Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH

“Pengenalan Alat-Alat Laboratorium ”

DISUSUN OLEH :

Nama : Ovanny Thalia

Nim :

Kelas : ( Agroekoteknologi)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisik tanah.
Hal ini penting dipelajari karena pertumbuhan tanaman yang baik tidak hanya
tergantung pada tersedianya unsure hara yang cukup dan seimbang tetapi juga
harus ditunjang dengan keadaan fisik yang baik. Tanaman tidak hanya
membutuhkan unsure hara sebagai makanannya tetapi juga memerlukan sifat-sifat
fisik yang baik guna menjamin ketersediaan air, udara, dan panas. Misalnya tanah
yang subur tetapi kekurangan air maka porositasnya rendah, tanah yang kaya akan
unsure hara tetapi sulit diserap oleh tanaman.
Dengan mengkaji fisika tanah maka kita dapat memberikan keterangan
tentang dasar-dasar fisika tanah, mengenal pengaruh-pengaruh fisika tanah
terhadap pertumbuhan tanaman, mengetahui bagaimana kondisi fisik tanah dapat
mempengaruhi guna kepentingan umat manusia, mengembangkan pengetahuan
cara kerja beberapa metode dan peralatan yang digunakan dalam penelitian fisika
tanah, mempelajari cara penggunaan fisika tanah dalam menilai tanah.
Dengan mengetahui fisika tanah maka kita tahu bagaimana kemampuan
tanah menyimpan air, aerase dimana apabila ukurannya kecil maka udaranya
sedikit, penyerapan unsure hara, menilai kandungan c organic atau kesuburan,
menilai kandungan mineral, menilai kesesuaian lahan, drainase dan irigasi,
penetrasi akar, factor pembeda horizon tanah, sebagai penentu klasifikasi tanah,
menilai kesesuaian lahan, menilai kemampuan lahan, dan sebagai tingkat penentu
erosi.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk
mengidentifikasi dan mengetahui alat-alat praktikum di Laboratorium Fisika
Tanah serta kegunaannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses


penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-
alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai
fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk
membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim.2013).
Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya
mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau
prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks.
Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah
mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur
yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui
sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan
tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara
logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung;
prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah
percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang
digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas
generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan
hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting
dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan
asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.
Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui
agar dalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.
Pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana
cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. Alat-alat laboratorium juga tidak bisa
digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan
membutuhkan pengetahuan tambahan.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum dilakukan pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2016


pukul 13.00 Wib di Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Jambi.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan diantaranya adalah buku catatan, kamera dan pena
untuk mencatat hasil pengamatan dan pengidentifikasian alat-alat laboratorium.
Adapun objek yang diamati diantaranya : ayakan, oven suhu,
infiltrometer,timbangan analitik, alat pengocok, penangas air, furnace, ring sampel
tanah, buku Munsell tanah, jangka sorong, termometer tanah, cassagrande,
penetrometer saku, wet sieving apparatushot plate, potensiometer, pengukur kadar
air tanah lapnagan, alat ukur Pf, infiltrometer laboratorium, daninfiltration
apparatus.

3.3 Prosedur Kerja

1. Tentukan dan daftarkan alat-alat praktikum yang ingin diidentifikasikan.


2. Setelah mengetahui nama dan kegunaan alat lakukan analisis.
3. Setelah lakukan pengambilan gambar pada alat dan buat dalam sebuah laporan
praktikum.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

1. Ayakan

Ayakan atau saringan


adalah alat yang digunakan
untuk memisahkan bagian
yang tidak diinginkan
berdasarkan ukurannya,
dari dalam bahan curah dan
bubuk yang memiliki
ukuran partikel kecil dan bahan adonan atau campuran dari cairannya. [1] Alat ini
digunakan secara luas di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (di dalam
laboratorium pangan, laboratorium bahan bangunan, laboratorium tanah, di
lapangan pengujian tanah, dan sebagainya) dan di dunia kuliner. Selain untuk
memisahkan bahan berbentuk bubuk atau curah, saringan juga digunakan untuk
memisahkan bahan adonan atau campuran dari cairannya, misal ketika membuat
santan secara tradisional. Ayakan dapat terbuat dari logam, polimer, serat tanaman
(benang katun, yute, dan sebagainya), dan kayu.

