Anda di halaman 1dari 27

INSTRUMEN KELAUTAN

ALAT ALAT ISTRUMEN

MOH.SAIFULLAH
1610716510001

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
INSTRUMEN OSEANOGRAFI

Didalam osenaografi fisika ini kita mempelajari begaimana bentuk dan struktur pada lau
dalam dan permukaannya. Untuk itu kita perlu menggunakan alat yang bisa membantu manusia
untuk memantau keadaan laut tanpa harus manusia yang terjun langsung didalamnya. Hal ini
dibantu dengan peran petingnya dari kemajuan teknologi yang semakin berkembang, dan
penggunaan satelit yang lebih memudahkan manusia dalam pemantauan laut lepas (topografi
dalam laut)
Untuk mengetahui Keadaan permukaan, dasar dan dalam laut, kita dapat menggunakan
alat yang telah dirancang khusus oleh beberapa ilmuwan. Alat tersebut memiliki fungsi dan
kegunaannya masing-masing. Seperti current meter, CTD, hand refraktometer, DO meter, pH
meter, alinometer, Shieve shaker dan ayakang bertingkat. Dan ada pula yang terbuat dengan
bahan-bahan yang sederhana seperti halnya floating dragh/float tracking, papan skala, dan
sechi disk, aat ini biasanya digunakan hanya pada permukaan laut saja contohnya untuk
mengukur kecepapatan arus, pasang surut dan kecerahan suatu perairan. Berbeda alat maka
berbeda pula bentuk, fungdi dan kesensitifitasannya masing-masing.

CTD (Conductivity Temperature Depth)

CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk


mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas.. Secara
umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran. Unit
masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll. Sensor berfungsi
untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri dari sensor tekanan,
temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai wadah sampel air sedangkan
rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel koneksi berfungsi sebagai
penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal. Telekomando akan memberikan
sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara berurutan, setelah mengambil sampel air laut.
Unit pengolah terdiri dari sebuah unit pengontrol CTDS (CTD Sensor) dan komputer
yang dilengkapi perangkat lunak. Unit pengontrol berfungsi sebagai pengolah sinyal CTD,
penampil hasil pengukuran serta pengubah sinyal analog ke digital. CTD mengontrol setiap
kegiatan akusisi dan pengambilan sampel serta kalibrasi. Setiap penekanan tombol fungsi
sesuai pada menu, maka printer akan mencetak posisi, kedalaman, salinitas, konduktifitas dan
temperatur sehingga kronologis kegiatan pengoprasian CTD dapat terekam.
Sensor adalah sebuah piranti yang mengubah fenomena fisika menjadi sinyal elektrik.
CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk
mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas)
a. Sensor tekanan merupakan sensor yang memanfaatkan hubungan langsung antara
tekanan dan kedalaman
b. Sensor temperatur adalah sensor yang berpengaruh terhadap suatu hambatan,
dalam bentuk termistor. Termistor (tahanan termal) merupakan alat semikonduktor yang
berperan sebagai tahanan dengan besar koefisien tehanan temperatur yang tinggi dan
biasanya bernilai negative.
c. Sensor konduktofitas merupakan sensor yang mendeteksi adanya nilai daya hantar
listrik di suatu perairan. Sensor ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga
danempet buah terminal elektroda platina-rhodium di belakang sisinya.

Hand Refraktometer

Hand Refraktometer sebenarnya alat ukur mengukur indek bias suatu zat. Definisi indek
bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa dibagi dengan kecepatan
cahaya dalam zat tersebut. Kebanyakan obyek yang dapat kita lihat, tampak karena obyek itu
memantulkan cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi, cahaya memantul
kesemua arah, disebut pantulan baur. Untuk keperluan ini cukup kita melukiskan satu sinar
saaja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi geometrical saja. Refraktometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut.
Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian, total refleksi. Ini adalah
pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum
menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya merambat dalam
transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan kecepatan yang berbeda
indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan refleksi cahaya.
Ayakan bertingkat dan shiever shaker

