Dalam suatu bangunan, pondasi merupakan bagian paling bawah konstruksi bangunan yang memiliki
peranan penting yang memikul seluruh beban bangunan, serta meneruskannya ke dalam tanah sampai
kedalaman tertentu. Pembangunan suatu konstruksi sipil terdiri dari struktur bawah dan struktur atas.
Struktur atas didukung oleh struktur bawah sebagai pondasi yang berinteraksi dengan tanah dan akan
memberikan keamanan bagi struktur bagian atas.Penelitian ini menganalisis daya dukung pondasi tiang
pancang akibat gaya lateral. Secara umum dengan mengetahui besarnya tahanan lateral ultimit yang
bisa ditahan oleh tiang, maka dapat diketahui besarnya gaya lateral ijin, selain itu juga dapat mengetahui
besarnya defleksi yang terjadi pada pondasi tiang pancang tersebut. Metode yang digunakan untuk
penelitian ini adalah dengan metode Broms dan Brinch Hansen dengan dua karakteristik tiang yaitu
tiang ujung bebas dan tiang ujung terjepit.Berdasarkan analisis perhitungan dengan menggunakan
metode Broms didapat hasil tiang ujung bebas gaya lateral ultimit Hu = 4.585 kg, gaya lateral ijin Hijin =
1.528 kg, dan defleksi y0 = 6,90 mm dan tiang ujung terjepit gaya lateral ultimit H u = 8.980 kg, gaya
lateral ijin Hijin = 2.994 kg, dan defleksi y0 = 2,99 mm. Berdasarkan metode Brinch Hansen didapat nilai
L>3,5R sehingga tiang termasuk kedalam tiang panjang, maka perhitungan tidak dapat dilanjutkan
karena metode ini hanya digunakan untuk tiang pendek.
Kata Kunci : Pondasi Tiang Pancang, Beban lateral, Defleksi, Metode Broms, Metode Brinch Hansen,
−𝑏 ± √𝑏2 −4𝑎𝑐
677,226 Hu + 0,00305 Hu2 𝑋=
2𝑎
0,00615 Hu2 - 0,00305 Hu2 + 70 Hu + 2
2
0,0031 Hu2 + 747,226 Hu - Hu1 = −11.382,11 + √11.382,11
2∗1
−4∗1∗(−73.170.731,71 )
Hu + 241.040,64 Hu – 1,2033 * 10 = 0
2 10 Hu2 = −11.382,11 − √11.382,11
2∗1
−𝑏 ± √𝑏2 −4𝑎𝑐 Hu2 = -15.965,24 = -15.966 kg
X=
2𝑎 Dari Hu = 4.584 kg dan Hu = -15.966 kg
−241.040,64 ± √241.040,64 2 −4∗1∗(−1,2033∗1010 digunakan Hu = 4.584 kg. Hu juga dapat
Hu =
2∗1 dicari dengan menggunakan grafik
−241.040,64 + √241.040,64 2 −4∗1∗(−1,2033∗1010 )
Hu =
1
2∗1 seperti pada gambar 4.2. tahanan lateral
Hu1 = 42.446,39 kg ultimit tiang panjang dalam tanah kohesif
(Nilai Hu digunakan untuk Brom’s (1964) sebagai berikut:
menghitung Mmaks)
2 10
Hu2 =−241.040,64 − √241.040,64
2∗1
−4∗1∗(−1,2033∗10 )
Hu2 = -283.487,03 kg
Dari Persamaan 2, dapat dihitung f:
f = Hu / (9cu.b)
f = 42.446,39 / (9 * 0,301 * 30)
f = 522,288 cm
Menggunakan persamaan 3 dapat
dihitung Mmaks :
Mmaks = Hu (e + 3b/2 + 1/2 f)
Mmaks = 42.446,39 * (25 + 3 * 30/2 + ½ Gambar 4.2. Diagram tegangan tanah
* 522,288) untuk mencari Hu dan M Maks ujung
Mmaks = 14.055.867,37 kg.cm bebas
2
Hijin = 2.993,33 kg ~ 2.994 kg
Hu1 = −7.317,07 + √7.317,072∗1
−4∗1∗(−146.341.463,4 )
Besarnya nilai gaya lateral ijin tiang
Hu1 = 8.979,75 kg = 8.980 kg ujung jepit adalah Hijin = 2.994 kg
(Nilai Hu yang digunakan)
3. Defleksi Tiang Ujung Bebas
−7.317,07 − √7.317,072 −4∗1∗(−146.341.463,4 ) Menurut hasil perhitungan faktor tak
Hu2 = 2∗1
berdimensi, maka dapat disimpulkan
Hu2 = -16.296,82 = -16.297 kg
jenis pondasi tiang pancang termasuk
Menggunakan persamaan 2, dapat
kedalam jenis pondasi tiang pancang
dihitung f :
ujung bebas karena βL > 2,5. Besarnya
f = Hu / (9cu.d)
defleksi dapat dihitung dengan rumus
f = 8.980 / (9 * 0,301 * 30)
sebagai berikut:
f = 110 cm 4𝐻𝛽(𝑒𝛽+1)
y0 =
𝑘ℎ 𝑏