Anda di halaman 1dari 60

Pekerjaan beton

Pemasangan sengkang

10. Panjang penyaluran dan sambungan lewatan


Konstruksi beton bertulang dapat berfungsi dengan baik sebagai bahan komposit dimana
baja tulangan saling bekerja sama sepenuhnya dengan beton, maka perlu penyaluran gaya
yang baik dari kedua material tersebut.

Untuk menjamin penjangkaran tulangan diperlukan lekatan (bond) yang baik antara beton
dengan tulangan (selimut beton yang cukup tebal penting) memerlukan suatu panjang
tertentu untuk menyalurkan gaya yang disebut dengan panjang penyaluran.

Beberapa faktor yang menentukan kekuatan daya lekatan beton sebagai berikut:

Adhesi antara elemen dan bahan penguatnya (tulangan baja).

Efek gripping (memegang) sebagai akibat dari susut pengeringan beton di sekeliling
tulangan, dan saling geser antar tulangan dengan beton di sekitarnya.

Tahanan gesekan (friksi) terhadap gelincir dan saling “mengunci” pada saat elemen
penguat atau tulangan mengalami tegangan tarik.

Efek kualitas beton dan kekuatan tarik dan tekannya.

Efek mekanis penjangkaran ujung tulangan, yaitu dengan panjang penyaluran, panjang
lewatan (splicing), bengkokan (hooks), dan persilangan tulangan.

Diameter, bentuk penampang permukaan, dan jarak tulangan.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 111


Pekerjaan beton

Gaya tarik dan tekan pada tulangan di setiap penampang komponen struktur beton bertu-
lang harus disalurkan pada masing-masing sisi penampang tersebut melalui panjang
penjangkaran, kait atau alat mekanis, atau kombinasi dari cara-cara tersebut. Kait sebaiknya
tidak dipergunakan untuk menyalurkan tulangan yang berada dalam kondisi tekan.

Panjang penyaluran dengan kait standar.

Sesuai dengan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI
03-2847-2002, panjang penyaluran untuk batang tulangan dalam kondisi tarik dengan ujung
tanpa kait dan dengan kait, harus ditentukan berdasarkan rumusan-rumusan yang ada.
Panjang penyaluran untuk batang tulangan dalam kondisi tekan (tanpa kait) harus dihitung
juga berdasarkan rumusan-rumusan yang ada.

112 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan beton

11. Daftar potong dan bengkok tulangan


Daftar potong dan bengkok tulangan adalah suatu tabel untuk pelaksanaan pemotongan
tulangan sebelum dibengkok, diberi label untuk selanjutnya dirakit setelah begisting selesai.

Tabel ini terjemahan dari gambar penulangan yang dirinci menjadi setiap komponen yang
dilengkapi dengan kode tulangan, ukuran, jumlah, bentuk dan ukuran panjang yang masih
dalam keadaan lurus
Gambar kerja penulangan

Daftar potong dan bengkok tulangan

Dalam proses pelak-


sanaan penulangan
perencana atau pelak-
sana lapangan harus
membuat daftar
potong dan bengkok
tulangan dahulu.

Ini dilakukan agar


dalam pelaksanaan
tidak terjadi kesala-
han, efisiensi waktu
dan biaya serta dapat
memudahkan dalam
pengusulan material
ataupun perhitungan
biaya borongan. Pem-
buatan daftar potong
dan bengkok tulangan
ini tidak boleh diser-
ahkan kepada tukang.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 113


Pekerjaan beton

Teknik penulangan
Dasar penulangan
1. Tugas Menentukan panjang batang yang akan kita potong.

a. Untuk bengkokan sudut 45 o.


Setelah kita bengkok, jumlah dari
masing – masing bengkokan (a +
b) harus sama dengan panjang
semula (T)

Panjang a
= …………….........cm
Panjang b
=……………..........cm +
= …………….........cm
Panjang semula
= …………….........cm -
= …………….........cm
Panjang efektif (untuk mendapat-
kan ukuran yang tepat pada
pemotongan, untuk satu bengko-
kan) dengan sudut 45 o.
= …………………...

b. Untuk bengkokan sudut 95 o


Panjang (a)
= ……………......…cm
Panjang (b
= ……………….....cm +
= ……………......…cm
Panjang semula
= ……………......…cm -
= …………......……cm

Panjang efektif (untuk mandapat-


kan ukuran yang tepat pada
pemotongan untuk satu bengko-
kan) dengan sudut 90 o
= …................…………………cm

114 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan beton

2. Tugas Buatlah daftar tulangan (BBS) sesuai dengan gambar dibawah ini
contoh konstruksi balok

Materi Pelatihan Instruktur MTU 115


Pekerjaan beton

3. Tugas Buatlah daftar tulangan (BBS) sesuai dengan Gambar Konstruksi


Plat

116 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan beton

PERPANJANGAN BESI BENGKOKAN/ KAIT UNTUK BESI ULIR DAN POLOS

Panjang Panjang Besi (mm) Selisih


NO. Bengkokan Kait Rata-rata
Besi Rol +
(mm) Awal Akhir -

1.

2.

3.

4.

Bentuk Besi : VEDC DAFTAR


MALANG PEMBENGKOKAN BESI
No. Daftar : BERTULANG

No. Gambar : Proyek :


DIGAMBAR DIPERIKSA TANGGAL

.................. .................. ..................


Panjang

Nomor Banyak Perba- Total Berat Berat Bentuk (ukuran luar) ujung kait menurut Keterangan
Posisi Batang tang (m3) (kg/m2) (kg) standart Indonesia (dalam cm)
(mm) (m3)
Panjang besi/lonjor = ..................

m3 KG
LL

JUMLAH

Materi Pelatihan Instruktur MTU 117


Waktu :

8
Teori : (3) x 1 JPL
Praktek : (3) x 7 JPL
Kompetensi Inti Kebutuhan material :

Pekerjaan Bata, Bata ringan, batako,


kapur, pasir, benang, semen,
Pasangan drymix bata ringan

Dinding / Kebutuhan peralatan :


Sendok semen, ember,
bata waterpass 60 dan 120 cm,
jidar alumunium 150 cm,
jointer, sendok bergerigi
Pekerjaan pasangan dinding / bata

Teknik finishing bangunan


FINISHING BASAH BRICKLAYING

Pengaturan Tempat Kerja

Tujuan :
Selesai mengikuti pelajaran ini peserta mengatur sendiri tempat kerja untuk membuat susunan
tembok dengan efisien, produktif dan benar.

Waktu : 1 jam

Alat – alat dan bahan – bahan :

Alat-alat yang diperlukan untuk tiap peserta :

Kotak adukan 1 buah Ember semen 1 buah

Bata merah 110 buah & cetok lidah Alat-alat yang diperlukan untuk satu kelas :

Gerobak dorong 3 buah

Materi Pelatihan Instruktur MTU 119


Pekerjaan pasangan dinding / bata

Langkah Kerja :

Tempat kerja pencerminan seorang pekerja ( tukang )

Tempatkan bahan dan alat yang diperlukan pada tempat yang sesuai sehingga tidak ada
waktu terbuang dan tukang dapat bekerja mandiri.

Untuk pekerja yang bekerja dengan tangan kanan ( normal ), batu bata diletakkan disebelah
kiri tempat adukan, sedangkan pekerja yang bekerja dengan tangan kiri ( kidal ), batu bata
diletasskkan di sebelah kanan tempat adukan.

Tempat kerja harus rapi. Karena itu, potongan batu bata yang tidak terpakai serta kotoran
lain yang mengganggu pekerjaan harus disingkirkan.

Tempat kerja, penempatan bahan dan alat, serta pakaian kerja harus sesuai dengan pera-
turan keselamatan kerja.

Tempatkan kotak ( bak ) adukan dan alat – alat lain dengan benar seperti pada gambar.

Kotak adukan harus diletakkan di atas tumpuan ( batu bata ) yang kokoh setinggi ± 20 cm
( 2 batu bata ) sehingga memudahkan dalam menuangkan adukan langsung dari gerobak
dorong.serta nyaman untuk pengambilan adukan .

kotak adukan

batu bata

(tiga telapak kaki)


700

benda kerja

120 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

benda kerja
kotak adukan
batu bata

200
700
(tiga telapak kaki)
Instruksi :
Teori 1 jam, praktek 1 jam.

Panjang tembok untuk tiap peserta = 1,5 meter.

Tempat kerja harus rapi, peserta harus berada dalam satu garis lurus pada arah memanjang
dan arah melebar.

Panjang dan tebal tembok harus dilukis dulu di lantai dengan pensil dan chalk line

Pemeriksaan :
Letak alat dan bahan harus baik.
Semua jarak harus tepat

Cara meletakkan adukan untuk siar

Tujuan instruksional umum :


Peserta memiliki pengetahuan tentang adukan untuk pasangan bata.
Peserta memahami cara meletakkan adukan untuk siar.
Tujuan instruksional khusus :

Peserta dapat membuat adukan yang plastis untuk siar lintang dan siar datar.
Peserta dapat meletakkan adukan siar datar dan siar lintang dengan benar.
Peserta dapat menjelaskan perbedaan antara sistem maju dan sistem mundur dalam
meletakkan adukan dengan benar.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 121


Pekerjaan pasangan dinding / bata

Alat dan bahan :

Alat : Bahan : Waktu :


Cetok leher angsa. Adukan = 30 liter. Demonstrasi 30 menit.
Kotak adukan. Bata merah = 25 buah. Latihan 2,5 jam.
Cangkul.

Keselamatan kerja :
Gunakan pakaian kerja dan sepatu kerja.
Sebelum bekerja olesi tangan dengan vaselin.
Aturlah tempat kerja agar memudahkan dan memperlancar pekerjaan.
Bersihkan tempat kerja dan peralatan setelah selesai.

Langkah Kerja :
Siapkan semua peralatan dan bahan serta aturlah tempat kerja.
Ambil batu bata kemudian pasang siar lintang.
Pasanglah batu bata dan siar datar.
Pasanglah batu bata seperti langkah diatas untuk lapisan selanjutnya.
Bersihkan peralatan dan tempat kerja.

Cara kerja :

1. Meletakkan batu siar cara mundur. Memasang batu dari kanan ke- kiri, tukang berjalan
mundur.

122 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

2. Meletakkan batu siar cara maju. Memasang batu dari kiri ke kanan, tukang berjalan
maju.

3. Meletakkan adukan untuk siar lintang.


Adukan diambil dengan ujung cetok, lebar siar sama dengan batu.
Dengan suatu gerak semua adukan diletakkan diatas batu.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 123


Pekerjaan pasangan dinding / bata

4. Meletakkan adukan untuk siar datar.


Siar datar diletakkan menjadi 2 bagian. Pada waktu meletakkan batu, adukan
ditekan hingga padat dan rapat, tidak ada cekungan.
Adukan diletakkan seperlunya saja supaya siar terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi
padat.

Ambil suatu adukan dengan merapatkan sisi cetok pada sisi kotak. Melalui gerakan
dengan sisi kotak, angkat adukan pada cetok. Banyaknya adukan sepanjang sisi
cetok harus sama.

124 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

Ambil suatu adukan dengan merapatkan sisi cetok pada sisi kotak. Melalui gerakan
dengan sisi kotak, angkat adukan pada cetok. Banyaknya adukan sepanjang sisi
cetok harus sama.

Dapat juga dengan menekankan sedikit ujung cetok pada adukan melekat kuat pada
batu.

Tarik adukan yang berada pada bagian atas ke sisi sebelahnya (separuh dari adukan
dibiarkan tertinggal).

Materi Pelatihan Instruktur MTU 125


Pekerjaan pasangan dinding / bata

Tarik sisa adukan pada cetok ditarik ke samping (sampai ke tepi batu).

Tarik cetok sampai ke samping

Penggunaan Profil Pada Pasangan Dinding ½ Bata


Tujuan :
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat membuat tinggi lapisan dengan menggunakan
profil pada pemasangan batu bata dengan benar.

1 Jam teori dibengkel 7 jam praktek

Pendahuluan :
Pasangan bata indah (expose) sangat ditentukan oleh siar/nat nya, untuk mendapatkan
kesamaan atau keseragaman tersebut tidaklah mudah, untuk itu ketinggian setiap lapisan
harus dibagi terlebih dahulu, tongkat ukur atau profil diperlukan agar siar pasangan batu
bata bisa sama .

Penggunaan tongkat ukur atau profil sangat membantu percepatan pekerjaan, terutama jika
skills dasar telah dikuasai .
Bahan :
Jidar aluminium = 2 bh Bata utuh = 110 bh
Balok beton = 2 bh Bata ½ = 20 bh
Klem F = 2 bh Adukan = 60 liter
Penahan benang = 2 bh
Benang =2m

126 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

1. Memakai pakaian kerja.


2. Pusatkan konsentrasi pada pekerjaan.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
Laporkan pada pengajar jika ada masalah

Benda kerja :

Lapisan 1
1120

Lapisan 2

1200 Tampak
samping

1. Menyiapkan peralatan dan bahan


2. Menggambar benda kerja pada lantai,
seperti gambar 1.

Garis pasangan bata depan/permukaan


210

1200
Gambar 1

Materi Pelatihan Instruktur MTU 127


Pekerjaan pasangan dinding / bata

3. Memasang bata tanpa adukan mengikuti pasangan bata lapisan 1 dan 2 sehingga didapat-
kan jarak nat sesuai dengan ukuran bata sesungguhnya, buat garis nat pada lantai dan
diperpanjang keluar sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman awal pemasangan bata,
seperti gambar 2

Garis pasangan bata depan/permukaan

1200

Garis siar lapisan 1


Garis siar lapisan 2 Gambar 2

4. Memasang bata pertama pada lapisan 1


Bata pertama merupakan pedoman / patokan untuk pemasangan berikutnya, karenanya
harus ditentukan terlebih dahulu di sebelah mana yang memudahkan pekerjaan berikutn-
ya, pada pekerjaan ini ditentukan permulaannya dari sebelah kiri.

Bata pertama dipasang dengan pengambilan adukan diperkirakan untuk ketebalan 1 cm,
ukur kedataranya yang berarah memanjang seperti gambar. 3, dan ukur kedataranya
berarah melebar atau melintang seperti pada gambar 4

128 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

5. Ukur ketinggianya, pilih Gambar 5


pada bagian sudut luar
yang diukur ketegakan Meteran
dan kerataanya , seperti
gambar 5. 9
8
7
6
5
4
3
2
1

6. Setelah kedataran dan ukuranya terpenuhi barulah memasang bata ke dua pada lapisan 1
dengan mengacu kedataran bata pertama seperti gambar 6, untuk bata ke dua tidak perlu
diukur ketinggianya tetapi harus diukur panjangnya (dari ujung bata pertama ke ujung bata
dua), seperti gambar 7.

waterpas

Bata 2 Bata 1
120 CM

Gambar 6
10

10
14

14

14

14
30

30

20

30

20
10

21

21
13

13

13

13
12

29

27

12

29

27

17
16

12

29

27

17
16

12

7
15

26

15

26

19

15

26

19

15
28

28

24

28

24
11

11

11

11

9
8

23

18

10

23

18

10

3
5

2
5

22

22
4

25

14

14

25

25

4
20
30
1

1
1

1
13

21

13
27
12

29

17
16

12

7
15

26

19

15
28

24
11

11
10
9
8

3
8

23

18
5

22

2
4

25

4
1

Gambar 7

7. Menyelesaikan pasangan lapisan 1 dengan langkah maju atau mundur hingga penuh dan
diukur kerataanya, untuk memperoleh kerataan bagian atas dan depan bisa menggunakan
benang seperti gambar 8, pada pekerjaan yang relatif pendek atau kurang dari 150 cm
boleh digunakan jidar atau bilah perata langsung seperti gambar 9.

penahan benang Benang

Bata kedua Gambar 8 Bata pertama

Materi Pelatihan Instruktur MTU 129


Pekerjaan pasangan dinding / bata

Permukaan pasangan bata Jidar

Gambar 9

8. Mengukur kesikuan pada pasangan bata pilar, Pengukuran dilakukan pada sudut tepi luar
, seperti gambar 10

Gambar 10

Siku siku

8. Mengukur kesikuan pada pasangan bata pilar, Pengukuran dilakukan pada sudut tepi luar
, seperti gambar 11

Gambar 11

waterpas

130 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

10. Pasang bata pada bagian ujung didatarkan dengan bata pertama pada lapisan kedua
kemudian pasang benang untuk mendapatkan kelurusan pasangan, seperti gambar 12

penahan benang benang

Gambar 12

11. Pasang bata lapisan kedua hingga penuh, seperti gambar 13.

Gambar 13

12. Pasang bata hingga lapisan ke 4,seperti gambar 14

Gambar 14

Materi Pelatihan Instruktur MTU 131


Pekerjaan pasangan dinding / bata

13. Setelah lapisan ke empat, pemasangan bata dilanjutkan dengan menggunakan profil,
Persiapan : sediakan 2 buah jidar/tongkat ukur/profil digaris garis sesuai dengan tebal
lapisan bata hingga 16 apis, sediakan klem f 2 buah, dan blok beton sebagai pemberat 2
buah,seperti gambar 15 dan 16