Shieve shaker adalah mesin pengayak untuk pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel dalam skala laboratorium. Pengayakan sediaan pada laboratorium
oseanografi dilakukan untuk menentukan ukuran butiran sedimen tertentu sesuai dengan yang
diinginkan. Proses pengayakan merupakan proses penting dalam menentukan ukuran partikel
yang akan didapatkan dari sedimen, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam
menentukan susbtrat suatu perairan, pantai maupun laut. Pengayakan adalah sebuah cara
pengelompokan butiran yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan
demikian dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di
ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran terntentu yang masih dapat melintasi ayakan dinyatakan
sebagai butiran batas.
Pengayakan merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapat ukuran partikel
yang diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat diaplikasikan untuk menentukan
ukuran partikel dalam pengaplikasian pengayakan sedimentasi pada laboratorium oseanografi
yaitu pengayakan manual dan teknik pengayakan mekanik yang dilakukan tanpa menggunakan
mesin, bahan dipaksa untuk melewati lubang ayakan, umumnya dengan bantuan sebilah kayu
atau sebilah bahan sintetis atau dengan sikat. Dan pengayakan secara mekanik pengayakan
yang dilakukan dengan bantuan mesin berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
pH meter

pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari p
lambang matematika dari negatif logaritma, dan H lambang kimia untuk unsur Hidrogen. pH
dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang
berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar daripada [OH-], maka
material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [OH-] lebih besar
daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.

DO meter

Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan
kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis
kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah
oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah,
dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
DO meter merupakan salah satu instrument dalam bidang kelautan yang mempunyai
fungsi sebagai pengukur kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan. Alat ini digunakan untuk
menunjukkan nilai dari oksigen terlarut dalam air. Alat ini digunakan dalam pertambakan atau
akuakultur untuk mengukur kadar oksigen terlarut yang sangat vital dalam budidaya ikan dan
udang, digunakan juga apada industri untuk kualitas keluar dan masuk air di tempat
penjernihan, untuk lingkungan berfungsi sebagai pengujian kualitas air , nilai BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan untuk edukasi digunakan sebagai pengukur oksigen terlarut di sekolah-
sekolah serta sebagai alat pengajaran.

Current meter

Current Meter Valeport 106 merupakan alat yang berguna untuk pengukuran arus baik
dengan metode langlarian maupun metode eularian, Current Meter (Alat Ukur Arah dan
Kecepatan Arus Laut). Seluruh current-meter mekanik mengukur kecepatan dengan melakukan
pengubahan gerakan linear menjadi menjadi angular. Fungsi dari current meterini adalah untuk
menetukan kecepatan arus laut. Sebuah current-meter yang ideal harus memiliki respon yang
cepat dan konsisten dengan setiap perubahan yang terjadi pada kecepatan air, dan harus
secara akurat dan terpercaya sesuai dengan komponen velositas. Juga harus tahan lama,
mudah dilakukan pemeliharaan, dan simpel digunakan dengan kondisi lingkungan yang
berbeda-beda. Indikator kinerja tergantung pada inertia dari rotor, gerakan air, dan gesekan
dalam bearing.

Termokopel
Termometer merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui suhu
objek (benda/tubuh). Prinsip kerja Termometer Digital Termometer digital, biasanya
menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara
sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya,
hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya
memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.

Papan skala

Papan skala adalah alat yang terbuat dari papan/kayu, alumunium atau bahan lain yang
di cat agar tak berkarat yang telah diberi skala dalam meter atau centmeter. Biasanya
digunakan dalam pengukuran pasang surut pada saat tracking di lapangan. Tide staff atau kita
kenal sebagi papan pasut merupakan alat pengukur pasut paling sederhana pada umumnya
yang digunakan untuk mengamati krtinggian muka laut atu tinggi gelombang pada permukaan
air laut.

Sechi disk

Sechi disk adalah alat pengukur kecerahan (transparansi perairan di laut) yang terbuat
dari piringan yang kemudian diberi warna cat hitam dan putih. umumnya ukuran yang
digunakan adalah piringan dengan ukuran dengan diameter 18 inchi. Dan dibuat menggunakan
piringan metal dengan warna hitam dan putih. Secchi disk digunakan untuk melihat seberapa
jauh jarak (kedalaman) penglihatan seseorang ketika melihat ke dalam perairan. Caranya,
piringan diturunkan ke dalam air secara perlahan menggunakan pengikat/tali sampai pengamat
tidak melihat bayangan secchi. Saat bayangan pringan sudah tidak tampak, tali ditahan/
berhenti diturunkan. Selanjutnya secara perlahan piringan diangkat kembali sampai
bayangannya tampak kembali. Kedalaman air dimana piringan tidak tampak dan tampak oleh
penglihatan adalah pembacaan dari alat ini. Dengan kata lain, kedalaman kecerahan oleh
pembacaan piringan secchi adalah penjumlahan kedalaman tampak dan tidaknya suatu
kedalam laut.
Instrumen Navigasi

Peta

Peta merupakan perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran dua dimensi


(pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan
dengan perbandingan/skala tertentu atau dengan kata lain representasi dua dimensi dari suatu
ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Kompas

Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk
magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.
Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi.
Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan
bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan
arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh
lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang
untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk
arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas.
Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat
khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum.
Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati. Lokasi magnet di Kutub Utara selalu
bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of
Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat
laut.
GPS (Global Positioning System)

GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of
Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan
ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat
mengetahui posisi kita dengan tepat. Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat
memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah,
dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah
satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang
memiliki kemampuan handal seperti itu. Fungsinya yaitu untuk keperluan militer, navigasi,
Sistem Informasi Geografis, Sistem pelacakan kendaraan.

Radar

Radar sangat bermanfaat dalam navigasiKapal laut dan kapal terbang modern sekarang
dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain, cuaca/ awan yang dihadapi di
depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang ada di depan pesawat/kapal.
Radar (dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari radio detection and ranging, yang
berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi,
mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah radar
pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF
(Radio Directon Finding). Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema
yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan
lokasinya dan kadang-kadang ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi
radio sinyal dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat.

Automatic Radar Plotting Aid (ARPA)


Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) kemampuan dapat membuat trek menggunakan
kontak radar. Sistem ini dapat menghitung kursus objek dilacak, kecepatan dan titik terdekat
pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan dengan kapal atau daratan lainnya.
ARPA khas memberikan presentasi dari situasi saat ini dan menggunakan teknologi komputer
untuk memprediksi situasi masa depan. Sebuah ARPA menilai risiko tabrakan, dan
memungkinkan operator untuk melihat manuver yang diusulkan oleh ship. While sendiri
berbagai model ARPAs yang tersedia di pasar, fungsi berikut biasanya tersedia:
a. Benar atau relatif presentasi gerak radar.
b. Akuisisi otomatis target ditambah akuisisi manual. Digital membaca-out target diakuisisi yang
menyediakan kursus, kecepatan, jangkauan, bantalan, titik terdekat pendekatan (CPA), dan
waktu untuk CPA (TCPA).
c. Kemampuan untuk menampilkan informasi penilaian tabrakan langsung pada PPI, dengan
menggunakan vektor (benar atau relatif) atau sekitar Diprediksi grafis Danger (PAD) display.
d. Kemampuan untuk melakukan manuver uji coba, termasuk perubahan tentu saja, perubahan
kecepatan, dan dikombinasikan perubahan kursus / kecepatan. Stabilisasi tanah otomatis untuk
keperluan navigasi.
e. ARPA memproses informasi radar jauh lebih cepat daripada radar konvensional namun
masih tunduk pada pembatasan yang sama.
f. Data ARPA hanya seakurat data yang berasal dari input seperti giro dan kecepatan log.

Telegraf
Telegraf merupakan sebuah mesin untuk mengirim dan menerima pesan pada jarak
jauh. mengunahkan Kode Morse dengan frekwensi gelobang radio, kode morse adalah metode
dalam pengiriman informasi, dengan menggunakan standard data pengiriman nada atau suara,
cahaya dengan membedakan ketukan dash dan dot dari pesan kalimat, kata, huruf, angka dan
tanda baca. Kode morse dapat dikirimkan melalui peluit, bendera, cahaya, dan ketukan morse.

EPIRB

Epirb cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR)
berbasis satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis,
Kanada, Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979. Misi program
Cospas-Sarsat adalah untuk memberikan bantuan pelaksanaan SAR dengan menyediakan
distress alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh
komonitas internasional. Tujuannya agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam
melokasi suatu distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan
probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut mengemabangkan suatu sistem
satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz.
Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk pelayaran
merupakan elemen dari Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang didesain
beroperasi dengan sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan dalam
konvensi internasioal bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari 2009, sistem
Cospas-Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas merupakan
akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan Sarsat merupakan
akronim dari Search and Rescue Satellite-Aided Tracking

INSTRUMEN AKUSTIK

Echosounder

Echosounder merupakan salah satu alat yang penting untuk mengetahui kedalaman
laut. Kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara pengiriman dan
penerimaan pulsa suara. Dengan pertimbangan sistim Side-Scan Sonar pada saat ini,
pengukuran kedalaman dasar laut (bathymetry) dapat dilaksanakan bersama-sama dengan
pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping) dan pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen
dibawah dasar laut (subbottom profilers).

