Anda di halaman 1dari 27

SOSIALISASI PEMBANGUNAN

PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN SELATAN


K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
Sumber
D i r:e Kementerian
k t o r a t J e n d e r a lPerhubungan
P e r k e r e t aa p i a n

1. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.


b. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api.
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 11 Tahun 2012 tentang Tata
Cara Penetapan Trase Jalur Kereta Api
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 31 Tahun 2012 tentang
Perizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum.
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 66 Tahun 2012 tentang
Perizinan Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum.
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 9 tahun 2014 tentang Tata Cara
Penetapan Jaringan Pelayanan dan Lintas Pelayanan Perkeretaapian
Sumber : Kementerian Perhubungan
Latar Belakang
• Nawa Cita : Poin 9 (9). Pembangunan rel KA baru untuk menghubungkan antar kota dan
perlunya kebijakan transportasi KA perkotaan sebagai alternatif terhadap moda
transportasi darat massal.
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional : Kegiatan Strategis Infrastruktur
Jangka Menengah Nasional bidang perkeretaapian yaitu Pembangunan KA Tanjung –
Paringin – Rantau – Martapura – Banjarmasin
• Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antar kota:
• Realisasi pengembangan Jalur Kereta Api Trans Kalimantan sebagai tindak lanjut dari PM
43 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas)
– Lintas utama dengan prioritas tinggi pada lintas: Banjarmasin - Balikpapan -
Samarinda - Bontang - Tenggarong - Kotabangun, Banjarmasin - Palangkaraya,
Pontianak - Mempawah - Singkawang
– Lintas dengan potensi batubara: Puruk Cahu - Bangkuang, Bangkuang - Lupak Dalam,
Kudangan - Kumai, Muara Wahau - Lubuk Tutung, Bontang - Sangkulirang - Tanjung
Redep, Tanjung - Barabai - Martapura - Banjarmasin, Tanjung - Buntok - Muara
Teweh
• RTRW Provinsi Kalimantan Selatan :
Rencana pembangunan jalan kereta api terdiri atas:alan angkutan penumpang dan
barang antar kota PKN dengan PKW dan PKL, yaitu ruas Tanjung - Barabai - Rantau -
Martapura - Banjarmasin, Banjarmasin - Batulicin, Tanjung - Tanah Grogot - Balikpapan,
Tanjung - Buntok - Muarateweh, Batas Kalimantan Tengah - Banjarmasin - Pelaihari -
Asam-Asam - Satui - Pagatan - Batulicin - Kotabaru - Batas Kalimantan Timur.
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

Letak astronomis Provinsi Kalimantan Selatan adalah di antara 114 19'13'' - 116 33' 28'' Bujur
Timur dan 1 21' 49'' – 4 10' 14'' Lintang Selatan. Secara geografis, terletak di bagian selatan
Pulau Kalimantan dengan batas-batas :
Sebelah barat dengan : Provinsi Kalimantan Tengah,
Sebelah timur dengan : Selat Makasar,
Sebelah selatan dengan : Laut Jawa dan
Sebelah utara dengan : Provinsi Kalimantan Timur.
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

Sumber : analisis survey ATTN 2011


K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

Sumber : analisis survey ATTN 2011


K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

Tahun 2012
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

1. Hasil Kekayaan Daerah di kalimantan Selatan meliputi :


a). Batubara
b). Bijibesi
c). Bahan Kapur / Bahan Semen
d). Tandan Buah Segar / TBS Kelapa Sawit
e). CPO /Hasil Olahan dari Kelapa Sawit
f). Karet / Bahan Pembuatan Karet

PERLU ANGKUTAN MASSAL KERETA API BARANG


DALAM MENGURANGI KEPADATAN LALU LINTAS DI
JALAN
KEUNGGULAN MODA KERETA API

Daya Angkut Pembiayaan


Jenis Moda Transportasi Daya Angkut Biaya
Faktor
Angkutan Jalan Kereta Api
Penumpang Biaya konstruksi miliar/Km
Rp 6
(1 juta ton)
KA penumpang kelas ekonomi
1.250 penumpang Rp 7,5
miliar/Km
Rp 20 miliar/Km
(occupancy 100%) (3 juta ton)
Bus 40 penumpang miliar/Km (
5 juta ton)
Kesimpulan: Biaya perawatan juta/tahun juta/tahun
Rp 200 Rp 150
tahunan rata-rata (1 juta ton) (1 juta ton)
1 kali perjalanan KA penumpang setara dengan ± 31 bus
juta/tahun juta/tahun
Rp 250 Rp 200
(3 juta ton) (1 juta ton)
juta/tahun
Barang Rp 300
(5 juta ton)
KA batubara 60 gerbong 3.000 ton batubara Biaya operasional Rp 400 ton/Km Rp 300 ton/Km
Truk 10 ton batubara Sumb er : INFRAS dan IWW 2004

