Anda di halaman 1dari 34

MATA KULIAH

STRUKTUR BAJA 2

TEKUK TORSI
LATERAL

Materi ini digunakan sebagai


bahan ajar Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas
Hasyim Asy’Ary Tebuireng
Jombang

PERTEMUAN 6
Oleh: Titin Sundari
Pendahuluan
• Perhatikan struktur balok tanpa kekangan lateral (lihat gambar)
• Pembebanan pd bidang web balok akan menghasilkan tegangan yg

sama besar antara titik A dan B. Namun adanya ketidaksempurnaan


balok dan eksentrisitas beban, maka akan mengakibatkan perbedaan
tegangan antara A dan B. Tegangan residu juga mengakibatkan distribusi
tegangan yg tidak sama sepanjang lebar sayap.

• Flens tekan dari balok dapat dianggap sebagai kolom. Sayap yg

diasumsikan sebagai kolom ini akan tertekuk ke dalam arah lemahnya


akibat lentur thd sumbu sprti 1-1. Namun karena web balok memberikan
sokongan untuk mencegah tekuk dalam arah ini, maka flens akan
tertekuk oleh lentur pd sumbu 2-2.
• Karena bagian tarik dari balok berada dalam kondisi
stabil, maka proses tekuk lentur dalam arah lateral
tersebut akan dibarengi dgn proses torsi sehingga terjadi
tekuk lentur torsi (lateral torsional buckling).

• Ada 2 macam sokongan lateral, yaitu:


1. sokongan lateral menerus yg diperoleh dengan
menanamkan flens tekan balok ke dalam pelat lantai
beton.
2. sokongan lateral pd jarak-jarak tertentu yg diberikan
oleh balok atau rangka melintang dg kekakuan yang
cukup.
Perilaku Balok I Akibat Momen Seragam
• Untuk menurunkan persamaan desain bagi balok yang
mengalami tekuk torsi lateral digunakan ilustrasi balok yang
menerima beban momen seragam yang tidak terkekang lateral.
• Beban momen tersebut menyebabkan tekanan konstan pada

flens sepanjang bentang tak terkekang.


• Hal ini mengakibatkan gaya tekan rata lebih rendah sepanjang

bentang tersebut .
• Gaya tekan yang lebih rendah ini mengurangi peluang terjadinya

tekuk torsi lateral


• Tekuk Torsi lateral adalah kondisi batas yang menentukan
kekuatan sebuah balok. Sebuah balok mampu memikul momen
maksimum sehingga mencapai momen plastis (Mp).
• Tercapai / tidaknya momen plastis, keruntuhan dari sebuah

struktur balok adalah salah satu dari peristiwa berikut :


1. Tekuk Lokal dari flens tekan
2. Tekuk local dari web dalam tekan lentur
3. Tekuk torsi lateral
Ketiga keruntuhan tersebut dapat terjadi pada kondisi elastis
maupun inelastis.
Balok dengan beban momen konstan tanpa kekangan lateral
• 
•Gambar di atas menunjukkan perilaku dari sebuah balok yang
di bebani momen konstan M dengan bentang tak terkekang L.
• Empat kategori dari perilaku balok tersebut adalah :

1. Jika L cukup kecil (maka momen plastis Mp tercapai


dengan deformasi yang besar. Deformasi yg besar
ditunjukkan oleh kapasitas rotasi dengan adalah faktor
daktilitas. Kemampuan berdeformasi (kapasitas rotasi)
adalah kemampuan menerima regangan flens yang besar
dengan stabil, perilaku ini di tunjukkan pada kurva 1.
• 
2. Jika L di perbesar shg , maka balok dapat mencapai
Mp namun dengan kapasitas rotasi lebih kecil (R<3). Hal ini
karena kurang cukupnya kekakuan flens dan atau web
untk menahan tekuk lokal, atau kurangnya sokongan
lateral untuk menahan tekuk torsi lateral. Perilaku inelastic
ini di tunjukkan oleh kurva 2.
3. Bila panjang bentang tak terkekang di perbesar lagi
( 𝐿𝑝 <𝐿<𝐿𝑟 ), maka M hanya mampu mencapai Mr
dengan kapasitas rotasi yang sangat terbatas. Tekuk lokal
flens dan web serta tekuk torsi lateral mencegah
terjadinya Mp.

4. Perilaku elastis (𝐿𝑟 < 𝐿), dengan tahanan momen Mcr di


tentukan oleh tekuk elastis, serta tekuk local flens,
tekuk local web dan tekuk torsi lateral.
Tekuk Torsi Lateral Elastis
• 
•Besarnya momen yang dapat ditahan oleh profil I akibat tekuk
torsi lateral:
• Untuk memeperhitungkan pengaruh momen tak seragam , SNI

03-1729-2002 (Pasal 8.3.1). Menyatakan bahwa momen untuk


kondisi tekuk lateral untuk profil I dan profil kanal ganda,
adalah :
Tekuk Torsi Lateral Inelastis
Lihat gambar

Hubungan deformasi dengan momen plastis, Mp


• Ketika Serat tekan mencapai regangan sebesar ε > εy = fy/E

maka keadaan seperti ini potensial terjadi torsi lateral inelastic.


• Meskipun kekakuan torsi tidak terlalu berpengaruh oleh

tegangan residu, namun tegangan residu ini berpengaruh

terhadap tahanan flens tekan.


• Akibat adanya tegangan residu maka tahanan momen

maksimum elastis adalah :


• Untuk mencapai kapasitas rotasi R<3, SNI 03-729-2002

(Tabel 8.3.2) Mengambil harga paling rendah yaitu :

• Bila kapasitas rotasi lebih besar R ≥ 3, Untuk di gunakan

dalam analisis plastis. SNI 03-1729-2002 (pasal 7.5.2)


mensyaratlkan :
• Jika hanya di kehendaki M = Mr, maka panjang bentang

tak terkekang diatur sedemikian rupa agar L = Lr,


Sehingga :

• Dengan :
Desain LRFD Balok I
• Setiap komponen struktur yang memikul struktur lentur
harus memenuhi persyaratan :

• Besarnya kuat nominal momen lentur dari penampang

adalah sebagai berikut :


• Agar Mn=Mp maka penampang harus kompak untuk

mencegah terjadinya tekuk lokal.


• Syarat penampang kompak sesuai dengan table 7.5-1

SNI 03-1729-2002 yaitu untuk flens ( b / 2tf ) dan ( h / tw )


tidak boleh melebihi λp. Selain harus kompak pengaku
lateral hrs diberikan shg panjang bentang tak terkekang L
tdk melebihi Lpd, dengan:
• Agar penampang dpt mencapai momen plastis Mp dengan

kapasitas rotasi R<3, maka penampang harus kompak, dan tidak


terjadi tekuk lokal. Pengaku lateral hrs diberikan shg panjang
bentang tak terkekang L tdk melebihi Lp, dengan:
• 

• Dalam kasus ini terjadi tekuk torsi lateral untuk


penampang kompak ( Kuat momen nominal didekati
dengan hubungan linear antara titik 1 (Lp, Mp) dg titik 2 (Lr,
Mr).
• Kuat momen lentur nominal dalam kasus ini di tentukan

dalam SNI 03-1729-2002 pasal 8.3.4 :


• Mr adalah kuat nominal yang tersedia untuk beban layan
ketika serat terluar penampang mencapai tegangan fy
(termasuk residu), dan dapat di ekspresikan sebagai :
• Panjang Lr diperoleh dengan:
• Kasus ini terjadi jika :

• Kuat momen lentur pada kasus ini harus di hitung


berdasarkan keadaan yang paling kritis dari tekuk lokal
flens, tekuk lokal web dan tekuk torsi lateral.
• Untuk membatasi terhadap tekuk local flens serta tekuk
local web SNI 03-1729-2002 pasal 8.2.4 merumuskan :

• Sedangkan kondisi batas untuk tekuk torsi lateral


ditentukan berdasarkan:
Batasan rasio penampang tak kompak di tentukan pada table berikut :
• Dengan factor pengali , Cb, di tentukan dengan persamaan :

• Kuat momen lentur nominal dalam kasus ini di ambil nilai yang

terkecil,
• Kasus ini terjadi jika L > Lr dan kelangsingan dari flens serta

web tak melebihi dari λr (penampang kompak).


• Kuat momen lentur nominal kondisi ini di tentukan :

• Dapat juga di tuliskan dengan variable X1 dan X2, sehingga

menjadi :
• Kuat momen lentur nominal akibat tekuk torsi lateral
Contoh Soal
• 1. Sebuah Balok bertumpu seperti pada gambar berikut :

• Beban merata terdiri dari 15% D dan 85% L, Beban terpusat terdiri dari 40%D

serta 60%L. Balok tersebut diberi sokongan lateral pada ujung-ujungnya serta
tiap jarak 2.25m. mutu baja adalah BJ37.
•Penyelesaian :

•Estimasikan apakah sokongan lateral cukup dekat untuk mendesain balok

agar dapat mencapai momen plastis . Asumsikan penampang kompak


untuk mencegah tekuk local dan balok berada dalam kasus 2.
•Panjang maksimal bentang tak terkekang aadalah :
• Periksa kuat momen lentur nominal dari penampang,
dengan menyertakan berat sendiri balok :
• Cek kelangsingan penampang :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai