Disusun Oleh:
Nama: Tenriangka Arya Anggareksa
Nim: 4518041064
Kelas: Sipil B
Pengertian Jembatan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini
biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang
merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam ystem jaringan
transportasi darat
yang akan menunjang pembangunan pada daerah tersebut.
Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan
seefisien mungkin,sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi
keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan.
Struktur Jembatan
Struktur Atas (Superstructures)
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima
bebanlangsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki,
dll.Strukturatas jembatan umumnya meliputi :
a. Trotoar :
o Sandaran dan tiang sandaran
o Peninggian trotoar ( Kerb)
o Slab lantai trotoar
o Slab lantai kendaraan
o Gelagar (Girder)
b. Balok diafragma
c. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)
d. Tumpuan (Bearing ).
1
Struktur Bawah (Substructures )
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban
strukturatas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah,
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk
kemudiandisalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut
disalurkan olehfondasi ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal jembatan (Abutment ) :
o Dinding belakang ( Back wall )
o Dinding penahan ( Breast wall)
o Dinding sayap ( Wing wall )
o Oprit, plat injak (Approach slab)
o Konsol pendek untuk jacking ( Corbel )
o Tumpuan ( Bearing )
b. Pilar jembatan (Pier ) :
o Kepala pilar (Pier Head )
o Pilar ( Pier ), yg berupa dinding, kolom, atau portal
o Konsol pendek untuk Jacking ( Corbel )
o Tumpuan ( Bearing )
Fondasi
Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban
jembatan ketanah dasar. Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau
pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara
lain :
a. Fondasi telapak (spread footing )
b. Fondasi sumuran (caisson)
c. Fondasi tiang (pile foundation) :
o Tiang pancang kayu ( Log Pile)
2
o Tiang pancang baja (Steel Pile)
o Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile)
o Tiang pancang beton prategang pracetak ( Precast Prestressed
Concrete Pile )
o Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place )
o Tiang pancang komposit ( Compossite Pile)
Tipe-tipe jembatan
Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Jembatan jalan raya (highway bridge)
b. Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
c. Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan ( pedestrian bridge)
3
a. Jembatan plat (slab bridge)
b. Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
c. Jembatan gelagar ( girder bridge)
d. Jembatan rangka (truss bridge)
e. Jembatan pelengkung (arch bridge)
f. Jembatan gantung ( suspension bridge)
g. Jembatan kabel (cable stayed bridge)
h. Jembatan cantilever (cantilever bridge)
4
1. Berdasarkan fungsinya
a. Jembatan jalan raya (highway bridge)
5
besar sehinggamenyebabkan kesulitan kepadakapal-kapal yang
lalu-lalang di sungaitersebut.
Padaabad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam
pembuatan jembatankayu oleh Hans Ulrich, Johannes Grubenmann
dan lain-lain. Dengankedatangan Revolusi Industri pada abadke-
19, sistem rangka (truss system ) menggunakan besi untuk
memajukan untuk pembuatan jembatan yang lebih besar, tetapi
besi tidak mempunyai kekuatan ketegangan ( tensile strength)yang
cukup untuk beban yang besar. Apabila mempunyai
kekuatanketegangan yang tinggi, jembatan yang lebih besar akan
dibuat,kebanyakannya menggunakan ideaGustave Eiffel, yang
pertama kalidipertunjukkan diMenara Eiffel diParis,Prancis. Yang
sesuai digunakanuntuk pembuatan jembatan yang panjang karena
ia mempunyai kekuatan-kepada-berat yang tinggi, tetapikonkrit
pula mempunyai kos penjagaan yanglebih murah. Jadi, selalunya
"konkrit diperkuat" (reinforced concrete )digunakan - kekuatan
ketegangan konkrit yang lemah diisi oleh kabel tembagayang
ditanam di dalam konkrit itu.
6
dengan panjang 300 meter.Jembatan Cikubang mulai digunakan sejak
tahun1906 dan masih saat inimasih kukuh berdiri dengan tinggi 80
meter dari dasar sungai Cikubang. embangunan jembatan ini berkaitan
dengan pembangunan jalur keretaapiCikampek -Purwakarta-Bandung
yang dimulai antara tahun 1881 – 1884oleh perusahaan kereta api
Staats Spoorwegen (SS).
Penambahan struktur jembatan dengan lengkungan logam
setengahlingkaran sepanjang rel di bagian bawah bantalan dilakukan
pada1953.Penguatan itu seiring dengan mulai dioperasikannya
lokomotif diesel.Jembatan Cikubang terlihat jelas dari jalan raya antara
Plered dan Padalarang, bahkan sering membuat wisatawan berhenti
sejenak untuk menyaksikan keretaapi yang melintas di jembatan
tersebut.
7
Desain jembatan penyeberangan biasanya menggunakan prinsip
yangsama dengan jembatan untuk kendaraan. Tetapi karena biasanya
lebih ringandari jembatan kendaraan, dalam desain JPO biasanya
mempertimbangkangetaran dan efek dinamik dari penggunanya. Di
samping itu masalah estetika juga menjadi pertimbangan penting
dalam membangun JPO terutama dijalan- jalan protokoldimana desain
arsitektur menjadi pertimbangan yang penting.
Variabel-variabel yang memengaruhi penggunaan JPO :
o Kepadatanlalu lintas
o lebar jalur
o lokasi
o Aksesibilitas
o pagar di sekitartrotoar
o penegakan hukum terhadap pelanggar larangan menyeberangdi
jalan kendaraan bila sudah memeiliki JPO
8
terbuat darimaterial kayu yang sifatnya darurat atau tetap, dan dapat
dikerjakan/dibanguntanpa peralatan modern.
Jembatan ini sangat dikenal oleh manusia, ketika masa lampau
untukmenghubungkan sungai cukup menggunakan kayu, entah dari
pohon yangtumbang atau sengaja dirancang, salah satu ahli
mengatakan bahwa jembatanyang terbuat dari material kayu,
merupakan jembatan yang mudahdiperbaharui.
Dari segi materialnya kayu memmpunyai beberapa keuntungan
dankekurangan, diantaranya sebagai berikut ini:
o Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif
murah,dan dapat dikerjakan dengan alat yang lebih sederhana.
o Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan
peralatan khusus dan tenaga ahli yang tinggi. Sebagai
contohnya padasambungan konstruksi jembatan baja
memerlukan peralatan danketrampilan tenaga kerja tersendiri,
sedangkan pada konstruksi kayudapat menggunakan bor
tangan.
o Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu, yang
manamenguntungkan untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari
lokasi pembuatan beton siap pakai (ready mix concrete). Dek
kayu dapatdipasang tanpa bekisting dan tulangan, sehingga
menghemat biaya.
o Kayu tidak mudah dipengaruhi oleh korosi seperti pada baja
atau beton.
o Kayu merupakan bahan yang sangat estetik, bila didesain
dengan benar dan dipadukan dengan lingkungan sekitar.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa jembatan kayu lebih sesuai
untukkonstruksi sederhana dengan bentang pendek, karena untuk
jembatan dengan bentang yang panjang, material kayu sudah tidak
ekonomis lagi.
9
b. Jembatan baja (steel bride)
10
c. Jembatan beton (concrete bridge)
11
Pada tahun 1928 pengguanaan beton prategang modern
dikemukaan pertama kali di prancis, ia mengaplikasikan kawat –
kawat baja berkualitastinggi pada balok prategang dengan system
penegangan pra – penegangan (pretensioning) dan pada tahun 1940
magnel mengembangkan system pasca penegangan yang lebih
dikenal dengan magnel system of Belgium.
Pada tahun 1950 dikembangkan jembatan beton prategang
segmental(cast in place), jembatan segmental ini bisa disebut juga
pracetak (precast)atau cetak di tempat (cast in place) dengan
menggunakan metode konstruksikantilever yang dikerjakan
bentang demi bentang, dipasang tahap demi tahapatau dipasang
dengan system incremental launching.
Konstruksi jembatan beton prategang segmental dapat
mencapai panjang bentang 800 ft yaitu 250 meter atau bentang seri
1000 ft yaitu 300meter. Bila digunakan dlam jembatan cable stayed
jarak bentang dapatmencapai 1500 ft yaitu 450 meter.
12
mengkombinasikan bajasebagai deck (gelagar) dan beton bertulang
sebagai plat lantai jembatan.
f. Jembatan bamboo
13
kekuatanyamengandalkan dari beratstruktur. Bentuk dari jembatan
ini sebagian besar berbentuk struktur lengkungdibagian bentang
yang harus menahan beban utama.
14