JEMBATAN DAN
TEROWONGAN KERETA API
PERTEMUAN KEEMPAT BELAS : JENIS PERAWATAN DAN KERUSAKAN PADA TEROWONGAN
2 BETON SEMPROT/SHOTCRETE
• Keuntungan dari shotcrete yaitu memiliki kekuatan dan daya tahan yang besar,
permeabilitasnya rendah, ikatannya sempurna dan dapat diaplikasikan pada
bentuk apapun. Keuntungan-keuntungan ini membuat shotcrete banyak
digunakan sebagai material struktural.
• Dewasa ini shotcrete telah digunakan secara luas, baik dry mix maupun wet mix,
bahkan menjadi pilihan tunggal bagi konstruksi-konstruksi tertentu seperti
terowongan, dinding penahan tanah. Metoda shotcrete mempunyai prospek yang
baik mengingat banyaknya proyek konstruksi yang akan dibangun dengan
mengingat kondisi topografi Indonesia yang banyak pegunungan.
4 BETON SEMPROT/SHOTCRETE
Kegunaan Shotcrete
• Perbaikan Struktur
• Stabilisasi Lereng
• Tunneling
Di Eropa, teknologi shotcrete tercatat
mulai dipakai pertama kali di Swiss
untuk pembuatan terowongan air oleh
K. E. Hilgard tahun 1921.
7 KARAKTERISTIK MEKANIS BETON SEMPROT
PADA TEROWONGAN
• Karekteristik mekanis dari beton semprot harus diperhitungkan dengan
mempertimbangkan fungsi dan efek yang diharapkan, serta kondisi batuan
dasar.
• Umumnya, pada konstruksi terowongan dibutuhkan kuat tekan yang tinggi sesaat
setelah beton semprot diterapkan. Tipikal kebutuhan kuat tekan setelah 1 hari
beton semprot diaplikasikan, adalah 5 N/mm2 untuk terowongan 2 lajur, dan 10
N/mm2 untuk terowongan jalan berpenampang besar.
• Secara garis umur dari material dibagi menjadi 3 tahap: tahap pertama/initial (satu
hari setelah aplikasi), tahap awal (tujuh hari setelah aplikasi), dan tahap jangka
panjang (lebih dari dua puluh delapan hari setelah aplikasi).
8 KARAKTERISTIK MEKANIS BETON SEMPROT
PADA TEROWONGAN
• Desain standar kuat tekan biasanya ditetapkan sebagai kuat tekan uniaksial 28
hari setelah aplikasi, misalnya untuk periode jangka panjang pada terowongan
jalan 2 lajur ditetapkan sebesar 18 N/mm2. Disisi lain, kuat tekan sebesar 36
N/mm2 dapat ditetapkan untuk terowongan berpenampang besar, untuk
mengurangi ketebalan beton semprot, dan menaikan kekuatan pada batuan dasar
yang ekspansif.
9 PERBANDINGAN JENIS TEROWONGAN
Ringkasan Tanah digali dari permukaan Terowongan dibangun dengan Sebuah perisai didorong dalam
menggunakan sistem penahan mengoptimalkan fungsi tanah untuk membuat
tanah untuk membangun kemampuan dukungan alami terowongan. Lapisan luar dari
terowongan di kedalaman yang batuan sekitarnya. Batuan perisai dan segmen mendukung
diinginkan. Kemudian material distabilkan selama penggalian dinding terowongan. Jenis perisai
galian dibawa kembali untuk dengan beton semprot, baut tertutup menstabilkan muka
mengembalikan permukaan batuan, penyangga baja, dll. bidang galian menggunakan tanah
Kondisi yang perlu sebagai syarat atau bubur/slurry untuk menahan
“ground arch” terbentuk dan muka tekanan tanah dan hidraulik. Jenis
bidang galian tetap berdiri ketika perisai terbuka hanya dapat
digali. Jika tidak, maka diperlukan digunakan muka bidang tetap
tindakan pengendalian. berdiri. Jika tidak, diperlukan
tindakan pengendalian.
Aplikasi Pada dasarnya tidak ada kondisi tanah Umumnya dari batuan keras Umumnya adalah berlaku untuk
Geologi di mana metode ini tidak dapat hingga batuan lunak tersier. lapisan berumur Holosen,
digunakan. Sebuah sistem penahan Metode ini juga dapat diterapkan Pleistosen dan lapisan Neosen
tanah yang tepat atau metode untuk lapisan diluvium sangat lunak. Memiliki
tambahan dapat dipilih sesuai dengan tergantung pada kondisi. Bisa fleksibilitas untuk
kondisi tanah. juga digunakan pada tanah tidak mengakomodasi variasi kondisi
terkonsolidasi dengan kekuatan tanah. Baru-baru ini ada
terkekang 0,1 MN/m2 dan beberapa kasus, metode ini
modulus deformasi lebih besar dapat diaplikasikan pada batuan
dari 10 MN/m2, termasuk tanah keras.
yang lebih lunak. Kekakuan
penyangga baja, metode
penggalian dan tindakan
pengendalian dapat berubah
sesuai dengan variasi geologi
11 PERBANDINGAN JENIS TEROWONGAN
Kedalaman Biasanya tidak ada pembatasan Ketika rasio overburden Overburden minimal adalah
terowongan minimum overburden dalam terhadap diameter terowongan setengah diameter perisai.
konstruksi. Kedalaman kurang dari 2 pada tanah tidak Penentuan tekanan muka
maksimum terowongan terkonsolidasi, diperlukan bidang galian (face pressure
sebelumnya adalah sekitar 40 m. tindakan pengendalian untuk dan grounding pressure) harus
menahan penurunan mahkota. didasarkan pada kondisi tanah.
Kedalaman maksimum
biasanya ditentukan oleh
tekanan air.
12 PERBANDINGAN JENIS TEROWONGAN
.
21 PERAWATAN TEROWONGAN
Rekahan (Cracks)
• Rekahan tarik sejajar sumbu terowongan (longitudinal tension cracks) akibat
tekanan tanah;
• Rekahan tekan sejajar sumbu terowongan (longitudinal compression cracks)
akibat tekanan tanah yang besar;
• Rekahan diagonal (diagonal cracks) akibat penurunan pondasi lining yang tidak
sama;
• Rekahan radial (radial crack) akibat pembebanan terpusat.
24 REKAHAN TARIK DAN REKAHAN TEKAN
LONGITUDINAL
k
ra
c
io
s
n
e
T
rek ah an tarik
2) Perawatan Bulanan
Back-fill Grouting
41 PEKERJAAN PERAWATAN TEROWONGAN
Transverse Drainage
42 PEKERJAAN PERAWATAN TEROWONGAN
Terowongan Kupitan
54 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Sawahlunto
55 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Lampegan
58 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Sasaksaat
59 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Philip/Batulawang
60 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Hendrik
61 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Juliana/Bengkok
62 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Wilhelmina
63 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Ijo
65 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Garahan
66 TEROWONGAN DI INDONESIA
Terowongan Mrawan
67 TEROWONGAN DI INDONESIA
Jalur Tunggal
71 LEBAR KONSTRUKSI DAN BAGIAN
TEROWONGAN
Jalur Ganda
72 GAMBAR DESAIN TEROWONGAN NOMOR 8
KCIC
73 TEROWONGAN MRT JAKARTA