Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

MATA KULIAH PERENCANAAN JEMBATAN


MENGENAI
JENIS JENIS JEMBATAN

DISUSUN OLEH:
NURUL MUTHMAINNAH (4214218097)
REGULER KHUSUS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PANCASILA

JENIS JENIS JEMBATAN

1. JEMBATAN BALOK (BEAM BRIDGE)

Merupakan jembatan yang paling sederhana kalau ditinjau dari bentuk struktural karena
didukung oleh penyangga/ubutment awal dan akhir dari dek jembatan, disebut juga
sebagai beam bridge. Konsep ini pada awalnya dikembangkan dua batang pohon (terbasuk
batang kelapa) yang dipasangin lantai. yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan
balok beton pracetak ataupun menggunakan girder baja profil ataupun kotak (box girder).
Beban yang bekerja pada jembatan bolok ini mengakibatkan permukaan atas balok yang
didorong ke bawah atau dikompresi sedangkan pada bagian bawah ditarik sehingga
mengakibatkan lendutan ditengan jembatan. Atas dasar inilah serta sifat-sifat material yang akan
digunakan dilakukan perhitungan/desain dari jembatan yang akan dibangun.
Balok yang digunakan untuk pembangunan jembatan seperti ini dapat berupa:

Baja profil I, L atau H

Baja Box Girder

Pipa baja

Beton pratekan

Beton box girder

Jenis ini merupakan jenis yang paling sederhana, dimana jembatan ini ditopang oleh tiang
penopang pada kedua pangkalnya. Sejarahnya struktur jembatan balok berawal dari jembatan
balok kayu sederhana yang di gunakan untuk menyeberangi sungai. Kelemahan dari jenis ini
adalah jembatan tidak dapat dibangun terlalu panjang. Karena, semakin panjang jembatan balok,
maka akan semakin lemah kekuatan dari jembatan tersebut. Oleh karena itu, struktur jembatan
ini sudah jarang digunakan sekarang kecuali untuk jarak yang dekat saja. Jembatan balok
terpanjang di dunia saat ini adalah jembatan balok yang terletak di Danau Pontchartrain
Causeway di selatan Louisiana, Amerika Serikat.
Jembatan ini memiliki panjang 23,83 mil (38,35km),dan lebar 56 kaki (17 m).

2. JEMBATAN PENYANGGA (CANTILEVER BRIDGE)

Jembatan penyangga atau dikenal sebagai cantilever bridge merupakan jembatan balok
disangga oleh tiang penopang dikedua pangkalnya, maka jembatan penyangga hanya ditopang di
salah satu pangkalnya. Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah
pembuatan jembatan apabila keadaan tidak memungkinkan untuk menahan beban jembatan dari
bawah sewaktu proses pembuatan. Kelebihan jembatan jenis ini adalah tidak mudah bergoyang.
Tidak

heran

mengapa

banyak

jembatan

rel

kereta

api

menggunakan

jenis

ini.

Jembatan penyangga terbesar di dunia saat ini adalah jembatan penyangga Quebec
Bridge di Quebec, Kanada. Jembatan ini memiliki panjang 549 meter (1.801 kaki).
oleh tiang penopang dikedua pangkalnya, maka jembatan penyangga hanya ditopang di salah
satu pangkalnya. Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pembuatan
jembatan apabila keadaan tidak memungkinkan untuk menahan beban jembatan dari bawah
sewaktu proses pembuatan. Kelebihan jembatan jenis ini adalah tidak mudah bergoyang. Tidak
heran mengapa banyak jembatan rel kereta api menggunakan jenis ini
3. JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE)

Jembatan lengkung adalah struktur setengah lingkaran dengan abutmen di kedua sisinya.
Desain pelengkung (setengah lingkaran) secara alami akan mengalihkan beban yang diterima
lantai kendaraan jembatan menuju ke abutmen yang menjaga kedua sisi jembatan agar tidak
bergerak kesamping. Merupakan jembatan yang sudah dikenal zaman romawi yang dibangun
dengan susunan batu yang diatur sedemikian sehinga beban lalu lintas maupun jembatan itu
sendiri yang dipikul pada jembatan didistribusikan dengan baik pada kedua sisi abatemen
jembatan, untuk jembatan yang panjang digunakan lebih dari dua busur. Konsep ini kemudian
dikembangkan pada pembangunan jembatan modern dengan menggunakan rangka baja ataupun
dari beton. Jembatan seperti ini banyak digunakan di Indonesia, baik pada jembatan jalan,
maupun pada jembatan kereta api.
Walaupun jembatan lengkung tidak mengalami gaya tarik yang membuat jembatan
lengkung lebih efisien dari jembatan balok, namun kekuatan struktur jembatan lengkung juga
masih dibatasi. Misal, untuk jembatan yang struktur utamanya diatas lantai kendaraan, semakin
besar sudut kelengkungannya (semakin tinggi lengkungannya) maka pengaruh gaya tekan akan
semakin kecil, namun itu berarti bentangnya menjadi lebih kecil, jika diinginkan membuat
jembatan lengkung dengan bentang panjang, maka sudut lengkung harus diperkecil sehingga
gaya tekanpun menjadi lebih besar dan diperlukan abutmen yang lebih besar untuk menahan
gaya horizontal tersebut. Jadi sama seperti jembatan balok bentang dari jembatan lengkung juga
dibatasi hingga 50 sampai 150 m.
Berdasarkan letak lantai yang digunakanan untuk lalu lintas kendaraannya serta bentuk
busur, maka beberapa bentuk jenis yang umum dipakai, yaitu :
1. Deck Arch, merupakan salah satu jenis/bentuk jembatan busur dimana letak lantainya
menopang beban lalu lintas secara langsung dan berada pada bagian paling atas busur,
yang mengambil bentuk seperti konsep awalnya.
2. Through Arch, merupakan jenis jembatan busur yang lain dimana letak lantainya berada
tepat di springline busurnya, jembatan seperti ini biasanya dibangun dengan
menggunakan bahan baja,

3. A Half Through Arch, Salah satu jenis jembatan busur dimana lantainya kendaraannya
berada di antara springline dan bagian busur jembatan, atau berada di tengah-tengah.
Jembatan seperti ini biasanya digunakan untuk bentang yang panjang.
Jembatan lengkung memiliki tumpuan di kedua ujungnya. Jembatan paling awal yang
menggunakan jenis ini yang diketahui dibangun oleh orang Yunani, salah satunya adalah
Jembatan Arkadiko. Saat ini kota Dubai, Uni Emirat Arab sedang membangun Sheikh Rashid bin
Saeed Crossing dan dijadwalkan selesai tahun 2012 ini. Jika selesai, jembatan ini akan menjadi
jembatan

lengkung

terpanjang

di

dunia.

Kelebihan Jembatan Lengkung:

Keseluruhan bagian pelengkung menerima tekan, dan gaya tekan ini ditransfer ke
abutmen dan ditahan oleh tegangan tanah dibawah lengkung. Tanpa gaya tarik yang
diterima oleh pelengkung memungkinkan jembatan pelengkung bisa dibuat lebih panjang
dari jembatan balok dan bisa menggunakan material yang tidak mampu menerima tarik
dengan baik seperti beton.

Bentuk jembatan pelengkung adalah inovasi dari peradaban manusia yang memiliki nilai
estetika tinggi namun memiliki struktur yang sangat kuat yang terbukti jembatan
pelengkung Romawi kuno masih berdiri sampai sekarang.

Kekurangan Jembatan Lengkung:


Konstruksi jembatan pelengkung lebih sulit daripada jembatan balok karena
pembangunan jembatan ini memerlukan metode pelaksanaan yang cukup rumit karena struktur
belum dikatakan selesai sebelum kedua bentang bertemu di tengah-tengah. Salah satu tekniknya
dengan membuat "scaffolding" dibawah bentang untuk menopang struktur sampai bertemu
dipuncak.

4. JEMBATAN GANTUNG (SUSPENSION BRDIGE)


Sesuai dengan namanya, jembatan gantung digantung oleh kabel. Dahulu, jembatan ini
terbuat dari tali atau tanaman merambat yang ditutupi dengan potongan-potongan bambu. Pada
jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan yang selanjutnya melekat
pada benda yang berfungsi untuk menambatkan kabel di dalam air. Benda itu disebut caissons
atau cofferdams. Benda ini ditanamkan jauh ke dalam dasar danau / sungai.
Keunggulan jembatan gantung dibandingkan dengan jembatan lainnya, antara lain,
memiliki nilai estetika dan memiliki bentang relatif panjang untuk melewati sungai atau jurang
dimana pemasangan tiang-tiang penyangga secara menerus dengan bentang pendek tidak
dimungkinkan(Anggraeni I.,2008). Tipe jembatan ini mampu digunakan pada bentang 100
2000 m.
Jembatan gantung atau dikenal sebagai Suspension Bridge digantungkan dengan
menggunakan tali untuk jembatan gantung yang sangat sederhana dan kabel baja pada jembatan
gantung besar. Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan
kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk
menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk
pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan ditanamkan jauh ke dalam lantai

danau atau sungai. Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi
Kaikyo di Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m).
Pada gambar berikut ditunjukkan konsep jembatan gantung:

Kelebihan Jembatan Gantung:

Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah.


Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya dengan baik.
Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang lebih dari
600 meter.

Kelemahan Jembatan Gantung :


Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan bergoyang dan
menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat resonansi, seperti pada jembatan
Tacoma Narrows, Seattle, Amerika dan jembatan Millenium, River Thames, London.

5. JEMBATAN KABEL-PENAHAN (CABLE-STAYED BRIDGE)

Seperti jembatan gantung, jembatan ini ditahan oleh kabel disebut juga sebagai CableStayed Bridge. Bedanya, selain jumlah kabel yang dibutuhkan lebih sedikit, jembatan ini

memiliki menara penahan kabel yang lebih pendek daripada jembatan gantung. Jembatan kabelpenahan terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Sutong yang melintasi Sungai Yangtze di
China. Salah satu contoh jembatan kabel penahan di Indonesia yaitu Jembatan Tenggarong yang
runtuh pada bulan Nopember 2011 diakibatkan kesalah prosedur pada saat melakukan
perawatan.
Jembatan

Nasional

Suramadu

adalah

jembatan

yang

melintasi

Selat

Madura,

menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur
Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway),
jembatan penghubung (approach bridge) yang merupakan jembatan bentang, dan jembatan
utama (main bridge) yang merupakan jembatan kabel penahan.

Kelebihan Jembatan Cable Stayed :

Kabel lurus memberikan kekakuan yang lebih besar dari kabel melengkung. Disamping

itu, analisis non linier tidak perlu dilakukan untuk geometri kabel lurus.
Kabel diangker pada lantai jembatan dan menimbulkan gaya aksial tekan yang

menguntungkan secara ekonomis dan teknis.


Tiap tiap kabel penggantung lebih pendek dari panjang jembatan secara keseluruhan
dan dapat diganti satu persatu.

Kelemahan Jembatan Cable Stayed :

Diperlukan metode pelaksanaan yang cukup teliti jika jembatan Cable Stayed dibangun
dengan bentang yang lebih panjang, bagian yang terkantilever sangat rentan terhadap

getaran akibat angin selama masa konstruksinya.


Sama halnya dengan jembatan penggantung, kabel penggantungnya memerlikan
perawatan yang intensif untuk melindungi dari karat.

6. JEMBATAN KERANGKA (TRUSS BRIDGE)

Merupakan jembatan yang konsepnya hampir sama dengan jembatan lengkung disebut
juga sebagai truss bridge. Pembuatan jembatan kerangka yaitu dengan menyusun tiang-tiang
jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur
jembatan tersebut. Membutuhkan biaya yang lebih murah untuk membangun jembatan jenis ini
karena penggunaan bahan yang lebih efisien.

Pembuatan jembatan kerangka yaitu dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk


kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut.
Membutuhkan biaya yang lebih murah untuk membangun jembatan jenis ini karena penggunaan
bahan yang lebih efisien.
Pada gambar berikut ditunjukkan beberapa jenis jembatan kerangka yang biasa digunakan :

Kelebihan Jembatan Rangka Batang:

Gaya batang utama merupakan gaya aksial


Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan

menggunakan tinggi maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa rongga.


Kedua faktor diatas menyebabkan pengurangan berat sendiri struktur.
Disamping itu, ukuran yang tinggi juga mengurangi lendutan sehingga struktur lebih

kaku. Keuntungan ini diperoleh sebagai ganti dari biaya pabrikasi dan pemeliharaan yang lebih
tinggi. Jembatan rangka batang yang konvensional paling ekonomis untuk bentang sedang
Kelemahan Jembatan Rangka batang:

Efisiensi rangka batang tergantung dari panjang bentangnya, artinya jika jembatan rangka
batang dibuat semakin panjang, maka ukuran dari rangka batang itu sendiri juga harus diperbesar
atau dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih besar untuk menjaga kekakuannya, sampai
rangka batang itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan terlalu besar sehingga rangka
batang tidak mampu lagi mendukung beban tersebut

DAFTAR PUSTAKA

http://www.aldebaran.web.id/2012/07/inilah-jenis-jenis-struktur-jembatan.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Jembatan
http://pratamasite.blogspot.co.id/2013/11/keindahan-jembatan-dengan-teknologi_2548.html
http://fericivil.blogspot.co.id/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html
http://mydipblog.blogspot.co.id/2009/04/jembatan-cable-stayed.html
http://fericivil.blogspot.co.id/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html
http://mydipblog.blogspot.co.id/2009/04/jembatan-pelengkung.html
http://mydipblog.blogspot.co.id/2009/04/jembatan-rangka-batangtruss.html
http://mydipblog.blogspot.co.id/2009/04/jembatan-gantung.html

Anda mungkin juga menyukai