Anda di halaman 1dari 188

Metode Geolistrik

Eksplorasi Geofisika (FI474)

Nanang Dwi Ardi


Pendahuluan
Geolistrik ialah salah satu metode
dalam geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi.
Pendeteksian di atas permukaan
meliputi pengukuran arus, dan
elektromagnetik yang terjadi baik
secara alamiah maupun akibat
penginjeksian arus ke dalam bumi.
Pendahuluan

Metode geolistrik yang terkenal


antara lain :
metode potensial diri (SP),

resistivitas (tahanan jenis),

IP (induced polarization),

magnetotellurik, dan

elektromagnetik.
Pendahuluan

Metode geolistrik yang terkenal


antara lain :
resistivitas (tahanan jenis),

metode potensial diri (SP),

IP (induced polarization),

magnetotellurik, dan

elektromagnetik.
Geolistrik Resistivitas
(Tahanan Jenis)
Prinsip :
Material bumi yang heterogen memiliki
sifat dan respons yang berbeda-beda
terhadap arus listrik yang dialirkan ke
dalamnya
resistivitas () sebagai parameter/besaran
fisika
Applications:
1. Water table depth
2. Groundwater quality
3. Brine plumes
4. Seawater intrusion
5. Well siting
6. Aquifer exploration
7. General stratigraphic mapping
8. Mining
9. Cavity detection
Adv & dis Adv
Advantages:
1. Less costly than drilling.
2. Non disturbing.

Disadvantages:
1. Cultural problems cause interference, e.g.,
power lines, pipelines,buried casings,
fences .
2. Resolution.
3. Data acquisition can be slow compared to
other geophysical methods, although that
difference is disappearing with the very
latest techniques.
V, R, I ( Apa hubungannya ?)

Apakah R bisa mengkarakterisasi sifat


kelistrikan suatu material ?

Kenapa demikian ?
Resisistivitas ()

l l
R R
A A
Jadi, Apa Resistivitas ?
Material Resistivity (Ohm.meter)
Resistivitas Air ~

Material Pyrite
Galena
2.9 x 10^-5 - 1.5
3 x 10^-5 - 3 x 10^2
Sphalerite 1.5 - 1 x 10^7
Quartz 4 x 10^10 - 2 x 10^14
= o [1 + (T-To)] Calcite 2 x 10^12
Rock Salt 30 - 1 x 10^13
Mica 9 x 10^12 - 1 x 10^14
Ground Water 0.5 - 300
Sea Water 0.2
Diabase 20 - 5 x 10^7
Limestones 50 - 1 x 10^7
Sandstones 1 - 6.4 x 10^8
Shales 20 - 2 x 10^3
Gabbro 1 x 10^3 - 1 x 10^6
Basalt 10 - 1.3 x 10^7
Dolomite 3.5 x 10^2 - 5 x 10^
Resistivitas Batuan
Arus listrik pada batuan didominasi oleh
ion atau elektrolit pada pori-pori batuan
Resistivitas/konduktivitas elektrolit juga
dipengaruhi oleh salinitas dan
temperaturnya. (Setuju tidak ?) Tugas
baca !
Resistivitas batuan (terutama batuan
sedimen) dipengaruhi oleh porositas
batuan.
(Setuju tidak ?) Tugas baca!
Resistivitas Batuan
Asal usul batuan
Umur batuan
Tekstur batuan
Proses geologi
Jenis batuan
Jika suatu medium dialiri arus listrik
searah (I), akan timbul medan listrik (E)



A
I J dA


J J E

E V
Jika tidak ada muatan (source), maka
berlaku persamaan Laplace :

V 0
2

Dalam koordinat bola:


1 2 V 1 V 1 2V
r 2 sin 2 0
r r r r sin
2
r sin 2

Untuk medium homogen isotropis :

V 2 V
2
0
r 2
r r
Current Flow in a Homogeneous and
Isotropic Medium
Point Current Source:
dr dr
dV iR shell i i
A 2r 2
Voltage decreases as the inverse of the
distance from the current source.

Shape of constant voltages are hemispheres


for a single point source

i dr i
VD dV 11
rD
2 rD r 2
2 r rD
i
1 1 1 i
2 rD 2rD
Two Current Electrodes: Source and Sink
Why run an electrode to infinity when we can use it
nearby?

source sink

rsource rsink
P
i i
Vsource Vsin k
2rsource 2rsink

i 1 1
Total voltage at P: Vp Vsource Vsink
(superposition) 2 rsource rsink
Dapat dituliskan bahwa :
C
V (r )
r
I 1 1
VC
2 r1 r2
I 1 1
VD
2 R1 R2
I
1 1 I 1 1
V VC V D
2 r1 r2 2 R1 R2
I 1 1 1 1

2 r1 r2 R1 R2
Sehingga dapat dituliskan :


2V 1
a
I 1 1 1 1

r1 r2 R1 R2
Secara umum dapat dinyatakan :

