Anda di halaman 1dari 3

Terowongan Gotthard Base Tunnel

Swiss adalah negara yang sangat strategis di Eropa karena posisinya berada diantara Italy dan Jerman
sehingga Swiss menjadi penghubung antar negara di Eropa. Swiss merupakan negara pembuat jam tangan
terkenal di dunia. Setiap ada pengantaran logistik darat dari Eropa bagian utara menuju Italy maka harus
melewati Swiss terlebih dahulu. Selama melewati rute ini dapat dilihat pesona pegunungan Alpen yang sangat
memanjakan mata. Akan tetapi, wilayah pegunungan Alpen ini mempunyai banyak masalah di bidang
transportasi. Di wilayah pegunungan Alpen ini dibangun jalan raya dan rel kereta api yang harus dibuat
berkelok-kelok dan banyak melewati terowongan yang melewati pegunungan Alpen yang tinggi menjulang di
tengah negara Swiss. Oleh karena itu, Swiss membuat sebuah inovasi baru dalam dunia pembangunan
khususnya dalam bidang transportasi dengan melakukan pembangunan terowongan yang menembus
pegunungan Alpen yang dikenal sebagai Terowongan Gotthard Base Tunnel.
Gotthard Base Tunnel merupakan terowongan kereta api di wilayah pegunungan Alpen di Swiss.
Terowongan ini merupakan rute langsung yang dapat dilewati oleh kereta berkecepatan tinggi dan kereta
angkutan berat. Tujuan utama pembangunan terowongan ini adalah meningkatkan kapasitas transportasi lokal
melalui Alpen, terutama untuk angkutan barang dari Rotterdam-Basel-Genoa. Selain itu, terowongan ini juga
memberikan waktu yang lebih cepat antara wilayah Kanton Ticino dengan wilayah Swiss lainnya, juga antara
Eropa Utara dan Eropa Selatan, juga memotong waktu perjalanan dari Zurich-Lugano-Milan selama 1 jam dan
Lucerne-Bellinzona selama 45 menit. Pemerintah Swiss berharap terowongan Gotthard Base Tunnel mampu
menjadi laur lalu lintas sekitar 300 kereta api dalam sehari. Total rencana anggaran biaya untuk proyek ini
adalah 9,8 milyar franc Swiss akan tetapi biaya akhirnya membengkak hingga menjadi sekitar kurang lebih 12
milyar franc Swiss.Terowongan Gotthard Base Tunnel merupakan terowongan terpanjang di dunia dengan
panjang 57 kilometer. Proyek jalur kereta bawah tanah ini akan menambah rute transportasi darat di Swiss.
Daerah Gotthard dikenal sebagai ikon Swiss dan sebagai jalur penting yang menghubungkan daerah di sekitar
Laut Utara dan Laut Mediterania. Para ahli geologi awalnya ragu pegunugan Alpen bisa digali lebih dalam.
Struktur tanah dan batuan yang dinilai rentan. Namun, setelah mendapatkan persetujuan dari para ahli akhirnya
proyek tersebut bisa dijalankan. Tahapan dalam pembangunan terowongan Gotthard Base Tunnel dimulai
dengan studi geologi pada lapisan batuan, mengebor lapisan batuan, dan membangun konstruksi terowongan.
Tahap pertama dari pelaksanaan terowongan Gotthard Base Tunnel adalah melakukan studi geologi
untuk mengetahui lapisan batuan apa saja yang ada pada Pegunungan Alpen dan mengetahui seberapa tebal
lapisan batuan tersebut dan untuk mengetahui kesulitan pada waktu proses mengebor. Maka para ahli geologi
harus melakukan uji di lapangan untuk mengambil beberapa sampel. Kemudian, sampel ini dibawa ke
laboratorium untuk diidentifikasi properties dari sampel batuan yang diambil. Dari identifikasi batuan inilah,
maka dilakukan analisis dan pemetaan kembali kondisi geologi pada pegunungan Alpen. Sehingga untuk
dilakukan pengeboran nanti, bisa ditentukan menggunakan metode yang tepat. Tahap kedua yaitu proses
pengeboran lapisan batuan. Tujuan dari inti permasalahan pada Gotthard Base Tunnel adalah bagaimana cara
menembus pegunungan Alpen yang memiliki kondisi batu yang keras dengan cepat, murah, dan aman. Untuk
menembusnya maka kita harus melakukan survei kondisi geologis, lapisan batuan apa saja yang ada di
pegunungan Alpen. Didapat dari data geologi, ternyata pada umumnya lapisan batuan yang berbeda tersusun
secara horisontal, namun pada kasus ini berbeda. Pegunungan Alpen memiliki lapisan batuan yang tersusun
secara vertikal. Berarti untuk menembusnya dibutuhkan metode pelaksanaan yang berbeda. Secara umum
ada 2 cara yang harus dilakukan proses pengeboran yaitu menggunakan Tunnel Boring Machine dan
penggunaan bahan peledak. Tahap ketiga adalah pembangunan konstruksi terowongan, apabila konstruksi
terowongan yang memiliki kondisi geologi terowongan tanpa aliran air tidak mempunyai masalah yang besar.
Akan tetapi, apabila konstruksi terowongan yang memilki kondisi geologi terowongan yang dialiri air
tanah. Maka konstruksi yang dilakukan diperlukan metode pelaksanaan yang berbeda dari tanah yang tanpa air.
Maka solusi untuk menghindari masalah utama yaitu air, diperlukan untuk membuat 3 lapisan pada
konstruksi terowongan yang berbeda ini. Lapisan pertama dan kedua adalah lapisan plastik, yang berfungsi agar
konstruksi terowongan kedap air dan menahan aliran air agar tidak merembes masuk dan merusak
konstruksi. Lapisan ketiga yang paling dalam adalah lapisan beton, sebagai tempat untuk menutup dari
lapisan pertama dan kedua. Alasan diperlukan konstruksi beton adalah karena lapisan pertama dan kedua tidak
bisa dibuat jika tidak ada lapisan yang menahan lapisan pertama dan kedua. konstruksi terowongan yang
memiliki kondisi geologi terowongan tanpa aliran air. Sehingga secara otomatis, konstruksi terowongan
hanya diberi tulangan-tulangan kemudian disemprotkan beton, karena batuan yang sudah cukup kokoh
untuk menahan konstruksi terowongan. Jadi secara otomatis, konstruksi terowongan hanya diberi
tulangan-tulangan kemudian disemprotkan beton, karena batuan yang sudah cukup kokoh untuk menahan
konstruksi terowongan.
Lebih dari 2.400 pekerja yang sebagian besar berasal dari jerman, menggali tanah Gotthard dengan
bantuan empat mesin bor raksasa. Panjang mesin bor itu mencapai 400 meter. Para pekerja menggali di
kedalaman ratusan meter dari permukaan tanah. Di beberapa tempat, para teknisi menemukan struktur batuan
yang lunak seperti mentega. Di lokasi yang berisiko itu, mereka hanya mampu menggali tak lebih dari setengah
meter sehari. Di tempat lain, mesin bor berdiameter 10 meter tersebut sanggup menggali sedalam 40 meter
dalam waktu sehari. Adapun alat yang digunakan dalam mega proyek negara Swiss ini yaitu Tunnel Boring
Machine yang merupakan sebuah mesin penggali terowongan yang berbentuk silinder sehingga hasil galian
berbentuk menyerupai lingkaran. Tunnel Boring Machine memiliki keunggulan dari segi waktu, biaya dan mutu
atau kualitas. Pertama dari segi waktu, untuk memungkinkan proyek bisa dilakukan dengan cepat. Maka
pengeboran bisa dilakukan dari dua sisi. Selain itu untuk mempercepat pengeboran dapat menggunakan alat bor
yang bernama Tunnel Boring Machine. Alat ini dapat menembus batuan keras pada pegunungan Alpen.
