Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.

1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

PENGENALAN ALAT – ALAT DALAM PENELITIAN EKOLOGI

Novline Prasetyo1
Program Studi S1 Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Jambi
Email : novline9@gmail.com

Abstrak
Ekologi memiliki arti suatu ilmu yang mempelajari mengenai hubungan timbal balik
(interaksi) antara organisme dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Dengan ekologi
yang memfokuskan kajian pada interaksi antara organisme dan lingkungannya, maka
akan membuahkan suatu interaksi yang berhubungan untuk menyusun bentuk
kehidupan di ekosistem. Dimana dalam ekosistem tersusun atas komponen biotik
(makhluk hidup) dan abiotik (non makhluk hidup). Untuk dapat melakukan
pengamatan ekologi pada komponen abiotik dibutuhkan berbagai alat dengan fungsi
dan cara kerja yang berbeda-beda. Alat penelitian ekologi terbagi menjadi teresterial
(daratan) dan akuatik (perairan).

Kata kunci : Ekologi, Terestrial, Perairan, Alat Penelitian, Komponen abiotik

I. PENDAHULUAN lingkungan dan alam sekitarnya


(Maknun, 2017: 1).
1.1. Latar Belakang Ekosistem merupakan suatu satuan
Ekologi merupakan istilah yang fungsional dasar yang menyangkut proses
diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada interaksi organisme hidup dengan
tahun 1869. Kata „Ekologi ini berasal lingkungannya. Lingkungan yang
dari bahasa Yunani yaitu oikos yang dimaksud dapat berupa lingkungan biotik
berarti rumah dan logos yang berarti (makhluk hidup) maupun biotik (non
ilmu atau pengetahuan. Maka ekologi makhluk hidup). Sebagai satuan sistem,
memiliki arti suatu ilmu yang di dalam suatu ekosistem selalu dijumpai
mempelajari mengenai hubungan timbal proses interaksi antara makhluk hidup
balik (interaksi) antara organisme dengan dengan lingkungannya, antara lain dpaat

1
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

berupa adanya aliran enegri, rantai penggunaan alat tersebut. Jika telah
makanan, siklus biogeokimiawi, melakukan pengenalan alat-alat
perkembangan, dan pengendalian. laboratorium, maka mahasiswa akan
Dengan ekologi yang memfokuskan memperoleh hasil praktikum seperi yang
kajian pada interaksi antara organisme diharapkan dan dapat menjaga
dan lingkungannya, maka akan keselamatan kerja saat melakukan
membuahkan suatu interaksi yang penelitian. Maknun (2012: 3) menyatakan
berhubungan untuk menyusun bentuk bahwa ragam keterampilan laboratorium
kehidupan di ekosistem. Dimana dalam yang harus dimiliki mahasiswa adalah: 1.
ekosistem tersusun atas komponen- Memilih, memasang, mengoperasikan,
komponen antara lain abiotik, biotik, membuka, membersihkan dan
fisika, kimiawi, dan sebagainya. Contoh mengembalikan peralatan; 2.
faktor biotik adalah makhluk hidup baik Mencocokkan peralatan; 3. Membaca alat
itu manusia, hewan, tumbuhan, fungi, ukur dengan teliti; 4. Menangani,
protista dan monera. Sedangkan faktor menyiapkan dan menyadari bahaya bahan
abiotik yaitu air, tanah, angin, suhu, kimia; 5. Mendeteksi, mengkalibrasi dan
kelembaban, iklim, curah hujan, memperbaiki kesalahan dalam mengatur
ketinggian, kedalaman dan sebagainya peralatan; 6. Menggambar peralatan
(Kurniawan, 2018). Pada beberapa dengan akurat.
contoh faktor abiotik tersebut adalah Alat-alat yang terdapat di laboratorium
sesuatu yang harus diukur ketepatannya, ekologi memiliki fungsi dan cara kerja
oleh karena itu diperlukan alat-alat yang berbeda-beda. Oleh karena itu
khusus yang tepat untuk mengukur dilaksanakannya praktikum yang berjudul
faktor-faktor abiotik. “Pengenalan Alat-Alat dalam Penelitian
Salah satu faktor pendukung dalam Ekologi” yang bertujuan agar praktikan
kegiatan praktikum atau kegiatan dapat membedakan cara penggunaan
penelitian ekologi yaitu pengetahuan alat. berbagai macam alat dengan baik dan
Pengetahuan alat yang dimiliki oleh benar, yakni berupa dari alat penelitian
praktikan akan mempengaruhi kelancaran ekologi teresterial untuk di daratan
saat praktikum, yaitu dengan terampilnya maupun alat penelitian ekologi untuk di
pengetahuan mengenai alat-alat yang perairan.
meliputi nama alat, fungsi alat dan cara