2. Oven Suhu

Oven adalah ruang termal terisolasi


digunakan untuk pemanasan , memanggang
atau pengeringan suatu zat. Oven terbuat
dari bahan besi, dan mengunakan aliran
listrik. Oven berfungsi sebagai untuk
mengukur kadar air. Kapasitas kurang lebih
60 sampel. Alat ini berfungsi untuk
mengeringkan tanah dengan cara pemanasan
pada suhu 105o C.
3. Infiltrometer
Infiltrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
peresapan air ke dalam tanah atau media berpori lainnya. infiltrometer umum
digunakan adalah cincin tunggal atau
double ring infiltrometer, dan juga disc
permeameter.
Cincin tunggal melibatkan
mengemudi cincin ke dalam tanah dan
memasok air di atas ring baik di kepala
konstan atau jatuh kondisi kepala. kepala
konstan mengacu kondisi di mana
jumlah air dalam cincin selalu konstan.
Karena kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum, dan jika laju infiltrasi
melebihi kapasitas infiltrasi, limpasan akan konsekuensinya, oleh karena itu
menjaga kepala konstan berarti tingkat air yang disediakan sesuai dengan
kapasitas infiltrasi. Penyediaan air dilakukan dengan botol Mariotte. Jatuh kepala
mengacu pada kondisi di mana air disuplai di atas ring, dan air diperbolehkan
untuk menjatuhkan dengan waktu. operator mencatat berapa banyak air masuk ke
dalam tanah untuk jangka waktu tertentu.
Tingkat mana air masuk ke tanah berkaitan dengan konduktivitas hidrolik
tanah ini. Infiltrometer cincin ganda membutuhkan dua cincin: cincin dalam dan
luar. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah aliran satu dimensi air dari
cincin dalam, sebagai analisis data disederhanakan. Jika air mengalir dalam satu-
dimensi pada kondisi steady state, dan unit gradien hadir di tanah yang mendasari,
laju infiltrasi kira-kira sama dengan konduktivitas hidrolik jenuh. Sebuah cincin
batin didorong ke dalam tanah, dan cincin yang lebih besar kedua di sekitar yang
membantu mengontrol aliran air melalui dering pertama. Air disuplai baik dengan
konstan atau kondisi kepala jatuh, dan catatan Operator berapa banyak air infiltrat
dari cincin bagian dalam ke tanah selama periode waktu tertentu.
4. Timbangan Analitik
Alat penghitung satuan massa suatu
benda dengan teknik digital dan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip
kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber
tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan
peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan
kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu
dilihat angka yang tertera pada layar, angka
itu merupakan berat dari bahan yang
ditimbang. Fungsi dari timbangan analitik
biasanya digunakan untuk menimbang
sampel. Kapasitasnya sesui dengan kapasitas timbangan analitik. Yaitu 300-500
gram.

5.Alat Pengocok (Sieve Shacker)


Alat pengocok atau yang sering disebut seker
berfungsi untuk menganalisis Ph tanah. Dan
berkapasitas untuk Ph 30 sampai 40 sampel.

6. Penangas Air
Alat ini digunakan untuk
memanaskan sebuah objek atau sampel
pengamatan yang sumber panasnya
berasal dari uap air panas yang ada
didalamnya.
7. Furnace (tungku bakar)
Furnace adalah dapur sebagai penerima
panas bahan bakar untuk pembakaran, yang
terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas
bahan bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-
pipa air ketel yang menempel pada dinding
tembok ruang pembakaran yang menerima panas
dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan
konveksi.
Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam
untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta
mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah
sifat-sifatnya (perlakuan panas).

8. Ring Sampel Tanah


Pengambilan sampel tanah dengan
alat ring sampel tanah (soil ring sample)
bertujuan untuk mendapatkan contoh tanah
yang akan di gunakan untuk kepentingan
analisis tanah di laboratorium. Sampel
tanah yang diambil dengan menggunakan
ring sampel tanah (soil ring sample) dapat digunakan untuk :
– Mengetahui BI dan BJ agregat
– Mengetahui struktur tanah komposit
– Untuk analisis kimia
– Untuk penetapan berat isi, susunan pori tanah, dan permeabilitas
9. Buku Munsell Tanah
Buku Munseel tanah adalah buku yang
digunakan untuk mengetahui jenis tanah
berdasarkan warna tanah. Tanah digumpalkan
lalu ditempelkan pada lubang warna yang ada
pada buku Munsell. Sesuaikan warna yang
paling sesuai dan identifikasi jenis tanah
berdasarkan warnanya. Digunakan untuk menilai warna batu, spesimen
arkeologis, bulu hewan hewan, dan produk alami banyak.Sekitar 322 chip warna
secara permanen terpasang pada 9 grafik untuk koleksi dari 7 warna dasar ( 10R-
5Y) dan grafik 2 gley dengan diafragma antara chip untuk membuat perbandingan
lebih mudah.

10. Jangka Sorong

 untuk mengukur suatu


benda dari sisi luar
dengan cara diapit;
 untuk mengukur sisi
dalam suatu benda yang
biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
 untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak
terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
12. Termometer Tanah

Berfungsi untuk mengukur suhu tanah. Memiliki


batangan besi yang panjang untuk menukur suhu
tanah pada kedalaman tertentu.

13. Cassagrande

Berfungsi untuk mengukur tingkat elastisitas


tanah.

14. Penetrometer Saku

Untuk mengukur derajat keempukan.


15. Wet Sieving Apparatus

Digunakan sebagaialat pengayak tanah basah


juga dapat digunakan menstabilkan agregat
tanpa perlu oven pengeringan mahal dan
bahan kimia.

16. Hot Plate

Digunakan untuk memanasakan suatu bahan


yang akan diamati.

17. Potensiometer

Digunakan untuk mengukur hubungan potensial


tanah dengan kandungan air tanah dengan
menggunakan kurva karateristik air tanah.
18. Pengukur Kadar Air Tanah Lapangan
Digunakan untuk mengetahui kadar air tanah di
lapangan secara langsung.

19. Alat Ukur Pf

Berfungsi untuk mengukur nilai pf  tanah dari


<2,54-4,2 dan mengukur nilai porositas tanah.

20. Infiltrometer Laboratorium

Menghitung nilai infiltrasi tanah dalam


laboratorium

21. Infiltration Apparatus

Menghitung nilai infiltrasi tanah dengan menaruh


sampel tanah ke dalam tabung alat.
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan


fungsi alat-alat laboratorium.
2.  Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan
beberapa alat laboratorium fisika tanah. Alat laboratorium memiliki fungsi dan
cara penggunaan yang berbeda.

5.2 Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diharapkan setiap praktikan


bersikap tenang dan teliti dalam melakukan pengamatan. Hal ini dianggap penting
agar hasil pengamatan lebih akurat dan setiap praktikan dapat berkonsentrasi
dengan baik. Dan juga harapannya praktikan dapat menjaga kekondusifitas saat
praktikum berlangsung untuk menjaga konsentrasi praktikan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Apriansya. 2014. Laporan Praktikum Pengenalan Alat-Alat Praktikum.


Diunduh pada http://apriansyaabdullah.blogspot.co.id/2014/03/contoh-
laporan-praktikum-pengenalan.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober
2016.

Setiawan. Vendik. 2013. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Analisis Tanah.


Diunduh pada http://vendik24.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2016.

Siagian, Prasetyo. 2011. Laporan Praktikum Fisika Tanah . Diunduh pada


http://anakpintarunja.blogspot.co.id/2012/06/pengenalan-dan-
pemahaman-alat-alat.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2016.

Wikipedia Indonesia. Diunduh pada Wikipedia.Org. Diakses pada tanggal 16


Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai