Di susun oleh
1
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalam menentukan
jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan metode pelaksanaan apa
yang digunakan. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu
dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target tepat mutu, tepat
biaya dan tepat waktu dapat tercapai. Pada makalah ini akan dibahas mengenai tahapan
pelaksanaan Jembatan Gantung Bentang Panjang.
3. Peralatan apa saja yang digunakan dalam proses konstruksi Jembatan Gantung Bentang
Panjang?
1.3 Tujuan
3. Mengetahui peralatan apa saja yang digunakan dalam proses konstruksi Jembatan
Gantung Bentang Panjang
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Jembatan gantung adalah jembatan yang menggunakan hanger (kabel baja) dan kabel
utama untuk penggantung dan tarikan dari kedua sisi ujung jembatan. Jembatan gantung
biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung
jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi tegangan dalam kabel
utama.
.
3
Jembatan tampa pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana
seluruh bebean sendiri dan lalulintas didukung penuh oleh kabel. Hal ini
dikarenakan tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada jembatan. Dalam hal
ini bagian lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalulintas berupa
struktur sederhana, yaitu berupa balok kayu biasa atau bahkan mungkin terbuat
dari bambu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, struktur
pendukung lantai lalulintas ini kekakuannya (EI) dapat diabaikan, sehingga
seluruh beban mati dan beban lalulintas akan didukung secara penuh oleh kabel
baja melalui hanger
Jembatan gantung dengan pengaku
Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yang
karena kebutuhan akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki
bagian struktur dengan kekakuan tertentu.
Jembatan dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana pada
salah satu bagian strukturnya mempunyai bagian yang lurus yang berfungsi
untuk mendukung lantai lalu lintas (dek). Dek pada jembatan gantung jenis ini
biasanya berupa struktur rangka, yang mempunyai kekakuan (EI) tertentu.
Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, beban dan lantai jembatan
didukung secara bersama-sama oleh kabel dan gelagar pengaku berdasarkan
prinsip kompatibilitas lendutan (kerjasama antara kabel dan dek dalam
mendukung lendutan).
Jembatan gantung dengan pengaku mempunyai dua dasar bentuk umum yaitu:
1. Tipe rangka batang kaku (stiffening truss)
Pada tipe ini jembatan mempunyai bagian yang kaku atau diperkaku
yaitu pada bagian lurus pendukung lantai jembatan (dek) yang dengan
hanger dihubungkan pada kabel utama.
2. Tipe rantai kaku (braced chain)
Pada tipe ini bagian yang kaku atau diperkaku adalah bagian yang
berfungsi sebagai kabel utama.
Kelebihan Jembatan Gantung:
a) Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah.
b) Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya dengan
baik.
4
c) Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang
lebih dari 600 meter.
Kelemahan Jembatan Gantung :
a) Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan akan bergoyang dan
menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat resonansi.
Gaya tekan yang bekerja sebagai akibat dari beban kendaraan dan beban sendiri
jembatan akan menekan kebawah lantai jembatan/struktur jalur jalan jembatan, kemudian
gaya dari beban tersebut akan disalurkan pada kabel penyokong dan tower, lalu selanjutnya
diteruskan ke dasar tanah.
Kabel penyokong terbentang diantara dua angker yang berfungsi sebagai penerima
gaya-gaya tarik yang terjadi. Angker berfungsi untuk menerima tegangan tarik akibat dari
gaya yang bekerja dan diteruskan ke tanah. Sebagian jembatan gantung mendapat sokongan
sistem rangka dibawah lantai jembatannya, hal itu untuk menambah kekakuan lantai serta
mengurangi kecenderungan jalur jalan terayun dan terbanting.
1. Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang melewati
jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar melintang.
2. Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang.
3. Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar serta menyalurkan beban
dan gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
4. Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama serta melimpahkan
beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabel utama.
5. Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja pada
batang penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-gaya tersebut ke menara
pemikul dan blok angkur.
6. Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.
5
7. Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang bekerja pada
bangunanatas.
8. Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama, serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke fondasi.
b. Bangunan bawah terdiri dari:
1. Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang berfungsi
sebagai penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan gaya-gaya yang
dipikulnya ke fondasi.
2. Pondasi menara dan fondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara dan blok
angkur serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja ke lapisan tanah
pendukung.
Bagian – bagian jembatan:
Main Cable
Kabel utama yang merupakan kabel tarik, meneruskan gaya dan sadle tower menuju
angker
Suspender
Berfungsi untuk menahan beban jembatan dan meneruskan gaya ke cable bound
berupa gaya tarik
Cable Bound
Kabel tarik yang meneruskan gaya dari suspender menuju tower cable atau main
tower
Main Tower
Tower utama yang berfungsi menerima gaya dari cable bound dan gelagar serta
meneruskan gaya ke pondasi berupa gaya tekan. Menara pada sistem jembatan gantung akan
menjadi tumpuan kabel utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke
menara yang kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Konstruksi menara dapat juga
berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari pelat baja lembaran, baja berongga, atau beton
bertulang.
6
2.4 Metode Pelaksanaan Jembatan Gantung Bentang Panjang
7
Gambar Error! No text of specified style in document..2Scouring yang disebabkan
oleh arus deras dan pusaran air.
b. Mobilisasi Caisson yang telah dibuat pada galangan kapal yang dibangun
khusus, kemudian caisson diapungkan oleh bagian kedap air dari ruangan
lingkar luar dengan draft 10m, dengan menggunakan kapal dengan tug
boat menuju area yang telah ditentukan dan meletakkan filter dan batu
koral besar di sekeliling caisson sebagai perlindungan terhadap scouring.