1 kali perjalanan KA batubara setara dengan Pada umumnya, kereta api dikenal
± 300 truk 10 ton memiliki kelebihan dari segi biaya
dibanding angkutan jalan dalam
mengangkut barang dalam jumlah besar
melalui jarak yang jauh

Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2010-2030


Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI 13
Lanjutan ...

Penggunaan Energi
Proporsi Penggunaan Lahan
Konsumsi Energi Konsumsi Energi
Moda konsumsi BBM
(BBM/Km) (BBM/orang) Moda kereta api adalah moda transportasi yang
(%)
Darat sangat hemat lahan. Kapasitas angkut kereta api
- Jalan raya 63,8 0,5 0,0125
- ASDP 12- - dengan lahan jalan rel 1.067 mm ditambah ruang
- Kereta Api 0,8 3 0,002 bebas 12 meter ke kiri dan kanan rel, maka
Laut 17,3 40 0,06
Udara 6,1 10 0,006 kebutuhan akan ruang bebas masih lebih kecil

Emisi CO2 dibandingkan Jalan Bebas Hambatan (Jalan Tol).

Sektor transportasi merupakan sektor dengan emisi


gas buang CO2 terbesar setelah sektor energi. Moda Potongan Melintang Jalan
transportasi kereta api merupakan moda transportasi Tol

yang sangat rendah emisi gas buang CO2


dibandingkan dengan moda darat, laut dan udara.
14
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALUR KA TRANS KALIMANTAN
BANDARA SUPADIO - PONTIANAK - BATAS NEGARA- TANJUNG REDEP (279KM) → SAMARINDA-SANGATTA (145KM) → persiapan:
BATAS NEGARA (268 KM) → persiapan: • Kajian Kelayakan & Trase (2016):
persiapan: • Kajian Kelayakan & Trase (2016 • Detail Desain (2017):
• Kajian Kelayakan & Trase (2016): • Detail Desain (2017): • AMDAL dan Larap (2018):
• Detail Desain (2017): • AMDAL dan Larap (2018): • Pengadaan lahan tahap I (2019):
• AMDAL dan Larap (2018): • Pengadaan lahan tahap I (2019):
• Pengadaan lahan tahap I (2019): Rp. BALIKPAPAN – SAMARINDA (89 KM):
TANJUNG REDEP- LUBUK TUTUNG (293 KM) →
• Review Basic Desain/Trase & Detail Desain (2015):
persiapan:
Rp.(APBN-P)
• Kajian Kelayakan & Trase (2016):
• AMDAL dan Larap (2016):
• Detail Desain (2017):
• Pengadaan lahan (2016-2017):
• AMDAL dan Larap (2018):
• Konstruksi (2017-2018):
• Pengadaan lahan tahap I (2019):
o 2017:
o 2018:

TANJUNG – BALIKPAPAN (234 KM):


• Kajian Kelayakan & Trase (2015): (APBN-P)
• Detail Desain (2016):
• AMDAL dan Larap (2016):
• Pengadaan lahan (2017-2019):
• Konstruksi (
o 2018:
o 2019:

BANJARMASIN – TANJUNG (196 KM):


• Kajian Tras e & Desain (2015): (APBN-P)
• AMDAL dan Larap (2016 dan 2017):
• Pengadaan lahan rencana (2018-2019):
• Konstruksi rencana(2018-2019):
PONTIANAK-SANGGAU (143 KM) → persiapan: o 2018:
• Kajian Kelayakan & Trase (2016): o 2019:
• Detail Desain (2017):
• AMDAL dan Larap (2018): BANJARMASIN – PALANGKARAYA (194 KM):
• Pengadaan lahan tahap I (2019): • Kajian Kelayakan & Trase (2015): (APBN-P)
• Detail Desain (2016): Rp.
• AMDAL dan Larap (2017):
SANGGAU – PALANGKARAYA (587 KM) → TANJUNG - PALANGKARAYA (170 KM) → • Pengadaan lahan selanjutnya:
persiapan : persiapan: • Konstruksi selanjutnya:
• Kajian Kelayakan & Trase (2016): • Kajian Kelayakan & Trase (2016): o 2018:
• Detail Desain (2017): • Detail Desain (2017): o 2019:
• AMDAL dan Larap (2018): • AMDAL dan Larap (2018):;
• Pengadaan lahan tahap I (2019): • Pengadaan lahan tahap I (2019):’
K e m e n t e ri a n P e r h ub u n g a1n
Rona Awal Lingkungan
Alternatif Alternatif 2 Alternatif 3
No. DeskripsiDEksisting
i r e k t Rona
o r a Lingkungan
t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n Trase KA Banjar-Syamsuddin
Jumlah Kuantitas Jumlah Kuantitas Jumlah Kuantitas Noor-Banjarmasin
1 Panjang Track 54.680 m 55.598 m 61.370 m
2 Sungai
- Sungai Besar (lebar > 10 meter) 6 titik 325 m 8 titik 358 m 8 titik 343 m
- Sungai Kecil (lebar < 10 meter) 47 titik 135 m 43 titik 127 m 40 titik 99 m
Alternatif
3 Perlintasan dengan Jaringan Jalan 2
- Jalan Lingkungan 34 titik 46 titik 70 titik Alternatif
- Jalan Perkebunan 18 titik 14 titik 44 titik 1

- Jalan Area Pelabuhan 2 titik 2 titik 2 titik


- Jalan Kota/Kab 73 titik 76 titik 44 titik
- Jalan Provinsi 2 titik 2 titik 7 titik
- Jalan Nasional 2 titik 4 titik 1 titik
Alternatif
Persinggungan dengan Kawasan 3
4 Strategis 54.680 m 55.598 m 61.370 m
(KSP Banjar Bakula)
4 Interkoneksi Transportasi
- Bandar Udara Syamsuddin Noor Ya 26+250 Ya 28+250 Ya 33+600
- Pelabuhan Trisakti Ya 54+291 Ya 55+204 Ya 60+960
- Terminal Bus Tipe A Banjarmasin Ya Ya
5 Kondisi Geologi
- Formasi Dahor Ya 5.666 m Ya 8.526 m Ya 19.537 m
- Aluvium Ya 49.014 m Ya 47.071 m Ya 41.833 m
6 Perkebunan 20.654 m 16.037 m 32.369 m
7 Kawasan Permukiman 9.471 m 11.498 m 6.244 m
8 Kawasan Pertanian 23.907 m 26.653 m 19.035 m
9 Hutan Produksi 0 0 0
10 Topografi datar 54.680 m datar 55.598 m datar 61.370 m
11 Kawasan Tambang Neogen 5.441 m Neogen 8.313 m Neogen 14.453 m
Batubara 4.842 m
12 Rawan Bencana 21.174 m 21.094 m 16.773 m
13 Lahan Kosong 154 m 54 m 1.112 m
14 Lahan Komersil 815 m 903 m 2.050 m
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

Konsep Awal Integrasi KA dengan Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin

Stasiun
Track KA
halte pada koridor K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
pelayanan
KONEKTIVITAS
D i r e k t o r a t J e STASIUN
n d e r a l P e rK.API
k e r e t aDAN
a p i a n BRT BANJARBAKULA

BRT Banjar Bakula

Bandara Syamsudin N.
Terminal
: Halte tipe A
Simpang Rantau Tebing
Serapat Puntik Badauh Rimba Bantuil Rumpiang Marabahan : Halte tipe B
: Halte tipe C

Terminal Handil Bakti

Simpang Gusti
RS Ansyari S. Terminal Martapura
Kopertis

Terminal Liang Anggang


Bundaran K.Tangi Kelapa Gading Sultan Adam M.Pura
Sultan Adam Jl. P. Hidayatullah Pasar Sekumpul
Sei. Ndai Simpang Veteran

