Anda di halaman 1dari 57

METODA PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN LIGHT RAIL TRANSIT ( LRT )


ANGKUTAN CEPAT DAN TERPADU

Robby Mayarso Taufik Hidayatulah


Robby Mayarso Taufik Hidayatulah
Staf PT. ADHIKARYA
Bertugas sebagai :

“ Project Construction Manager “


Untuk mengatasi masalah
kemacetan di kota Jakarta,
Pemerintah Republik Indonesia
memutuskan pembangunan Lintas
Rel Terpadu yang terintegrasi (LRT)
Jakarta, Bogor, Depok, & Bekasi.
PEMBANGUNAN TAHAP 1
Proyek penyelenggaraan Kereta Api
Ringan / Light Rail Transit Tahap 1
merupakan Proyek Strategis
Nasional.
Pemilik Proyek : Kementerian Perhubungan (DJKA)
Kontraktor : PT. Adhi Karya (Persero) Tbk,.
Konsultan Perencana : Systra, LAPI, ITS, ARKONIN
Konsultan Pengawas : OCG JOPRIS
Jenis Kontrak : Desain and Build
Nilai Kontrak : Rp. 22,8 T
Mulai Proyek : 09 September 2015
Selesai Proyek : 31 Juni 2021

Data Umum & Teknis


Proyek LRT Jabodebek
Tahap 1
Nama Layanan : Lintas Pelayanan 2.2 Kuningan – Dukuh Atas
Panjang Lintasan : ± 4,5 km
Waktu Pelaksanaan : 20 Juli 2018 sampai dengan 30 Juni 2021
Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan Borepile : ± 1164 Titik
• Pilecap : 194 Unit
• Pier : 194 Unit
• Pier Head : 194 Unit
• U-Shaped Girder : 388 Unit
• Lower Pier Head : 28 Unit
• PCI Girder : 243 Unit
LINTASAN LRT TAHAP 1
adalah :
❖ Lintas Pelayanan 1 = Rute Cawang -
Cibubur ( 14,9 km)
terdapat 4 Stasiun (TMII, Kampung
Rambutan, Ciracas, Cibubur).

❖ Lintas Pelayanan 2 = Rute Cawang -


Dukuh Atas (11,5 km)
terdapat 6 Stasiun (Ciliwung,
Cikoko,Pancoran, Kuningan, Rasuna Said,
Setiabudi, Dukuh Atas).

❖ Lintas Pelayanan 3 = Rute Cawang -


Bekasi Timur (18,5 km)
terdapat 6 Stasiun (Halim, Jatibening,
Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, Bekasi
Timur).

PROGRESS LP. 2.2


±97,9 %
Kuningan – Dukuh Atas Agustus 2020
Pandangan Umum
KELEBIHAN
U-SHAPED GIRDER
LRT JABODEBEK
Tahan akan Tersedia Mengurangi Mengatasi
gempa walkway Waktu dan biaya keterbatasan
di sisi girder konstruksi di jakarta

Memiliki Memiliki
penghalang Aspek estetika
kebisingan
Pandangan Umum
Produksi U-Shaped Girder

PRECAST PRECAST PRECAST


U SHAPED GIRDER PIER HEAD U BOX GIRDER

PRECAST QUANTITY PRECAST QUANTITY PRECAST QUANTITY


2,886 UNIT 684 UNIT 242 UNIT

TOTAL CONCRETE TOTAL CONCRETE TOTAL CONCRETE


136,515 M3 1 6 , 4 2 0 M3 6700 M3
Produksi U-Shaped Girder
AREA STOCK YARD
PAGAR AKSES MASUK
PEMBATAS DARI TOL
KM AREA PLANT
AKSES KELUAR 33
MENUJU TOL
PINTU MASUK

GUDANG
FABRIKASI BESI

SITE OFFICE

AREA STOCK YARD

BATCHING PLANT

AKSES MASUK
TENAGA KERJA
STOCK MATERIAL

Lokasi :
Desa Kadumanggu, Kecamatan Babakan Madang
Sentul – Bogor
Luas Area 6,5 Ha
Flow Produksi
Setting, Cleaning, and
Mould Oiling

Install Accecoris LRB,


Lifting Hole, Cable
Tray Loading to Multi axle

Install Rebar
Handling to Stock Yard

Install Strand and


Pretensioning

Release Pretension &


Handling Product

Concreting and Curing


Layout Pabrik
Production area 1
Production area 4 Production area 3 U Shape Girder Stock yard area 2
U Box Girder Box Girder U Shape Girder
Production area 2
Rebar Jig Inner Mould U Shape Girder Loading Area Stock yard area 1
U Shape Girder U Shape Girder Delivery U Shape U Shape Girder

Warehouse 2

Power House

Stock Yard Area 4b


U Box Girder

Stock Yard Area 3


Box Girder

Laborat

Ware House 1

Stock Yard Area 4a Pantry & Mushola


U Box Girder
Concrete
Material Stock

Rebar Fabrication
Site Office
Cutting & Bending
Batching Plant
Tercapainya Kapasitas Maksimum Produksi dan Delivery
Produksi

Delivery
Produksi U-Shaped Girder

Fabrikasi
•Fabrikasi dilakukan direbar cage
•Fabrikasi dilakukan diluar cycle time
produksi

Block Stressing
•Membuat tambahan shaf
pengaku pada block hidup
Produksi U-Shaped Girder

Distribusi Materail Curring


• Dibuat Paket material • Menggunakan Steam Curring
Produksi U-Shaped Girder

Dalam pelaksanaan proyek


percepatan kita dituntut untuk
dapat berpacu dengan waktu dan
mau mempelajari hal-hal yang
baru untuk menyelesaikan
permasalahan dengan cepat dan
tepat.
Pandangan Umum

PABRIK PRECAST SENTUL PABRIK PRECAST PANCORAN


Pandangan Umum
Pandangan Umum
PEMBANGUNAN LINTAS
SUB BAHASAN PELAYANAN 2.2
KUNINGAN – DUKUH ATAS
Lintas Pelayanan 2 Cawang – Dukuh Atas = 11,5 km
Lintas Pelayanan 2.2 Kuningan – Dukuh Atas

Lintas Pelayanan 2.1 Cawang – Kuningan


LINGKUP PEKERJAAN MAIN LINE:
1. Pondasi Borepile
▪ Ø 120 cm
2. Pilecap Beton Bertulang
▪ Dimensi 4,5 m x 4,5 m x 2 m
▪ Dimensi 5,0 m x 5,0 m x 2 m
▪ Dimensi 9,5 m x 12,0 m x 2,5 m
3. Pier Beton Bertulang
▪ Tertanam dari muka jalan 80 cm
▪ Min. 5,2 m dari muka jalan
4. Pier Head Beton Bertulang
▪ Dimensi 6,4 m x 3,7 m x 1,7 m
5. Pekerjaan U-Shaped Girder
▪ P. Bentang (L) 30 m
▪ Tinggi Girder (H) 1,7 m
▪ Beton Prategang
LINGKUP PEKERJAAN STASIUN :
1. Pekerjaan Borepile
▪ Ø 180 m
2. Pekerjaan Pilecap
▪ Dimensi 9,6 m x 16,8 m x 2 m
3. Pekerjaan Lower Pier
▪ Beton bertulang
4. Pekerjaan Lower Pier Head
▪ Beton Bertulang
5. Pekerjaan Upper Pier
▪ Beton Bertulang
6. Pekerjaan PCI Girder
▪ P. Bentang (L) 20 m
▪ Beton Prategang
7. Pekerjaan Upper Pier Head
▪ Beton Bertulang
8. Pekerjaan Conscourse
▪ Slab Beton
9. Pekerjaan U-Shaped Girder
▪ P. Bentang (L) 30 m
▪ Tinggi Girder (H) 1,7 m
▪ Beton Prategang
Stakeholder Terkait
LRT JABODEBEK

Kementerian
Perhubungan
(DJKA)

Aktivitas Konsultan Perencana


Lingkungan (Systra,LAPI,ITS,
Sekitar Arkonin)