8
Gambar Error! No text of specified style in document..8Pelaksanaan Pondasi Caisson
pada Jembatan Gantung Bentang Panjang
9
2.4.1.2 Angker Kabel Baja
Secara umum, struktur angkur didalamnya terdapat pondasi, blok angkur, blok
bengkok, struktur kabel jangkar, panel pracetak.
Angkur gravitasi bergantung pada massa angkur itu sendiri untuk menahan
ketegangan kabel utama. Tipe ini biasa di banyakjembatan suspensi.
10
2.4.2 Bangunan Atas Jembatan
Pilar utama terbuat dari baja, dan poros memiliki penampang berbentuk
menyilang yang tidak sensitif terhadap guncangan yang disebabkan oleh angin. Massa
peredam dipasang di dalam shaft untuk menekan goyangan yang diantisipasi selama
ereksi pilar serta dalam proses penyelesaian jembatan. Shaft pilar dibuat di pabrik-
pabrik dan diangkut ke lokasi menggunakan ponton, kemudian diangkat untuk ereksi
menggunakan tower crane. Baut dengan tegangan tinggi digunakan sebagai
sambungan di lapangan. Bagian luar pilar dilapisi dengan cat fluor-resin yang
memiliki daya tahan tinggi, dan dalam sistem pelapisan ini cat yang kaya seng
dimasukkan langsung pada permukaan baja yang peran penting untuk mengerahkan
kinerja anti korosi.
11
Gambar Error! No text of specified style in document..14Metode pelaksanaan dan
peralatan pada saat pembangunan pilarjembatan.
Kabel utama terbuat dari kabel paralel dengan metode standar pracetak, karena
keunggulannya terhadap daya tahan gaya angin dan jumlah pekerja yang dibutuhkan
selama ereksi tidak banyak. Seperti contoh pada Jembatan Gantung Bentang Panjang
sebuah kabel terdiri dari 290 helai setiap yang berisi 127 kabel dengan diameter
5.23mm. Kawat galvanis kekuatan tinggi, yaitu 1800 N/mm2 dikembangkan dan
digunakan untuk kabel utama, yang bisa dihindari untuk penggunaan kabel ganda di
tiap sisinya, bahkan ketika rentang jembatan itu sangat panjang.
Adapun tali suspender, helai kawat paralel yang dibungkus dengan tabung
polietilen dengan koneksi pin pada kedua ujungnya yang digunakan untuk
meringankan beban masa depan pekerjaan pemeliharaan.
12
Pemasangan kabel dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Girder merupakan sebuah struktur atas yang terbuat dari precast beton
yang terpasang diantara dua penyangga. Fungsi dari girder adalah untuk
menyalurkan beban berupa beban kendaraan diatasnya untuk di kirimkan ke
struktur bawah yaitu abutment agar bisa diredam dan tidak terjadi
persimpangan beban atau gaya.
13
Girder dipilih sebagai gelagar karena jenis ini menguntungkan dari segi
keamanan, stabilitas, aerodinamis dan kemudahan ereksi yang akan dilakukan
di lapangan khususnya pada wilayah perairan.Ada dua pilihan girder yaitu baja
dan beton yang biasa digunakan dalam pembuatan jembatan, fly over, jalan tol
dan lain-lain. Balok girder mempunyai bentang panjang sekitar 20 meter
sampai 40 meter.
14
Metode Girder Section
Metode Cantilevering
15
Gambar Error! No text of specified style in document..18Tahapan Konstruksi Deck Jembatan
Akash Kaikyo
16
Gambar Error! No text of specified style in document..19Pemasangan Girder dengan metode
Girder Section
17
masing-masing, serta girder dipasang dari arah darat/angker dengan
menggunakan crane terapung;
5. Pemasangan Girder dilanjutkan dengan menggunakan gantry dari tower
ke angker ataupun dari tower ke tengah yang pada akhirnya akan
bertemu disatu titik tertentu
6. Diselesaikan/disambung dengan blok/segmen penutup
18
2.5 Peralatan yang digunakan dalam Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung
Bentang Panjang
Agar metode pelaksanaan bisa terlaksana dengan baik pada saat proses konstruksi,
maka dibutuhkan alat-alat yang dapat menunjang proses konstruksi tersebut. Beberapa alat
yang digunakan pada proses konstruksi jembatan ini adalah :
- Tower crane
- Kapal ponton
- Kapal laut
- Helicopter
- Gondola magnet
- Excavator
- Bulldozer
- Dumptruck
- Scaffolding
- Concrete pumping
- Crane
- Kapal bunker
- Gantry
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
pembahasan metode kerja Jembatan Gantung Bentang Panjang di Jepang. Kami berharap agar
penyusunan makalah di tugas selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi dan dapat
menyempurnakan dari pekerjaan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
20
Amalia, Giana R., (2018). “Metode Pelaksanaan Jembatan Akashi Kaikyo”. [Online].
https://www.scribd.com/document/340733231/Metode-Pelaksanaan-Jembatan-Akashi-
Kaikyo#.
Harazaki, I., Suzuki, S., Okukawa, A., (2000). “Suspension Bridges”. [Online].
https://www.researchgate.net/file.PostFileLoader.html?id=59357327f7b67eb48a4f4f26&asset
Key=AS%3A501905948659712%401496675111175.
21