antara lain :
a. Fondasi telapak (spread footing).
b. Fondasi Sumuran (caisson).
c. Fondasi tiang (pile foundation).
- Tiang pancang kayu (Log Pile).
- Tiang pancang baja (Steel Pile).
- Tiang Pancang beton (Reinforced Concrete Pile).
- Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile).
- Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place).
- Tiang pancang komposit (Compossite Pile).
Pondasi Jembatan Mahkota II
Pondasi yang digunakan adalah jenis pondasi
dalam tiang pancang (Pile Foundation). Pondasi
tiang pancang biasa digunakan apabila lapisan
tanah keras berada pada kedalaman tertentu

Tiang Pancang Baja (Steel Pile)


Oprit
Oprit berupa timbunan tanah di belakang
abutment . Timbunan tanah ini harus di buat
sepadat mungkin. Untuk menghindari
terjadinya penurunan (settlement). Apabila
ada penurunan, terjadi kerusakan pada
expansion joint yaitu bidang pertemuan
antara bangunan atas dan abutment, maka
untuk menghindari hal ini kepadatan haruis
semaksimal mungkin dan di atasnya di
OPRIT pasang plat injak di belakang abutment.
Bangunan Pengaman Jembatan
Berfungsi sebagai pengaman terhadap pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara
langsung. Kadang di samping jebatan harus di amankan, sungainya pun harus diamankan,
dimana sun gai pengamanan sungai lebih mahal ketimbal pengamanan jembatan.
Bangunan pengaman di perlukan terhadap hal-hal antara lain sbb :
 Terhadap gerusan (scouring) pada arah horizontal dan vertikal
 Terhadap lonsoran (sliding)
 Terhadap tumbukkan kapal (fender)
 Peredam kecepatan arus sungai
 Terhadap tumbukkan benda hanyutan (kayu, dlln.)
 Krib sebagai pengarah aliran air
Bangunan Pengaman Jembatan Mahkota II
Pengaman abutment/pilar pada jembatan mahkota
II digunakan baja yang berbetuk lingkaran dan dari
lingkaran satu dengan yang lainnya digunakan
penghubung baja juga, guna menghindari tabrakan
yang terjadi pada abutment/pilar dari kapal – kapal
yang melintasi dibawah jembatan mahkota II
tersebut.

Pengaman pilar/abutment
Bangunan Pengaman Jembatan Mahkota II

Kegunaan Bronjong pada tebing untuk mencegah terjadinya abrasi, erosi dan longsor ke arah
jembatan mahkota II, lokasinya di sisi kiri jalan pendekat dari arah palaran
Bangunan Perlengkapan Jembatan Mahkota II

Lampu tematik
(art- lighting)
Lampu Penerangan

Lampu ini merupakan lampu yang digunakan sebagai peneragan di setiap badan jalan serta
untuk memperindah jalanan jembatan tersebut.
Bangunan Perlengkapan Jembatan Mahkota II

Portal pembatas

Pipa kabel

Pipa ini berfugsi untuk menempatkan Portal ini digunakan sebagai pembatas/
kabel - kabel listrik lampu pada larangan kepada kendaraan besar seperti
jembatan truk, bus, container, dll untuk melintasi
jembatan tersebut.
Bangunan Perlengkapan Jembatan Mahkota II

Rambu lalu lintas merupakan bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang, huruf, angka,
kalimat dan/atau perpaduan diantaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan,
perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Bangunan Perlengkapan Jembatan Mahkota II
Marka jalan merupakan suatu tanda yang berada di
permukaan jalan atau diatas jalan yang meliputi
peralatan atau tanda garis membujur, melintang, garis
serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas yang membatasi daerah
kepentingan lalu lintas
Mata kucing adalah suatu tanda yang berada
dipermukaan jalan atau diatas permukaan jalan. Paku
marka kaca berfungsi untuk mengarahkan arus lalu
lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas
dan juga bisa sebagai tanda peringatan ketika
pengedara melewati batas jalan.

Mata Kucing

Marka Jalan
Bangunan Perlengkapan Jembatan Mahkota II

Pipa pembuangan air Pos jaga


Pipa ini berfungsi sebagai pembuangan air dari Digunakan sebagai pos penjagaan kendaraan
badan jalan melewati jembatan mahkota

Anda mungkin juga menyukai