Bor ini juga sangat canggih dalam memindahkan material langsung menuju keluar terowongan. Maka
polany a batuan keras dibor secara perlahan tanpa meruntuhkan terowongan dan hasil bor langsung diangkut
keluar terowongan. Kedua dari segi biaya, untuk menghemat biaya secara keseluruhan, penggunaan
Tunnel Boring Machine juga dianggap menghemat untuk tidak menyewa alat-alat bor dan tenaga manusia
yang tidak sangat mahal untuk mengebor pegunungan yang keras. Karena dari segi produktivitas, Tunnel
Boring Machine secara efektif selama 24 jam setiap harinya dapat mengebor tanpa berhenti. Bahkan dalam
proyek ini dapat mengebor selama 6 tahun terhitung dari mulainya proyek. Dan dari segi pengangkutan galian
yang tidak dipakai dapat langsung diangkut, sehingga tidak diperlukan alat pengangkat hasil galian yang sangat
banyak pada proyek ini. Ketiga dari segi mutu, untuk memberikan kualitas yang terbaik agar tercapai tujuan
utama proyek ini yaitu keawetan dan keamanan yang tejamin untuk terowongan hingga 100 tahun ke depan,
maka diperlukan alat terbaik, yang tadi sudah disebutkan yaitu Tunnel Boring Machine. Dengan sangat aman
alat ini secara perlahan tapi pasti mengebor pegunungan Alpen membentuk rute yang direncanakan. Dan juga
secara otomatis setelah dibor, Tunnel Boring Machine memberikan lapisan perkuatan pada seluruh terowongan,
terutama pada bagian atas terowongan yang memiliki peluang lebih besar untuk runtuh. Lapisan ini juga
diharapkan tahan terhadap api, bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada gerbong kereta api ataupun
lokomitifnya. Lapisan beton juga diperkuat dengan tulangan-tulangan besi.Tunnel Boring Machine dapat
digunakan pada jenis batuan lunak hinnga jenis batuan keras. Tunnel Boring Machine memiliki diameter yang
sangat bervariasi mulai dari diameter 1 meter sampai 19 meter. Tunnel Boring Machine dilengkapi dengan mata
bor yang tersebar merata di permukaan kepala bor. Kepala bor yang berbentuk silinder ini kemudian akan
berputar dan menggerus batuan dan tanah yang akan digali. Tunnel Boring Machine merupakan alternatif dari
metode Drilling dan Blasting. Driling dan Blasting merupakan metode konvensional untuk membuat
terowongan yang terdiri dari drilling (membor) dan blasting (meledakan). Tunnel Boring Machine keperluan
konstruksi terowongan kereta api, terowongan jalan raya dan lain-lain.Hasil terowongan yang digali dengan
Tunnel Boring Machine tidak lagi memerlukan pekerjaan finishing karena hasil galian langsung memiliki
permukaan rata. Gravitasi adalah musuh besar para penggali, benatuan selalu kembali mengisi ruang yang telah
digali. Ring besi penyangga dimasukkan setelah mesin bor lewat untuk mencegah batuan dan tanah yang runtuh.
Titik terdalam yang mampu digali mencapai 2.300 meter. Terowongan Gotthard Base Tunnel menjadi sebuah
hal baru dalam dunia transportasi darat di Eropa. Panjang konstruksi terowongan Gotthard Base Tunnel menjadi
terowongan terpanjang yang pernah ada di dunia.
Apabila dibandingkan dengan proyek galian menembus bukit yang ada di Indonesia seperti halnya
proyek MRT di Jakarta tentu proyek terowongan Gotthard Base Tunnel ini lebih memiliki kelebihan dalam
berbagai bidang. Dalam bidang Ekonomi, proyek Gotthard Base Tunnel membutuhkan biaya pembangunan
yang sangat besar, akan tetapi pemerintah Swiss dapat mengatasi permasalahan tersebut sehingga proyek
tersebut dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu sesuai rencana awal. Namun, hal ini sangat berbeda
dengan proyek MRT yang ada di Indonesia, apabila suatu proyek mengalami kekurangan biaya, maka
pemerintah Indonesia lama menangani permasalahan tersebut karena pendapatan Indonesia yang masih minim,
Jadi pelaksanaan proyek akan terhenti untuk waktu yang sangat lama dan akibatnya proyek tersebut akan
terselesaikan sangat jauh dari rencana awal proyek
Dalam Bidang Sosial dan Lingkungan, dalam proyek terowongan Gotthard Base Tunnel limbah sisa
galian akan diolah terlebih dahulu melalui penelitian di laboratorium agar limbah yang dihasilkan tersebut dapat
diubah menjadi limbah yang tidak membahayakan bagi manusia, setelah limbah diolah maka limbah tersebut
dapat dibuang tanpa harus khawatir dengan adanya zat berbahaya pada limbah tersebut. Selain itu, saat
pembangunan terowongan Gorrthard Base Tunnel ini banyak aliran mata air atau air tanah yang berada di dalam
tanah ini keluar dan menjadi keruh ini diolah kembali menjadi air yang sangat bening dan kemudian di buang ke
sungai. Sedangkan di Indonesia, Limbah proyek tidak pernah diolah kembali menjadi limbah yang tidak
berbahaya bagi mahluk hidup dan hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya
limbah-limbah sebuah proyek. Lebih parahnya, proyek-proyek di Indonesia merusak ekosistem sehingga
keseimbangan ekosistem terganggu.
Dalam Bidang Teknologi, dalam proyek terowongan Gotthard Base Tunel memerlukan peralatan yang
sangat canggih sehingga Pegunungan Alpen bisa ditembus dan disulap menjadi sebuah terowongan untuk jalan
rel kereta. Sedangkan di Indonesia, teknologi pembangunan infrastuktur sendiri masih sangat tertinggal dari
negara maju, sehingga belum saatnya negara Indonesia untuk membangun terowongan layaknya terowongan
Gotthard Base Tunel.

Anda mungkin juga menyukai