2
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

1.2. Tujuan 10. Plankton Net


Tujuan dilaksanakannya praktikum ini
adalah untuk mengetahui macam-macam 2.3 Prosedur Kerja
alat, fungsi dan cara kerja dari beberapa Adapun langkah-langkah dalam
alat yang digunakan dalam pengamatan melaksanakan praktikum sebagai berikut:
lingkungan abiotik di ekosistem
teresterial dan perairan. 2.3.1 Prosedur Kerja Alat-Alat Penelitian
Ekologi
II. METODE
Alat-alat penellitian
2.1 Waktu dan Tempat Praktikum ekologi
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada
hari Kamis, 10 Maret 2022. Tempat Diketahui alat-alat apa saja yang
pelaksanaan praktikum di rumah (Jl. digunakan dalam penelitian
ekologi.
Adityawarman, Thehok, Jambi Selatan)
yang dilakukan secara daring dengan Dicari fungsi dan cara
perindividu menggunakan studi literatur penggunaannya melalui literatur.
dan menggunakan aplikasi pengukur
kecepatan angin melalui handphone.
Hasil

2.2. Alat dan Bahan 2.3.2 Prosedur Kerja Untuk Mengukur


Adapun alat dan bahan yang harus Kecepatan Angin
diamati dan dicari tahu cara
aplikasi Zhephyrus
penggunaannya adalah: Windmeter
1. Termometer
2. pH meter Diunduh aplikasi Zhephyrus

3. DO meter Windmeter pada smartphone

4. Anemometer masing-masing.
5. Flow meter
6. Hygrometer Dilakukan pengukuran dengan
7. Keping Sechi (Sechi disk) membuka aplikasi tersebut
8. GPS (hindari pengukuran di tempat
9. Soil Tester bising)

3
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

Dilakukan pengukuran dengan 3.1.1. Tabel Alat-Alat Penelitian

membuka aplikasi tersebut Ekologi


N Nama Fungsi Cara Kerja
(hindari pengukuran di tempat O Alat
bising) 1. Termom Untuk Dengan
eter menguku meletakkan
r suhu bagian ujung
pada termometer ke
Dibuka aplikasi kemudian klik menu udara tempat objek dan
maupun tahan 3-5 menit
Dynamic. Klik bagian yang panjang air. hingga air raksa
berhenti bergerak
pada layar yang menampilkan nomor dan menunjukkan
hasil sushu yang
kecepatan, untuk mengatur ulang didapatkan.
pengukuran. 2. pH meter Untuk Dengan
menguku menyalakan alat
r derajat menekan tombol
keasama ON, kemudian
Dilakukan pengukuran selama n (pH) dimasukkan alat
. beberapa menit, dan perhatikan suatu yang berisi
larutan larutan lalu skala
grafik pada layar yang menunjukkan angka akan
bergerak acak.
waktu. Jika sudah 60 s maka jeda Tunggu hingga
angka tersebut
pengukuran. berhenti hingga
hasilnya akan
tertera
Diatur ulang pengukuran dan 3. DO Untuk Dengan
Meter menguku melakukan
lakukan pengulangan sebanyak 10 r kadar kalibrasi terlebih
oksigen dahulu. Kemudian
kali. terlarut mencelupkan
Dicatat hasil dari setiap pengukuran di dalam batang probe DO
air meter hingga
dan tentukan rata-rata kecepatan terbenam hingga
angin serta standar deviasi dari akan
memunculkan
pengukuran yang telah dilakukan. hasil pada layar.
4. Anemom Untuk Dengan alat
eter menguku diletakkan diatas
r penyangga lalu
Hasil kecepata diaktifkan alat.
n angin, Kemudian pilih
tekanan metode
angin, pengukuran yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN mempred diperlukan, lalu
iksi tekan tombol
3.1. Hasil Pengamatan cuaca, HOLD untuk
dan melihat hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan tinggi pengukuran.
gelomba
maka didapatkan hasil sebagai berikut: ng laut.
5. Flow Untuk Dengan
meter menguku meletakkan alat di

4
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

r air, kemudian alat tekanan saat


derasnya akan memberikan sudah menancap
arus air sinyal sehingga tanah. Kemudian
skala alat akan
menunjukkan menampilkan
angka kecepaatn hasilnya.
aliran tersebut.
6. Hygrome Untuk Dengan 10 Plankton Untuk Dengan
ter menguku meletakkan alat di Net mengam dimasukkan alat
r tingkat suatu tempat yang bil kedalam air dan
kelemba akan diukur sampel setelah sampel
ban suatu kelembabannya populasi masuk ke dalam
tempat dan tunggu plankton tabung maka net
hingga skala dari diangkat.
menunjukkan perairan.
hasil dengan
tanda (%) dan 3.1.2. Tabel Aplikasi untuk Penelitian
dilengkapi °C. Ekologi
7. Keping Untuk Dengan N Nama Fungsi Cara Kerja
Sechi mengukur mencelupkan alat
O Aplikasi
(Sechi transparansi kedalam air
1 Zephyrus Untuk Dengan
disk) air di lautan hingga warna
. Windmet mengukur mengarahkan
dan danau. hitam dan putih
er kecepatan bagian
pada keping
angin belakang
tersebut tidak
handphone
dapat dibedakan
melawan arah
lagi. Kemudian
angin dan
jarak antara
hasilnya akan
keping sechi
tertera pada
dengan
layar yang
permukaan air
menunjukkan
adalah nilai
kecepatan
transparasi/kejerni
angin dalam
han air.
satuan
second.
8. GPS Sebagai Cara kerjanya
2 GLAMA Untuk Dengan
(Global alat melalui satellite,
. (Gap mengekstrak menentukan
Position navigasi station dan user
Light si struktur objek atau
System) seperti yang saling
Analysis kanopi hutan ponhon yang
kompas member dan
Mobile dan akan diamati
dan menerima sinyal.
App) menentukan menggunakan
untuk GPS ini langsung
indkes kamera, lalu
mengeta bisa digunakan
transmisi ikuti intruksi
hui posisi saat dibuka
celah cahaya yang tertera
mata
dari gambar pada aplikasi
ngin
digital yang dan kemudian
ataupun
diambil hasil akan
letak
secara ditampilkan
suatu
hemipherica pada layar.
tempat
l (fiseye).
9. Soil Untuk Dengan
Tester menguku menancapkan alat
r kadar ke dalam tanah 3.1.3. Tabel Pengukuran Kecepatan Angin
keasama lalu tunggu Melalui Aplikasi Zhephyrus
n tanah sambil ditekan Windmeter
dan satu kali
kelemba tombolnya dan
ban tanah langsung lepaskan

5
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

Pengukuran Waktu Kecepatan 3.2. Pembahasan


I 60 s 6,1 m/s Pengenalan alat-alat laboratorium yang
II 60 s 4,5 m/s dilakukan dengan mencari data dari
berbagai alat-alat yang digunakan sebagai
III 60 s 5,6 m/s
bahan praktikum yang dimulai dari nama,
IV 60 s 6,1 m/s
fungsi, bentuk, dan cara kerja alat
V 60 s 6,3 m/s
tersebut. Maka berdasarkan hasil dari
VI 60 s 6,1 m/s
pengamatan alat yang digunakan dalam
VII 60 s 5,8 m/s pengamatan lingkungan abiotik di
VIII 60 s 4,8 m/s ekosistem teresterial dan perairan

IX 60 s 5,1 m/s memiliki cara pemaikain yang berbeda-


beda. Berikut pemaparan alat-alat
X 60 s 6,3 m/s
penelitian ekologi :
Total kecepatan 56,7 m/s
1. Termometer
Rata-rata 5,67 m/s
Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu suatu
NO Kecepatan (X)2 objek. Termometer bekerja dengan
1 6,1 m/s 37.21 m/s memanfaatkan sifat termometrik suatu
2 4,5 m/s 20,25 m/s benda ketika mengalami perubahan suhu

