Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan praktikum mengenai pengenalan alat ekologi


dengan tujuan setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat mengetahui alat untuk
mengukur beberapa faktor lingkungan yang termasuk iklim mikro, faktor geografis,
dan faktor edafis.

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja


saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang.

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Ekologi mengenai pengenalan


alat-alat laboratorium ekologi yang telah kami lakukan, maka peralatan dapat
dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya, yaitu alat untuk mengukur faktor edafis,
faktor akuatik, dan faktor klimatik. Alat untuk mengukur faktor edafis meliputi Soil
pH & Moisture tester, 4 in 1 Soil Survey Instrument, termometer soil, dan Meteran
Fiber Roll. Alat untuk mengukur faktor akuatik meliputi Dissolved Oxygen Meter,
Saringan Super Besar, Secci Disk, Conductivity Meter, dan pH meter. Sedangkan alat
untuk mengukur faktor klimatik meliputi Thermo-Hygrometer, Anemometer, Digital
Light Meter, Clinometer, Kompas bidik, dan Rain Gauge.

Faktor edafis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan tanah.


Faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi vegetasi hutan adalah tekstur atau
susunan partikel tanah, air tanah, temperatur tanah, dan unsur-unsur hara yang
terkandung di dalam tanah. Efek dari faktor ini dapat dilihat dari perbedaan vegetasi
yang tumbuh di atasnya, seperti perbedaan vegetasi yang tumbuh di tanah liat dan
tanah pasir (Duryat et al., 2021). Peralatan yang digunakan untuk mengukur faktor
edafis adalah sebagai berikut:

1. Soil pH & Moisture tester

Soil tester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai


parameter yang terdapat dalam tanah, yaitu kelembaban tanah dan pH. Alat ini
menggunakan prinsip kerja sel volta dengan bagian bawah alat berguna dalam
menangkap ion H+ dan ion OH- pada tanah.

2. 4 in 1 Soil Surver Instrument

4 in 1 soil surver instrument merupakan alat yang digunakan untuk


menguji kelembaban tanah, nilai pH, suhu, dan intensitas cahaya. Prinsip
kerja dari alat ini menggunakan sensor probe.

3. Termometer Soil

Termometer soil merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


temperatur tanah dengan memanfaatkan prinsip kerja dari proses pemuaian.

4. Meteran Fiber Roll

Meteran fiber merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak


atau panjang suatu area yang diukur. Prinsip kerja dari alat ini, yaitu pada
panjang benda atau area yang diukur akan sama dengan panjang dari meteran.

Faktor akuatik adalah faktor yang mempengaruhi ekosistem akuatik.


Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat faktor yaitu penetrasi cahaya matahari,
substrat, temperatur dan jumlah material terlarut (Firdaushi et al., 2018). Peralatan
yang digunakan untuk mengukur faktor akuatik adalah sebagai berikut:

1. Dissolved Oxygen Meter


Dissolved oxygen meter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur kadar oksigen air. Alat ini menggunakan prinsip kerja probe
oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan
elektrolit.

2. Saringan Super Besar

Saringan super besar merupakan alat yang digunakan untuk mencuplik


benthos di perairan yang memiliki arus kuat atau cukup deras dan dasar
perairannya berpasir halus atau sedikit berlumpur. Prinsip kerja dari alat ini
menerapkan system kerja seperti jaring dengan cara meletakkan surber di
aliran sungai yang memiliki arus dan surber diletakkan melawan arus agar
benthos yang menempel pada batu dapat tertangkap oleh surber yang dibantu
oleh tangan.

3. Secchi Disk

Secchi disk merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


kecerahan perairan di suatu area yang diamati. Prinsip kerja dari alat ini, yaitu
ketika bagian warna putih masih terlihat, maka cahaya masih dapat tembus
kedalaman tersebut.

4. Conductivity Meter

Conductivity meter merupakan alat yang berfungsi sebagai pengukur


konduktivitas atau kadar ion dalam perairan. Alat ini menggunakan prinsip
kerja nilai konjumlah ion serta konsentrasi padatan yang terlarut di duktivitas
listrik sebuah zat cair.

5. pH Meter atah pHep Tester

pH meter atau pHep tester merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur kadar Ph dalam air. Selain itu, alat ini juga memiliki fungsi untuk
mengukur pH (keasaman atau gaya basa) yang cair khusus probes digunakan
untuk mengukur pH of semi – solid zat). Prinsip kerja dari alat ini
menerapkan prinsip potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan yang
terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan
lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur
potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of
hydrogen.

Faktor Iklim mikro atau faktor klimatis adalah faktor-faktor yang


berhubungan dengan keadaan atmosfer yang berpengaruh terhadap kehidupan
tanaman. Pengaruh faktor ini dapat terasa secara regional maupun lokal. Keadaan
atmosfer yang menentukan iklim regional dan lokal terutama berhubungan dengan
temperatur, air, dan cahaya. Faktor-faktor yang menentukan ini adalah radiasi
matahari, temperatur udara, kelembaban udara dan presipitasi, serta dapat
ditambahkan pula, angin dan petir (Duryat et al., 2021). Peralatan yang digunakan
untuk mengukur faktor klimatis adalah sebagai berikut:

1. Thermo-Hygrometer

Thermo – Hygrometer merupakan alat yang berguna untuk mengukur


suhu dan kelembaban pada suatu ruangan. Alat ini bergantung pada peristiwa
penguapan dingin, dimana penguapan air dari permukaan akan mengikat
panas yang mengakibatkam suhu pada wet bulb lebih rendah dari suhu dry
bulb.

2. Anemometer

Anemometer merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur


kecepatan angin di area yang sedang di amati. Prinsip kerja dari alat tersebut,
yaitu gerakan atau perpindahan massa udara pada arah horizontal yang
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat
lainnya.

3. Digital Light Meter

Digital light meter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur


intensitas cahaya pada suatu area atau daerah yang diamati. Prinsip kerja dari
alat ini, yaitu mengubah energi foton menjadi electron. Cahaya tersebut akan
menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energy
dan diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik.

4. Clinometer

Clinometer merupakan alat yang digunakan untukmengukur sudut


elevasi yang terbentuk antara garis datar dan garis penghubung sebuah titik
pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek. Alat ini
menggunakan prinsip sedut elevasi dalam pengukurannya.

5. Kompas bidik

Kompas bidik merupakan alat yang digunakan untuk menentukan


arah, arah miring, graduen dan survey geologi. Prinsip kerja dari alat ini, yaitu
menggabungkan prinsip surveyor kompas, kompas prismatic, klinometer,
level tangan dan plumb. Ketika dilipat akan menghasilkan dua pemandangan
dengan lubang intip.

6. Rain Gauge (Pengukur Curah Hujan)

Rain gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur curah


hujan melalui air hujan yang turun dan masuk melalui corong. Prinsip kerja
dari alat ini, yaitu air yang masuk ke dalam penakar air akan dialirkan dan
terkumpul dalam tabung yang nantinya air tersebut akan diukur dengan gelas
ukur.

Daftar Pustaka
Duryat, Bintoro, A., Asmarahman, C., Riniarti, M., & Santoso, T. (2021). POTENSI
PENGEMBANGAN AREN (Arenga pinnata)-Duryat. Universitas Lampung.

Firdaushi, N. F., Rijal, M., & Husen, H. Y. (2018). Kajian Ekologis Sungai Arbes
Ambon Maluku. Biosel: Biology Science and Education, 7(1), 13.
https://doi.org/10.33477/bs.v7i1.388

Anda mungkin juga menyukai