Gambar 15 Jidar/tongkat/profil Garis lapisan

4
16
15
14
13
12
11
10

2
6
9
8

3
7

1
Klem F
Pemberat/beton
blok

14. Pasang profil


segaris lurus
dengan pasan-
gan bata bagian
Waterpas
depan yang Tongkat ukur
sudah ada,
tegakkan profil
dengan water-
pas, pasang
benang pada
garis profil ke
lima ,seperti 16
Jidar/tongkat/profil
gambar 17 dan 15
14
Garis lapisan
18. 13
12
Benang
11
10
Penahan benang
9 Klem F
8
7
Pemberat
6
5

Gambar 17

132 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pasangan dinding / bata

16
15 Jidar/tongkat/profil
Gambar 18 14
Garis lapisan
13
12 Benang
11
10
Penahan benang
9 Klem F
8
7
Pemberat
6
5

15. Pasang bata lapisan ke lima seperti lapisan sebelumnya tetapi berpedoman pada profil,
seperti gambar 19.

Gambar 19

16
15
14
13

bata lapisan ke 5 12
11
10
9
8
7
6
5

Materi Pelatihan Instruktur MTU 133


Pekerjaan pasangan dinding / bata

16. Pasang bata lapisan ke lima hingga penuh dan berpedoman pada benang, seperti gamar
20.

Lapisan ke 5 dipenuhi dengan


pedoman benang 16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5

17. Setelah lapisan ke lima selesai, geserlah penahan benang pada posisi lapisan ke 6 kemudi-
an pasang bata lapisan tersebut dan dilanjutkan lapis demi lapis hingga mencapai lapisan
ke 16, seperti gambar 21.

Lapisan ke 16 (lapisan terakhir)

16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5

134 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Waktu :
Teori : (2) x 1 JPL
Praktek : (3) x 7 JPL Kompetensi Inti
9
Kebutuhan material : Pekerjaan
Kapur, semen, pasir
Plesteran
Kebutuhan peralatan :
Ayakan #200 , roskam kayu dan Acian
dan roskam baja, kuas 4”,
Pekerjaan plesteran dan acian

Teknik finishing bangunan - finishing basah


PLESTERAN

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat:

1. Mengetahui dan melaksanakan pekerjaann plesteran dan acian


2. Mengetahui fungsi plesteran dinding
3. Mengaplikasikan pekerjaan plesteran dinding
4. Mengetahui fungsi acian
5. Mengaplikasikan pekerjaan acian

Pendahuluan :

Plesteran merupakan bagian dari pekerjaan finishing, oleh karenanya pekerjaan ini memerlu-
kan ketelitian sehingga didapatkan hasil akhir yang sempurna.

Kata plester berasal dari bahasa inggris yang berarti menambal, dalam bahasa jawa berarti
melepo, dari arti kata tersebut maka sebelum pekerjaan dilaksanakan harus ada bidang atau
sbstrat yang akan di plester.

Biasanya pemlesteran dilakukan karena adanya tuntutan tertentu yang berkaitan dengan
kekuatan, keindahan, dll

136 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

Fungsi plesteran dinding :


Sebagai Pelindung Cuaca.
Plesteran melindungi pasangan bata dari angin, hujan, suhu yang akan masuk/meresap ke
dalam pasangan bata sehingga udara didalam ruangan stabil serta nyaman ditempati.

Untuk Meratakan Permukaan Pasangan Bata.


Setelah lapisan dasar, lapisan berikutnya adalah lapisan plesteran dasar tebal 10 – 20 mm
untuk meratakan permukaan tembok,

Untuk Menambah Keindahan.


Plesteran yang rapi akan membuat tembok menjadi indah oleh karena itu tidak boleh sampai
retak – retak.

Sebagai dasar pengecatan.


Plesteran yang diakhiri dengan acian halus akan sangat mempengaruhi pekerjaan pengecatan
(jika dikehendaki), retak retak pada acian halus seharusnya tidak lebih dari 0.2 mm karena
retakan akan memberikan kesan jelek pada permukaan , untuk mencapai hal tersebut harus
dilakukan tahapan atau langkah kerja yang benar.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 137


Pekerjaan plesteran dan acian

Susunan plesteran dinding :


Plesteran hendaknya tidak mudah lepas atau rontok. Lapisan dasar harus kasar dan bergerigi.
Pada pemasangan lapisan berikutnya harus diratakan dengan jidar, tidak menggunakan
roskam karena gosokan roskam menyebabkan air naik ke permukaan sehingga pegerasan
adukan tidak sempurna.

Untuk mencegah retak – retak susunan lapisan bagian dasar harus keras dan selanjutnya
semakin keluar semakin lunak.

Plesteran dinding luar

Plesteran hendaknya tidak mudah lepas atau rontok. Lapisan dasar harus kasar dan
bergerigi. Pada pemasangan lapisan berikutnya harus diratakan dengan jidar, tidak
menggunakan roskam karena gosokan roskam menyebabkan air naik ke permukaan
sehingga pegerasan adukan tidak sempurna.

Untuk mencegah retak – retak susunan lapisan bagian dasar harus keras dan selanjutnya
semakin keluar semakin lunak.

138 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

Plesteran dinding dalam

1. Dinding atau substrat yang akan diplester bisa terbuat dari batu bata, batako, beton ringan
(hebel dan sejenisnya), batu kali, beton dan sebagainya. Harus dalam kondisi bersih, jika
tertempel debu atau lumut harus
dibersihkan terlebih dahulu.

2. Lapisan dasar, dengan perbandingan campuran 1 pc : 2 - 2.5 pasir diayak 3 mm, ketebalan
lapisan 3 – 5 mm, pengerjaanya dengan cara dilempar (dikamprotkan) dari bagian bawah
keatas merata (menutup) seluruh permukaan. Fungsi lapisan ini adalah:

Pelindung cuaca, pencegah resapan air.


Penguat letakan antara tembok dengan lapisan

Materi Pelatihan Instruktur MTU 139


Pekerjaan plesteran dan acian

3. Plesteran dasar, bisa dibuat dengan berbagai macam perbandingan campuran tergantung
pada fungsinya, diantara perbandingan campuran yang sering digunakan adalah sbb:

1 pc : 2.5 – 3 pasir, untuk plesteran kedap air


1 pc : 5 – 6 pasir, untuk plesteran tembok biasa (pada umumnya)
1 pc : 3 kapur : 10 pasir, untuk plesteran tembok biasa (pada umumnya)
1 pc : 1 dolocit : 8 pasir, untuk plesteran tembok biasa (pada umumnya)
1 pc : 4 kapur : 4 semen merah : 10 – 12 pasir,

untuk plesteran tembok biasa (pada umumnya) dan biasa disebut plesteran
hygroskopis, artinya ketika ada air mampu menyerap dan ketika ada panas mampu
menguapkan kembali.

1 kapur : 1 semen merah : 2.5 pasir, untuk plesteran tembok biasa (pada umumnya)
dan banyak digunakan sebelum ada semen.

Menggunakan ready mix (adukan siap saji)


Ketebalan plesteran keseluruhan maksimum adalah 20 mm, jika lapisan dasar diambil
rata rata 4 mm dan acian 1 mm maka ketebalan plesteran dasar maksimum adalah 15
mm, pengerjaanya dengan cara dilempar dari bawah keatas merata dan diratakan
denangan jidar.

Fungsi plesteran dasar adalah sebagai berikut :


Meratakan permukaan dinding/substrat
Memperkuat dinding /substrat
Menambah ketebalan dinding/substrat
Memperindah permukaan dinding/substrat

4. Acian, bisa dibuat dari beberapa bahan dan berbagai perbandigan campuran, yaitu :
Semen (PC), digunakan pada plesteran kedap air
1 pc : 1- 3 kapur, digunakan pada plesteran yang tidak kedap air tetapi perlu kekuatan
yang tinggi, misalnya pada pilar pilar bersudut tajam dll.