V
a K
I
dengan


1
K 2
1 1 1 1
r1 r2 R1 R2
K disebut sebagai faktor geometri
Arus dan Potensial pada medium
tak homogen
Konsep resistivitas semu (apparent resistivity) :
Resistivitas medium homogen ekivalen.
Jika medium tak homogen digantikan oleh
medium homogen yang resistivitasnya a maka
hasil pengukuran arus I dan potensial V akan
tetap

Resistivitas semu tidak mencerminkan hasil


pengukuran, tapi variasi resistivitas semu hasil
pengukuran mengandung informasi mengenai
distribusi resistivitas medium
Distribusi Arus Medium
Bergantung konfigurasi
spasi elektroda
Jika spasi elektroda lebih
kecil dari tebal lapisan (z)
pertama, maka a=1
Jika 1<2 dan spasi
elektroda >>> z, maka
arus terkonsentrasi di
dekat permukaan
Jika 1>2 dan spasi
elektroda >>> z, maka
arus cenderung menyebar
dan menyebabkan rapat
arus dan potensial kecil,
sehingga menghasilkan a
yang kecil dan mendekati
2
Kedalaman Penetrasi vs Spasi
Elektroda
a pada lapisan homogen
Peralatan
Current Source (DC)
Ammeter, a few milliamps to about 0.5 amps.
Voltmeter, with a very high impedance, above
500,000 Ohms.
Electrodes, porous pot electrodes or metal
Cables, These cables are typically nothing more
than insulated wires with stranded, copper-cored
conductors, given the high resistivity of the
ground.
Spesifikasi Resistivitymeter
NANIURA NRD 22 S
" Pemancar (Transmitter)
Catu daya (power supply) : 12/24 Volt, minimal 6 AH
Daya (power output) : 200 watt untuk catu daya 12 volt &
300 watt untuk catu daya 24 volt
(otomatis)
Tegangan keluar (output voltage) : 350 volt maksimal untuk catu daya
12 volt dan 400 volt untuk catu daya
24 volt
Arus keluar (Output Curent) : 200 mA
Ketelitian arus : 1 mA
System pembacaan : Digital 9 volt
Fasilitas : Current loop indikator

" Penerima (Receiver)


Impedansi masukan (Input impedence) : 10 M-ohm
Batas ukur pembacaan (Range) : 0,1 mVolt - 500 Volt
Accurancy : 0,1 mVolt
Konpensator : Kasar : 10 x putar
Halus : 1 x putar
System pembacaan : Digital (Auto range)
Catu daya digital meter : 3 volt (2 buah baterry kering ukuran AA)
Fasilitas : HOLD / save memory
Berat Alat : super ringan 4 kg.
Kelengkapan lain
Terdiri dari:
1. Satu unit pemancar dan penerima
2. Kabel arus 2 gulungan @ 500 meter
3. Kabel potensial 2x 100 meter
4. Elektroda potensial (tembaga) 2 buah
5. Elektroda arus (steinless) 2 buah
6. Software (IP2Win & Res2Dinv)
7. Aki 12 Volt, 6,5 AH 2 buah atau 12 Volt, 12 A ( salah
satu tergantung stock)
8. Pengisi aki (charger) 1 buah
9. Kabel-kabel penghubung
10. Buku petunjuk dan Software
Elektroda Potensial Elektroda Arus

Display Display
Beda Potensial Arus

Indikator Power Indikator


Konektivitas
Sekering 15 A Elektroda

Arus Luaran
Power/Accu

ON/OFF

Tombol Kompensator tegangan Tombol Pembacaan


Sumber Noise
Electrode Polarization
Presence of Nearby Conductors
Low Resistivity at the Near Surface
Near-Electrode Geology and Topography
Current Induction in Measurement Cables
Field Considerations for DC Resistivity
Good electrode contact with the earth
Wet electrode location
Add NaCl solution or bentonite.
Surveys should be conducted along a straight
line whenever possible
Try to stay away from
cultural features whenever
possible (power lines, pipes,
grounded metal fences,
pumps, etc)
Sources of Noise in Data
Instrument noise
Cultural Features
Telluric Currents naturally occurring earth
currents.
Self potentials generally caused by either
geochemical reactions or greater than normal
subsurface fluid flow.
Magnetotelluric Currents Electromagnetically
induced by naturally occurring or man-made
magnetic fields.
In some cases, it may be unavoidable
Sources of Noise in Data
Geologic Noise
Near surface variations: can dominates response thus masking
signature of deeper targets.
Sources of Noise in Data
Geologic Noise
Topography: Currents will be focused under valleys, and
dispersed under hills, thus causing perturbations in
measured voltages.
Sources of Noise in Data
Small heterogeneities produce cusps
Long linear features (rivers, wires) may produce
current leakage.

(Reynolds 1997)
Generalized Profile Interpretation
Looking for changes in apparent resistivity that will
enhance your understanding of what you already know
about the geology.
Qualitative 2D Profile Interpretation
Sometimes pseudo-sections can be interpreted
qualitatively directly if
Good data quality
Simplified geology
This is the exception rather than the norm
Konfigurasi Elektroda Geolistrik
I
A
V

C1 P1 P2 C2

r1 r2
R1 R2
Potensial di P1 adalah akibat dari C1 dengan arus +I dan C2
dengan arus I, demikian juga di P2.
Sehingga beda potensial antara P1 dan P2 adalah

1
K 2
1

1

1

1

r1 r2 R1 R2

Resistivitas medium homogen
I 1 1 1 1
V V1 V2
2 C1P1 C2 P1 C1P2 C2 P2
Maka, resistivitas pada medium homogen
() adalah 1
1 1 1 1 V
2
C1 P1 C2 P1 C1 P2 C2 P2 I
Bila medium tak homogen, maka resistivitas yang
diperoleh adalah resistivitas semu (a)
V
a K K?
I
1
1 1 1 1
K 2
C1P1 P1C 2 C1P2 P2C 2
Teknik Akuisisi Data
Sounding (1D)
Mapping/profiling (1D)
Imaging (2D/3D)
Sounding

C1 P1 P2 C2

n=1


n=2 a

n=3
Mapping

P1 P2
C1 C2

a
Imaging
Teknik ini merupakan gabungan antar
mapping dengan sounding
Entry data to Stacking Chart
Tutorial
Pengolahan Data
Geolistrik Resistivitas
Sounding (1D)
Resistivitas 1D

-Pre-survei
-Survei
-Pengolahan Data
Pre Survei
Konfigurasi Wenner
Pre Survei
Konfigurasi Schlumberger
Pre Survei
Tabel Data Sounding (Konfigurasi Schlumberger)
panjang bentangan
Survei
Nilai self potential
elektroda tegangan Nilai tegangan terukur
Nilai arus terukur
panjang bentangan
elektroda arus

1/3*(I1+I2+I3)

1/3*(V1+V2+V3)
Survei
Contoh data (untuk kedalaman target 20 m)
Pengolahan Data
Program 1D yang dipergunakan :
Pengolahan Data
Langkah-langkah pengunaan program IPI2win:
1) Install program IPI2Win (SetUp_lt.exe)
Pengolahan Data
Pengolahan Data
2)Pada desktop lalu masuk ke menu start lalu
program lalu pilih IPI2win(lite)
Pengolahan Data
3) Lalu pilih
Pengolahan Data
4) Pilih menu Schlumberger dan aktifkan tombol U,I
Pengolahan Data
5) Copy-pastekan dari worksheet excel ke dalam
tabel seperti di bawah
Ingat!
MN bukan MN/2 V
I
AB/2

Tampil secara
otomatis apabila
keempat parameter
di atas sudat terisi
Pengolahan Data
6) Save txt dan beri nama kemudian pilih ok
Pengolahan Data
7)Setelah itu akan muncul kotak seperti di bawah
ini kemudian berilah nama pada kotak yang
telah disediakan dan tekan tombol save.
Pengolahan Data
8) Setalah muncul seperti gambar di bawah ini
maka pilihlah MN yang sesuai dan kemudan
tekan tombol ok
Pengolahan Data
9) Adapun tampilan yang akan dihasilkan seperti
gambar di bawah ini

data lapangan

data model

Error yang dihasilkan


antara data model
dengan data lapangan
Pengolahan Data
10) Untuk meminimumkan error maka tekan
tombol yang diberi tanda lingkaran seperti
yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini
Pengolahan Data
11) Ini adalah tampilan model resistivitas
mendekati dengan data yang dihasilkan dari
data lapangan dimana dicirikan dengan error
yang kecil
Pengolahan Data
Catatan tambahan (apabila mau di copy-paste-
kan maka dapat dilakukan dengan mengunakan
cari dibawah ini :
Pengolahan Data
12) Apabila pekerjaan ini mau disimpan maka
masuk ke file dan pilih save as lalu beri
nama file kemudian tekan save
Hasil Akhir
0
1
2
3
4
5
6
7
8

Depth (m)
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
RESULTS OF DATA PROCESSING 20

52.3 ohm.m 853 ohm.m 3.45 ohm.m

Thickness Depth Resistivity


No
(m) (m) (ohm.m)
1 2.4 2.4 52.3 ohm.m
Daerah terintrusi
2 3.27 5.67 853 ohm.m
oleh air laut
3 14.33 20 3.45 ohm.m
Contoh Data Aplikasi 1D Resistivity
1) Penentuan daerah intrusi air laut di
kawasan Kepulauan Karimun
Contoh Data Aplikasi 1D Resistivity
0
1
2
3
4
5
6
7
8

Depth (m)
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

95.9 ohm.m 11.7 ohm.m


2.42 ohm.m 5519 ohm.m

Daerah terintrusi
oleh air laut
Contoh Data Aplikasi 1D Resistivity
2) Penentuan water-table di daerah Bekasi
Contoh Data Aplikasi 1D Resistivity
0