Simpang KM17
Pendidikan Sekumpul

Simpang 4
Keramat Smanda Sei. Paring
Sei. Lulut Pramuka Batas Kota
RCTI

Rindam

Sidodadi

Koramil
PDAM

Halte B

Van der Pijl


Karang Paci
IAIN

Sasana Santi
Gubernuran

Gatot Subroto
Pasar Lama

RS. Ulin

BIP

Isuzu
TVRI

RO. Ulin

Unlam#1
Unlam#2
Kertak Hanyar
Beruntung

Pesona Modern

Brimob
Pal 1
Sabilal Muhtadin

Pal 6

Pal 8

Pal 10

SPBU Bundaran

SPBU Banjarbaru
Masjid Almukharramah

Radar Banjar
Polres

Tugu Pesawat
Darma Praja

Minggu Raya
Kota Citra
Taher Square

Bina Brata

Gambut
Halte A

Halte C

SMA Gambut
SMPN 1 Gambut
Kantor Camat Gambut

Terminal KM17
Terminal Banjarbaru
Tembus
Per. Lingkar Tanjung Tatah Tambak
Terminal KM17
Purnasakti Basirih Selatan SPBU Tatah Pagar Pemangkih Sirang
L.Anggang-Trikora

Trisakti Baru Grafika

Simpang Palam

Ratu Elok
Paramuan

Gt. Paring
Sidomulyo

Polkes
Komp. Kelapa Gading
Tambak Kawijaya

Masjid Trikora

Simpang Trikora
Sei. Paikat
Terminal Pelihari
Ambungan Tambang Bati-bati Cempaka Sei. Maluka
Ulang
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

DAFTAR REKOMENDASI DARI PEMERINTAH PROVINSI DAN KAB/KOTA


DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

No Pemerintah Provinsi/Kab/Kota No Surat Rekomendasi


1 Provinsi Kalimantan Selatan 551.6 //Sarprasekoda
2 Kab. Balangan 620 / 68 / UM - BLG / 2016
3 Kab. Hulu Sungai Tengah 660 / 016 / DLHP / 2017
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 056.1/282 - Fispra / Bappeda
5 Kab. Tapin 000/011/Aspemkesra/2016
6 Kab. Banjar 330/024/Dishub/2017
7 Kab. Tabalong B.0984/Bappeda/Litbang/050/11/2017
II
1 Kab. Barito Kuala 551.6/179/Dishubkominfo
2 Kab. Banjar 330/226/Dishub/2017
3 Kab. Banjarbaru 551/615/Dishubkominfo/2016
K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

KEGIATAN YANG TELAH & SEDANG DILAKSANAKAN


Masterplan Jaringan Jalur KA Pulau Kalimantan, 2000;
Review Masterplan Jaringan Jalur KA Pulau Kalimantan, 2012;
Kajian Kelayakan dan Trase Jalur KA antara Palangkaraya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas – Marabahan –
Banjarmasin, 2015;
Trase dan DED Jalur Ka antara Tanjung – Banjarmasin, 2015;
Amdal Pembangunan Jalur KA segmen Marabahan – Anjir Pasar – Banjarmasin, 2016;
Amdal Pembangunan Jalur KA segmen Tanjung – Rantau, 2016;
DED Pembangunan Jalur KA antara Tanjung – Tanah Grogot – Balikpapan Tahap 1, 2016;
DED Pembangunan Jalur KA antara Tanjung – Tanah Grogot – Balikpapan Tahap 2, 2016;
DED Pembangunan Jalur KA antara Palangkaraya – Banjarmasin Tahap 1, 2016;
DED Pembangunan Jalur KA antara Palangkaraya – Banjarmasin Tahap 2, 2016.
Studi Trase untuk Wilayah Segmen Tanjung – Tapin telah dilaksanakan Tahun 2016 dan Tahun 2017
telah mendapatkan Rekomendasi Trase dari Gubernur Kalimantan Selatan.
Studi Trase untuk Segmen Tapin - Banjarmasin masih tahun 2017
Penyampaian Draft Studi AMDAL Banjar – Banjarmasin dalam Proses (2018)
Penyampaian Draft Studi AMDAL Tanjung Puri – jaro perbatasan Kaltim dalam Proses (2018)

Sumber : Kementerian Perhubungan Direktorat Perkeretaapian


K e m e n t e ri a n P e r h ub un g an
D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r k e r e t aa p i a n

DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN


KABUPATEN / KOTA
1. Pendampingan Tim terhadap pelaksanaan Studinya yang sedang di laksanakan ;

2. Sosialisasi terhadap stackholder dan dukungan terhadap progres tahapan studi ;

3. Pelaksanaan Rekomendasi Trase oleh Pimpinan Daerah (Gubernur) maupun Bupati dan

Walikota ;

4. Dukungan terhadap percepatan pembangunan jalur Kereta Api khususnya Barang

dalam rangka mengurangi beban jalan dikarenakan kelas jalan yang masih rendah dan

pergerakan barang tinggi sehingga biaya perawatan jalan tinggi.


PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN
PERKERETAAPIAN
No. Pemerintah Pusat No. Pemerintah Daerah
1. Penyusunan Kajian Kelayakan (Feasibility 1. Dukungan RTRW & RIPPROV
Study)
2. Penyusunan Detailed Engineering Desain 2. Koordinasi penertiban/pembebasan lahan
(DED) termasuk sosialisasi kepada masyarakat
3. Penetapan Trase Jalur KA 3. Perijinan penggalian/pengangkutan
material pembangunan (tanah, batu
ballast, dll)
4. Penyusunan AMDAL / Study Amdal 4. Pengamanan/penjagaan terhadap asset-
asset eksisting perkeretaapian.

5. Pembangunan Jalur KA 5. Pembangunan jalan akses menuju/dari


stasiun kereta api.
6. Menghidupkan simpul-simpul bangkitan
perjalanan barang & orang
7. Pengembangan perkeretaapian perkotaan
yang berorientasi pada pengembangan
wilayah (TOD).
8. Pengembangan perkeretaapian perkotaan
22
yang berorientasi pada pengembangan
Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI
Kebijakan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Sistem Kepentingan Umum
UU 2 / 2012 tentang Pengadaan Perpres 71 /2012 PERKABPN 5/2012
Tanah (Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Untuk
(Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum) 1) Susunan Anggota Pelaksanaan
Kepentingan Umum) Pengadaan Tanah
2) Pemberitahuan kpd masyarakat
4 Tahapan Pelaksanaan 3) Identifikasi & Inventarisasi
Pengadaan Tanah Objek dan Subjek
I Pendahuluan
I Perencanaan 4) Penunjukan Penilai (Appraisal)
1) Tujuan Pengadaan Tanah 1. Dasar Perencanaan 5) Musyawarah bentuk Ganti Rugi
2. Kelembagaan 6) Penyerahan hasil
2) Skema Umum Pengadaan
3. Substansi Perencanaan
Tanah 4. Dokumen Perencanaan PERMENDAGRI 72/2012
3) Prinsip-prinsip Perumusan II Persiapan
1. Tim Persiapan
UU 2/2012 2. Tim Kajian Biaya Operasional dan Pendukung
3. Tahap Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah
II Pokok-Pokok Pengadaan Tanah
4. Penetapan Lokasi yang bersumber dari APBD
1) Jaminan Pemerintah dan III Pelaksanaan Penetapan Harga pelaksanaan
Pemda terhadap Tersedianya 1. Sosialisasi Pengadaan pengadaan tanah bersumber dari
Tanah Kepada Masyarakat APBD
Tanah dan Pendanaan 2. Inventarisasi dan
2) Pihak yang Berhak melepas identifikasi

tanahnya
3. Penetapan Penilai PMK 13 / 2013
4. Musyawarah
III Jenis Kepentingan Umum IV Penyerahan Hasil
1. Serah Terima Dokumen Biaya Operasional dan Pendukung
IV Penyelenggaraan Pengadaan Pengadaan Tanah Pelaksanaan Pengadaan Tanah
2. Kegiatan Pembangunan yang bersumber dari APBN
Tanah
3. Kegiatan Pendaftaran Pembentukan Tim & Honorarium
(Sertipikasi) Tim
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN PRASARANA DAN
LAYANAN PERKERETAAPIAN 2015-2019

Sumber: RIPNas, Masterplan Pulau, Ditjen KA 2014

PULAU KALIMANTAN
• Provinsi Kalimantan Selatan
Segmen 1 Tanjung – Paringin – HST – Kandangan –
Rantau
Segmen 2 Rantau – Martapura – Banjarmasin
Segmen 3 Banjarbaru - Marabahan - Palangkaraya

Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI 24


TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2025

~ 8 largest

~ 12 largest

8 – 9 % per annum 5 – 6 % per annum

Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI 25


KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI PADA PEREKONOMIAN

Sumber: BPS, Renja Kemenhub (diolah)


Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI 26
27

Anda mungkin juga menyukai