Supplier dan Kontraktor


Subkontraktor PT. Adhi Karya

Konsultan
Pengawas Tim Proyek
(OCG JOPRIS)
MANAGER DIVISI/OPERASI

Struktur Organisasi PROJECT MANAGER

PROYEK KONSTRUKSI PROJECT QHSE MANAGER

QUALITY ASSURANCE

QUALITY CONTROL

HSE SUPERVISOR
HSE SUPERVISOR

A D
PROJECT CONSTRUCTION
PROJECT ENGINEERING MANAGER
PROJECT PRODUCTION
MANAGER MANAGER
KETERANGAN: BIM MODELLER
SUPERVISOR
SUPERVISOR

1. Untuk proyek kategori KECIL/SEDANG; fungsi jabatan B dan C dapat digabung ACAD DRAFT ER
SURVEY OR
SUPERVISOR
CONST RUCTION ENGINEER
dalam jabatan A. B O/M PERALAT AN

PROJECT COMMERCIAL MANAGER

2. Untuk proyek kategori KECIL/SEDANG; beberapa jabatan L.3P bisa digabung


QS/COST ENGINEER

disesuaikan kebutuhan dan tingkat kesulitan proyek. COST CONTROL

SCHEDULLER
3. Jabatan Project Construction Manager (D) disesuaikan zone/scope pekerjaan
ADM. KONT .+REPORTING+DMS

sesuai kebutuhan dan tingkat kesulitan proyek. RISK OFFICER

C
4. Staff di bawah L.3P (L.4P dan L.5P) disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat PROJECT PROCUREMENT MANAGER

kesulitan proyek. PROCUREMENT OFFICER

EXPEDIT OR OFFICER
5. Jumlah ideal s/d L.3P = 25 - 43 orang, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
PERALAT AN

6. Cluster Jabatan, sesuai konversi Sales per Tahun: PM-B/C PROJECT FINANCE MANAGER

L.2P-B/C AKUNT ANSI dan PAJAK PROY EK

KEUANGAN PROY EK

L.3P-B/C PERSONALIA PROY EK

ST OCK CONT ROL OFFICER

7. Tunjangan Jabatan sesuai SK Remunerasi yang berlaku.


GENERAL AFFAIR+PERMIT
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
PROYEK KONSTRUKSI
Jadwal Pelaksanaan
Proyek
Definisi & Manfaat
Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan
jangka waktu kegiatan proyek yang harus
diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu
yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas

Manfaat Penjadwalan Proyek


Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu:
• Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap
keseluruhan proyek.
• Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di
antara kegiatan.
• Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk
tiap kegiatan.
• Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber
daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek
WBS (Work Breakdown System
Work breakdown structure (WBS) adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis.
WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini
dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.

WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan
spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hierarki tertentu
menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci.

Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top-down secara hierarki, menerangkan komponen-
komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

• Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan

• Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya

• Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek.

Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan
jadwal kerja.
WORK BREAKDOWN STRUCTURE ( WBS )
PROYEK LRT LINTAS PELAYANAN 2.2 KUNINGAN - DUKUH ATAS

MAIN LINE

Desain
Konsultan
Perencana

Pekerjaan
Persiapan

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan PekerjaanR
U-Shaped Rail & Hand
Pondasi Pilecap Pier Pier Head Noise Barier ekondisi
Girder Track work Railing

1.Soil Test 1.Galian Tanah 1.On Site Alat 1.On Site Alat 1.Install Rel 1.Erection 1.Erection 1.Rigid
1.Pembesian
2.Borepile 2.Potong Berat Berat 2.Bekisting HandRailing Noise Barier Pavement
2.Instal PT. Bar
3.Pembesian Borepile 2.Erection Pier 2.Erection 3.Cor 2.Install 2.Install 2.Saluran
3.Bekisting
4.Pengecoran 3.Perapian Head Precast U-Shaped Trackwork Handrailing Noise Barier U-Ditch
4.Pengecoran
5.Gali sampai Tanah Galian 3.Stressing PH Girder Precast 3.Grouting 3.Grouting 3.Cansteen
5.Curing
Beton Bagus 4.LC (Land 3.Install LRB Base plate Noise Barier 4.Pedestrian
6.Timbun tanah
6.Potong Concrete) & pemadatan 4.Install Pipa 5.Sumur
Borepile 5.Pembesian Air Hujan Resapan
7.Loading Test 6.Bekisting Noted :
7.Thermocouple *Consctruction
8.Pengecoran Joint*
9.Curing
WORK BREAKDOWN STRUCTURE ( WBS )
PROYEK LRT LINTAS PELAYANAN 2.2 KUNINGAN - DUKUH ATAS

STASIUN

Desain
Konsultan
Perencana

Pekerjaan
Persiapan

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan PekerjaanR
Lower Pier Upper Pier Head, U-Shaped Rail &
Pondasi Pilecap Lower Pier Upper Pier ekondisi
Head PCIG, Concourse Girder Track work

1.Soil Test 1.Galian Tanah 1.Pembesian 1.Pembesian 1.Pembesian 1.On Site Alat 1.Install Rel 1.Rigid
1.On Site Alat
2.Borepile 2.Potong 2.Instal PT Bar 2.Instal PT. Bar 2.Instal PT. Bar Berat 2.Bekisting Pavement
Berat
3.Pembesian Borepile 3.Bekisting 3.Bekisting 3.Bekisting 2.Erection 3.Cor 2.Saluran
2.Erection Pier
4.Pengecoran 3.Perapian 4.Pengecoran 4.Pengecoran 4.Pengecoran U-Shaped Trackwork U-Ditch
Head Precast
5.Gali sampai Tanah Galian 5.Curing 5.Curing 5.Curing Girder Precast 3.Cansteen
3.Stressing PH
Beton Bagus 4.LC (Land 6.Timbun tanah 3.Install LRB 4.Pedestrian
4.Erection PCIG
6.Potong Concrete) & pemadatan 4.Install Pipa 5.Sumur
5.Instal bondex
Borepile 5.Pembesian Air Hujan Resapan
6.Pembesian
7.Loading Test 6.Bekisting Noted : Concourse
7.Thermocouple *Consctruction 7.Bekisting
8.Pengecoran Joint* Tepian
9.Curing 8.Pengecoran
Concourse
Schedule Produksi

Praktek di Proyek schedule static dengan Gantt-Chart dan S-Curve di buat di awal, namun pada saat
pelaksanaan yang di gunakan sebagai pengendalian hanyalag S-Curve dan Gantt Chart tidak di lakukan
tracking bahkan saat sudah terjadi addendum, di mana dalam pelaksanaannya Schedule mengkuti Sales,
bukan Sales mengikuti Schedule. Karena di LRT ini schedule sifatnya dinamis sehingga yang di lakukan adalah
dengan yang kita sebut MONEV (Monitoring Evaluasi) dalam harian, mingguan, bulanan, dan tri wulan.
MONEV (Monitoring Evaluasi)
MONEV HARIAN, MONEV MINGGUAN, MONEV BULANAN, MONEV TRI WULAN
PROGRES MAINLINE
MONEV
PROGRES STASIUN
MONEV
Metode Kerja
PENGERTIAN METODE
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI PEKERJAAN DOMINAN TERHADAP BIAYA

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi adalah Metode Pekerjaan dominan terhadap biaya adalah
yang dibuat dengan cara teknis yang menggambarkan penguasaan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki bobot biaya
penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir paling besar dalam suatu proyek. Pekerjaan-
yang meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian cara pekerjaan ini penting dikelompokkan karena resiko
kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang yang terjadi pada pekerjaan ini akan memberikan
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, serta bagaimana dampak yang sangat signifikan terhadap
tahapan dalam metode pelaksanaan pekerjaan harus relevan pelaksanaan kegiatan. Analisis yang dilakukan
antara metode pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal/jangka waktu terhadap pekerjaan dominan ini adalah kaitannya
pelaksanaan pekerjaan dan analisa teknis satuan pekerjaan. dengan resiko biaya, resiko pengendalian mutu serta
resiko safety.
Dalam menyusun metode pelaksanaan pekerjaan untuk proyek
konstruksi sebaiknya sesuai dengan persyaratan dalam dokumen PENENTUAN PEKERJAAN DOMINAN TERHADAP BIAYA
dimana Metode pelaksanaan pekerjaan yang dibuat harus
memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen Metode yang dilakukan untuk menentukan pekerjaan
pemilihan dan menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian dominan terhadap biaya adalah dengan melakukan analisis
pekerjaan seperti disebutkan diatas diantaranya : pareto biaya. Dalam analisis ini pekerjaan akan diurutkan
Tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis berdasarkan bobot biaya yang paling besar. Setelahnya
besar dan uraian/carakerja dari masing-masing jenis pekerjaan ditentukan akumulasi persentase bobot biaya untuk
utama; mendapatkan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki akumulai
Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama yang di persentase bobot hingga 80%. Pekerjaan-pekerjaan itulah
tawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; yang dikategorikan sebagai pekerjaan dominan.
Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi / volume
pekerjaan yang disyaratkan.
Penentuan Pekerjaan Dominan
Diagram Pekerjaan Dominan
DIAGRAM PARETO
98.3% 99.5%
100.0%
99.0%
100.00% 95.5% 97.5%
90.5%
90.00% 85.5%
79.5%
80.00% 71.5%
70.00% 63.5%
60.00%
50.5%
50.00%
37.0%
40.00%
30.00%
19.00%
19.0%
18.00%
20.00% 13.50% 13.00%
8.00% 8.00% 6.00%
10.00% 5.00% 5.00%
2.00% 0.80% 0.70% 0.50% 0.50%
0.00%

Bobot Kumulatif
Penentuan Pekerjaan Dominan
PENENTUAN PEKERJAAN DOMINAN PEKERJAAN DOMINAN DAN KRITIS
TERHADAP WAKTU
Pekerjaan yang termasuk kategori
Selanjutnya setelah dilakukan pengecekan pekerjaan dominan dan kritis:
terhadap jadwal pekerjaan, dari 8 • Pekerjaan Pondasi
pekerjaan dominan tersebut 3 diantaranya • Pekerjaan Pilecap
berada pada lintasan kritis (termasuk • Pekerjaan Pier
pekerjaan kritis), yaitu: Pekerjaan yang termasuk kategori
• Pekerjaan Pondasi pekerjaan dominan :
• Pekerjaan Pilecap • Pemagaran Area Proyek
• Pekerjaan Pier • Pekerjaan Pembongkaran Utilitas
Dari pekerjaan kritis ini nanti dapat pula • Pengadaan Pier Head Precast
dianalisis resikonya terhadap waktu • Pengadaan U-Shaped Girder
pelaksanaan proyek. • Pengadaan LRB
Metode Kerja Borepile
Wet Drilling (RCD System)
Untuk mengeluarkan tanah dari lubang bor menggunakan media air (suction)
Diameter Pile Relatif Besar / Large Diameter 1000 – 2500 mm
Tiang Bor Cukup Dalam / Depth of bore hole > 50 m
Soil type, Kohesive Soil, Granular Soil, Rock
Dimensi alat kompak, p (8,81 m) x l (2,95 m) x t (9,79 m)
Berat alat 28 Ton

PERSIAPAN LAHAN
1. Lahan kerja untuk pekerjaan bored pile harus di ratakan dan di padatkan
sehingga mampu sebagai pijakan alat berat, selain itu di pastikan bebas dari
TAHAPAN PELAKSANAAN utilitas (listrik, Telepon, Gas, PAM, FO, dll)
• Persiapan Lahan 2. Elevasi muka tanah minimal sama dengan elevasi top of reinforcement tiang
• Setting Point bor
• Pemasangan temporary casing 3. Pembobokan beton pada permukaan jalan yang terkena titik bor (by ADHI)
• Tahapan pengeboran 4. Penggalian kolam / bak sirkulasi dengan menggunakan excavator, rencana
• Tahapan pemasangan keranjang besi lokasi di bekas median jalan.
• Tahapan pemasangan pipa tremi 5. Informasi alat berat yg akan di gunakan mempunyai berat sebagai berikut :
i. RCD 28 Ton
• Tahapan pembetonan
ii. Service Crane 35 – 50 Ton
• Finishing iii. Excavator PC 200 25 Ton
1

