Anda di halaman 1dari 5

Test formatif

1. Struktur Pada Jembatan

Elemen struktur utama penyusun jembatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

A). Struktur Atas (Superstructures)

Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung

yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu

lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dan lain-lain Struktur atas

jembatan umumnya terdiri dari :

1. Trotoar

a. Sandaran dan tiang sandaran

b. Peninggian trotoar (kerb)

c. Lantai trotoar

2. Lantai kendaraan

3. Balok diafragma

4. Ikatan pengaku (ikatan angin dan ikatan melintang)

5. Tumpuan (Bearing)

B). Struktur Bawah (Substructures)

Struktur bawah jembatan berfungsi untuk memikul seluruh beban struktur

atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan

hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dan sebagainya. Struktur

bawah jembatan umumnya meliputi :


1. Pangkal Jembatan (Abutmen)

a. Dinding belakang (Back wall)

b. Dinding penahan (Retaining wall)

c. Dinding sayap (Wing wall)

d. Oprit, plat injak (Approach slab)

e. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)

f. Tumpuan (Bearing)

2. Pilar Jembatan (Pier)

a. Kepala pilar (Pier head)

b. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)

c. Tumpuan (Bearing)

d. Pilar (Pier), yang berupa dinding, kolom atau portal

3. Pondasi (Foundation)

Pondasi jembatan berfungsi untuk meneruskan seluruh beban jembatan ke

tanah dasar. Jenis pondasi abutmen atau pier jembatan diantaranya :

a. Pondasi setempat (Spread footing)

b. Pondasi sumuran (Caisson)

c. Pondai tiang (Pile foundation)

2. Jenis – Jenis dari Jembatan

Menurut jenis material merupakan sebuah bangunan jembatan dengan dibangun oleh

bahan bahan tertentu di antaranya sebagai berikut :


1. Jembatan kayu

Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana yang mempunyai panjang relatif pendek

dengan beban yang diterima relatif ringan.

2. Jembatan pasangan batu dan batu batu

Jembatan pasangan batu dan bata merupakan jembatan yang konstruksi utamanya terbuat

dari batu dan bata. Untuk membuat jembatan dengan  batu dan bata umumnya konstruksi

jembatan harus dibuat melengkung

3. Jembatan beton bertulang dan jembatan beton prategang (prestressed

concrete bridge)

Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang

jembatan yang pendek. Untuk bentang yang panjang seiring dengan perkembangan zaman

ditemukan beton prategang.

4. Jembatan baja

Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang

dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton prategang, penggunaan jembatan

baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi.

5. Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan yang sama atau berbeda

dengan memanfaatkan sifat menguntungkan dari masing – masing bahan tersebut, sehingga

kombinasinya akan menghasilkan elemen struktur yang lebih efisien.

3. Jenis-Jenis Beban untuk Desain Struktur Jembatan

1. Beban Mati (Dead Load)

2. Beban Hidup (Live Load)

3. Beban Impak (Impact Load)

4. Beban Angin (Wind Load)

5. Gaya Longitudinal (Longitudinal Forces).

6. Gaya Sentrifugal (Centrifugal Forces)

7. Efek Daya Apung (Buoyancy Effect)

8. Gaya oleh Arus Air (Forces by Water Current).

9. Kenaikan Suhu (Thermal Stresses)

4. Syarat Teknis Pada Jembatan

Jembatan merupakan alat penghubung antara dua bagian jalan yang terputus oleh

rintangan – rintangan seperti sungai, lembah, laut dan sebagainya. Selain itu jembatan juga

memiliki kegunaan lain diantaranya :

1. Jembatan jalan raya (highway brigde)

Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan baik kendaraan

berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.

2. Jembatan pejalan kaki (foot path)


3. Jembatan kereta api (railway brigde)

Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api. Perencanaan jembatan

ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yang diterima oleh jembatan

disesuaikan dengan kereta api yang melewati jembatan tersebut.

4. Jembatan jalan air

5. Jembatan jalan pipa

6. Jembatan penyebrangan

Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini yaitu

untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan penyeberangan tersebut dan

memberikan keamanan serta mengurangi faktor kecelakaan bagi penyeberang jalan.

Anda mungkin juga menyukai