25

Depth (m)
50

75

100

9.08 ohm.m 347 ohm.m


16 ohm.m 5.78 ohm.m

Daerah potensi
sebagai water-tabel
Resistivitas 2D
Pre-survey
Seperti hal-nya pengukuran 1D, pada
pengukuran 2D juga digunakan beberapa
konfigurasi, antara lain:
1. Konfigurasi Wenner
2. Konfigurasi Wenner-Schlumberger
3. Konfigurasi Dipole-Dipole
4. Konfigurasi Pole-Dipole
5. Konfigurasi Pole-Pole
Survey
1. Konfigurasi Wenner
C1 C2

P1 P2

M N

A B

a a a

KW 2a
Survey
2. Konfigurasi Wenner-Schlumberger
C1 2L C2

M P1 P2 N
a

A B

K Schl nn 1a
L
Pra-survey
Sebelum melakukan pengukuran dilapangan,
yang harus dilakukan oleh tim survey ialah
membuat Datum Point Chart / Stacking Chart
Pembuatan datum point chat bertujuan untuk:
1. Menentukan jumlah titik ukur semaksimal
mungkin untuk setiap lintasan pengukuran
2. Melihat sejauh mana kedalaman titik ukur
mencakup kedalaman target
3. Sebagai lembar kendali pada saat
pengukuran berlangsung
Pre-survey
Bentuk umum datum point chart
Pre-survey
Datum point chart untuk setiap konfigurasi
pengukuran yang dipakai berbeda satu
sama lain.
Contoh kasus: datum point chart dari
sebuah lintasan yang terdiri dari 16 titik
elektroda, menggunakan konfigurasi
Wenner, dan Wenner-Schlumberger.
Spasi antar titik elektroda diketahui
berjarak 1 m.
Pre-survey

Datum point chart pengukuran Geolistrik 2d wenn-schl


Datum point chart untuk konfigurasi wenner
0
0 0 2 4 6 8 10 12 14 16
-0,5
0 2 4 6 8 10 12 14 16
-0,5 -1
kedalaman semu (m)

kedalaman semu (m)


-1 -1,5

-2
-1,5
-2,5
-2 -3

-2,5 -3,5

-4
-3
panjang lintasan (m)
panjang lintasan (m)
a=1 a=2
Survey
Pengolahan Data
DATA PENGUKURAN GEOLISTRIK

Lokasi Lebak Siliwangi

Hari/tanggal

No datum I1 P1 P2 I2 I (mA) V (mV) a i1 - p1 n R rho x

1 1 2 3 4 23 43,9 2 2 1 1,9087 23,9854 3

2 2 3 4 5 37 90,9 2 2 1 2,4568 30,8725 5

3 1 3 4 6 29 18 2 4 2 0,6207 23,3994 5

4 1 4 5 8 54 13,8 2 6 3 0,2556 19,2684 7

5 2 4 5 7 66 34,1 2 4 2 0,5167 19,4779 7

6 3 4 5 6 57 103,9 2 2 1 1,8228 22,9061 7

7 4 5 6 7 43 82 2 2 1 1,9070 23,9638 9

8 3 5 6 8 59 32,5 2 4 2 0,5508 20,7665 9

9 2 5 6 9 81 20 2 6 3 0,2469 18,6168 9

10 1 5 6 10 73 10,6 2 8 4 0,1452 18,2471 9

11 1 6 7 12 138 13,5 2 10 5 0,0978 18,4398 11

12 2 6 7 11 176 24,3 2 8 4 0,1381 17,3502 11

13 3 6 7 10 126 27,6 2 6 3 0,2190 16,5158 11

14 4 6 7 9 103 51,6 2 4 2 0,5010 18,8862 11

15 5 6 7 8 76 137,3 2 2 1 1,8066 22,7021 11

16 6 7 8 9 76 127,4 2 2 1 1,6763 21,0652 13

17 5 7 8 10 65 29,8 2 4 2 0,4585 17,2836 13

18 4 7 8 11 93 21 2 6 3 0,2258 17,0254 13

19 3 7 8 12 120 16,7 2 8 4 0,1392 17,4882 13

20 2 7 8 13 162 15,8 2 10 5 0,0975 18,3841 13


Pengolahan Data
Setelah nilai resistivitas semu dihitung, data kemudian dibuat dalam notepad. File
nya kemudian disimpan dengan ekstensi .DAT. Sebagai contoh dari data input
seperti pada file WenSchl050804.DAT. Data dalam file disusun dalam order berikut:

Line 1 Nama dari garis survey


Line 2 Spasi elektroda terpendek
Line 3 Tipe pengukuran (Wenner = 1, Pole-pole = 2, Dipole-
dipole = 3, Pole- dipole = 4, Schlumberger = 7)
Line 4 Jumlah total datum point
Line 5 Tipe dari lokasi x untuk datum points.
Masukkan 0 bila letak elektroda pertama diketahui.
1 digunakan jika titik tengahnya diketahui
Line 6 1 untuk data IP (0 untuk data resistivitas)
Line 7 Posisi x, spasi elektroda, (faktor pemisah elektroda, n, untuk dipole-
dipole, pole-dipole dan Wenner-Schlumberger), dan harga
resistivitas semu yang terukur untuk datum point pertama.
Line 8 ` Lokasi x, spasi elektroda dan resistivitas semu yang terukur untuk
datum point kedua dan seterusnya. Sebagai catatan lokasi x dari
datum point harus terus meningkat.
Line 9, 10, 11, 12 ketik 0.
Pengolahan data
Wenner schlumberger Lintasan II Lebak Siliwangi 5 Agustus 2004
2.0
7
213
Contoh Penulisan file
0
0
0.0000, 2.0000, 1.00000, 23.9854
DAT, yang akan
2.0000,
4.0000,
6.0000,
2.0000, 1.00000, 30.8725
2.0000, 1.00000, 22.9061
2.0000, 1.00000, 23.9638
dibaca oleh program
8.0000,
10.0000,
12.0000,
2.0000, 1.00000, 22.7021
2.0000, 1.00000, 21.0652
2.0000, 1.00000, 25.1164
inversi.
14.0000, 2.0000, 1.00000, 24.0489
16.0000, 2.0000, 1.00000, 19.4695
18.0000, 2.0000, 1.00000, 23.1907
.
.
.
.
.

0
0
0
0
0
0
0
0
RES2DINV
Res2Dinv adalah program komputer yang secara automatis menentukan model
resistivity 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey geolistrik
(Griffiths and Barker 1993).
Model 2-D menggunakan program inversi, yang terdiri dari sejumlah kotak persegi.
Susunan dari kotak-kotak ini terikat oleh distribusi dari titik datum dalam
pseudosection. Distribusi dan ukuran dari kotak secara automatis dihasilkan dari
program maka jumlah kotak tidak akan melebihi jumlah datum point.
Subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu,
dan teknik optimasi least-squares non-linier digunakan untuk routine inversi. Program
ini juga mendukung teknik forward modeling finite-difference dan finite-element.
Program ini dapat digunakan untuk survei menggunakan Wenner, pole-pole, dipole-
dipole, pole-dipole, Wenner-Schlumberger dan array dipole-dipole ekuator. Anda bisa
memproses pseudosection hingga 650 electroda dan 6500 points pada satu waktu.
Spasi elektroda terbesar hingga 36 kali spasi terkecil dalam satu set data. Selain
survey normal dilakukan dengan elektroda-elektroda di permukaan tanah, program ini
juga mendukung survey underwater dan cross-borehole.