3 5,6 m/s 31,36 m/s


(Supu, 2016: 64). Cara kerjanya yaitu
dengan meletakkan bagian ujung
4 6,1 m/s 37,21 m/s
termometer ke tempat objek dan tahan 3-
5 6,3 m/s 39,69 m/s
5 menit hingga air raksa berhenti
6 6,1 m/s 37,21 m/s
bergerak dan menunjukkan hasil sushu
7 5,8 m/s 33,64 m/s yang didapatkan.
8 4,8 m/s 23,04 m/s 2. pH Meter
9 5,1 m/s 26,01 m/s pH meter adalah alat yang untuk
mengukur derajat keasaman atau
10 6,3 m/s 39,69 m/s
basa suatu larutan berdasarkan
Total 325,31
tingkat potensial elektro kimia yang
muncul (Ulfa, 2016: 69). Cara kerja
dengan menyalakan alat menekan

6
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

tombol ON, kemudian dimasukkan 6. Hygrometer


alat yang berisi larutan lalu skala Alat untuk mengukur kelembaban
angka akan bergerak acak. Tunggu udara relative, dengan menggunakan
hingga angka tersebut berhenti prinsip kerja yaitu diletakkan di suatu
hingga hasilnya akan tertera. tempat yang akan diamati, kemudian
3. DO Meter tunggu dan muncul skala kelembaban
DO meter merupakan alat ukur dalam % dan °C.
elektronik untuk menentukan kadar 7. Keping Sechi (Sechi disc)
oksigen di dalam suatu perairan Alat yang berfungsi untuk mengukur
(Mariyam,2014: 45). Cara kerja transparansi atau kejernihan air. Alat
dengan melakukan kalibrasi terlebih ini merupakan kontras instrument
dahulu. Kemudian mencelupkan mata manusia saat melihat objek
batang probe DO meter hingga yang memungkinkan hasilnya
terbenam hingga akan memunculkan berganting pada ketajaman visual
hasil pada layar. pengamat (Insrayanto, 2015: 13).
4. Anemometer 8. GPS
Alat untuk mengukur kecepatan GPS (Global Positioning System)
angin yang menggunakan satuan merupakan sistem teknologi yang
knot. Cara kerjanya yakni dengan membantu untuk mengetahui posisi
angin yang bertiup akan membuat keberadaan kita. Dengan sistem kerja
anemometer berputar dan kecepatan yang mentransmisikan sinyal dari
anfin akan ditunjukkan oleh satelit ke perangkat GPS
spidometer yang tertera pada alat (Mardiansyah, 2013: 2).
(Mardiansyah, 2013: 2). 9. Soil Tester
5. Flow meter Alat yang digunakan untuk
Alat yang befungsi untuk mengukur mengukur pH dan kelembaban tanah.
aliran arus air pada suatu waktu. Dengan prinsip kerja menggunakan
Bekerja dengan menempatkan logam sensitif pada ujung alat yang
halangan dalam aliran fluida sehigga menangkap partikel-partikel air di
memberikan efek torsi yang dalam tanah (Mardiansyah, 2018: 3).
membuat adanya perbedaan tekanan 10. Plankton Net
(Nurhaliza, 2021: 1).

7
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

Alat yang digunakan untuk S2 = 10. 325,31 – (3.214,89)


mengamati koleksi plankton di 10. (10-1)
perairan yang luas dan dalam seperti
=
laut. (Komalawati, 2016: 57).

=
Pelaksanaan kegiatan praktikum yang
= 0,65
ada di masa modern saat ini
Hasil perhitungan devisiasi yang
memungkinkan untuk adanya berbagai
didapatkan yaitu sebesar 0,65.
alat-alat penelitian ekologi yang berbasis
Pengukuran ini bertujuan untuk dapat
lebih mudah digunakan yaitu berupa
aplikasi di handphone. Salah satunya menentukan persebaran data yang di
dapat dari kecepatan angin.
yaitu aplikasi Zephyrus Windmeter yang
memiliki kegunaan sama layaknya
Anemometer yaitu untuk mengukur IV. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pengenalan
kecepatan angin. Serta terdapat aplikasi
GLAMA yang berfungsi untuk mengukur alat-alat penelitian ekologi ini yang
dilakukan dengan menganalisis data dan
kanopi hutan secara instan.
Pada percobaan alat dengan aplikasi sumber literatur, maka praktikan dapat
mengetahui apa-apa saja nama alat,
Sephyrus Windmeter yang dilakukan
fungsu dan cara kerja dari beberapa alat
dengan mengarahkan sensor berlawanan
arah dari datangnya angin untuk serta alat modern penggunaan aplikasi
Zephyrus Windmeter menggunakan
menghasilkan skala angka yang didapat.
Hasil praktikum yang didapatkan dari 10 handphone yang digunakan dalam
pengamatan lingkungan abiotik di
kali pengulangan percobaan yaitu pada
ekosistem teresterial dan perairan.
kecepatan tertinggi pada 6,3 m/s dan
kecepatan terendah yang didapat yaitu 4,5
m/s. Dan didapatkan hitungan standar V. DAFTAR PUSTAKA
deviiasinya dari data yang diperoleh
Indrayanto, F.R. 2015. Kedalaman
sebagai berikut:
Secchi Disk dengan Kombinasi
Warna HItam Putih yang Berbeda
2 2 2
S = n. ∑i = 1. X – (∑i=1 Xi)
Di Waduk Ciwaka. Jurnal
n. (n-1)

8
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

Perikanan dan Kelautan. Vol. 5 Nurhaliza. 2021. Meningkatkan


(2) : 11 – 14. Ketelitian Flow Meter dengan
Penggabungan Sensor Mekanik
Komalawati, N. 2016. Metode
dan Sensor Efek Hall dalam
Pembuatan Plankton Net
Mendapatkan Volume Air.
Sederhana. Integrated Lab
Jurnal MIPA USU. Vol 1 (1) : 1-
Journal. Vol. 4(1): 57-62
15
Kurniawan, A. 2018. Ekologi Sistem
Supu, I., dkk. 2016. Pengaruh Suhu
Akuatik. Malang: UB Press
Terhadap Perpindahan Panas
Maknun, D. 2017. Ekologi : Populasi, Pada Material yang Berbeda.
Komunitas, Ekosistem Jurnal Dinamika. Vol. 7(1): 62-
Mewujudkan Kampus Hijau, 73.
Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon :
Ulfa, M., dkk. 2016. Pengenalan Alat
Nurjati Press.
Laboratorium Ekologi
Maknun, D., Surtikanti, R.R.H.K., & Terrestrial. Jurnal Aplikasi IPA.
Subahar, T.S. 2012. Pemetaan Vol.1 (2) :66 – 75
Keterampilan Esensial
Laboratorium dalam Kegiatan
Praktikum Ekologi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Vol.
1(1): 1-7

Mardiansyah., dkk. 2013. Pengenalan


Alat-Alat Praktikum Ekologi
Teresterial. Jurnal Pendidikan
UINJ. Vol 5 (1): 4.
Mariyam, S., dkk. 2014. Teknik
Pengukuran Oksigen Terlarut.
Buletin Teknik Litkayasa Sumber
Daya dan Penangkapan. Vol.
2(1): 45-47

9
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

VI. REFLEKSI

1. Pengetahuan dan pengalaman apa


yang didapat dari praktikum?

Jawab : Saya jadi lebih banyak


mengetahui alat yang digunakan
dalam penelitian ekologi dan
memiliki pengalaman bagaimana
cara menghitung kecepatan angin
menggunakan aplikasi Sephyrus
Windmeter

2. Kendala atau kesulitan apa yang


didapatkan saat pelaksanaan
praktikum?

Jawab: Dikarenakan terhalangnya


pelaksanaan praktikum secara offline
sehingga hanya berpatokan pada
penuntun dan tidak dijelaskan
apapun, sehingga saya pribadi cukup
kesulitan untuk memahami apa yang
harus dicapai dari praktikum ini.

3. Saran yang dapat diberikan untuk


perbaikan pelaksanan praktikum
yang akan datang?

Jawab: Untuk pelaksanaan praktikum


yang akan datang, sebaiknya asisten
memberikan pembekalan untuk
praktikum tentang persiapan apa saja.

10
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

VII. LAMPIRAN

NO Nama Alat Gambar

1 Termometer

2 pH meter

3 DO meter

4 Anemometer

11
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

5 Flow meter

6 Hygrometer

7 Keping sechi (sechi disc)

8 GPS

12
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

9 Soil Tester

10 Plankton Net

Pengamatan Pengukuran Aplikasi Zephyrus Windmeter

PENGULANGAN GAMBAR
I

13
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

II

III

IV

14
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

VI

VII

VIII

15
Jurnal Ilmiah EKOLUM – Volume 5, No.1, Maret 2022 p-ISSN : 2301-4652 / e-ISSN : 2503-068X

IX

16

Anda mungkin juga menyukai