1 pc : 4 – 10 kapur, digunakan pada plesteran tidak kedap air dan tidak perlu kekuatan
tinggi, misalnya pada dinding dalam (terlindung) dll, acian dengan perbandingan ini agak
lama pengerasanya tetapi ada keuntungan ketika akan dilakukan pengecatan karena
warna sudah hampir putih sehingga tidak perlu diplamir.

1 kapur : 1 semen merah, digunakan pada plesteran tidak kedap air dan tidak perlu
kekuatan tinggi, misalnya pada dinding dalam (terlindung) dll, acian dengan perbandingan
ini jika dikerjakan dengan sempurna akan menghasilkan pemukaan berwarna kemerah
merahan seperti warna batu bata.

Menggunakan ready mix (adukan siap saji)

140 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

Fungsi acian adalah sebagai berikut :


Menutup pori pori pada plesteran dasar
Sebagai lapisan kedap air (untuk plesteran kedap air)
Sebagai dasar pengecatan (jika akan dilakukan pengecatan)
Menambah keindahan
Ketebalan acian adalah 1 – 3 mm, semakin tipis makin sedikit kemungkinan terjadi retak
retak,

pengerjaanya dengan cara dihamparkan pada permukaan plesteran dasar merata seluruh
permukaan kira kira 1 m2, tunggu agak kering kemudian gosok dengan roskam kayu dan
ditekan dengan gerakan memutar sampai merata seluruh bidang sambil ditambahkan air jika
diperlukan, jika pada permuaan sudah tampak buih halus berarti acian siap dihaluskan dengan
roskam baja.

Meroskam baja bisa dilakukan berulang ulang hingga mencapai kehalusan maksimum
Untuk lapisan penutup kebanyakan dibuat acian halus, tetapi kelemahan acian ini adalah
cepat retak – retak karena pengembangan dan penyusutan.

Plesteran di atas plat beton


Pada pabrik – pabrik, bengkel – bengkel, garasi atau lapangan sering kita jumpai lantai yang
terbuat dari campuran PC dan pasir, tetapi masih banyak yang kurang sempurna pelaksan-
aannya sehingga retak – retak.

Pada pelat lantai beton yang akan dilapisi vinil atau karpet juga diberi lapisan PC dan pasir.
Cara terbaik untuk melaksanakan plesteran lantai adalah dikerjakan sewaktu beton masih
agak basah tetapi pada pelaksanaan sering timbul kesulitan karena memerlukan tenaga dan
persiapan material yang lebih banyak.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 141


Pekerjaan plesteran dan acian

Persiapan pada plat lantai :


Permukaan beton dibersihkan.
Beton dibuat kasar. Setelah divibrator digaruk pelan – pelan dengan sapu lidi atau sikat.
Apabila beton sudah mengeras, dikasarkan dengan pahat.
Basahi dengan air.

Adukan yang digunakan :


Adukan hanya terdiri dari PC : pasir saja dengan ketentuan pasirnya harus bersih, tidak
boleh bercampur kotoran seperti tanah atau kotoran organis.
Perbandingan PC : pasir berbeda – beda menurut keperluan, contoh :
Lantai garasi 1 PC : 2 pasir.
Lapangan basket 1 PC : 2 ½ pasir.
Lantai rumah atau hotel yang akan dilapisi karpet 1 P : 3 pasir.
Faktor Air Semen (f.a.s)= 0,3. apabila udara sangat panas atau pasirnya kering, air dapat
ditambah. Sebaiknya apabila udara lembab atau pasirnya basah air dapat dikurangi.

Adukan dapat dicampur dengan mesin aduk atau dengan tangan. Campuran dengan
tangan dilakukan diatas permukaan yang keras seperti lembaran besi atau papan. Adukan
dibuat 3x kering dan 3x basah.

142 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

Plesteran di Dinding
Tujuan :

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat :


1. Menggunakan peralatan plesteran dengan benar.
2. Memplester dinding dengan : tegak,rata,padat dan bersih.

Waktu : Praktek 20 jam

Alat : Bahan :
1. Peralatan kerja batu dalam kotak 1. Adukan = 30 liter
2. Jidar aluminium 1.5 meter 2. Kapur diayak 1mm = 3 liter
3. Papan bantu 2x10x150cm 3. Semen merah diayak 1mm = 3 liter
4. Papan bantu 2x10x60cm = 2 buah

Materi Pelatihan Instruktur MTU 143


Pekerjaan plesteran dan acian

Langkah kerja :

1. Bersihkan semua kotoran yang menempel pada dinding,khusus pekerjaan dibengkel pasangan
tidak perlu disiram air karena pasangan masih relatif basah

2. Periksa ketegakan dinding untuk mengetahui ketebalan plesteran dilanjutkan pembuatan


kepala jalur. Lemparkan atau pasang adukan ke dinding bagian atas kira kira ketebalan 2 cm
lalu tempelkan lis kayu yang telah disiapkan.

3. Pasang kepala jalur kedua pada bagian bawah dengan posisi lurus dengan kepala tanggul
diatas

4. Periksa ketegakan kedua kepala jalur dengan waterpas

144 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

5. Mengisi / memlester celah antara tanggul 1 dengan tanggul 2 kemudian ratakan dengan jidar
jalur berpedoman pada kedua tanggul tersebut

6. Memasang papan bantu papan bantu berfungsi sebagai jalur jika kondisi memungkinkan,
khusus praktek dibengkel dibuat seperti pada gambar dengan ketentuan sbb:

Terpasang kuat (tidak goyah)


Menonjol dari permukaan bata sedengan tebal plesteran pada jalurbuatan

Untuk perkuatan bisa ditambahkan benda penahan/pemberat seperti batako,bata


beton dll.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 145


Pekerjaan plesteran dan acian

6. Memasang adukan dengan cara dilempar secara berurutan dari bawah keatas, untuk memu-
lainya bisa dilakukan dari kanan maupun kiri

8. Meratakan atau memotong adukan yang telah terpasang menggunakan jidar, kira kira
pemasangan mencapai luasan ¼ meter harus dilakukan penjidaran agar adukan tidak jatuh
karena berat sendiri dan tidak terlanjur kering.
Namun hal ini juga tergantung pada kondisi dinding (substrat) maupun jenis adukannya.
Cara penjidaran adalah dengan menekan jidar pada plesteran kemudian digoyang kekiri dan
kekanan sambil ditarik keatas. Jika setelah dijidar ternyata masihada lobang/tidak rata,
lakukanlah penambalan dengan adukan lebih cair dan dijidar kembali.

146 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plesteran dan acian

9. Memasang keseluruhan
hingga terpasang dengan
rata, padat, dan rapi.
Setelah pemasangan
selesai bisa langsung
membongkar papan bantu
dengan cara diketok ke
arah belakang supaya tidak
merusak plesteranya.

Kriteria penilaian

Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut :

1. Ketegakkan (2 posisi)

2. Kerataan (3 posisi)

Materi Pelatihan Instruktur MTU 147


Waktu :

10
Teori : 4 JPL
Praktek : 20 JPL
Kompetensi Inti Kebutuhan material :

Pekerjaan Keramik lantai 20 x 20,


keramik dinding 20 x 25,
Ubin & drymix, kapur, pasir, spicer

Keramik Kebutuhan peralatan :


Sendok spesi, ayakan 1 mm, roskam
bergerigi, pemotong keramik,
pemotong keramik manual, palu
karet, waterpass, jidar alumunium 2
x 8 cm. mesin gerinda, mesin
potong keramik wetcutting, tang/-
catut, alat bantu potong
Pekerjaan ubin dan keramik

Teknik finishing bangunan


Finishing dinding dan lantai keramik / tegel.

Pengetahuan dasar tegel keramik


pendahuluan

Tegel keramik secara umum adalah: merupakan bahan pelapis pada pekerjaan lantai atau-
pun dinding yang terbuat dari komposisi bahan tanah liat dan bahan tambah lainnya.
Bahan-bahan ini melalui proses pembakaran pada suhu yang tinggi sehingga memiliki
kekuatan dan tidak lumat dalam air.

Jenis dan macam tegel keramik Aplikasi pemasangan pada kamar mandi

Tegel keramik pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu, bagian atas atau lapisan aus
(lapisan glasur) yang memiliki tingkat kekerasan yang baik dan bagian badan atau sering
disebut bagian punggung tempat meletakan adukan.

Lapisan aus yang dikeluarkan oleh industry dibedakan dalam dua jenis yaitu: jenis
permukuan halus (mengkilap) dan jenis permukaan kasar ( doft ) yang umumnya bertekstur.
Keramik dengan lapisan mengkilap umumnya dipasang untuk bagian dalam,sedangkan
yang bertekstur banyak dijumpai pada bagian luar seperti pada teras,garage atau sering
dijumpai pada taman.

Ubin yang sering disebut sebagai keramik sebenarnya ada dua jenis, yaitu ubin keramik
berglazur dan ubin porselen. “Kata ‘keramik’ sendiri berasal dari bahasa Yunani keramos
yang artinya tanah liat (clay),” ujarnya.

Jadi, baik keramik berglazur maupun porselen terbuat dari tanah liat, hanya saja bahan
pencampurnya berbeda.

Sebagian besar ubin keramik yang ada di pasaran merupakan buatan pabrik. Ubin keramik
buatan tangan biasanya hanya digunakan untuk keperluan dekorasi, karena harganya yang
mahal akibat pembuatannya tidak bisa massal.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 149


Pekerjaan ubin dan keramik

1. Fungsi tegel keramik


Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk mengetahui fungsi tegel keramik
antara lain,adalah : kualitas, motif serta harga tegel keramik tersebut yang menunjukan
tingkat ekonomi konsumen. Fungsi utama pasangan tegel keramik adalah untuk mem-
perindah bidang atau ruangan, baik itu untuk di dalam (interior) maupun di luar (exterior).

Seperti yang kita ketahui bangunan – bangunan baru tingkat menengah banyak mem-
pergunakan bahan tersebut, sehingga sulit dibedakan baik kualitas maupun warnanya,
untuk itu perlu suatu kejelian pada saat membeli atau bahkan harus tahu standart yang
ada

Pada dasarnya fungsi dari tegel keramik,adalah :

Lapisan penutup lantai dan dinding


Tegel keramik memiliki tingkat kekerasan dan motif yang baik, oleh sebab itu tegel
dapat berfungsi sebagai lapisan penutup pada lantai maupun dinding dan pada
pemasangan keramik harus memperhatikan pemotongan pada bagaian akhir/
pojok harus simetris syarat minimum pemotongan adalah ½ dari lebar keramik.

Keindahan
Tegel keramik diproduksi dalam berbagai bentuk,ukuran dan motif. Atau dengan
membuat desain dan pemotongan ada keramik sehingga dapat menambah nilai
dekoratif pada bangunan gedung terutama interior dari bangunan tersebut.

Kebersihan
Tegel keramik memiliki tingkat kehalusan dan kerapian permukaan yang sangat baik
dibandingkan dengan lapisan penutup yang lain. Permukaan tegel keramik yang
halus dan keras lebih indah ,sehingga kotoran yang melekat mudah terlihat dan
karena permukaan yang halus dapat dengan mudah dibersihkan.

150 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

2. Karakteristik tegel keramik


Jenis ubin ini di pasaran dikenal sebagai ubin keramik biasa. Bahan dasarnya adalah
tanah liat yang permukaannya diberi lapisan glazur. Lapisan ini gunanya untuk mem-
perkuat ubin sekaligus memberi kesan mengkilap. Saat ini proses pembuatan ubin kera-
mik dimulai dengan mencampur bahan tanah liat dengan kaolin. Campuran ini kemudian
dibakar pada suhu 1000ºC sampai tidak hancur jika direndam dalam air.

Dahulu, ubin keramik pilihan warnanya terbatas, tetapi seiring dengan perkembangan
teknologi, sudah mulai dikenal proses pencetakan (printing) di permukaan ubin tersebut.
Dengan teknologi ini, ubin keramik berglazur bisa memiliki motif menyerupai marmer,
kayu, bahkan anyaman bambu.

2a. Ubin proselen


Jenis ubin yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari ubin keramik ini disebut
juga ubin homogen (homogenous tile). Sebutan tersebut disandang ubin ini karena
bahan pembuatnya dicampur menjadi satu dan tidak terdapat lapisan apapun pada
permukaannya. “Ke-homogen-annya ini pula yang menyebabkan ubin porselen
memiliki daya serap air rendah, mencapai 0,05 %,”

Proses pembuataan ubin porselen pertama-tama dimulai dari penggilingan


bahan-bahan mentah yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat.
Campuran yang mirim bubur ini kemudian dikeringkan sehingga menjadi butiran
sangat halus yang lalu dipres ke bentuk ubin. Setelah dipres dengan beban ribuan
ton, ubin-ubin “mentah” ini dikeringkan kembali.

Proses pembuatan keramik

Materi Pelatihan Instruktur MTU 151


Pekerjaan ubin dan keramik

Setelah itu baru dibakar di atas suhu 1250ºC—suhuh optimal untuk mendapatkan
ubin yang keras tapi tidak getas. Terakhir, ada yang langsung dipotong-potong
sesuai ukuran dan ada yang dipoles dahulu sebelum dipotong. Proses akhir ini
menyebabkan ada dua jenis ubin porselen, yaitu yang permukaannya kasar (karena
tidak dipoles) dan yang permukaannya halus/mengkilap.

Untuk mengurangi biaya produksi, ubin porselen yang sengaja tidak dipoles tetapi
dilapisi dengan glazur agar permukaannya tetap licin. Produk yang dihasilkan dari
teknik gabungan ini khusus dibuat agar sebagian konsumen masih tetap bisa meng-
gunakan lantai porselen namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Untuk membuat motif pada ubin porselen ada dua cara. Pertama, dengan mencetak
di atas permukaannya (printing) dan yang kedua dengan mencampur bahan pem-
buatnya sehingga menghasilkan motif-motif tertentu. Cara pertama banyak diguna-
kan untuk membuat motif pada ubin keramik berglazur, sementara cara kedua
sering dipakai pada ubin porselen, walaupun kombinasi keduanya juga memungkin-
kan.

Saat ini kebanyakan ubin keramik, baik yang berglazur maupun porselen, “meniru”
motif alam seperti yang terdapat pada ubin marmer atau granit. jika menggunakan
teknik pencetakan, motif yang sama akan berulang. Saat dipasang, pengulangan
motif ini tentu akan menimbulkan kesan tidak alami. Untuk mengakalinya, saat ini
proses printing dilakukan dengan cara acak, sehingga kemungkinan untuk kembali
dengan motif yang sama akan sangat kecil.

Pada ubin keramik, bukan saja motif yang diambil dari batuan alam, tetapi juga
tekstur. Selain permukaan yang halus dan licin, ubin keramik juga tersedia dengan
permukaan yang kasar yang lebih menujukkan kesan alami. “Benjolan-benjolan”
yang membuat permukaan ubin kasar pun diusahakan agar tidak cepat berulang
dengan cara mengacak potongannya. Untuk lebih menonjolkan kesan alami tadi,
ubin keramik jenis ini tidak dipoles sehingga tidak mengkilap.

152 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Ubin yang kasar ini biasanya digunakan pada lantai luar rumah, seperti teras, atau
pada bagian-bagian rumah seperti kamar mandi atau kolam renang. Penggunaan
ubin kasar pada bagian “basah” tersebut untuk mencegah lantai terlalu licin.

2b. Keunggulan keramik


Selain motif-motifnya yang cantik dan beragam, alasan orang memilih lantai keramik
adalah karena kekuatannya. Karena sudah melalui proses pembakaran yang sangat
tinggi, keramik menjadi sangat keras tetapi tidak getas. Bahkan, berkat kandungan
bahan-bahan tertentu seperti feldspar, yang memiliki nilai kekerasan 6 dalam skala
Mohs, porselen sangat kuat. Kekerasannya ini 3 kali lipat dibandingkan tanah liat
biasa. Kekerasan ini berperan dalam ketahanan permukaan dan kuat tekan ubin
keramik, sehingga ubin tidak tahan gores dan tidak mudah pecah.

Dari segi kesehatan, penggunaan lantai keramik lebih baik dibandingkan lantai yang
dilapisi karpet. Karena sudah digunakan secara luas, saat ini ubin keramik tersedia
dalam berbagai pilihan yang memudahkan penggunaannya. Dari segi ukuran, ubin
keramik dipasarkan dalam ukuran mulai 15 x 15, 30 x 30, 40 x 40, sampai 60 x 60
dll (dalam satuan cm). Jika diperlukan, pemotongan keramik bisa dilakukan dengan
mudah. Ini membuat pemasangan ubin keramik lebih variatif dan desainnya tidak
terbatas, disesuaikan dengan keinginan konsumen.

Bahan untuk tegel keramik dinding dan lantai, secara visual dapat dibedakan antara
tegel dinding dan lantai : tegel dinding bagian bodynya lebih berwarna terang
dan daya serap terhadap air lebih besar, hal ini bisa dilihat jika kita mengambil
tegel yang bagian bodynya berwarna terang kemudian ditetesi air, maka
dengan cepat air tersebut akan meresap.

Semakin banyak menyerap air berarti nilai kepadatannya kurang (berongga) sehing-
ga lebih lunak. Tegel lantai bagian bodynya lebih berwarna gelap dan daya serap
terhadap air kecil, dan jika dicoba dengan menetesi air pada bagian bodynya, maka
air akan tetap terlihat menggenang (tidak lekas meresap). Semakin sedikit menyerap
air berarti nilai kepadatannya lebih sehingga makin kuat.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 153


Pekerjaan ubin dan keramik

3. Bahan spesi
Saat ini penggunaan mortar instan sebagai bahan bangunan makin banyak dijumpai,
baik dalam pembangunan proyek skala besar maupun kecil seperti rumah tinggal.

Mortar instan seolah mulai menggeser penggunaan adukan mortar tradisional yang
terdiri dari semen dan pasir dengan komposisi tertentu. Sebenarnya apakah keunggulan
penggunaan mortar instan tersebut? Keunggulan penggunaan mortar instan baik untuk
pasangan dinding, perekat keramik, plesteran dan acian, dll antara lain adalah sebagai
berikut :

Pemakaian mortar instan sangat mudah, tinggal ditambahkan air dalam jumlah
tertentu dan diaduk saja samapai rata.
Mortar instan terdiri dari bahan baku yang sudah melalui proses quality control,
yang selanjutnya diproses dengan mesin sehingga akan menghasilkan adukan
yang homogen sesuai dengan komposisi yang direncanakan.

Berbeda dengan adukan tradisional yang menggunakan perbandingan tertentu


antara semen dan pasirnya yang mungkin dengan campuran 1:4 yang direncana-
kan akan dikerjakan oleh tukang dengan campuran yang berbeda-beda.

Proses pelaksanaan adukan dengan mortar instan lebih cepat dan kadang memer-
lukan material yang lebih sedikit karena cukup dengan lapisan yang tipis saja.hal
ini tentunya akan berpengaruh pada penghematan biaya.

Untuk tipe tertentu,


contohnya perekat
keramik mempunyai
daya rekat yang lebih
tinggi daripada adukan
tradisional. Kemasan
mortar instan dalam
sak, sehingga mudah
dalam penyimpanan
dan lansir materialnya,
selain itu juga akan
meminimalisir debu
akibat penumpukan
pasir di lapangan Contoh bahan drymix

4. Peralatan
Peralatan untuk pengerjaan keramik adalah sangat sederhana bila hanya untuk
pemasangan, dan di butuhkan lebih banyak peralatan pendukung bila untuk pembuatan
ornamen/ motif untuk dekorasi pada pemasangan dinding maupun lantai untuk meng-
hasilkan potongan keramik standart ( tanpa cacat ) tidak ciping/ grimpil pada hasil
pemotongan.

154 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

a. Mesin potong keramik listrik portable n. Cetok oval


b. Mesin gerinda o. Cetok tegel
c. Penggores pemotong p. Catut
d. Cangkul q. Alat bantu potong
e. Sekop r. Alat pembersih siar
f. Mixer s. Meteran 5 m
g. Belt sander t. Roskam karet
h. Waterpas 120 cm u. Kapi karet
i Waterpas 60 cm v. Siku besi 40 x 60 cm
j. Penggaris baja 100 cm w. Palu besi 200 gr
k. Roskam bergigi ( 28 x 12 cm ) x. Palu karet
l. Roskam baja ( 28 x 12 cm ) y. Betel satu set
m. Cetok segi empat z. Kotak kayu

5. Pemotongan
Pada pekerjaan pemotongan keramik yang harus diperhatikan adalah menggambar/
melukis pada keramik yang akan dipotong, dan perhatikan pada syarat pemotongan
keramik adalah hasil potonga keramik tidak boleh lebih kecil dari setengah keramik, hal
ini dibuat supaya hasil pasangan terlihat indah dan simetri dan tidak ada potongan-
potongan kecil pada pojok ruang.

Keramik yang akan dipasang dan dipotong harus sama ukuranya dan sejenis (dalam
satu merek/ prodak) misal untuk dinding dan lantai karena akan sangat berbeda ketebal-
anya maupun kekerasanya dengan cara disusun berdiri dan diletakan ditempat yang
datar, kemudian diukur untuk ketinggian maupun lebarnya.

Melukis atau penggambaran pada keramik adalah sangat penting , dimana gambar
pada keramik adalah mencerminkan pemotongan yang akan dikerjakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita melukis adalah:

Lukisan harus benar sesuai dengan gambar yang diminta


Nat / spaiser sudah terpasang saat kita melukis
Keramik tidak boleh bergerak saat melukis ( dipasang stoper/ penahan )
Penggunaan alat untuk melukis yang sesuai ( penggaris, jangka, spidol dan alat
bantu lain )

Materi Pelatihan Instruktur MTU 155


Pekerjaan ubin dan keramik

5a. Cara pemotongan tegel keramik

Ada beberapa cara dalam pemotongan keramik menggunakan mesin elektrik dan
manual, dalam aplikasinya pekerjaan pemotongan dilapangan biasanya dikombinasikan
ke dua cara tersebut karena masing - masing alat mempunyai karakter yang berbeda
dan saling melengkapi. Disamping peralatan potong tersebut ada beberapa peralatan
pendukung pemotongan dan peralatan finising yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
menghasilkan pemotongan yang sempurna.

Semua peralatan ini hanya sebagai alat bantu dan yang paling utama adalah dari aplika-
tornya (tukang), diperlukan ketrampilan kusus dan latihan yang terus menerus untuk
mendapatkan hasil pemotongan yang sempurna,

pengalaman dan jam terbang pemotongan sangat diperlukan oleh aplikator baik untuk
posisi pemotongan lurus, diagonal dan lengkung ( lingkaran ).

5b. Aplikasi peralatan pemotongan

Menggunakan alat potong keramik mesin/ manual. Teknik dan cara pemotongan sangat
mempengaruhi kehalusan sisi potong. Pemotong keramik

Weet cuting meja, pemakaian alat ini harus konsentrasi pada bagaian mana yang akan
dipotong karena tebal pemotongan ± 2mm maka harus tentukan arah potongnya diping-
gir/ as garis karena hal ini akan menentukan pada pemotongan berikutnya

156 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Pemotong keramik dengan Wet cutting portable

Ada beberapa cara dalam pemotongan keramik menggunakan mesin elektrik dan
manual, dalam aplikasinya pekerjaan pemotongan dilapangan biasanya dikombinasi-
kan ke dua cara tersebut karena masing - masing alat mempunyai karakter yang
berbeda dan saling melengkapi. Disamping peralatan potong tersebut ada beberapa
peralatan pendukung pemotongan dan peralatan finising yang berfungsi sebagai alat
bantu untuk menghasilkan pemotongan yang sempurna.

Semua peralatan ini hanya sebagai alat bantu dan yang paling utama adalah dari
aplikatornya (tukang), diperlukan ketrampilan kusus dan latihan yang terus menerus
untuk mendapatkan hasil pemotongan yang sempurna,

Pemotong keramik dengan mesin gerinda

Menggunakan mesin gerinda, peng-


gunaan dan pemakaian alat ini harus
konsentrasi karena debu yang ditim-
bulkan cukup banyak bila pada alat ini
tidak dimodifikasi dengan air. Tentu-
kan pemotongan dipinggir/ as garis
karena hal ini akan menentukan pada
pemotongan keramik berikutnya

Materi Pelatihan Instruktur MTU 157


Pekerjaan ubin dan keramik

Pemotong keramik menggunakan penggores manual

Ada beberapa cara dalam pemo-


tongan keramik menggunakan
mesin elektrik dan manual, dalam
aplikasinya pekerjaan pemotongan
dilapangan biasanya dikombinasi-
kan ke dua cara tersebut karena
masing - masing alat mempunyai
karakter yang berbeda dan saling
melengkapi. Disamping peralatan
potong tersebut ada beberapa
peralatan pendukung pemotongan
dan peralatan finising yang berfung-
si sebagai alat bantu untuk meng-
hasilkan pemotongan yang sempur-
na.