Teori
Routine inversi digunakan berdasarkan metode least-squares smoothness-
constrained. Implementasi dari metode least squares berdasarkan pada teknik
optimisasi quasi-Newton. Teknik ini lebih cepat 10 kali daripada metode least-square
konvensional untuk data set yang besar dan memerlukaan sedikit memory.
RES2DINV
Isi Program
Program ini mengandung file setup utama SETUP.EXE. Setelah menginstal file ini, file-file ini
akan berada dalam program Res2Dinv:
RES2DINV.EXE JACOBWIN.EXE LANDFILL.DAT
GRUNDFOR.DAT ODARSLOV.DAT ROMO.DAT
DUFUYA.DAT GLADOE2.DAT BLOCKWEN.DAT
BLOCKDIP.DAT CLAYSTG.DAT BLOCKTWO.DAT
TAHCRO.DAT PIPESCHL.DAT WATER.DAT
MARINE.DAT MODEL101.DAT DIPOLEN5.DAT
WENSCHN5.DAT POLDPIN5.DAT IPMODEL.DAT
IPSHAN.DAT IPMAGUSI.DAT IPKENN.DAT
BOREHOLE.DAT BOREHIP.DAT BORELANC.DAT
BORELANC.DAT BOREDIFF.DAT BORERES.DAT
SYSDRVR.EXE RES2D.INV HLPRES2D.INV
CNTRES2D.INV INIRES2DINV.EXE README.TXT
RESIS.BTH
RES2DINV
Teknik Menggunakan Program
Setelah menjalankan program installasi SETUP.EXE dan program
JACOBWIN.EXE, program utama RES2DINV.EXE dan file
pendukung (GRADWEN, GRADTWO dan GRADDIP) dan contoh-
contoh data harus berada dalam subdirectory yang sama dalam
hard disc. Silahkan dicoba kondisi dari hard disk dengan
menggunakan menggunakan CHKDSK dan SCANDISK, atau
program yang dalam paket utility software seperti PC TOOLS atau
Norton Utilities.
Untuk menjalankan program inversi resistivitas, klik ikon
RES2DINV. Program pertama akan mengecek sistem komputer
untuk memastikan adanya resource yang penting. Program ini akan
mengecek memori yang tersedia dan space hard disc. Jika program
ini menunjukkan peringatan, anda harus menghentikan program dan
melakukan perubahan. Setelah itu akan terlihat tampilan seperti:
File Edit Change Settings Inversion Display Topography Print Help Quit
RES2DINV
RES2DINV
File
Memiliki sub menu:
Read data file
Harga resistivitas semu harus berbentuk file text. Anda bisa
menggunakan text editor tertentu, seperti Notepad. Data disusun
dalam ASCII dimana sebuah koma atau space kosong digunakan
untuk memisahkan data numerik yang berbeda. Program ini
membutuhkan data yang disusun dalam format tertentu. Jika ada
masalah, kemungkinan disebabkan oleh kesalahan penyusunan
format data.
Import data in
Program ini berfungsi untuk memindahkan data dari alat dengan
format yang tertera seperti AGI, CAMPUS, IRIS, ABEM LUND,
ABEM SAS dan lainnya.
Run JACOBWIN.EXE
Program ini harus dijalankan setelah proses instalasi selesai, dan
cukup sekali saja dijalankan.
Exit program
Keluar dari RES2DINV.
RES2DINV
RES2DINV
Edit Data
Anda dapat menggunakan option ini untuk mengubah data yang telah anda
masukkan pada sub bab sebelumnya. Option ini dapat membuang datum point yang
buruk, dan membagi data set yang sangat besar. Saat anda memilih option ini, akan
terlihat sub menu berikut:
Exterminate bad datum points :
Dalam option ini, nilai data resistivitas semu ditunjukkan dalam form profile untuk
setiap level datum. Anda dapat menggunakan mouse untuk membuang beberapa
datum point yang buruk. Alasan utama dari option ini adalah untuk menghilangkan
datum point yang memiliki nilai resistivitas yang salah. Datum point yang jelek dapat
diakibatkan oleh kesalahan letak elektroda, kontak elektroda yang buruk akibat tanah
yang kering atau hubungan singkat melalui kabel karena kondisi tanah yang sangat
basah. Datum point ini biasanya memiliki resistivitas semu yang terlalu besar atau
serlalu kecil dibandingkan dengan data tetangganya.
Splice large data sets
Anda dapat memilih penampang yang akan diinversi dari data seluruhnya (karena
terlalu besar untuk diproses sekali). Setelah memilih option ini, distribusi dari datum
points dalam sebuah pseudosection akan terlihat. Ada dapat memilih penampang
dari data set dengan tombol arrow. Datum points yang dipilih akan ditandai dengan
warna ungu, sisanya dengan warna hitam. Selain itu jika terlalu banyak datum point
pada level yang rendah, anda dapat menguranginya dengan memilih hanya datum
point yang ganjil atau genap saja.
RES2DINV
Reverse pseudosection
Option ini akan membalikkan pseudosection secara horizontal dari
kiri ke kanan. Hal ini menolong bila anda menggunakan survey
paralel tetapi survey dimulai dari arah yang berbeda.
Change first electrode location
Anda dapat mengganti lokasi dari elektroda pertama dalam satu
garis survei. Perintah ini bertujuan pada plotting, sehingga garis
survei akan bergeser semua kearah nilai yang kita berikan.
Edit data file
Saat memilih option ini, text editor (dengan default notepad) akan
muncul. Untuk kembali ke RES2DINV anda harus keluar dari
program teks editor ini.
Run another program
Anda dapat menjalankan program lain dengan option ini, atau
dengan menekan Ctrl + Esc untuk menjalankan aplikasi lainnya.
RES2DINV
RES2DINV
Change settings
Sebelum melakukan proses inversi, setting awal harus ditentukan untuk
faktor peredam dan variabel lainnya. Anda dapat memperoleh hasil terbaik
dengan memodifikasi parameter yang mengontrol proses inversi. Saat anda
memilih option Change Settings akan terlihat menu :
Damping factors
Pada option ini, anda dapat menset nilai awal untuk faktor peredaman. Jika
data memiliki banyak noise, anda harus menggunakan faktor damping yang
relatif lebih besar (sebagai contoh: 0.3). Jika data anda memiliki noise yang
kecil, gunakan faktor damping awal yang lebih kecil (sebagai contoh: 0.1).
Proses inversi akan mengurangi faktor damping untuk iterasi berikutnya.
Change of damping factor with depth
Karena resolusi dari metoda resistivitas menurun secara eksponensial
setiap kedalaman, faktor peredaman digunakan dalam metode inversi least
square yang juga akan meningkat tiap lapisan yang lebih dalam. Hal ini
dilakukan untuk menstabilkan proses inversi. Biasanya faktor peredaman
meningkat 1,2 kali untuk tiap lapis yang lebih dalam, tetapi anda dapat
merubahnya.
RES2DINV
Vertical/Horizontal flatness filter ratio
Anda dapat memilih perbandingan dari faktor peredaman untuk
filter vertikal hingga filter horisontal. Secara default keduanya
memiliki nilai yang sama.
Thickness of model layers increase
Dengan menggunakan option ini anda dapat memilih model dimana
ketebalan dari lapisan bertambah sekitar 10% hingga 25% tiap
lapisan kedalaman.
Include smoothing of model resistivity
Dalam sebagian besar kasus, hal ini akan menghasilkan sebuah
model dengan variasi smooth dalam model harga resistivitas.
Option for contour intervals
Secara default, program akan menggunakan interval kontour secara
logaritma untuk pseudosection dan meodel sections saat
menghasilkan hasil proses.
RES2DINV
Finite-difference grid size
Anda dapat memilih option ini yang digunakan untuk
forward modelling.
Use finite-element method
Program ini mengijinkan anda untuk menggunakan baik
metode finite difference atau finite element untuk proses
inversi.
Mesh refinement
Option ini mengijinkan anda untuk menggunakan finer
mesh (dalam arah vertikal) untuk metode finite difference
atau finite-element.
RES2DINV
Line search
Proses inversi menentukan perubahan dalam model parameter.
Biasanya hal ini kan menghasilkan model dengan RMS error yang
lebih rendah. Tetapi terkadang RMS error meningkat, untuk kasus
ini anda memiliki dua pilihan. Pilihan pertama adalah dengan
mengambil sebuah pencarian garis menggunakan interpolasi untuk
menemukan langkah optimal untuk perubahan dalam resistivitas
dari tiap blok. Program akan mengurangi RMS error tetapi hal ini
juga dapat menjebak ke nilai minimum local. Pilihan kedua adalah
dengan membiarkannya dan berharap bahwa iterasi berikutnya
akan menghasilkan RMS error yang lebih kecil. Hal ini dapat juga
menyebabkan terjebak di minimum lokal, tetapi juga dapat
menyebabkan peningkatan RMS error. Pilihan ketiga adalah dengan
menggunakan pencarian garis pada tiap iterasi. Hal ini akan
memberikan langkah yang optimum, tetapi akan membutuhkan
sedikitnya sebuah komputasi kedepan tiap iterasi.
RES2DINV
Percentage change for line search
Metode line search akan dapat memperkirakan perubahan yang telah
diramalkan dalam RMS error resistivitas semu. Jika perubahan yang
perkiraan dalam RMS error itu telalu kecil, mungkin tidak menguntungkan
penggunaa line search untuk menentukan langkah optimal untuk perubahan
model parameter. Biasanya nilainya berkisar antara 0.1 dan 1.0 %.
Convergence limit
Kita dapat menurunkan limit untuk perubahan relatif dalam RMS error
antara 2 iterasi. Secara default, nilai yang digunakan adalah 5 %. Dalam
program ini perubahan relatif dalam RMS error digunakan untuk
menghasilkan data set yang berbeda dengan derajat noise yang berbeda.
Number of iterations
Perintah ini dapat digunakan untuk nilai maksimum dari iterasi untuk proses
iterasi. Default maksimum iterasi telah diset 5 kali (untuk versi demo hanya
dapat melakukan iterasi hingga 3 kali).
Model resistivity values check
Option ini akan menampilkan warning jika setelah iterasi didalam data set,
model resistivitas menjadi sangat besar (biasanaya lebih dari 20 kali nilai
resistivitas semu).
RES2DINV
RES2DINV
Inversion of data
Option ini akan melakukan proses inversi dari data set yang telah
anda baca menggunakan option File. Pemilihan option ini akan
menampilkan menu:
Least-squares inversion
Option ini akan melakukan proses inversi data set yang telah
dibaca sebelumnya.
Change thickness of layers
Anda dapat mengubah ketebalan dari model dimana ketebalannya
akan meningkat 10% hingga 25% tiap lapis yang lebih dalam.
Display model blocks
Option ini akan membagi subsurface kedalam sejumlah kotak
persegi. Distribusi dari model block dan datum points akan
ditampilkan.
RES2DINV
Display blocks sensitivity
Option ini akan menunjukkan plot dari sensitivitas block yang
digunkaan dalam model inversi.
Jacobian matrix calculation
Dalam program ini anda memiliki tiga option saat kalkulasi matrik
Jacobian. Metode tercepat adalah menggunakan metode quasi-
Newton.
Modify depths to layers
Option ini mengijinkan anda untuk merubah kedalaman dari lapisan
yang digunakan dalam model inversi. Anda dapat menambahkan
kedalaman sehingga beberapa batas akan cocok dengan data
kedalaman yang telah diketahui seperti borehole dan lainnya.
Batch mode
Dalam option ini, anda dapat menginversi sejumlah data set secara
automatis. Nama dari input file data dan informasi lainnya, yang
terdapat dalam suatu file.
RES2DINV
RES2DINV
Display
Pada option ini, anda dapat membaca baik didalam data maupun output data yang
dihasilkan oleh proses inversi dan juga menampilkan measured dan calculated
apparent resistivity pseudosection dan penampang model. Dalam option ini, anda
dapat mengubah interval kontour yang digunakan untuk menggambarkan pseudo
dan penampang model, sekala vertikal dari penampang, dan memasukkan topografi
dalam penampang model. Anda juga dapat mengubah tampilan warna yang
digunakan oleh program.
Topography
Jika line survei kita memiliki topografi yang sanga berpengaruh, koreksi untuk efek
topografi dapat digunakan jika koordinat horizontal dan vertikal dari jumlah titik
sepanjang line diketahui. Pada saat program membaca dalam file terdapat data
topografi, secara automatis metode finite-element akan dipilih. Menu yang terdapat
didalamnya adalah:
Print
Anda dapat menyimpan data hasil inversi dalam format BMP atau PCX. Anda juga
dapat langsung mencetak penampang dengan menggunakan perintah print ini.
Help
Jika anda mengklik tombol help, window help program ini akan muncul.
Penggunaan praktis Res2dinv
1. Buka aplikasi 2. Klik read data file
Res2dinv
Penggunaan praktis Res2dinv
3. Pilih file yang 4. File yang dipilih akan
diinginkan, lalu klik disortir oleh program,
open. hasilnya dapat
disimpan atau tidak.
Penggunaan praktis Res2dinv
5. Klik menu inversion, 6. Tunggu hingga
lalu klik least-square perhitungan selesai
inversion.
Penggunaan praktis Res2dinv
7. Cetak hasil inversi
melalui menu print,
lalu klik save sreen as
BMP
Contoh Kasus Lebak siliwangi
Pengukuran tahun Pegukuran tahun
2002 2004
Contoh Kasus Kalimantan (?)
batubara terbakar
Hasil inversi Hasil inversi dengan
infomasi topografi
Contoh Kasus Longsor Ciamis
Hasil inversi Hasil inversi dengan
infomasi topografi
Hasil Naniura NRD22S
(2D) Wenner Alpha Array- Landfill Case
Study
Resistivitas 3D
Pre-survei
3D survey dengan mengunakan pole-pole array
Resistivitas semu :

dengan :
a : jarak antara elektroda C1 dan elektroda P1
R : nilai resistivitas terukur
Pre-survei
3D survey dengan mengunakan pole-dipole array
Pre-survei
Resistivitas semu :

dengan :
a : jarak antara elektroda P1 dan elektroda P2
R : nilai resistivitas terukur
n : rasio jarak antara C1 dan P1 terhadap spasi
antara P1 dan P2
Pre-survei
3D survey dengan mengunakan dipole-dipole array
Pre-survei
Resistivitas semu :

dengan :
a : spasi antara elektroda P1 dan elektroda P2
R : nilai resistivitas terukur
n : rasio jarak antara C1 dan P1 terhadap spasi
antara P1 dan P2
Pre-survei
3D survey dengan mengunakan pole-pole array

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5
3
2.5
2 C1
y (m)

1.5 P1

1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1

1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1

1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1

1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1

1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
1.5 P1

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Pre-survei

Konfigurasi Elektroda (Pole-Pole)

3.5

2.5

2
y (m)

C1
P1
1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x (m)
Posisi elektroda
potensial (P1)
Survei
Nilai self potential
Posisi elektroda Nilai tegangan terukur
arus (C1)
Nilai arus terukur

1/3*(I1+I2+I3)

1/3*(V1+V2+V3)
Survei
Contoh data konfigurasi pole-pole
Survei
Contoh format data untuk Res3dinv
Pengolahan Data
Program 3D yang dipergunakan :
Pengolahan Data
Langkah-langkah pengunaan program IPI2win:
1) Install program r3dinv32_all_system(setup.exe)
Pengolahan Data
Pengolahan Data
2)Pada desktop lalu masuk ke menu start
lalu program lalu pilih RES3DINV.EXE
Pengolahan Data
3) Lalu pilih file yang akan diinversi
Pengolahan Data
4) Lakukan proses inversi
Pengolahan Data
5) Proses inversi dilakukan dan simpan hasil inversi
Pengolahan Data
6) Tampilkan hasil inversi

Informasi hasil
inversi
Pengolahan Data
7) Menampilkan hasil inversi dalam bentuk kontur
Pengolahan Data
8) Tampilan per-layer pada bidang (x-y)

Posisi akar yang


direpresentasikan
dengan nilai
resistivitas yang
besar
Pengolahan Data
9) Tampilan per-layer pada bidang (x-z)

Posisi akar yang


direpresentasikan
dengan nilai
resistivitas yang
besar
Pengolahan Data
10) Penyimpanan data inversi dalam bentuk gambar (BMP)
Contoh Data Aplikasi 3D Resistivity

Survei 3D resistivitas di Lernacken Sludge Deposit,


dimana sludge direpresentasikan oleh nilai
resistivitas yang kecil (~2.5 ohm.m)

Sumber : geotomo software


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai