Anda di halaman 1dari 25

PT. Rayakonsult.

Kso
KONSULTAN PERENCANA :

KONSULTAN SUPERVISI :

KONTRAKTOR PELAKSANA :

PT. AGUNG KUSUMA

PT. Dardela Yasa Guna

LATAR BELAKANG
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Tingginya Permintaan Jasa Transportasi Darat

Kemacetan di Jalan Raya Tingginya Permintaan Kereta Api

Penambahan Jalur KA ( JALUR GANDA )

FUNGSI DAN TUJUAN


Maksud pembangunan jembatan kereta api lintas Sematarang Bojonegoro BH 86 Njambon, Purwodadi antara Mbrumbung Tegowanu adalah untuk menopang jalan rel ganda yang akan dibuat sehingga dapat memperlancar perjalanan kereta api tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas kereta api dan merubah trase yang sudah ada.

Tujuan pembangunan Jembatan BH 86 Njambon, Purwodadi antara Mbrumbung - Tegowanu lintas Semarang-Bojonegoro adalah untuk meningkatkan pelayanan kereta api di Indonesia khusunya jalur antara Semarang-Bojonegoro.

DATA UMUM
Data Umum Proyek Paket Pekerjaan Antara Lintas Data Kontrak Proyek Pemilik Proyek : JGSBj-60 : Pembangunan Jembatan KA : Sedadi Ngrombo : Semarang Bojonegoro

Konsultan Supervise Konsultan Perencana Kontraktor Pelaksana Nomor Kontrak Tanggal Kontrak

:Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian Satuan Kerja Pembangunan Jalur Ganda Semarang Tawang-Bojonegoro : PT. Rayakonsult. Kso : PT. Dardela Yasa Guna : PT. AGUNG KUSUMA : 345/SKPPJ-TH/2012 : 5 April 2012

DATA UMUM
Data Kontrak Proyek Nilai Kontrak Sumber Dana Waktu Pelaksanaan Masa Pemeliharaan Nomor SPM Tanggal PHO Tanggal FHO : Rp 41.980.153.000,00 : APBN : 570 hari kalender : 360 hari kalender : 345/SKPPJ-TH/2012 : 26 Oktober 2013 : 26 Oktober 2014

STRUKTUR ORGANISASI Project Manager Site Manager Mekanik Juru Ukur Pelaksana : Ir. Cornelius Johan : Cholix Yulianto,ST : Sumantri : - Haryono,ST - Margi Laksono : - Eko Agung Heryanto, ST - Saipul : Kusnanto : Carwan

Administrasi Proyek Logistik

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan jembatan kereta api jalur ganda meliputi : Pekerjaan Tanah (galian dan timbunan) Pekerjaan Abuthment Pekerjaan pembuatan penyangga jembatan Penyetelan jembatan Penyetelan lendutan (Chamber) untuk jembatan Pemasangan andas Pengecatan Pemasangan bantalan beton

LINGKUP PEKERJAAN

Pada saat KKL 2013, yang sedang berjalan adalah pekerjaan abuthment dan pembuatan penyangga jembatan

DATA TEKNIS
Data Teknik Proyek Nama Jembatan : Jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung Tegowanu Bentang : 31,7 m (WTP-31) dan 76,5 (WTT-76,5) Konstruksi bangunan bawah terdiri dari : Dua unit Abutmen Satu unit pilar Konstruksi bangunan atas terdiri dari: Membuat penyangga untuk penyetelan jembatan Penyetelan jembatan Penyetelan lendutan (Chamber) untuk jembatan Pemasangan andas Pengecatan Pemasangan bantalan beton

PERENCANAAN KONSTRUKSI
Struktur Bawah Macam bangunan bawah meliputi: Pondasi Abutment (Kepala Jembatan) Pilar Beban-beban yang bekerja : Beban vertikal Yang diakibatkan oleh berat sendiri struktur atas dan kereta termasuk penumpang. Beban horizontal, yang meliputi: Gaya akibat gempa bumi Gaya akibat tekanan tanah Kepala jembatan (abutment) harus direncanakan dapat menahan tekanan dari belakang.

PONDASI Pondasi adalah bagian struktur yang berada di bawah jembatan dan berfungsi meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah keras. Setelah diadakan analisis pendahuluan dan mempertimbangkan kondisi tanah dasar serta beban yang didukung, maka proyek ini memilih tipe pondasi Bore Pile untuk setiap abutment dan pilar dengan mutu beton K-350 (fc = 30 Mpa) dengan kedalaman 25 meter

ABUTMENT & PILAR


Abutment Bentuk alas abutment adalah persegi panjang dengan ukuran 8,8m x 7,6m. Dengan jumlah bore pile 16 buah tiap abutment atau total 32 buah. Pilar Pilar merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas. Pada proyek ini bagian pilar menggunakan struktur beton bertulang dengan pengecoran di tempat dengan mutu beton K-350 (fc=25 Mpa).

STRUKTUR ATAS
Balok Girder Balok girder keseluruhan diadakan dengan cara pabrikasi oleh PT. AGUNG KUSUMA. Bearing Pad (Landasan) Landasan jembatan yang berfungsi sebagai tumpuan bangunan atas yang terletak di atas bangunan bawah, fungsi dari landasan adalah sebagai berikut: Landasan tetap (mati/fix) Landasan bergerak ( rol/move) Pelat Lantai Struktur plat lanatai ini di gunakan sebagai alas untuk penempatan balas dan rel kereta api. Sarana pelengkap dan pendukung Sarana pelengkap dan pendukung berguna untuk menunjang bangunan pokok agar dapat berfungsi dengan baik.

PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Struktur Bawah Tentukan titik bor dengan pengukuran koordinat Bor titik dengan kedalaman 25 m Penulangan Masukkan premi sebagai corong Pengecoran pilar setiap 3m Struktur Atas Pekerjaan jembatan yang direncanakan adalah center to center ( as ke as) atau bentang teoritis. Bentang teoritis 61,81 m , jenis rangka baja dengan tipe box.

MAINTENANCE
Struktur Atas Untuk perawatan dan pengoperasian Jembatan Kereta Api adalah: Perawatan berkala Pengecekan system sambungan jembatan Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan perawatan perlu dilakukan secara baik dan benar karena dengan pengawasan yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang baik pula.

MAINTENANCE
Struktur Atas Untuk perawatan dan pengoperasian Jembatan Kereta Api adalah: Perawatan berkala Pengecekan system sambungan jembatan Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan perawatan perlu dilakukan secara baik dan benar karena dengan pengawasan yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang baik pula.

SISTEM PENGENDALIAN PROYEK


Maksud untuk memenuhi target tercapainya mutu, waktu, serta biaya yang ideal dalam proyek seperti yang telah direncanakan sebelumnya Tujuan pengawasan dan pengendalian dalam suatu proyek pada dasarnya adalah untuk mengendalikan pelaksanaan proyek tersebut (mutu, biaya dan waktu) sehingga dapat tercapai sesuai dengan target. Dengan dilakukannya pengawasan dan pengendalian proyek diharapkan : Pelaksanaan proyek dapat terpantau dengan baik dari unsur mutu, biaya dan waktu, dengan demikian proyek akan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana. Dapat dengan cepat diketahui adanya penyimpangan (mutu, biaya dan waktu) ataupun kesalahan proses pekerjaan

MANAJEMEN KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, Purwodadi dalam time schedule memiliki jadwal masa pelaksanaan antara 30 Maret 2012 sampai dengan 20 Oktober 2013. Adapun pekerjaan bangunan yang akan dibuat dalam proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, Purwodadi adalah sebagai berikut : Konstruksi bangunan bawah terdiri dari : Dua unit Abutmen Satu unit pilar Konstruksi bangunan atas terdiri dari: Membuat penyangga untuk penyetelan jembatan

Penyetelan jembatan Penyetelan lendutan (Chamber) Pemasangan andas Pengecatan Pemasangan bantalan beton

SISTEM PENGENDALIAN PROYEK


Pengawasan dan pengendalian memegang peranan penting dalam suatu proyek. Hal ini dilakukakan dengan maksud untuk memenuhi target tercapainya mutu, waktu, serta biaya yang ideal dalam proyek seperti perencanaan. Dengan dilakukannya pengawasan dan pengendalian proyek diharapkan : 1. Pelaksanaan proyek dapat terpantau dengan baik dari unsur mutu, biaya dan waktu, dengan demikian proyek akan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana. 2. Dapat dengan cepat diketahui adanya penyimpangan (mutu, biaya dan waktu) ataupun kesalahan proses pekerjaan

SISTEM PENGENDALIAN PROYEK

Dalam Proyek jembatan rel jalur ganda BH 86 antara Mbrumbung - Tegowanu, pengendalian dan pengawasan proyek dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Dalam tubuh internal kontraktor juga melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dalam beberapa kesempatan owner juga terlibat dalam pengawasan

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN


Pada Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, adapun hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan, dan untuk itu sebagai seorang engineer, tindakan tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga proyek tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Permasalah dan Solusi tersebut antara lain : 1. Pembebasan Tanah. 2. Pemindahan Utilitas. 3. Pejagaan Kinerja Operasi KA Eksisting. 4. Dampak Lingkungan.

KESIMPULAN
Kesimpulan Perencanaan konstruksi pada Pembangunan jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung - Tegowanu ini dibagi menjadi struktur bawah dan struktur atas yang terdiri dari beberapa bagian. 1. Struktur Bawah a. Pondasi b. Abutment (Kepala Jembatan) c. Pilar 2. Struktur atas a. Plate girder b. Bearing Pad (Landasan) c. Pelat Lantai

KESIMPULAN

Banyak kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung Tegowanu dari mulai pada saat prapelaksanaan hingga setelah memasuki tahap konstruksi. Perlunya komunikasi antara pihak pelaksana dengan pemerintah dan warga serta koordinasi internal proyek penting agar proyek dapat berjalan lancar sehingga sesuai dengan perencanaan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Saran 1. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat baik dan dilakukan jauhjauh hari sehingga tidak menghambat pengerjaan proyek itu sendiri. 2. Quality control senantiasa menjaga dan mengawasi agar output yang dihasilkan tetap sesuai dengan spesifikasi. 3. Tuntutan warga dan pemerintah harap diperhatikan dan dilaksanakan seperti berkaitan dengan masalah penghijauan di lokasi sekitar proyek. 4. Pengendalian proyek selalu diperhatikan agar nantinya proyek yang dilaksanakan tepat mutu dan tepat waktu. 5. Pelaksanaan K3 yang ada sudah cukup baik namun belum sepenuhnya dipatuhi seperti pelanggaran K3 terkait perlengkapan APD di area yang diharuskan yang dilakukan oleh beberapa pekerja. Hal ini dapat dicegah dengan memberi teguran atau sanksi pada pihak yang bersangkutan.

FOTO PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai