Anda di halaman 1dari 30

Rencana Anggaran Biaya

Beton Bertulang
KD 3.14 | XII BKP
MORTAR BETON BETON
BERTULANG
KOMPOSISI BETON BERTULANG

SEMEN PASIR KERIKIL AIR

BAHAN CAMPURAN TULANGAN BAJA


STRUKTUR
BETON
BERTULANG
PADA BANGUNAN
TULANGAN BETON
● Terdapat 2 jenis tulangan beton yaitu berupa besi polos
dan besi ulir
● Notasi simbol tulangan beton dalam membaca gambar
kerja ada dua :

1. Notasi simbol “ Ø “ digunakan untuk besi polos


contoh : Ø10-100 artinya tulangan besi polos
berdiameter 10mm dengan jarak 100mm antar
tulangannya

2. Notasi simbol “ D “ digunakan untuk besi ulir


contoh : 12D16 artinya tulangan besi ulir berjumlah 12
buah dengan diameter 16mm
PELAT BETON

Pelat beton adalah sebuah struktur yang dibuat untuk


keperluan seperti lantai bangunan, atap dan
sebagainya dengan bidang permukaan yang arahnya
horizontal.

Ketebalan bidang untuk plat sangatlah kecil bila


dibandingkan dengan panjang dan lebarnya.

Plat dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan


perbandingan panjang antara bentang panjang
terhadap bentang pendek.
BALOK BETON
Balok beton berfungsi untuk menyalurkan beban dari
pelat ke kolom yang pada akhirnya disalurkan ke
pondasi.

Pada umumnya, balok beton dicor secara monolit


dengan plat dan secara struktural bertulang tunggal atau
ganda.
KOLOM BETON

Kolom merupakan komponen suatu bangunan


bertingkat yang berfungsi sebagai penyalur
beban yang berasal dari beban diatas plat, berat
plat itu sendiri, dan balok yang kemudian akan
disalurkan ke pondasi.

Pada umumnya, kolom berbentuk bujur


sangkar, persegi panjang atau bulat.
PERATURAN BETON BERTULANG

• Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971


• SNI 2847-2013 Tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
• SNI 1726-2021 Tentang Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung maupun Non Gedung
• SNI 1727-2013 Tentang Beban Minimum untuk Pprancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain
• Permen Perindustrian RI No. 14 Tahun 2018 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia Baja Tulangan Beton
RENCANA
ANGGARAN BIAYA
PEKERJAAN BETON BERTULANG
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. 2. 3.
Mengidentifikasi Uraian Menghitung Volume Menentukan Harga Satuan dan
Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Beton Bertulang Koefisien Bahan dan Upah
Pekerja

4. 5.
Menghitung Harga Satuan Rekapitulasi RAB Harga
Pekerjaan Beton Bertulang Satuan Pekerjaan Beton
Bertulang
URAIAN PEKERJAAN BETON BERTULANG

BEKISTING PEMBESIAN
01 Pekerjaan bekisting dari
struktur beton
02 Pemasangan tulangan besi
hingga siap pasang

MIX BETON
03 Pembuatan beton mutu tertentu (K-
175, K-200, K-300)
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN

• Perhitungan ini meliputi perhitungan volume


pekerjaan sloof/balok dan kolom.
• Contoh perhitungan
Gambar disamping menunjukkan denah pondasi
bangunan pos sederhana 4 m x 4 m
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
• Dari gambar disamping bisa diambil ukuran :
1. Sloof/Balok
- Panjang sloof = 4+4+4+4 = 16 m
- Lebar sloof = 0,15 m
- Tinggi sloof = 0,2 m
- Tulangan utama = besi polos berjumlah 4
buah dengan diameter 10 mm
- Tulangan begel = besi polos diameter 8mm
dengan jarak 200 mm antar begel

- Rumus volume bekisting sloof/balok (m²)


v = panjang sloof x tinggi sloof x 2

v = 16 m x 0,2 x 2 = 6,4 m²
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
- Rumus volume beton sloof/balok (m³)
v = panjang sloof x lebar sloof x tinggi
sloof

v = 16 m x 0,15 x 0,2 = 0,48 m³

- Rumus volume tulangan utama


sloof/balok (m)
v = jumlah tulangan x panjang sloof

v = 4 x 16 = 64 m

- Rumus volume tulangan sengkang


sloof/balok (m)
v = pjg sengkang perbuah x jumlah sengkang
sehingga, diperoleh :
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
- Panjang 1 sengkang = keliling sengkang + kait
= (0,12 + 0,17 + 0,12 + 0,17) + (0,05 + 0,05)
= 0,68 m

- Jumlah Sengkang = (pjg sloof)/(jarak antar sengkang)


= 16/0,2
= 80 buah

Rumus volume tulangan sengkang sloof/balok (m)


v = pjg sengkang perbuah x jumlah sengkang

v = 0,68 x 80 = 54,4 m

- Total kebutuhan tulangan dengan panjang standar 12m/batang


Tulangan utama Ø10 = volume t.utama / 12 = 64 / 12 = 5,33 ≈ 6 batang
Tulangan Sengkang Ø8 = volume t.Sengkang / 12 = 54,4 / 12 = 4,53 ≈ 5 batang
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
- Volume tulangan utama dan Sengkang dikonversikan satuannya ke kg.
Berdasarkan Permen PUPR No. 28 Tahun 2016,
Ø10 panjang 12 m = 7,4 kg
Ø8 panjang 12 m = 4,74

- Volume tulangan utama (Ø10) = total besi tulangan utama x berat besi polos per batang

= 6 x 7,4 = 44,4 kg

- Volume tulangan sengkang (Ø8) = total besi tulangan sengkang x berat besi polos per batang

= 5 x 4,74 = 23,7 kg

Total volume tulangan sloof/balok = volume t.utama + volume t.Sengkang

= 44,4 + 23,7 = 68,1 kg


MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
• Dari gambar disamping bisa diambil ukuran :
2. Kolom
- Dimensi kolom = 15 x 15 cm
- Tinggi kolom = 3 m
- Jumlah kolom = 4 buah
- Tulangan utama = besi polos berjumlah
4 buah dengan diameter 10 mm
- Tulangan begel = besi polos diameter 8mm
dengan jarak 150 mm antar begel

- Rumus volume bekisting kolom (m²)


v = lebar kolom x tinggi kolom x 4

v = 0,15 m x 3 x 4 = 1,8 m² x 4 buah = 7,2m²


MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN

- Rumus volume beton kolom (m³)


v = luas penampang kolom x tinggi kolom

v = (0,15 m x 0,15) x 3 = 0,675 m³

- Rumus volume tulangan utama


kolom (m)
v = jumlah tulangan x tinggi kolom x
jumlah kolom

v = 4 x 3 x 4 = 48 m

- Rumus volume tulangan sengkang


kolom (m)
v = pjg sengkang perbuah x jumlah sengkang
sehingga, diperoleh :
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
- Panjang 1 sengkang = keliling sengkang + kait
= (0,10 + 0,10 + 0,10 + 0,10) + (0,05 + 0,05)
= 0,5 m

- Jumlah Sengkang = (tinggi kolom)/(jarak antar sengkang)


= 3/0,15
= 20 buah

Rumus volume tulangan sengkang kolom (m)


v = pjg sengkang perbuah x jumlah sengkang

v = 0,5 x 20 = 10 m

- Total kebutuhan tulangan dengan panjang standar 12m/batang


Tulangan utama Ø10 = volume t.utama / 12 = 48 / 12 = 4 batang
Tulangan Sengkang Ø8 = volume t.Sengkang / 12 = 10 / 12 = 0,83 ≈ 1 batang
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
- Volume tulangan utama dan sengkang dikonversikan satuannya ke kg.
Berdasarkan Permen PUPR No. 28 Tahun 2016,
Ø10 panjang 12 m = 7,4 kg
Ø8 panjang 12 m = 4,74

- Volume tulangan utama (Ø10) = total besi tulangan utama x berat besi polos per batang

= 4 x 7,4 = 29,6 kg

- Volume tulangan sengkang (Ø8) = total besi tulangan sengkang x berat besi polos per batang

= 1 x 4,74 = 4,74 kg

Total volume tulangan sloof/balok = volume t.utama + volume t.Sengkang

= 29,6 + 4,74 = 34,3 kg x4 = 137,2 kg


Menentukan Harga Satuan dan Koefisien
Bahan dan Upah Pekerja

• Harga upah dan harga bahan sangat tergantung dari lokasi pekerjaan, dan biasanya
didapat di PU Kota/Kabupaten setempat. Sedangkan sewa peralatan tergantung dari jenis
peralatan yang digunakan.

• Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga
kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :
Menentukan Harga Satuan dan Koefisien
Bahan dan Upah Pekerja

• Analisa harga satuan mengacu pada :


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor: 28/Prt/M/2016

Tentang Pedoman Analisis Harga


Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum. Perlu ditekankan disini bahwa
komponen overhead dan profit dengan
besaran 10 – 15 %.
Menentukan Harga Satuan dan Koefisien
Bahan dan Upah Pekerja
• Untuk acuan harga bahan material dari:
1. Harga pasar pada tiap daerah proyek.
2. HSPK (Harga Satuan Pokok Kegiatan) yang disusun oleh Dinas PUPR pada daerah masing-
masing.
CONTOH DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

No. Jenis Bahan Satuan Harga Satuan (Rp)


1 Paku 5 cm dan 7 cm Kg Rp 29.100,00
2 Papan 3/20 m³ Rp 3.622.500,00
3 Minyak bekisting Liter Rp 30.100,00
4 Besi beton Kg Rp 13.500,00
5 Kawat Beton Kg Rp 25.900,00
6 Semen PC 40 kg Zak Rp 63.000,00
7 Pasir cor m³ Rp 265.300,00
8 Batu pecah mesin ½ cm m³ Rp 243.300,00
9 Biaya air Liter Rp 6,00
CONTOH DAFTAR HARGA SATUAN UPAH

No. Jenis Bahan Satuan Harga Satuan (Rp)


1 Mandor OH Rp 158.000,00
2 Tukang OH Rp 110.000,00
3 Pembantu Tukang OH Rp 110.000,00
Menghitung Harga Satuan
Pekerjaan Beton Bertulang
Menghitung Harga Satuan
Pekerjaan Beton Bertulang
Menghitung Harga Satuan
Pekerjaan Beton Bertulang
Rekapitulasi Harga Satuan
Pekerjaan Beton Bertulang

Anda mungkin juga menyukai