PENDAHULUAN
1
Berdasarkan permasalahan yang dapat terjadi tersebut maka hal perlu
dilakukan adalah mengumpulkan informasi mengenai karakteristik gelombang
laut dengan cara mempelajari karakteristik tinggi gelombang diperairan, pengaruh
energi angin terhadap pembentukan gelombang serta pola pergerakan gelombang.
Karakteristik tinggi gelombang dan pengaruh energi angin terhadap
pembentukan gelombang dipelajari dengan cara membandingkan metode metode
yang dikembangkan oleh CERC (Coastal Engineering Research Center) (1984)
dan CHL (Coastal Hydraulic Laboratory) (2002). Sedangkan pola pergerakan
gelombang diselesaikan dengan menggunakan permodelan.
1.3.1. Tujuan
1.3.2. Kegunaan
Wilayah penelitian ini mencakup pada area kawasan pesisir dan laut di
perairan Desa Bunati Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, dengan
penentuan lokasi titik sampling sebagai berikut :
2
1. Kawasan pesisir terdapat 3 stasiun titik sampling yang lokasinya berada
pada bagian sisi kanan, tengah dan kiri.
2. Kawasan laut, dengan jarak sekitar 500 m tegak lurus garis pantai yang
terdapat sekitar 6 stasiun dengan jarak masing-masing 167 m.
3
BAB II
METODELOGI
2.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1. Peralatan yang digunakan
No Peralatan Kegunaan
Peralatan Survei Lapangan
1. GPS (Global Positioning Penentuan koordinat lapangan
System)
2. Tiang Gelombang Mengukur gelombang laut
3. Stopwatch Mengukur waktu
4. Tiang Pasut Mengukur pasang surut
5. Map Sounder Mengukur kedalaman perairan
6. Tranduser Sensor pendeteksi kedalaman perairan
7. Batu Duga Mengukur kedalaman perairan
8. Kompas Menentukan arah mata angin
9. Kapal/perahu Alat transportasi dalam kegiatan survei
dilapangan
Perangkat Analisis Data
1. Software Komputer (Ms. Analisis data
Excel, Surfer, Arc Gis, Arc
View, ,,,,,,,,,,,,,
4
2.3. Metode Pengambilan Data
Data arah dan kecepatan angin diperoleh dari Stasiun Badan Meteorologi
di Kabupaten Kotabaru. Data yang diperlukan adalah data angin maksimum
bulanan selama 5 10 tahun terakhir.
5
2.4. Analisis Data
Ut 45
1, 277 0, 296 tanh 0,9log10 untuk t < 3600
U 3600 t
Ut
0.15log10 t 1.5334 untuk 3600 < t < 36000
U 3600
6
Uf
U t 3600
Uf
U 3600
- Koreksi pengukuran angin dari darat ke laut. Koreksi ini dilakukan untuk
data angin yang diukur di darat. Koreksi pengukuran angin dari darat ke laut
dilakukan dengan menggunakan Gambar 4 untuk fetch cukup panjang (lebih
besar dari 10 mile). Sedangkan untuk fetch yang lebih kecil dari 10 mile,
maka kecepatan angin yang diamati dikoreksi dengan menggunakan
persamaan UW = 1,2 UL.
- Koreksi stabilitas. Untuk fetch yang lebih besar dari 10 mile, maka
diperlukan koreksi stabilitas. Karena dalam penelitian ini perbedaan
temperatur air laut dan udara tidak diketahui, maka diasumsikan sebagai
kondisi tidak stabil dan menggunakan nilai RT = 1,1.
2. Panjang fetch
Perhitungan panjang fetch efektif menggunakan Peta RBI dan Peta Alur
Pelayaran dengan persamaan:
Feff
Xi cos
cos
dimana Xi = panjang fetch yang diukur dari titik observasi gelombang
sampai memotong garis pantai, = deviasi pada kedua sisi (kanan dan kiri)
arah angin dengan menggunakan pertambahan 5o sampai sudut 45o.
7
3. Prediksi Gelombang
Persamaan yang digunakan untuk menentukan tinggi gelombang di perairan
dalam dari data kecepatan angin dan fetch adalah (U.S. Army Corps of
Engineers, 2002):
1
2 gX
2
gHmo
4,13 10 2
U*2 U*
dan perioda gelombang :
1
gTp gX 3
0, 651 2
u* u*
U*2
CD 2
U10
CD 0,0011,1 0,035U10
Sedangkan untuk gelombang yang berkembang secara penuh (full) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan (U.S. Army Corps of Engineers,
2002):
gHmo
2
2,115 102
U*
dan
gTp
2,398 102
u*
4. Transformasi Gelombang
sin sin 0
C C0
Dimana:
gT 2d
C tanh
2 L
2d
L L0 tan
L0
Tinggi gelombang pada kedalaman d dihitung dengan menggunakan
persamaan (U.S. Army Corps of Engineers, 2002):
8
Hd H0 Ks Kr
Dimana:
Ho = tinggi gelombang di laut dalam
Ks = koefisien shoaling
1/ 2
Cg0
Ks
C
gd
1/ 2
0,5 C 0
nC
gT
C0
2
C gd nC
1 4d / L
n 1
2 sinh 4d / L
gT 2d
C tanh
2 L
Kr = koefisien refraksi
1/ 2
cos 0
K r
cos
Tinggi gelombang pecah dihitung dengan menggunakan persamaan :
Hb b Ho'
Dimana :
1
H' 5
b 0.56 o
Lo
Ho' Kr Ho
Kedalaman laut dimana gelombang pecah dihitung dengan menggunakan
persamaan (U.S. Army Corps of Engineers, 2002):
Hb
db
b
9
Dimana :
Hb
b b a
gT 2
a 43.8 1 e19 tan
1.56
b
1 e 19.5 tan
tan = kelandaian pantai
Lo = panjang gelombang di laut dalam
T = periode gelombang
10