3
4
2

Metode Kerja
Borepile
6
5

Metode Kerja
Borepile
Metode Erection U-Shaped Girder

Persiapan Lahan

Rigging Plan

Persiapan Traffic Management

Tool Box Meeting, Lifting Gear


Checklist, Erection
Alat Angkut Transportasi U-Shaped Girder
DIMENSI MULTIAXLE KONDISI KOSONG
Top View
5200

Side View Rear View

DIMENSI MULTIAXLE KONDISI ANGKUT/ISI Tampak Depan


Top View

Dimensi
Side View
Multiaxle
Spesifikasi Multiaxle Beban Gandar
DIMENSI MULTIAXLE KONDISI ANGKUT/ISI
30 m

10,88 m 12 m 15 m 12 m

KONFIGURASI 16 AXLE with ekstension beam (8 AXLE + 8 AXLE)

A B C 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 14 15 16
AXLE LINE
NO PART OF LOAD
A B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Prime Mover 5,12 1,99 1,99
2 Counter Weight 12 12
3 Trailer weight 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
4 Cargo 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06 9,06
5 Beam & Acc 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
6 TOTAL LOAD 5,12 13,99 13,99 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68 12,68
7 GRAND TOTAL 33,1 Ton 219,47 Ton
Spesifikasi Multiaxle Radius Manuver
Multiaxle 2 rangkaian @ 8 axle, L=30 meter (menyesuaikan panjang cargo)
membawa cargo dengan Panjang 30 meter dan Lebar 5.4 meter membutuhkan
space lebar jalan 10 meter untuk turning 90 °
- Steering angle 55 °
- R dalam jalan 15 m

Gambar simulasi saat Multiaxle melakukan turning90⁰


Metode Pengawalan

3m
3m 52 m

20 m
20 m

98 m

1. Mobil patroli jalan raya (PJR) sebagai pembuka jalan dan mengantisipasi hambatan yang mungkin ada di perjalanan
sedini mungkin
2. Mobil safety patrol berada 100 meter di belakang mobil PJR untuk memastikan area benar-benar steril dari hambatan
3. Kendaraan multiaxle berada 50 meter di belakang mobil safety patrol
4. Mobilisasi ditutup dengan mobil PJR dan mobil safety patrol yang berjajar (kanan dan kiri) dan berada 50 meter di
belakang kendaraan multiaxle untuk menghalau kendaraan lain menerobos laju kendaraan multiaxle dari belakang
Metode Pengawalan
3m
Trip 1

52 m
3m 52 m 3m

20 m 20 m 20 m
20 m

Jarak antara Trip 1 dan Trip 2 ± 5 Km

Trip 2

20 m 20 m 20 m
20 m
Metode Kerja Erection U-Shaped Girder
Metode Erection U-Shaped Girder dengan 2 Crane Crawler 250 Ton.
Berat masing-masing U-Shaped Girder berkisar ± 150 Ton

1 3

Rigging
Plan
2 4
Metode Kerja Erection U-Shaped Girder
Metode Erection U-Shaped Girder dengan 2 Crane Crawler 250 Ton.
Berat masing-masing U-Shaped Girder berkisar ± 150 Ton

Dokumentasi Erection
U-Shaped Girder
Crane 250 ton & Lifting Gear Checklist
Proses Mobilisasi U-shaped Girder
Erection U-shaped Girder
Erection U-shaped Girder
Crane 250 T 2 Unit Tandem
& Extended Spreader Beam
Kemajuan Progress LRT
DESEMBER 2020

Dapat di monitor dan di saksikan pada Youtube


Adhi Karya di link berikut :

https://youtu.be/1v9xU_Orw80
Jangan lupa like, comment dan subscribe ya
Guy’s,…
Integrity
Satunya kata dan
perbuatan dalam
membangun budaya
yang unggul

Inspire
Membangkitkan
TERIMA
semangat
kebersamaan dalam KASIH
pencapaian tujuan.

Inovation
Peningkatan yang
berkelanjutan untuk
memberikan solusi
bagi stakeholders

Anda mungkin juga menyukai