• Pengertian Balok
Balok adalah bagian dari struktur bangunan yang menerima beban
tegak lurus ( ┴ ) sumbu memanjang batang (beban lateral beban
lentur)
Beberapa jenis balok pada bangunan
• Joist : Balok-balok dengan jarak berdekatan yang menopang lantai
atau atap
• Lintels : Balok di atas bukaan (openings)
pada dinding, seperti untuk jendela atau
pintu.
• Spandrels : Balok yang menopang dinding
• Stringers : Balok pada lantai atau tangga
yang searah dengan arah memanjang
• Balok lantai
Perencanaan Balok – SNI 1729:2015
Perencanaan balok untuk momen lentur (Pasal F)
Perencanaan balok untuk geser (Pasal G)
Perencanaan balok-kolom (lentur-aksial) (Pasal H)
𝑴𝒙𝒀 𝑴𝒙𝑪 𝑴
𝒇= = =
𝑰 𝑰 𝑺
Dengan,
Note : Teg Maksimum yang terjadi di
C = Posisi garis netral, mm
bawah tegangan leleh
S = Modulus Penampang, 𝒎𝒎𝟑
Tegangan Akibat Momen Lentur
Tegangan Akibat Momen Lentur
𝜎
𝑀𝑃 𝑍
Faktor penampang (shape factor) : SF = =
𝑀𝑉 𝑆
Kondisi elastis
Kondisi inelastis
Kondisi plastis
Momen leleh vs Momen Plastis
Momen leleh, 𝑀𝑦 Momen Plastis, 𝑀𝑃
𝐹𝑦 𝑏𝑑 2 𝐹𝑦 𝑏𝑑 2 𝑑 𝑑 𝑏𝑑 2
𝑀𝑦 = ( ) ( 𝑑) = 𝑀𝑝 = 𝐶 =T = 𝐹𝑌
4 3 6 2 2 4
𝑀𝑛 = 𝑀𝑦 = 𝑆. 𝑓𝑥
𝑀𝑝 = 𝑓𝑥 .Z
* Utk penampang persegi Z = modulus plastis
Hitung
• Momen leleh, momen plastis, faktor penampang (shape factor)
Contoh 1
• Luas penampang,
A = (8) (1.5) + (6)(2) = 24 𝑖𝑛2
A = 15, 483.3 𝑚𝑚2
• Centroid,
8 1.5 0.75 + (6)(2)(1.5 + 3)
𝑌=
24
Y = 2.625 in = 66.675 mm
• Momen Inersia,
(8)(1.5)3 (2)(6)3
I= + (8)(1.5)(1.875)2 + + (2) (6) (1.875)2
12 12
• Modulus plastis,
Z = (8)(1.5)(0.75) + (6)(2)(3) = 45 𝐼𝑛3 = 0.74 𝑥106 𝑚𝑚3
Catatan: posisi garis netral plastis sedemikian sehingga
luastertekan = luas tertarik, 𝐶 = 𝑇 → di dasar flens
Momen plastis,
𝑀𝑝 = 𝐹𝑦 𝑍 = 344.7 0.74 𝑥 106 = 255.1 𝑘𝑁𝑚
6” + N
2’’ + N
4” + N
Hitung
• Momen leleh, momen plastis, faktor penampang (shape factor)
Klasifikasi Penampang
Penampang plastis
Penampang mampu mencapai momen plastis 𝑀𝑝, dan
mampu memberikan rotasi momen yang cukup utk pada
kondisi momen ygmelebihi 𝑀𝑝 tanpa tekuk lokal
Penampang kompak (compact)
Penampang mampu mencapai momen plastis 𝑀𝑝, tapi
tekuk lokalmembatasi kemampuan penampang utk
memberikan rotasi momen setelah 𝑀𝑝 tercapai
Penampang nonkompak (non-compact)
Penampang hanya mampu mencapai momen leleh 𝑀𝑦,
tekuk lokalmembatasi kemampuan penampang utk
mencapai 𝑀𝑝
Penampang langsing
Penampang tidak mampu mencapai momen leleh 𝑀𝑦
krn tekuk lokal
Klasifikasi Penampang
Klasifikasi Penampang
Klasifikasi Komponen
Klasifikasi komponen berdasarkan panjang tak terkekang lateral
komponen lentur
Zone 1 – Komponen plastis atau tanpa tekuk torsi lateral (lateral
torsional buckling atau LTB)
Komponen yang terkekang secara lateral di sepanjang bentang,
atau yang jarak antar kekangan lateralnya cukup dekat, keruntuhan
tekuk torsi lateral tidak terjadi
Zone 2 – Komponen dengan tekuk torsi lateral inelastik
Komponen yang panjang tak terkekangnya cukup besar, sehingga
sebelumpenampang mampu mencapai kapasitas lenturnya (tapi
sebagian penampang sudah mengalami leleh/inelastik), komponen
sudah mengalami keruntuhan tekuk torsi lateral
Zone 3 – Komponen dengan tekuk torsi lateral
Komponen yang panjang tak terkekangnya terlalu besar, sehingga
penampang belum mengalami leleh (masih elastik), komponen
sudahmengalami keruntuhan tekuk torsi lateral
Review 1
Ada 2 parameter kuat momen lentur pada suatu komponen:
Momen plastis 𝑀𝑝 = 𝐹𝑦𝑍
Momen leleh 𝑀𝑦 = 𝐹𝑦𝑆
Kuat momen lentur maksimum yang mungkin diberikan oleh sebuah
penampang adalah momen plastis 𝑀𝑝 (seluruh penampang mengalami
leleh/plastis)
Kuat momen lentur suatu komponen dipengaruhi oleh:
Klasifikasi penampang: compact, non-compact, langsing
Klasifikasi komponen: plastis, LTB inelastik, LTB elastik
𝑏 ℎ
Klasifikasi penampang ,
ℎ 𝑡
Klasifikasi komponen 𝐿𝑏
Tujuan Pembelajaran
Sesudah mempelajari materi ini, mahasiswa
diharapkan dapat :
• Melakukan analisis dan desain komponen
struktur yang memiliki kekangan lateral secara
menerus pada bagian sayap tekan.
• Memahami perilaku balok akibat lentur dua
arah
Pokok pembahasan
• Pendahuluan
• Lentur sederhanan profil simetri
• Perilaku balok terkekang lateral
• Desain balok terkekang lateral
• Lendutan balok
• Geser pada penampang gilas
• Beban terpusat pada balok
• Teori umum lentur
PERENCANAAN KOMPONEN
LENTUR
Asumsi pada Komponen Lentur
Titik-titik support dari balok terkekang secara lateral (tidak
bisa mengalami perpindahan pada arah lateral dan tidak bisa
mengalami torsi)
ℎ𝑝 (Kasus 16) adalah dua kali jarak dari sumbu netral plastis
ke deretan terdekat pengencang pada flens tekan atau
mukabagian dalam dari flens tekan bila las digunakan
Klasifikasi Penampang – Tabel B4.1b
Lebar pada elemen penampang yang
diperkaku adalah:
Utk flens dari profil canai panas (hot-rolled) berongga,
𝑏 adalah jarak bersih antara web-web, dikurangi radius
sudut bagian dalam pada setiap sisinya
ℎ adalah jarak bersih antara flens-flens, dikurangi
radiussudut bagian dalam pada setiap sisinya
Jika radius sudut tidak diketahui, 𝑏 dan ℎ harus
diambilsebagai dimensi terluar dikurangi tiga kali
ketebalan.
PROFIL-I (SIMETRI GANDA) DAN
KANAL – PASAL F2
Web dan Flens adalah Kompak
PROFIL-I (SIMETRI GANDA) DAN KANAL – PASAL F2
• Tabel F1.1
PROFIL-I (SIMETRI GANDA) DAN KANAL – PASAL F2
Komponen menahan lentur terhadap sumbu-kuat
Klasifikasi penampang:
Web → kompak
Flens → kompak
𝑬 𝑱𝒄 𝑱𝒄 𝟐 𝟎.𝟕 𝑭𝒚 𝟐
Pers. F2-5 = 𝑳𝒓 = 𝟏. 𝟗𝟓𝒓𝒕𝒔 + ( ) + 6.76 ( )
𝟎.𝟕𝑭𝒚 𝑺𝒙 𝒉𝒐 𝑺𝒙 𝒉𝒐 𝑬
Dimana,
𝟐 𝑰𝒚 𝑪𝒘
𝒓𝒕𝒔 =
𝑺𝒙
𝒉𝒐 𝑰𝒚
C= 𝟐 𝑪𝒘
𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑲𝒂𝒏𝒂𝒍
PROFIL-I (SIMETRI GANDA) DAN KANAL – PASAL F2
Utk 𝐿𝑏 ≤ 𝐿𝑝 kuat lentur tidak dibatasi kuat lentur tekuk – torsi lateral
Utk 𝑳𝒑 < 𝑳𝒃 ≤ 𝑳𝒓
Pers. F2-2 𝐿𝑏 − 𝐿𝑝
𝑀𝑛 = 𝐶𝑏 𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − 0.7𝐹𝑦 𝑠𝑥 ) ≤ 𝑀𝑝
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
Utk 𝐿𝑏 > 𝐿𝑟
𝐶𝑏 𝜋2 𝐸 𝐽𝑐 𝐿𝑏 2
𝐹𝑐𝑟 = 𝐿𝑏 2
1 + 0.078 𝑆𝑥 ℎ0 𝑟𝑡𝑠
𝑟𝑡𝑠