Fish Finder

Fish Finder bekerja berdasarkan pemantulkan gelombang suara yang dipancarkan dari
permukaan perairan sampai dasar lautan. Ketika bunyi yang dipancarkan kedasar lautan
tersebut membentur suatu benda dan kembali ke penerima sonar, maka jaraknya yang
ditempuh oleh bunyi tersebut dapat diukur, maka dapat diketahui letak benda tersebut dibawah
permukaan laut.

Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP)

Prinsip kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan baik secara horizontal maupun
vertikal menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan radial relatif, antara instrumen
(alat) dan hamburan di laut. Tiga beam akustik yang berbeda arah adalah syarat minimal untuk
menghitung tiga komponen kecepatan. Beam ke empat menambah pemborosan energi dan
perhitungan yang error. ADCP mentransmisikan ping, dari tiap elemen transducer secara kasar
sekali tiap detik. Echo yang tiba kembali ke instrumen tersebut melebihi dari periode tambahan,
dengan echo dari perairan dangkal tiba lebih dulu daripada echo yang berasal dari kisaran yang
lebih lebar. Profil dasar laut dihasilkan dari kisaran yang didapat. Pada akhirnya, kecepatan
relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan diatas kapal menggunakan Data Acquisition System
(DAS) yang juga secara optional merekam informasi navigasi, yang diproduksi oleh GPS.

Sonar

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan
istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan
dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk
navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain
untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee). Sonar
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan
dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk
mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal
selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan
penyelaman, dan komunikasi di laut. Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim
gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan
(echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada
monitor.
INSTRUMEN OPTIK

Kamera

Kamera merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk menyimpan atau merekam
bayangan dalam bentuk gambar foto. Kamera terdiri atas lensa cembung. Cahaya yang masuk
pada kamera diatur oleh lebar celah diafragma atau aperture dan film negative untuk
menangkap cahaya. Jika dihubungkan dengan bagian mata, ada keserasian antara mata dan
kamera, yaitu diafragma seperti iris dan negatif film seperti retina mata.
Proyektor slide
Proyektor slide berguna untuk memproyeksikan sebuah benda diapositif sehingga
diperoleh bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Alat ini banyak digunakan pada acara-acara
seminar maupun dalam proses beiajar mengajar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor
slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca, cermin cekung
yang berfungsi sebagai reflektorcahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada
layar, dan slide atau gambar diapositif.

Lup

Lup adalah lensa positif yang berfungsi sebagai kaca pembesar, digunakan untuk
mengamati sebuah benda kecil agaraetailnya dapat diketahui. Bayangannya terletak di depan
lensa, bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Lup memiliki perbesaran anguler, yaitu
perbandingan antara sudut pandang jika mata melihat memakai lup dengan sudut pandangjika
mata melihat tanpa memakai lup. Perbesaran anguler pada lup ada tiga sebagai berikut.

Mata berakomodasi maksimum

Benda diruang I dan bayangan diruang IV (s =-p)

Mata tidak berakomodasi

Benda difokuskan bayangan ditak terhingga (s = -r)

Mata berakomodasi pada jarak X

Mikroskop

Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung.

Fokus lensa objektif < fokus lensa okuler.

Benda yang diamati diletakkan di ruang II lensa objektif.

Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif (sob) menjadi benda bagi lensa okuler
(sok).
Bayangan ini harus terletak di ruang I lensa okuler (antara O dan Fok).

Sifat bayangan sebagai berikut.

Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif: nyata, terbalik, dan diperbesar.

Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler: maya, terbalik, dan diperbesar.

Teropong
Alat optik yang digunakan untuk melihat benda jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas
disebut teropong. Teropong dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

Teropong Bintang/Teropong Astronomi/Teleskop.

Teropong bintang adalah alat optik yang terdiri atas dua iensa positif yang digunakan
untuk mengamati benda-benda angkasa. Panjang fokus objektif selalu lebih panjang
dibandingkan fokus okuler.

Teropong Bumi/Teropong Medan/Yojana

Teropong bumi adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh dari
bumi.

Teropong Panggung/Teropong Galilei

Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi.

Teropong Pantul

Teropong pantul adalah teropong yang menggunakan cermin lengkung sebagai


perangkat untuk membentuk bayangan.

Periskop
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-
benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung ban 2 prisma siku-siku sama
kaki. Jalannya sinar pada periskop sebagai berikut.

Sinar sejajardari benda yangjauh menuju ke lensa objektif.

Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.

Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.