Semua peralatan ini hanya sebagai


alat bantu dan yang paling utama
adalah dari aplikatornya (tukang),
diperlukan ketrampilan kusus dan
latihan yang terus menerus untuk
mendapatkan hasil pemotongan
yang sempurna,

5b. Penggunaan alat bantu pemotong tegel keramik

Penggunaan alat bantu ini untuk membantu


membelah keramik setelah digores, baik
untuk yang lurus, miring/ diagonal maupun
lengkung. Perhatikan pada posisi potongan
yang runcing tidak bisa langsung mengguna-
kan alat ini tetapi harus dipotong terlebih
dahulu dengan mesin pada bagaian yang runc-
ing/ pipih baru menggunakan alat Bantu
potong ini. Untuk mendapatkan hasil yang baik
diperlukan latihan yang terus menerus hingga
mendapatkan sendiri keyakinan/ filing posisi
cara pemotongan.

Penggunaan alat bantu penekuk


Alat bantu untuk Pemotong keramik lurus
maupun lengkung, pemakaian alat ini harus
konsentrasi pada bagaian mana dari tegel
keramik yang akan dipakai dan keramik telah
digores penggunaan alat dengan kepala
berada di bagian atas

158 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

5c. Penggunaan penggores dan tang potong


Pemotongan dengan menggunakan penggores manual menyetel dan menempelkan rel
pemotong pada tegel keramik sisi pertama dan kedua kemudian digores dengan peng-
gores tegel, alat ini bisa diganti dengan penggaris baja ( panjang 80cm)

Penggaris baja panjang 60-80cm

menyerpih bagian tegel


sedikit demi sedikit
dengan catut tegel
mulai dari ujung tegel
menuju ke titik temu
garis potong, penyer-
pihan pertama agak
besar, semakin
mendekati garis
potong semakin kecil.

Pada pemotongan
menyudut ini dengan meng-
gunakan mesin potong
elektrik maka tinggal pada
bagaian ujung pemotongan
saja yang harus diserpih
dengan alat bantu, hati-hati
apabila pemotongan
mendekati titik temu poton-
gan. Pemotongan diakhir
dengan garis goresan
potongan. Usahakan hasil
akhir pemotongan rapi dan
rata

Materi Pelatihan Instruktur MTU 159


Pekerjaan ubin dan keramik

menghaluskan kembali potongan tegel arah siku dengan batu asah/ kertas gosok pada
masing-masing sisi potongan supaya mendapatkan permukaan yang rapi

5d. Finishing pemotongan

Finising pada pemotongan


keramik harus dilakukan
supaya mendapatkan hasil
yang optimal, finising ini
dapat dilakukan dengan
menggunakan batu gosok,
kertas gosok dan belt
sander ( mesin kertas
gosok putar) penggunaan
mesin dapat menggosok
untuk posisi potongan
lurus dan lengkung serta
akan menghasilkan finising
yang lebih cepat dan
halus. Bagaian yang
digosok adalah pada tepi
potongan supaya rata dan
permukaanya tidak tajam.
Proses menghaluskan keramik dengan belt sander

160 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

6. Pemasangan

6a. Tempat kerja pemasangan keramik


Tempatkan bahan dan alat- alat yang dipergunakan pada tempat kerja dan mudah
dijangkau pada waktu bekerja.

Tempatkan tegel sisi sebelah kiri dari orang yang bekerja, kotak adukan di sisi sebelah
kanan, sedangkan kotak alat di sebelah belakang.

Sisa – sisa tegel potongan hendaknya dibuang di tempat yang semestinya, jangan
sampai mengganggu tempat kerja.

Suasana / gambaran tempat kerja pemasangan keramik

Keterangan :
Pekerja.
Bidang pekerjaan.
Kegunaan pengaturan tempat kerja : Jidar / papan pembantu.
Tempat kerja lebih terorganisasi, Tumpukan tegel.
sehingga memudahkan untuk bekerja. Kotak alat.
Alat – alat.
Hasil pekerjaan menjadi lebih bagus. Kotak spesi.

Bila bekerja dengan teliti, bisa terhindar


dari kecelakaan kerja.

Keselamatan kerja lebih terjamin.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 161


Pekerjaan ubin dan keramik

6b. Pembuatan adukan


Pembuatan adukan/ spesi untuk sistim tebal untuk bahan semen dan pasir, mengguna-
kan campuran 1 Pc x 3 Pasir s/d 1 Pc x 5 Pasir, diaduk menggunakan cangkul/ sekop
dengan air secukupnya dan hasil adukan harus plastis.

Pembuatan adukan untuk bahan drymik sebaiknya dengan mesin, pada pembuatan
adukan dengan mesin perhatikan kekuatan mesin yang akan dipakai, supaya tidak
terlalu berat bagi mesin untuk bekerja, pada penggunaan peralatan listrik yang diper-
hatikan adalah voltase pada alat dan sumber yang ada supaya tidak terjadi kerusakan
pada alat kerja dan hasil adukan harus plastis.

Mesin bor mixer / drill mixer Ember

6c. Pemasangan. Siapkan subfloor sebelum memasang ubin.


Sebagian besar pengerjaan ubin dimulai pada tahap ini. Akan bermanfaat jika Anda
mengetahui bagaimana cara memasang keramik dengan mempelajari jenis lantai yang
akan Anda pasangi. Selalu periksa adanya retakan atau serpihan saat Anda mengerja-
kan subfloor beton.

Haluskan dan bersihkan. Perbaiki sebanyak mungkin retakan sejauh Anda mampu. Jika
Anda melihat retakan yang terlalu besar untuk diperbaiki, ganti bagian lantai yang retak
dengan beton baru.

Untuk subfloor plywood, pastikan kayunya setidaknya setebal 1 1/8 inchi dan ditopang
kuat. Jika tidak, ubin keramik Anda dapat terlepas bahkan pecah dan harus diganti.

Lantai yang sudah berkeramik akan menambah satu tahap pengerjaan ubin, dan
menjadi tantangan bagi Anda. Anda harus membongkar keramik yang lama. Untuk
awalnya, gunakan pahat yang besar dan palu, lalu ketok-ketok pahat dengan palu.
Lalu, bersihkan serpihan-serpihan. Jika Anda hendak menghaluskan subfloor – Anda
dapat menyewa sander untuk mengerjakannya. Pastikan diri Anda terlindung. Gunakan
sarung tangan kulit khusus untuk pekerjaan berat, kacamata pengaman, dan pakaian
kerja overall.

162 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Layout lantai Anda


Mengukur panjang dan lebar lantai Anda akan membantu untuk menentukan bagaima-
na Anda memasang ubin keramik dan memperkirakan jumlah ubin keramik yang harus
Anda beli. Mulailah dengan menemukan titik pusat dari area lantai.

Anda dapat melakukan ini dengan mengukur ruangan dengan menyilang dari sudut ke
sudut dan menandai tengah-tengahnya. Perpotongan dari kedua garis merupakan titik
pusat lantai yang akan Anda pasangi ubin. Buat garis dengan kapur. Garis-garis kapur
ini akan membantu Anda dalam hal posisi untuk meletakkan ubin.

Pasang
ubin
dimulai!

Tempatkan ubin pertama di perpotongan dua garis tadi. Rekatkan ke subfloor dengan
menggunakan thin set mortar, atau adhesive ubin yang Anda pilih. Penggunaan cetok
bertakik untuk membubuhkan mortar adalah pilihan terbaik untuk memasang ubin kera-
mik.

Namun Anda tetap dapat menggunakan cetok biasa jika Anda tidak memilikinya. Untuk
mengepaskan ubin pada tempatnya, tekan ke bawah sambil menggerakkannya maju
mundur sampai posisi ubin mantap. Jika ada mortar atau adhesive yang meluber keluar,
gunakan cetok (atau spon basah) untuk menyingkirkannya. Lakukan proses ini sampai
ubin berikutnya, dan seterusnya, sampai Anda selesai memasang.

Syarat & cara pemasangan keramik lantai dan dinding

a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk meng-
hindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.

b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering
dan rata air.

c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding


yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan ini.

d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air terlebih
dahulu.

e. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.

f. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan


dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:
Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:5, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm

Materi Pelatihan Instruktur MTU 163


Pekerjaan ubin dan keramik

g. Lebar nat yang dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm, dengan
campuran pengisi nat (Grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran. Bagi
area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.

h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem pertim-
bangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.

i. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan


bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah
itu segera bersihkan dengan air bersih.

j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada
temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan
pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golon-
gan ukuran yang sama.

Hampir semua tegel mempunyai bentuk sama dengan ilmu ukur, seperti persegi dan
sudut siku – siku. Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan ilmu keindahan diperlukan
penggolongan (pembagian) yang tetap.

Pada satu bagian pemasangan tegel lantai dan tegel dinding harus direncanakan dengan
tepat sehingga tidak mendapatkan tegel sisi yang kecil sekali. Sebaiknya kedudukan
tegel lantai harus disesuaikan dengan tegel dinding supaya tidak terdapat hubungan Nat
yang jelek (tidak segaris). Ketepatan ini bisa terlaksana dengan perhitungan as yang teliti
dan mematuhi aturan – aturan simetri yakni diukur dan dicoba uji yang rata.

Memperhatikan juga pengaturan pemasangan tegel dari sudut – sudut luar dan sudut –
sudut dalam.

Jika perhitungan sudah tepat, tidak mungkin terjadi dinding – dinding tidak bertemu
dengan sudut – sudut atau ceruk pada lobang jendela atau lobang pintu, batu pojok
tembok, tonjolan, kemiringan, bulatan dan lain – lain, semua telah dapat ditentukan.
Prioritas :
Memperhatikan pandangan utama.
Mengukur as simetri.
Mengatur pemasangan tegel dari as simetri ke kanan dan kiri.
Potongan tegel tidak boleh lebih kecil dari ukuran ½ tegel

164 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Pada pemasangan keramik hal yang harus diperhatikan adalah:


Area yang dipasang keramik dipersiapkan untuk ketentuan spesifikasi pekerjaan
menurut prosedur – prosedur tempat kerja.

Keramik-keramik ini dicek untuk keseragaman ukuran, pola, warna dan karakteristik
menurut rencana dan spesifikasi

Pekerjaan keramik ini dimulai secara simetris, seimbang dan menghasilkan pem-
borosan minimal menurut spesifikasi dan standar– standar

7. Metode kerja

Pada umumnya pemasangan keramik tidak dapat berdiri sendiri selalu ada pekerjaan
yang mendahului misalnya pekerjaan dinding maupun lantai, kemudian pekerjaan
plesteran. Untuk pekerjaan plesteran ini harus dipahami dan dikerjakan oleh tukang
keramik, karena tukang di Indonesia masih menganut sistim tuntas (maksutnya satu
tukang dapat mengerjakan semua pekerjaan mulai dari pondasi sampai pekerjaan atap)
hal ini menjadikan pekerjaan tidak focus.

Dan pada topic Finising Pekerjaan Keramik hal yang sangat mendasar adalah plesteran
baik untuk dinding maupun lantai, karena tidak menutup kemungkinan pekerjaan
plesteran dikerjakan sendiri.

Pada pekerjaan keramik dengan sistim tipis maka bidang plesteran sangatlah penting
karena bidang plesteran/ subtrat akan berpangaruh pada hasil pemasangan keramik
untuk ketegakan plesteran maupun kerataan

Materi Pelatihan Instruktur MTU 165


Pekerjaan ubin dan keramik

7a. Cara untuk pemasangan tegel

1. Sistem tebal (thick bed method)


Pada pemasangan sistim tebal/ konvesional ini untuk proyek- proyek sekala besar
sudah jarang dipakai karena borosnya bahan adukan (mortar) dan pekerjaan menjadi
cukup lama, karena pemasangan keramik satu demi satu.

Bahan adukan yang dipakai antara pc dan pasir yang sudah diayak halus dengan
perbandingan ( 1 pc : 3 ps s/d 1 pc : 6 ps ) dengan bahan adukan ini diaplikasikan pada
dinding dan lantai dengan ketebalan adukan 10 – 20 mm, keramik yang akan dipasang
harus direndam terlebih dahulu sampai jenuh permukaan untuk mengurangi daya hisap
pada mortar yang akan berakibat terlepasnya keramik .

Alat utama yang digunakan cetok, waterpas, unting2, cidar, palu karet

Cetok

Waterpass

Palu karet

Unting-unting

Jidar

Cara ini dilakukan dengan meletakkan adukan langsung keatas panggung tegel, kemu-
dian ditempelkan atau didorong pada dinding.
Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, lebih baik kalau dipasang lapisan dasar lebih
dahulu agar pemasangannya lebih mudah dan ikatannya kuat.

Pemasangan keramik cara tebal merupakan cara tradisional, dimana baik tidaknya
pasangan tergantung pada pengalaman seseorang dan keahlian seseorang.

Sebelum memasang keramik perlu diketahui jenis dan ukuran tegel keramik yang akan
dipasang,sehingga dapat dirancang system pemasanga yang akan dilaksanakan

166 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Pemasangan Tegel Keramik pada


dinding Beton Cara kerja sama
seperti pada melapisi tembok batu
bata. Perbedaannya adalah :

Pada thick bed methode.Untuk


mendapatkan ikatan yang baik,
dari adukan tegel dan permukaan
beton perlu ditambah bahan lem.

Dapat juga permukaan beton


dipahat terlebih dahulu.
Sama halnya dengan tegel kera-
mik lantai pasangan tegel keramik
dinding perlu memperhitungkan
potongan kanan kiri.

Langkah kerja pemasangan keramik dinding adalah sebagai berikut:

Tentukan as dinding dan ketinggian pasangan tegel keramik.

Usahakan pemotongan kanan kiri seimbang dan lebih besar atau sama dengan ukuran
keramik yang akan dipasang.

Hitung jumlah keramik yang terpasang,kemudian ukur dari kanan kekiri.

Pasang benang tegak lurus pada lapisan kedua dari pinggir kanan dan kiri dengan kete-
balan spesi antara 1-2 cm Pasang landasan dari papan atau allumunium pada posisi
lapisan kedua dari bawah.Hal ini dimaksudkan agar pasangan keramik stabil dan rata

Materi Pelatihan Instruktur MTU 167


Pekerjaan ubin dan keramik

Pasang keramik secara berurutan lapis demi lapis atau dengan cara membuat frem
sebagai acuan kanan kiri,kemudian dipasang lapis demi lapis hingga selesai

1. 2.

Mengisi adukan Meletakkan tegel

168 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

3.

Memukul tagel

Materi Pelatihan Instruktur MTU 169


Pekerjaan ubin dan keramik

2. Sistem tipis (thin bed method)


Pemasangan keramik sistim tipis yang sekarang banyak dikembangkan dan dipakai
pada proyek sekala besar maupun kecil karena lebih praktis dan cepat dalam
pemasangannya.

Dan bahan adukan (mortar) yang dipakai adalah mortar redy mix yang dalam penjualan-
ya sudah dikemas dalam kantong/ zak dengan volume ( 5 kg, 20 kg, 25 kg dan 40 kg
). Bahan adukan ini diaplikasikan pada dinding dan lantai dengan ketebalan 3 – 5 mm,
untuk itu sistem pemasangan dengan adukan lem (latex) dinamakan cara tipis (Thin
bed method) pada sistim ini kerakik tidak boleh direndam. Ada beberapa keuntungan
pemasangan sistem tipis disbanding sistem tebal (Konvensional) yakni : berat sendiri,
tahapan pekerjaan, waktu pelaksanaan dan jaminan keramik tidak terlepas sedang
kerugiannya biaya relatif mahal,

Contoh prodak misalnya: AM, Lemkra, Mortar dll

Alat utama yang digunakan roskam bergerigi,waterpas, unting2, cidar, palu karet.

Waterpass

Roskam bergerigi

Unting-unting

Palu karet

Jidar

170 Materi Pelatihan Instruktur MTU

Anda mungkin juga menyukai