Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Dedi Nurhuda

NIM : 190522548433
PRODI : D3 Teknik Sipil Dan Bangunan
OFF : 03GA
TUGAS : Minggu 10

Tes Formatif 10

1. Secara umum bentuk dan bagian-bagian suatu struktur jembatan dapat dibagi bagian utama,
yaitu:
a) struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan, pengaman jembatan, serta
trotoar. sungai, lembah, gorong-gorong, saluran-saluran (air, pipa, kabel, dll.), jalan atau
lalu lintas lainnya.
b) struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan,pengaman jembatan, serta
trotoar.dan menghubungkan ruas jalan yang terputus oleh suatu rintangan.
c) struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan,pengaman jembatan, sungai,
lembah, gorong-gorong, saluran-saluran (air, pipa, kabel, dll.), jalan atau lalu lintas
lainnya.
d) struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan,pengaman jembatan, serta trotoar,
gorong-gorong, saluran-saluran (air, pipa, kabel, dll.), jalan atau lalu lintas lainnya.
e) struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan,pengaman jembatan, serta trotoar.
sungai, lembah, gorong-gorong, saluran-saluran (air, pipa, kabel, dll.).

2. Fungsi Jembatan
a) Jembatan untuk pejalan kaki atau penyeberangan bagi pejalan kaki disebut pedestrian
bridge.b) Jembatan untuk jalan kereta ap.c) Jembatan untuk jalan raya.d) Jembatan
darurat
b) Jembatan untuk pejalan kaki atau penyeberangan bagi pejalan kaki disebut pedestrian
bridge.b) Jembatan untuk jalan kereta ap.c) Jembatan untuk jalan raya.d) Jembatan
darurat , e) Jembatan air .
c) Jembatan untuk pejalan kaki atau penyeberangan bagi pejalan kaki disebut pedestrian
bridge.b) Jembatan untuk jalan kereta ap.c) Jembatan untuk jalan raya.d) Jembatan
darurat.
d) Jembatan untuk pejalan kaki atau penyeberangan bagi pejalan kaki disebut pedestrian
bridge.b) Jembatan untuk jalan kereta ap.c) Jembatan untuk jalan raya.d) Jembatan
darurat
e) Jembatan untuk pejalan kaki atau penyeberangan bagi pejalan kaki disebut pedestrian
bridge.b) Jembatan untuk jalan kereta ap.c) Jembatan untuk jalan raya.d) Jembatan
darurat.

3. Jenis Jembatan Berdasarkan bentuk Konstruksi meliputi


a) beam bridges (Jembatan balok), cantilever bridges (Jembatan kantilever), Jembatan
Gantung atau suspention brigde, jembatan cable stayed, jembatan arch brigde.
b) beam bridges (Jembatan balok), cantilever bridges (Jembatan kantilever), Jembatan
rangka batang, jembatan cable stayed, jembatan arch brigde.
c) beam bridges (Jembatan balok), cantilever bridges (Jembatan kantilever), Jembatan
rangka batang, Jembatan Gantung atau suspention brigde, jembatan cable stayed,
jembatan arch brigde.
d) cantilever bridges (Jembatan kantilever), Jembatan rangka batang, Jembatan Gantung
atau suspention brigde, jembatan cable stayed, jembatan arch brigde.
e) beam bridges (Jembatan balok), Jembatan rangka batang, Jembatan Gantung atau
suspention brigde, jembatan cable stayed, jembatan arch brigde.

4. Konstruksi jembatan dibagi menjadi bagian yaitu :


a) Struktur Atas ,struktur bawah ,Jalan Pendekat ,Bangunan Pengaman ,Bentang yang sesuai
dengan perlintasan jalan.
b) Struktur Atas ,struktur bawah ,Jalan Pendekat ,Bangunan Pengaman ,Panjang bentang
optimum .
c) Struktur Atas,struktur bawah ,Bangunan Pengaman ,Bentang yang sesuai dengan
perlintasan jalan.Panjang bentang optimum.
d) Struktur Atas,struktur bawah, Jalan Pendekat,Bentang yang sesuai dengan perlintasan
jalan.Panjang bentang optimum
e) Struktur Atas b)struktur Bawah .

5. Struktur atas terdiri atas komponen konstruksi antara lain:


a) Gelagar-gelagar induk , melintang, Struktur lantai jembatan, Pertambatan arah melintang
dan memanjang , parapet dan trotoar.
b) Gelagar-gelagar induk , Struktur gelegar memanjang, melintang, Struktur lantai jembatan,
parapet dan trotoar.
c) Struktur gelegar memanjang, melintang, Struktur lantai jembatan, Pertambatan arah
melintang dan memanjang , parapet dan trotoar.
d) Gelagar-gelagar induk , Struktur gelegar memanjang, melintang, Struktur lantai jembatan,
Pertambatan arah melintang dan memanjang , parapet dan trotoar.
e) Gelagar-gelagar induk , Struktur gelegar memanjang, melintang, Struktur lantai jembatan,
Pertambatan arah melintang dan memanjang .

6. Jembatan berdasarkan bahan konstruksi yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain :
a) Jembatan kayu (log bridge),Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
Jembatan baja (steel bridge),  Jembatan komposit (compossite bridge),
b) Jembatan kayu (log bridge),Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
Jembatan baja (steel bridge),  Jembatan komposit (compossite bridge), jembatan bentang.
c) Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),  Jembatan baja (steel bridge),
Jembatan komposit (compossite bridge), jembatan bentang.
d) Jembatan kayu (log bridge),Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
Jembatan baja (steel bridge),  Jembatan komposit (compossite bridge).
e) Jembatan kayu (log bridge),,  Jembatan baja (steel bridge),  Jembatan komposit
(compossite bridge).

7. Posisi Letak konstruksi padalantai kendaraan


a) Lantai diatas rangka , Lantai jembatan di bawah, lantai sejajar bagian tengah jembatan,
dibawah, gelegar – gelegar pemikul.
b) Lantai diatas rangka , Lantai jembatan di bawah, lantai sejajar bagian tengah jembatan,
dibawah, disamping gelegar.
c) Lantai diatas rangka , Lantai jembatan di bawah, lantai sejajar bagian tengah jembatan,
disamping gelegar.
d) Lantai diatas rangka , Lantai jembatan di bawah, dibawah, gelegar – gelegar pemikul,
disamping gelegar.
e) Lantai diatas rangka , Lantai jembatan di bawah.

8. Menurut RSNI T-02-2005 Beban mati tambahan adalah berat semua elemen tidak struktural
yang dapat berinteraksi selama umur jembatan seperti:
a) Perawatan permukaan khusus,Pelapisan ulang dianggap sebesar 50 mm aspal beton
,Sandaran, pagar pengaman dan penghalang beton,Tanda-tanda (rambu), perlengkapan
umum seperti pipa, listrik,gas.
b) Pelapisan ulang dianggap sebesar 50 mm aspal beton ,Sandaran, pagar pengaman dan
penghalang beton,Tanda-tanda (rambu), perlengkapan umum seperti pipa, listrik,gas.
c) Perawatan permukaan khusus,Sandaran, pagar pengaman dan penghalang beton,Tanda-
tanda (rambu), perlengkapan umum seperti pipa, listrik,gas.
d) Perawatan permukaan khusus,Pelapisan ulang dianggap sebesar 50 mm aspal beton
,Tanda-tanda (rambu), perlengkapan umum seperti pipa, listrik,gas.
e) Perawatan permukaan khusus,Pelapisan ulang dianggap sebesar 50 mm aspal beton
,Sandaran, pagar pengaman dan penghalang beton,perlengkapan umum seperti pipa,
listrik,gas.
f) Perawatan permukaan khusus,Pelapisan ulang dianggap sebesar 50 mm aspal beton
,Sandaran, pagar pengaman dan penghalang beton,Tanda-tanda (rambu)

9. Beban hidup pada jembatan yang harus ditinjau dinyatakan macam yaitu beban
a) beban “D” yang merupakan beban jalur gelagar, beban angina, beban kejut, beban gempa.
b) T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban angina, beban kejut.
c) T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban gempa.
d) T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang
merupakan beban jalur gelagar, beban angina.
e) T“ yang merupakan beban terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang merupakan
beban jalur gelagar.

10. Dalam menghitung jumlah luas bagian-bagian sisi jembatan yang terkena angin dapat
digunakan ketentuan sebagai berikut:
a) Kendaraan tanpa beban hidup, jembatan gelagar penuh diambil sebesar 100% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin, ditambah 50 % luas bidang sisi
lainnya, untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas bidang sisi jembatan yang
langsung terkena angin ditambah 15% luas sisi-sisi lainnya.Kendaraan dengan beban
hidup, untuk jembatan diambil sebesar 50% terhadap luas bidang.untuk beban hidup
diambil sebesar 100% luas bidang sisi yang langsung terkena angin.
b) Kendaraan tanpa beban hidup, , ditambah 50 % luas bidang sisi lainnya, untuk jembatan
rangka diambil sebesar 30% luas bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin
ditambah 15% luas sisi-sisi lainnya.Kendaraan dengan beban hidup, untuk jembatan
diambil sebesar 50% terhadap luas bidang.untuk beban hidup diambil sebesar 100%
luas bidang sisi yang langsung terkena angin.
c) Kendaraan tanpa beban hidup, jembatan gelagar penuh diambil sebesar 100% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin, ditambah 50 % luas bidang sisi
lainnya,.Kendaraan dengan beban hidup, untuk jembatan diambil sebesar 50% terhadap
luas bidang.untuk beban hidup diambil sebesar 100% luas bidang sisi yang langsung
terkena angin.

d) Kendaraan tanpa beban hidup, jembatan gelagar penuh diambil sebesar 100% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin, ditambah 50 % luas bidang sisi
lainnya, untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas bidang sisi jembatan yang
langsung terkena angin ditambah 15% luas sisi-sisi lainnya.Kendaraan dengan beban
hidup,untuk beban hidup diambil sebesar 100% luas bidang sisi yang langsung terkena
angin.
e) Kendaraan tanpa beban hidup, jembatan gelagar penuh diambil sebesar 100% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin, ditambah 50 % luas bidang sisi
lainnya, untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas bidang sisi jembatan yang
langsung terkena angin ditambah 15% luas sisi-sisi lainnya.Kendaraan dengan beban
hidup, untuk jembatan diambil sebesar 50% terhadap luas bidang.

11. Gaya gempa vertikal pada balok prategang dihitung dengan menggunakan percepatan
vertikal ke bawah minimal sebesar
a) 0.010×g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal
statik ekivalen.
b) 0,980×g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal
statik ekivalen.
c) 0,890×g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal
statik ekivalen.
d) 0,990×g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal
statik ekivalen.
e) 0,889×g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal
statik ekivalen.

12. Pada umumnya pengaruh perebedaan suhu bahan baja dapat dihitung dengan mengambil
perbedaan suhu antara lain:
a) Perbedaan suhu maksimum-minimum = 35C, Perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan = 15C
b) Perbedaan suhu maksimum-minimum = 33C. Perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan = 15C
c) Perbedaan suhu maksimum-minimum = 32, Perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan = 15C.
d) Perbedaan suhu maksimum-minimum = 30, Perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan = 16C
e) Perbedaan suhu maksimum-minimum = 30, Perbedaan suhu antara bagian-bagian
jembatan = 15C

Anda mungkin juga menyukai