INSTRUMEN SATELITE

Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar
tentang satelit buatan.
Sedangkan jenis satelit dapat dibedakan atas:
a. Satelit untuk penginderaan jauh (SEASAT)
1) Satelit SEASAT (AS)
2) Satelit Mos (Jepang)
b. Satelit untuk penginderaan planet
1) Satelit Venera (Rusia)
2) Satelit Viking (AS)
c. Satelit untuk penginderaan cuaca
1) Tiros-N (AS)
2) Metor (Rusia)
3) NOAA (AS)
4) Global Positioning System (GPS)
d. Satelit untuk penginderaan daratan (Landsat)
1) Landsat (AS)
2) Spot (Perancis)
3) Soyuz (Rusia)

Altrimeter
Alat ini adalah radar (radio detection and ranging) gelombang mikro yang dapat
digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara permukaan bumi dengan wahana antariksa
(satelit atau pesawat terbang). Pengukuran ini dapat menghasilkan topografi dan kekasaran
permukaan laut sehingga dapat menduga arus permukaan, dan ketinggian gelombang.

Scatterometer
Alat ini adalah radar gelombang mikro yang dapat mengukur kekasaran permukaan laut
pada cakupan yang luas di sebelah kiri dan kanan dari wahana antariksa. Pengukuran dengan
alat ini menghasilkan amplitudo gelombang pendek permukaan yang sebanding dengan angin
permukaan sehingga dapat menduga kecepatan angin yang bertiup di permukaan laut.

Microwave scanner

Alat ini adalah radiometer yang mengukur intensitas radiasi yang dikeluarkan oleh laut
pada panjang gelombang mikro. Pengukuran dengan alat ini dapat menghasilkan pendugaan
kecepatan angin permukaan, uap air, tingat hujan, suhu permukaan laut (SPL), dan penutupan
es di kutub.

Synthetic Aperture Radar (SAR).


Alat ini adalah radar gelombang mikro yang secara elektronik mensintesa sebuah
antena dan menghasilkan citra (image) beresolusi tinggi. Pengukuran dengan alat ini dapat
menghasilkan dugaan kondisi gelombang laut, gelombang bawah permukaan (internal wave),
hujan, batas-batas arus, da lain-lain. Pada perkembangan terakhir alat ini juga dapat
digunakan untuk mendeteksi gerombolan ikan tuna yang berada di permukaan laut.

Color scanner

Alat ini adalah radiometer yang mengukur intensitas radiasi yang dipantulkan (atau lebih
tepatnya dipencarkan kembali) oleh laut pada daerah spektral sinar tampak dan inframerah
dekat. Pengukuran dengan menggunakan alat ini menghasilkan citra warna air laut (ocean
color) dari mana dapat diduga kandungan klorofil permukaan laut (yang selanjutnya dapat
diturunkan ke produktifitas primer dan produktifitas ikan), kandungan sedimen di kolom air laut
permukaan, dan kondisi terumbu karang.

Infrared scanner
Alat ini adalah radiometer yang mengukur intensitas radiasi yang dikeluarkan oleh
permukaan laut pada daerah spektral sinar inframerah. Pengukuran dengan menggunakan alat
ini terutama menghasilkan dugaan suhu permukaan laut yang selanjutnya dapat digunakan
untuk meneliti berbagai proses di laut yang diindikasikan oleh suhu permukaan laut.

DAFTAR PUSTAKA

Adil, R. 2006. Klasifikasi Kinerja Tingkat Keasaman dan Berat Jenis pada
Ujicoba Susu Hewani Segar Berbasis PC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya
Coughlin, F. 1994.Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear.
Erlangga, Jakarta
Kholilah, R. 2008 . Study Awal Fiber Optik sebagai Sensor pH. ITS-press,
Surabaya.
Liliasari. 1995. Kimia 3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Maddu, A. 2006. Sensor pH Serat Optik Berdasarkan Absorpsi Gelombang
Evanescent dengan Menggunakan Cladding Polimer Berdopping Dye Indikator. U-I press,
Jakarta
Modjahidin, K.2006, Pengembangan Probe Sensor Kelembaban Serat Optik Dengan Cladding
Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10 : 45-50.
Purba, M. 1995. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta
Sharma, S. 1998, A long-range fiber optic pH sensor prepared by dye doped sol-
gel immobilization technique, Optics. Communications., 154, 282284.
Sururi, A. B. 1998. Analisa Performansi Sensor Ph Berbasis Fiber Optik
Berdasarkan Pengamatan Kondisi Sol-Gel Pada Optrode. ITS-Press, Surabaya.
Wibisono, L. 2009 .Perancangan Sistem Kuisisi Data Sensor pH Berbasis
Lapisan Silica Sol-Gel. ITS-press, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai