GETARAN SEISMIK dapat berupa getaran yang arah gerakannya vertical dan getaran yang arah getarnya horizontal. Untuk mengetahui kekuatan gempa bumi digunakan alat yang disebut seismometer. Seismometer berasal dari bahasa Yunani yaitu seismos berarti gempa bumi dan meteroyang berarti mengukur. Seismometer adalah sebuah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mengetahui kekuatan gempa bumi. Seismometer yang dirangkai dengan alat yang mencatat parameter gempa disebut seismograf. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram. Rekaman ini dapat dipergunakan salah satunya untuk menentukan magnitudo gempa tersebut. Selain itu dari beberapa seismogram yang direkam ditempat lain, dapat menentukan pusat gempa atau posisi dimana gempa tersebut terjadi.
F = -ku
dan simpangan pada tanah adalah q, sehingga simpangan total dari massa inersia M, adalah u + q,dengan persamaan gerak :
M 2 (u + q ) = ku t
2
u q 2 + o u = 2 2 t t
2 2
Pada persamaan ini o adalah frekuensi natural (alami) atau frekuensi resonansi dari instrument. Jika gerak tanah mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi natural ini, maka seismometer akan ikut bergerak dengan getaran yang tak terkendali, sehingga sinyal seismik tidak dapat terekan dengan tepat.
u u q 2 + 2 + u = o o 2 2 t t t
2 2
Konstanta dinamakan faktor redaman (dampingfactor) instrument. Faktor redaman ini mempunyai peran yang sangat penting dalam hal seismometer merespon gelombang seismik.
q = A cos t.
A adalah amplitudo yang diperbesar, setara dengan gerak tanah sesungguhnya dikalikan dengan faktor perbesaran yang bergantung pada sensitivitas alat. Jika simpangan yang terekam oleh seismometer u= Ucos (t-), Uadalahamplitudo maksimum dan beda phaseantara rekaman dan gerakan tanah. Substitusi harga-harga q dan u ke dalam persamaan gerak diperoleh :
A 2 cos t
dan
2 o = R sin
2 1/ 2 o
maka
2 R = ( o 2 ) 2 + 4 2 2
2 o
R
2 (o 2 )
UR cos( t + ) = A 2 cos t
Penyelesaian paling simpel (sederhana), untuk amplitudo maksimum jika =
2 o = = tan 2 2 o
1
2 o = = tan 2 2 o
1
u=
[(
A 2
2 o
) + 4
2 2 2
2 1/ 2 o
cos( t )
TIPE SEISMOMETER
Seismometer Periode Panjang (Long-Period)
Mempunyai respon frekuensi (o ) yang sangat rendah, sehingga o<< . Beda fase () antara seismometer dan gerakan tanah nol. Amplitudo pergeseran seismometer sama dengan pergeseran tanah teramplifikasi (diperkuat) Seismometer periode panjang sering dinamakan sebagai displacementmeter Didesain untuk sinyal seismik frekuensi 0,01 - 0,1 Hz (periode 10 -100 s)
TIPE SEISMOMETER
Seismometer periode pendek (shortperiod)
Dibuat/dikontruksi agar mempunyai periode yang sangat pendek, sehingga frekuensi resonansinya tinggi, lebih tinggi dari frekuensi gelombang seismik, o>> . Beda fase () masih cukup kecil
1 .. u = 2 A cos t = 2 q o o
2
Displacementseismometer periode pendek sebanding dengan percepatan tanah, sehingga sering dinamakan sebagai accelerometer. Mempunyai frekuensi respon 1 10 Hz ( range periode 0,1 1 s)
TIPE SEISMOMETER
Seismometer Broadband(Berpita Lebar)
Resolusi sinyal seismik berfrekuensi menengah, 0,1 1 Hz, disebabkan oleh noise. Noise ini antara lain disebabkan oleh gerakan kecil tanah didekat seismometer yang dinamakan microseismik ( microseisms) Mikroseismik dari efek lokal, antara lain disebabkan oleh lalu lintas kendaraan, hujan, gerak angin ke pepohonan, dll. Sumber mikroseismik yang penting adalah aksi gelombang laut yang dapat terdeteksi sampai cukup jauh.
Broadband seismometer didesain berdasarkan pada prinsip seismometer tipe pendulum inersia, dengan peningkatan kapabilitas dengan sistem gaya umpan balik (force -feedback)
BROADBAND SEISMOMETER
Gaya umpan balik sebanding dengan pergeseran massa inersia seismometer. Jumlah gaya umpan balik ditentukan menggunakan tranducer listrik untuk mengubah gerak massa inersia menjadi sinyal listrik. Hasil desain tersebut menghasilkan seismometer yang mempunyai bandwidth yang besar dan respon linear.
DIGITAL SEISMOMETER
STRAIN SEISMOMETER
SEISMOGRAM
Seismogram menyatakan konversi sinyal dari seismometer ke dalam rekaman waktu event seismik
Rekaman Analog (Analogrecording), berupa rekaman gempabumi dari seismometer berbentuk goresan pena pada kertas (smoke paper) Rekaman Digital (Digitalrecording), sinyal analog dari seismometer dikonversi ke bentuk digital menggunakan ADC berbentuk keluaran bilangan biner. Skala decimal dan biner 153 = 1 x 102 + 5 x 101 + 3 x 100 (Decimal) 153 = 1 x 27+0 x 26+0 x 25 +1 x 24 +1 x 23 + 0 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 = 10011001
SEISMOGRAM
TIPE SEISMOGRAM
Vertical-Motion Seismogram
TIPE SEISMOGRAM
Horizontal-Motion Seismogram
Komponen Timur-Barat
Komponen Utara-Selatan