Anda di halaman 1dari 19

DIREKTORAT JENDERAL

PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RENCANA PEMBANGUNAN
PERKERETAAPIAN DI PULAU
SULAWESI
Disampaikan dalam
FGD Rencana Induk Pengembangan
Infrastruktur PUPR Pulau Sulawesi Jangka
Menengah & Panjang s.d. Tahun 2038 Provinsi
Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Tengah,
dan Provinsi Sulawesi Kendari,
Barat1 September 2016

DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN


KERETA API
1. RIPNAS (review) Tahun 2030

PULAU
PULAU SUMATERA
SUMATERA PULAU
PULAU JAWA
JAWA PULAU
PULAU KALIMANTAN
KALIMANTAN PULAU
PULAU SULAWESI
SULAWESI PULAU
PULAU LAINNYA
LAINNYA
Menghubungkan
Menghubungkan lintas lintas utama
utama Rel
Rel Ganda
Ganda Lintas
Lintas Utara
Utara -Selatan
-Selatan Terbangunnya
Terbangunnya jalurjalur rel
rel Terbangunnya
Terbangunnya jalur jalur rel
rel Pembangunan
Pembangunan Jalur Jalur
Pulau
Pulau Sumatera
Sumatera (Aceh-Sumut-
(Aceh-Sumut- Persiapan
Persiapan High-speed
High-speed TrainTrain Jakarta-
Jakarta- untuk
untuk angkutan
angkutan batu batu bara
bara antar
antar kota:
kota: (1)(1) Makassar-
Makassar- KA
KA di
di Pulau
Pulau Bali
Bali
Riau-Sumbar, Lampung-Sumsel) Bandung-Smg-Sby skema
Riau-Sumbar, Lampung-Sumsel) Bandung-Smg-Sby skema KPS
KPS :: (1)
(1) Puruk
Puruk Parepare,
Parepare, (2) (2) Bitung-
Bitung- termasuk
termasuk KA KA
Akses
Akses ke-4
ke-4bandara
bandara (Medan,
(Medan, Lingkar
Padang, Lingkar Layang
Layang Jabodetabek
Jabodetabek Cahu-Bangkuang
Cahu-Bangkuang (2) (2) Manado,
Manado, (3) (3) Bitung
Bitung perkotaan
perkotaandan danakses
akses
Padang, Palembang,
Palembang, Batam)
Batam) Elektrifikasi
Elektrifikasi (Sby,
(Sby, Bdg,
Bdg, Jogya-Solo)
Jogya-Solo) Bangkuang-Batanjung,
Bangkuang-Batanjung, (3) (3) Gorontalo
Gorontalo Isimu,
Isimu, (4)
(4) Pare-
Pare- bandara
bandara di di Denpasar
Denpasar
Akses ke- 7 pelabuhan
Akses ke- 7 pelabuhan Akses
Akses ke-5
ke-5 bandara
bandara (Soetta,
(Soetta, Yogya,
Yogya, Banjarmasin-Tanjung,
Banjarmasin-Tanjung, (4) (4) Pare
Pare Mamuju
Mamuju (5) (5)Mamuju
Mamuju Persiapan
Persiapan
(Lhokseumawe,
(Lhokseumawe, Belawan, Dumai,
Belawan, Dumai,
Tj Sby,
Sby, Kertajati,
Kertajati, Smg)
Smg) Muara
Muara Wahau-Lubuk
Wahau-Lubuk Palu
Palu Isimu,
Isimu, (6)
(6) pembangunan
pembangunan KA KA
Tj Api-Api,
Api-Api, Panjang,
Panjang, Bakauheni,
Bakauheni,
Kuala Tanjung) Akses
Akses ke
ke -7
-7 pelabuhan
pelabuhan(Tj. (Tj. Priok,
Priok, Tutung
Tutung Makassar
Makassar Takalar
Takalar Sorong
Sorong -- Manokwari
Manokwari
Kuala Tanjung)
KA
KA perkotaan/regional
perkotaan/regional di di 44 lokasi
lokasi Cirebon,
Cirebon, Tj
Tj Emas,
Emas, TjTj Perak,
Perak, Merak,
Merak, Terbangunnya
Terbangunnya jalurjalur rel
rel Watampone
Watampone && Jayapura
Jayapura Sarni
Sarni
(Medan/Mebidangro,
(Medan/Mebidangro, Padang,Padang, Bojonegara,
Bojonegara, Teluk
Teluk Lamong)
Lamong) antar
antar kota:
kota: (1)
(1) Banjarmasin
Banjarmasin Akses
Akses ke-2
ke-2 bandara
bandara termasuk
termasuk akses
akses ke
ke
Palembang, Batam)
Palembang, Batam) KA
KA perkotaan/regional
perkotaan/regional di-5 di-5 lokasi
lokasi (Jkt
(Jkt Balikpapan
Balikpapan -- Samarinda
Samarinda (Makassar,
(Makassar, Manado)
Manado) Pelabuhan
Pelabuhan
Reaktivasi
Reaktivasi 33jalur
jalur KA
KA (Binjai- dsk, Akses
(Binjai- dsk, Bdg
Bdg dsk,
dsk, Smg
Smgdsk,dsk, Yogya
Yogya dsk,
dsk, Tanjung
Tanjung Redep
Redep Batas
Batas Akses keke -4-4 pelabuhan
pelabuhan
Besitang,
Besitang, P.P. Panjang-B.Tinggi-
Panjang-B.Tinggi- Sby
Payakumbuh, Sby dsk)
dsk) Negara,
Negara, (4)
(4) Banjarmasin
Banjarmasin (Makassar,
(Makassar, Bitung,
Bitung,
Payakumbuh, Muaro Kalaban
Muaro Kalaban Reaktivasi
Muaro) Reaktivasi jalur
jalur KA
KA didi 88lokasi
lokasi Palangkaraya
Palangkaraya Pontianak
Pontianak Parepare,
Parepare, Garongkong)
Garongkong)
Muaro) Batas KA
Batas Negara
Negara KA perkotaan/regional
perkotaan/regional di di 22
Akses
Akses ke-1
ke-1 bandara
bandara lokasi
lokasi (Mamminasata,
(Mamminasata,
(Banjarmasin)
(Banjarmasin) && Akses
Akses ke Manado
Manado dsk)
Ditjen kePerkeretaapian dsk) Kementerian
-3
-3 pelabuhan
pelabuhan (Batanjung,
(Batanjung, 2
Banjarmasin,
Banjarmasin, Lubuk
Lubuk Perhubungan RI
Tutung)
Tutung)
Lanjutan
2. MASTERPLAN JARINGAN JALUR KERETA API DI
PULAU SULAWESI

KETERANG
AN:
: Tahap 1

: Tahap 2

: Tahap 3

Sumber: Review Masterplan Jalur KA Pulau Sulawesi (2013)


Ditjen Perkeretaapian Kementerian
4
Perhubungan RI
Lanjutan
TAHAPAN PEMBANGUNAN JARINGAN KA TRANS SULAWESI TAHAP 1
PERIODE
PANJAN
NO
NO LINTAS G JALUR 2015- 2020-
LINTAS
(KM) 2019 2024

1 Makassar-Maros-Pangkajene-Barru- 8 135
Parepare
2 Manado Bitung 2a 48

3 Isimu-Kota Gorontalo-Taludaa-Molibagu- 1 340


Tutuyan-Belang-Kema-Bitung
4 Makassar-Sungguminasa-Takalar- 9 259
Jeneponto-Bantaeng-Bulukumba-Sinjai-
Watampone
5 Parepare-Pinrang-Polewali-Wonomulyo- 7 225
Majene-Mamuju
TAHAPAN PEMBANGUNAN JARINGAN KA TRANS SULAWESI TAHAP 2
6 Mamuju-Belangbelang-Topoyo- 6 295 PERIODE
Pasangkayu-Donggala-Palu PANJAN
NO
NO
7 LINTAS
Palu-Toboli-Kasimbar-Molosifat-Popayato- 4 G JALUR
460 2020- 2025-
LINTAS
Marisa-Paguat-Tilamuta-Paguyuman-Isimu (KM) 2024 2030

1 Palu-Sigi-Parigi-Poso-Malili 17 322

2 Parepare-Belopa-Palopo-Masamba-Malili 11 330

3 Malili-Lasusua-Kolaka 12 200

Ditjen Perkeretaapian
4 Kolaka-Raterate-Unaaha-Kendari 13 116 5
3. TARGET PERKERETAAPIAN DALAM RPJMN 2015-2019

