Anda di halaman 1dari 48

3/4/2020

STRUKTUR baja

Bayzoni
2020

1
3/4/2020

Design Philosophy
• Perancangan struktur harus dilakukan untuk memenuhi kriteria
terhadap kekuatan, kemampuan layan dan ekonomis
• Kekuatan, berkaitan dengan integritas dan keamanan struktur
terhadap beban ekstrim. Struktur diperkirakan tetap bertahan
terhadap kelebihan beban tanpa kerusakan yang berarti
selama umur bangunan.
• Kemampuan layan, merujuk pada fungsi struktur dikaitkan
dengan penampakan, kemapuan bertahan, ketahanan pada
kondisi normal atau beban layan. Lendutan, getaran,
deformasi permanen, retak, dan korosi merupakan beberapa
hal yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan kemampuan
layan.
• Ekonomis, menekankan pada material keseluruhan, proses
konstruksi dan biaya tanaga kerja yang dibutuhkan untuk
perancangan, fabrikasi, perakitan/pemasangan, dan proses
pemeliharaan struktur.

Design Format - ASD

• Allowable stress design (ASD), tegangan elemen struktur


dihitung terhadap beban layan atau beban kerja dibandingkan
dengan tegangan yang telah direncanakan yang dinamakan
tegangan izin.
• Tegangan izin seringkali di eksperikan sebagai fungsi dari
tegangan leleh (fy) atau teganga tarik (fu) bahan dibagi dengan
faktor keamanan.
• Faktor keamanan diberikan untuk memperhitungkan pengaruh dari
kelebihan beban, kurang kekuatan, dan aprosimasi dalam analisis
struktur.
• Format umum pada allowable stress design:

dimana:
 Rn = tahanan komponen struktur yang diberikan dalam satuan tegangan
 Qni = tegangan yang dihitung berdasarkan beban kerja atau beban layan untuk
setiap tipe beban yang diberikan
 F.S. = faktor keamanan

2
3/4/2020

Design Format - LRFD


• Load and resistance factor design (LRFD) merupakan prosedur perencanan
keadaan batas yang probability-based
• Keadaan batas didefinisikan sebagai kondisi struktur atau komponen struktur
menjadi tidak aman atau tidak nyaman terhadap fungsinya. Pada perancangan
keadaan batas komponen struktur dirancang berkaitan dengan batas
kemanfaatannya baik kekuatan maupan kemapuan layan.
• Dalam pengembanga LRFD, membutuhkan faktor yang harus dikalikan dengan
beban layan dan tahanan nominal (kekuatan) dari batang atau sambungan
• Untuk memperhitungkan ketidaktentuan dalam estimasi beban layan, faktor beban
umumnya diterapkan lebih besar dari 1.
• Untuk merefleksikan variabilitas dalam perkiraan kekuatan batang atau sambungan,
maka tahanan nominal Rn dikalikan dengan faktor tahanan kurang dari 1.
• Untuk memastikan batang atau sambungan telah memenuhi kekuatan untuk
menahan beban layan, maka beban layan yang telah dikalikan dengan faktor beban
(beban berfaktor) harus tidak melebihi kekuatan rancang.

 Dimana fRn merepresentasikan kekautan rancang dan SiQni merepresentasikan kekuatan perlu

SNI 1729 - 2015

• DESAIN KEKUATAN IZIN (DKI)

3
3/4/2020

SNI 1729 - 2015

• DESAIN FAKTOR BEBAN DAN


KEKUATAN (DFBK)

KOMBINASI PEMBEBANAN
• SNI 1729 – 2015 (DKI)

4
3/4/2020

KOMBINASI PEMBEBANAN

• SNI 1729 – 2015 (DFBK)

PEMBEBANAN

5
3/4/2020

SNI 1727 - 2013

Perencanaan Balok
SNI 1729:2015

• Pendahuluan
• Perencanaan balok untuk momen lentur
(Pasal F)
• Perencanaan balok untuk geser (Pasal G)
• Perencanaan balok-kolom (lentur-aksial)
(Pasal H)

6
3/4/2020

Balok
• Definisi balok:
Komponen struktur yang menahan
beban transverse (tegak lurus
terhadap sumbu memanjang
komponen struktur)
• Berbagai jenis balok:
Joist
Lintels
Spandrels
Stringers
Balok Lantai

Joists

Balok-balok dengan jarak berdekatan


yang menopang lantai atau atap

7
3/4/2020

Lintels

Balok di atas bukaan (openings) pada


dinding, seperti untuk jendela atau pintu

Spandrels

Balok yang menopang dinding

8
3/4/2020

Stringers

Balok pada lantai atau tangga yang


searah dengan arah memanjang

Balok Lantai

9
3/4/2020

Penampang untuk Balok


Lentur

• Profil-I adalah yang paling umum dan


paling efisien digunakan untuk balok
• Profil-C (kanal) biasanya digunakan
untuk balok dengan beban yang kecil
(seperti, purlins). Tahanan lateral profil-C
relatif tidak terlalu baik, diperlukan
bracing (seperti, sag rod)

Tegangan Akibat Momen


Lentur
• Balok yang menerima momen lentur, M,
maka tegangan balok, fb, di setiap titik
dapat dihitung dengan

dengan,
fb→ tegangan pada balok, MPa
M → momen lentur, N-mm
y → jarak dari garis netral, mm
I → momen inertia penampang, mm4

10
3/4/2020

Tegangan Akibat Momen


Lentur
• Untuk balok dengan penampang persegi,
dan,maka garis netral berada di sumbu
simetri, dan y = c. Sehingga

dengan,
– c → posisi garis netral, mm
– S → modulus penampang, mm3
• Catatan:
• Tegangan maksimum yang terjadi di
bawah tegangan leleh

Tegangan Akibat Momen


Lentur

11
3/4/2020

Tegangan Akibat Momen


Lentur

Mekanisme Terjadinya Sendi Plastis

12
3/4/2020

Mekanisme Terjadinya Sendi Plastis

Momen Leleh vs Momen


Plastis

13
3/4/2020

Contoh 1

• Dari balok dengan penampang profil-T


dan Fy = 344.7 MPa berikut:

• Hitung :
– Momen leleh, momen plastis, faktor
penampang (shape factor)

Contoh 1

• Luas penampang,
• A = 8 1.5 + 6 2 = 24 in2
• A = 15,483.8 mm2
• Centroid,

• Momen inersia,

14
3/4/2020

Contoh 1

• Modulus elastis,

• Momen leleh,
– My = FyS = 344.7 0.41 × 106 = 141.3 kNm
• Modulus plastis,
Z = (8)(1.5)(0.75)+(6)(2)(3) = 45 in3 = 0.74 x 106 mm3
Catatan: posisi garis netral plastis sedemikian sehingga
luas tertekan = luas tertarik, C = T Y di dasar flens

Contoh 1

• Momen plastis,
– Mp = FyZ = (344.7)(0.74 × 106) = 255.1 kNm
• Faktor penampang (shape factor)

15
3/4/2020

BENDING STRENGTH
• For a member subjected to flexure, the
bending strength depends on the shape of
the member, width/ thickness or depth/
thickness ratios of its elements, location and
direction of loading, and the support given to
the compression flange.
• Higher strengths are assigned to
symmetrical and compact shapes.
• Flexural strength may be reduced, however,
based on the spacing of lateral supports that
prevent displacement of the compression
flange and twist of the cross section.
• The AISC LRFD specifications define
Compact sections are sections capable of
developing a fully plastic stress distribution

Klasifikasi Penampang
• Penampang plastis
– Penampang mampu mencapai momen plastis Mp, dan
mampu memberikan rotasi momen yang cukup utk pada
kondisi momen yg melebihi Mp tanpa tekuk lokal
• Penampang kompak (compact)
– Penampang mampu mencapai momen plastis Mp, tapi
tekuk lokal membatasi kemampuan penampang utk
memberikan rotasi momen setelah Mp tercapai
• Penampang nonkompak (non-compact)
– Penampang hanya mampu mencapai momen leleh My,
tekuk lokal membatasi kemampuan penampang utk
mencapai Mp
• Penampang langsing
– Penampang tidak mampu mencapai momen leleh My krn
tekuk lokal

16
3/4/2020

Klasifikasi Penampang

Klasifikasi Penampang

17
3/4/2020

Klasifikasi Penampang

Klasifikasi Komponen
• Klasifikasi komponen berdasarkan panjang tak terkekang
lateral komponen lentur
• Zone 1 – Komponen plastis atau tanpa tekuk torsi lateral
(lateral torsional buckling atau LTB)
– Komponen yang terkekang secara lateral di sepanjang
bentang, atau yang jarak antar kekangan lateralnya cukup
dekat, keruntuhan tekuk torsi lateral tidak terjadi
• Zone 2 – Komponen dengan tekuk torsi lateral inelastik
– Komponen yang panjang tak terkekangnya cukup besar,
sehingga sebelum penampang mampu mencapai kapasitas
lenturnya (tapi sebagian penampang sudah mengalami
leleh/inelastik), komponen sudah mengalami keruntuhan
tekuk torsi lateral
• Zone 3 – Komponen dengan tekuk torsi lateral
– Komponen yang panjang tak terkekangnya terlalu besar,
sehingga penampang belum mengalami leleh (masih
elastik), komponen sudah mengalami keruntuhan tekuk torsi
lateral

18
3/4/2020

Klasifikasi Komponen

Resume
• Ada 2 parameter kuat momen lentur pada suatu
komponen:
– Momen plastis Mp = FyZ
– Momen leleh My = FyS
• Kuat momen lentur maksimum yang mungkin
diberikan oleh sebuah penampang adalah momen
plastis Mp (seluruh penampang mengalami
leleh/plastis)
• Kuat momen lentur suatu komponen dipengaruhi
oleh:
– Klasifikasi penampang: compact, non-compact,
langsing
– Klasifikasi komponen: plastis, LTB inelastik, LTB
elastik
• Klasifikasi penampang →
• Klasifikasi komponen → Lb

19
3/4/2020

PERANCANGAN
KOMPONEN LENTUR

Asumsi pada Komponen Lentur


Titik-titik support dari balok terkekang
secara lateral (tidak bisa mengalami
perpindahan pada arah lateral dan tidak
bisa mengalami torsi)

20
3/4/2020

Penggunaan Bab F – SNI 1729:2015

Penggunaan Bab F – SNI 1729:2015

21
3/4/2020

Penggunaan Bab F – SNI 1729:2015

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

• Rasio lebar-terhadap-tebal ƛ

• Batasan rasio lebar-terhadap-tebal,

22
3/4/2020

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

23
3/4/2020

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

• Lebar pada elemen penampang


yang diperkaku adalah:
– Utk web dari profil canai panas (hot-
rolled),
• (Kasus 15) adalah jarak bersih antara
flens, dikurangi radius sudut pertemuan
setiap flens
• c (Kasus 16) adalah dua kali jarak dari
centroid ke muka bagian dalam dari flens
tekan, dikurangi radius sudut pertemuan

24
3/4/2020

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

• Lebar pada elemen penampang yang


diperkaku adalah:
– Utk web dari profil tersusun (built-up)
• ℎ (Kasus 15) adalah jarak antara deretan yg
berdekatan dari pengencang atau jarak bersih
antara flens-flens bila las digunakan
• ℎc (Kasus 16) adalah dua kali jarak dari centroid ke
deretan terdekat dari pengencang pada flens
tekan, atau muka bagian dalam dari flens tekan
bila las digunakan
• ℎp (Kasus 16) adalah dua kali jarak dari sumbu
netral plastis ke deretan terdekat pengencang
pada flens tekan atau muka bagian dalam dari
flens tekan bila las digunakan

Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b

• Lebar pada elemen penampang yang


diperkaku adalah:
– Utk flens dari profil canai panas (hot-
rolled) berongga,
• b adalah jarak bersih antara web-web, dikurangi
radius sudut bagian dalam pada setiap sisinya
• ℎ adalah jarak bersih antara flens-flens,
dikurangi radius sudut bagian dalam pada setiap
sisinya
• Jika radius sudut tidak diketahui, b dan ℎ harus
diambil sebagai dimensi terluar dikurangi tiga
kali ketebalan.

25
3/4/2020

PROFIL-I (SIMETRI GANDA)


DAN KANAL – PASAL F2

26
3/4/2020

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2
• Komponen menahan lentur terhadap
sumbu-kuat
• Klasifikasi penampang:
– Web → kompak
– Flens → kompak
• Kuat lentur ɸbMn adalah nilai minimum
untuk kondisi batas di antara:
– Kuat lentur yang dibatasi kuat lentur
penampang plastis (web dan flens adalah
penampang kompak) – Pasal F2.1
– Kuat lentur yang dibatasi kuat lentur tekuk-
torsi-lateral – Pasal F2.2
– Faktor reduksi kekuatan   = 0.90

27
3/4/2020

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

• Kuat lentur yang dibatasi kuat lentur


penampang plastis – Pasal F2.1

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

• Kuat lentur yang dibatasi kuat lentur


tekuk-torsi-lateral – Pasal F2.2
• Faktor modifikasi tekuk torsi lateral –
Pasal F1

28
3/4/2020

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

• Batasan panjang tak terkekang

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

• Klasifikasi panjang tak terkekang

29
3/4/2020

Profil-I (Simetri Ganda) dan Kanal –


Pasal F2

PROFIL-I (SIMETRI GANDA) –


PASAL F3

30
3/4/2020

31
3/4/2020

32
3/4/2020

33
3/4/2020

34
3/4/2020

35
3/4/2020

36
3/4/2020

37
3/4/2020

38
3/4/2020

39
3/4/2020

40
3/4/2020

41
3/4/2020

42
3/4/2020

43
3/4/2020

Periksa Penampang

44
3/4/2020

Lateral Torsional Buckling

Lateral Torsional Buckling

45
3/4/2020

Kontrol Penampang:

bf h
f   f  8.333 w   w  39.385
2  tf tw

E E
 pf  0.38   pf  10.97  pw  3.76   pw  108.542
Fy Fy

E E
 rf  1.0   rf  28.868  rw  5.7   rw  164.545
Fy Fy

Flens Web

"Compact" if  f   pf  "Compact" "Compact" if  w   pw  "Compact"

"Non Compact" if   pf   f   rf "Non Compact" if   pw   w   rw


"Slender" otherwise "Slender" otherwise

1
Zx  b f  t f  d  t f   
4

 tw  d  2  tf  2
Zx  5.221  10
5

2 1
Zy 
4
 tf  b f 
2
4

 d  2  tf  tw 2
Zy  1.042  10
5

Momen Plastis
8
M px  Zx  Fy M px  1.253  10

 
7

46
3/4/2020

Momen LTB

ho  d  tf ho  291


Iy  d  t f 2 11
3
2  b f  tf   d  tf   tw
3
4
Cw  Cw  1.075  10 J J 9.954  10
4 3

Iy  Cw
rts  rts  39.2
Sx

E 3
Lp  1.76  ry  c  1
Fy Lp  1.672  10

2
Jc
2  0.7  Fy 
Lr  1.95  rts 
E
 
 
J c 
 6.76    3
 Lr  4.991  10
0.7  Fy Sx  ho  Sx  h o
  E 

Cb  1.32 Lb  6000

2 2
 E  Lb 
J c
Fcr  Cb   1  0.078   
Sx  h o
 Lb 
2  rts  Fcr  168.654
 
 rts 

MnLTB1  Mpx 8
M nLTB1  1.253  10

 L L 
  Lb  L p 
7
MnLTB2  Cb  M px  M px  0.7  Sx  Fy  M nLTB2  8.881  10
 r p 

MnLTB3  Fcr  Sx 7
M nLTB3  8.112  10

47
3/4/2020

48

Anda mungkin juga menyukai