AGENDA ARAH SASARAN DAN STRATEGI/KEBIJAKAN IMPLEMENTASI


PRIORITAS* KEBIJAKAN (YANG TERKAIT BIDANG PERKERETAAPIAN)
)
Meningkatka Membangun 1. Jumlah barang yang diangkut KA menjadi 1,5 juta TEUs/Tahun,
n Konektivitas 2. pangsa muatan angkutan KA minimal 5 % (barang ) dan 7,5 % (penumpang )
3. Pembangunan jalur KA sepanjang 3.258 km pada lintas Sumatera, Lintas Selatan Jawa,
Produktifitas Nasional
Kalimantan, Sulawesi dan Papua
Rakyat dan Untuk 4. Meningkatnya SDM transportasi yang bersertifikat menjadi 2 kali lipat dibandingan kondisi baseline
Daya Saing Mencapai 5. Termanfaatkannya hasil industri transportasi nasional dalam rangka pemberdayaan hasil industri
di Pasar Keseimbang transportasi dalam negeri diantaranya fasilitas dan sarana perkeretaapian nasional
Internasional an 6. Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,25 persen
*) Terdapat 9
Pembanguna 7. Tersedianya infrastruktur yang ramah lingkungan dan responsif terhadap perubahan iklim dengan
agenda prioritas
menurunkan tingkat emisi sesuai RAN-GRK di sektor transportasi dan energi sebesar 4,95 %
sesuai dengan n
(usaha sendiri) atau 9,66 % (dengan bantuan asing) dari BAU hingga Th 2020
NAWACITA
8. Terselenggaranya integrasi pelayanan transportasi perintis di wilayah perdalaman, perbatasan, dan
Presiden
pulau terluar
JOKOWI-JK,
9. Pembangunan akses KA ke bandara (Soekarno-Hatta, Minangkabau, Kualanamu, Juanda,
diman agenda
Kertajati, Kulon Progo) dan Pelabuhan (Kuala Tanjung, Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak,
Meningkatkan
Tanjung Emas, dan Penyeberangan Merak-Bakauheni)
produktvitas
10.Pembangunan KA Kalimantan dan Sulawesi serta penyelesaian jalur kereta api lintas Sumatera,
rakyat dan daya
serta peningkatan kapasitas jalur eksisting menjadi jalur ganda di Sumatera dan lintas selatan Jawa
saing di pasar
11.Optimalisasi dan integrasi penyelenggaran subsidi angkutan perintis dan PSO diantara subsidi bus
internasional
perintis, angkutan laut, penyeberangan, udara, dan kereta api
merupakan
agenda prioritas
No. 6 Membangun 1. Modal share angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar minimal 32 %
Transportasi 2. Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan dan/atau kereta api minimal
Massal 29 kota
3. Pembangunan angkutan massal cepat berbasis rel (MRT diwilayah Jabodetabek, monorail dan
Perkotaan Tram Surabaya, monorail Bandung, jalan layang loopline KA Jabodetabek).
4. Pengembangan kereta perkotaan di 10 kota metropolitan: Batam, Medan, Palembang, Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
6
Perhubungan RI
4. PROGRESS RENCANA PEMBANGUNAN JALUR KERETA
API DI SULAWESI
a. Studi kelayakan Jalan KA lintas Manado Bitung (APBN TA. 2003);
b. Studi kelayakan jalan KA lintas Makasar Parepare (APBN
TA.2004);
c. Studi kelayakan jalan KA lintas Makasar Takalar Bulukumba
(APBN TA. 2005);
d. Studi Masterplan Jalur KA Perkotaan Makassar dan Sekitarnya
( APBN TA.2011);
e. Studi Kelayakan Pembangunan Jalur KA Perkotaan Makassar dan
Sekitarnya (APBN TA.2012);
f. Studi Penetapan Trase Pembangunan Jalan KA lintas Makassar -
Parepare (APBN TA.2012);
g. DED pembangunan jalur KA lintas Makassar-Parepare (APBD
2012);
h. MoU antara Menteri Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dalam rangka Penyelenggaraan Perkeretaapian
Nasional di Pulau Sulawesi Selatan pada tanggal 1 Juni 2012;
i. MoU antara Menteri Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
Sulawesi dalam rangka Penyelenggaraan Perhubungan Perkeretaapian
RI
7
Lanjutan

l. Studi review kelayakan jalur KA lintas Manado Bitung (APBN


TA. 2014);
m. AMDAL pembangunan jalur KA lintas Makassar-Parepare (APBN
TA. 2014);
n. Pengadaan lahan (APBD TA. 2014);
o. Konstruksi pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare
(APBN TA. 2015 s/d sekarang);
p. Studi Kelayakan dan Trase Parepare Mamuju (APBN TA. 2015);
q. Studi Trase dan DED Manado Bitung (APBN TA. 2015);
r. Studi Trase dan DED Isimu Kota Gorontalo Bilungala (APBN
TA. 2015);
s. Studi Trase dan DED Takalar Jeneponto (APBN TA. 2015);
t. Studi Kelayakan dan Trase Mamuju Palu Parigi Moutong
Marisa Isimu (APBN TA. 2016);
u. Studi Kelayakan dan Trase Palu Poso Malili (APBN TA. 2016);
v. AMDAL Pembangunan Jalur KA Parepare Mamuju (APBN TA.
2016); Ditjen Perkeretaapian Kementerian
8
w. AMDAL Pembangunan Jalur KA Manado Bitung (APBN TA.
Perhubungan RI
5. KEBUTUHAN INTEGRASI JALUR KA SULAWESI DENGAN
JARINGAN JALAN
a. Integrasi antara jalan raya dan jalur kereta api ada dalam
simpul yaitu: stasiun atau terminal, untuk itu dibuat jalan
akses menuju/dari stasiun atau terminal;
b. Perpotongan jalur KA dengan jalan raya dibuat tidak sebidang,
berupa flyover atau underpass.

Ditjen Perkeretaapian Kementerian


9
Perhubungan RI
TRASE JALUR KERETA API DI SULAWESI BARAT
Pasang Kayu
Panjang Jalur KA Antara
STA= 235 + 000
MAMUJU TOPOYO
PASANGKAYU : 235 Km
Segmen:
MAMUJU-TOBADAK
(TOPOYO)
= 100 Km
TOPOYO-PASANGKAYU
= 135 Km

Tobadak
STA= 100 + 000

Mamuju
STA= 0 + 000
Sumber: Studi Kelayakan
dan Trase Jalur KA (2015
& 2016)
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
10
Perhubungan RI
TRASE JALUR KERETA API DI SULAWESI TENGAH

Parigi-Moutong

Pasangkayu-
Palu-Parigi

Parigi-Poso

Poso-Malili

Sumber : Studi Kelayakan dan Trase Jalur KA (2016)


Ditjen Perkeretaapian Kementerian 11
Perhubungan RI
TRASE JALUR KERETA API DI SULAWESI TENGAH (2)

Pemukiman

Pemukiman

Pemukiman

TanahPemukiman
Longsor Slope Tinggi

Pemukiman

12
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
12
Perhubungan RI
Perpotongan Trase Jalur KA Lintas Parigi-Poso
dengan Jalan Raya

Jalan
Nasional
Jalan
Provinsi
Jalan
Kabupaten

Ditjen Perkeretaapian Kementerian 13


Perhubungan RI
Direktorat Jenderal
Perkeretaapian

Kementerian
Perhubungan Republik
Indonesia

Jl. Medan Merdeka Barat No. 8


Jakarta Pusat
http://djka.dephub.go.id

TERIMA
KASIH

14
PETA SEBARAN SELATAN JALUR KERETA API DI SULAWESI
TENGGARA

Ditjen Perkeretaapian Kementerian


15
Perhubungan RI
Sumber : Studi Kelayakan Pembangunan Jalur KA antara Kolaka
PETA SEBARAN UTARA JALUR KERETA API DI SULAWESI
TENGGARA

Ditjen Perkeretaapian Kementerian


16
Perhubungan RI
Sumber : Studi Kelayakan Pembangunan Jalur KA antara Kolaka
DAFTAR AKSES JALAN TERHADAP RENCANA ALOKASI
STASIUN
TRASE JALUR POLEWALI-WONOMULYO-MAJENE- MAMUJU
STA X Y NAMA RENCANA STASIUN KELAS JALAN AKSES PANJANG (METER)

16+285 747230.751 9626211.16 Stasiun Wonomulyo


LOKAL 350
29+359 738061.329 9619357.22 Stasiun Campalagian TRANS
SULAWESI/NASIONAL 600
44+391 727632.646 9613168.87 Stasiun Tinambung TRANS
SULAWESI/NASIONAL 400
56+775 717955.199 9610204.19 Stasiun Banggae
LOKAL 500
74+810 708251.807 9621166.32 Stasiun Pamboang
LOKAL 150
87+918 706760.313 9634606.6 Stasiun Sendana TRANS
SULAWESI/NASIONAL 100
101+220 704395.092 9645515.1 Stasiun Tammerodo TRANS
SULAWESI/NASIONAL 100
114+840 705668.377 9657883.26 Stasiun Ulumanda
LOKAL 250
126+133 707000.749 9668702.08 Stasiun Malunda TRANS
SULAWESI/NASIONAL 600
144+039 707409.229 9684810.5 Stasiun Tapalang
LOKAL 400
157+289 696945.163 9689460.18 Stasiun Tapalang Barat TRANS
SULAWESI/NASIONAL 100

166+251 698426.003 9697452.32 Stasiun Simboro TRANS


SULAWESI/NASIONAL 250
Sumber: Hasil survey dan analisis
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
17
Perhubungan RI
DAFTAR AKSES JALAN TERHADAP RENCANA ALOKASI
STASIUN
TRASE JALUR MAMUJU - TOPOYO - PASANGKAYU
KELAS JALAN AKSES NAMA STASIUN TTK KM JARAK (M) POSISI STASIUN

1 2 3 4 5

KABUPATEN MAMUJU 0+400 Kota


7,550
KABUPATENPROVINSI/TRANS SULAWESI BAMBU 7+950 Desa
7,650
PROVINSI/TRANS SULAWESI BEBANGA 15+600 Desa
PROVINSI/TRANS SULAWESI SINYONYOI 22+500 6,900 Kecamatan
PROVINSI/TRANS SULAWESI KALUKU 30+300 7,800 Kecamatan
PROVINSI/TRANS SULAWESI PAPALANG 45+400 15,100 Kecamatan
PROVINSI/TRANS SULAWESI SAMPAGA 61+000 15,600 Kecamatan
LOKAL BUDONGBUDONG 77+600 16,600 Kecamatan
LOKAL TOBADAK 94+600 17,000 Kecamatan
LOKAL SALULEKBO 108+900 14,300 Desa
LOKAL TASOKO 125+900 17,000 Desa
PROVINSI/TRANS SULAWESI KAROSA 142+900 17,000 Kecamatan
LOKAL DAPURANG 153+700 10,800 Desa
PROVINSI/TRANS SULAWESI SARUDU 162+450 8,750 Kecamatan
PROVINSI/TRANS SULAWESI BARAS 175+600 13,150 Kecamatan
LOKAL BABALOKA 192+150 16,550 Kecamatan
PROVINSI/TRANS SULAWESI TIKE 206+300 14,150 Kecamatan
LOKAL KARYA BERSAMA 219+000 12,700 Desa
6,200
PROVINSI/TRANS SULAWESI PASANGKAYU 225+200 Kota Kabupaten

Sumber : Hasil Survey
Ditjen Perkeretaapian Kementerian
18
Perhubungan RI
5. RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2015-2019
DI BIDANG PERKERTAAPIAN
2
2

6
6

3
3

5
5
1
1 Makassar - Pare-Pare: 2015-2018

2
2 Manado
Manado -- Bitung
Bitung :: 2017-2019
2017-2019

3
3 Isimu-Gorontalo-Bitung: 2017-2019

4
4 Parepare-Majene-Mamuju
Parepare-Majene-Mamuju (tahap
(tahap 1):
1):
2018-2019
5
5 Mamuju Palu (tahap 1 ): 2018-2019
4
4
6
6 Palu-Isimu
Palu-Isimu (tahap
(tahap 1)
1) :: 2018-2019
2018-2019

7
7 Makassar-Takalar (tahap 1): 2018-2019

1
1
INDIKASI 201
ANGGARAN
2015 2017 2018 2019
6
6.27 6.99 6.755,
(Rp. Miliar) 0 1.040
0 4 5
7
7

19

Anda mungkin juga menyukai