Nu ≤ N n
Dimana
Nu = gaya normal tekan akibat beban berfaktor
Nn = kuat nominal tekan
= faktor reduksi (0,85)
KUAT TEKAN RENCANA (SNI)
Untuk c ≤ 1,5
Dimana
= Angka kelangsingan
Lk = Panjang tekuk
i = jari-jari girasi
kc = faktor panjang tekuk
L = Panjang batang
Panjang tekuk adalah jarak antara 2 “inflection point” (titik
dengan M = 0) pada sebuah batang tekan.
Faktor panjang tekuk (kc) nilainya tergantung pada
tahanan rotasi dan tahanan translasi ujung-ujung batang
tekan.
Nilai faktor panjang tekuk untuk tahanan ujung-ujung
batang “ideal” ditunjukkan pada gambar 3.1
GAMBAR 3.1
NILAI FAKTOR PANJANG TEKUK (KC)
UNTUK KOLOM PADA STRUKTUR PORTAL
Dimana
Lx,Ly = Panjang komponen struktur tekan arah x dan arah y
k = Faktor Panjang tekuk
i = jari-jari girasi
m = konstantan yang besarnya ditentukan dalam peraturan
Ll = jarak antar pelat kopel pada arah komponen struktur tekan
KOMPONEN STRUKTUR TEKAN TERSUSUN
Mu ≤ M n
Dimana
Mu = Momen lentur berfaktor
Mn = kuat nominal penampang
= faktor reduksi (0,90)
KUAT NOMINAL LENTUR PENAMPANG,
PENGARUH “TEKUK LOKAL”
ELEMEN LENTUR
Klasifikasi Kekompakan Elemen
2550
Fy
Fy dalam MPa
Fy dalam ksi
1680
Fy
ELEMEN LENTUR
Mn
Profil Mn =Profil
Mp = Zx fy 1.5 Profil
My
Kompak Tak-Kompak Langsing
Mp p
M n = M p (M p M r )
r p
2
Mn = M r r
Mr f
p r (harga kelangsingan)
Dimana :
Zx = Modulus penampang plastis sumbu x
fy = tegangan leleh baja
My = Sx . fy
Sx = Modulus penampang elastis sumbu x
Mr = Sx . ( fy – fr )
fr = Tegangan residu / tegangan sisa
70 MPa penampang buatan pabrik
115 Mpa penampang buatan di las
KUAT NOMINAL LENTUR PENAMPANG,
PENGARUH “TEKUK LATERAL”
q Z
LTB
(c) Tampak Atas
KATEGORI PENAMPANG LENTUR MENURUT
JARAK LATERAL BRACINGNYA (PENAHAN
LATERAL)
Plastis
Tekuk Inelastis Tekuk Elastis
Sempurna
Lb
Lp Lr
Mn
Plastik Mn = Tekuk
Mp = Zx fy 1.5Tekuk
My
Sempurna Inelastik Elastik
L Lp
M n = C b M p (M p M r ) Lb M p
Mp L
r p
2
Mr p p E
M n = M cr = Cb EI y GJ + I y I w
Lb Lb
(untuk profil baja WF dan kanal ganda)
Dimana :
J = Konstanta Puntir Torsi
Iw = Konstanta Puntir Lengkung
G = Modulus geser = 80.000 Mpa
A = Luas penampang profil
Cb = Koefisien Momen Lentur
≤ 2,30
Dimana :
Mmax = harga absolute momen maksimum pada segmen
Tanpa pengaku lateral pada sebuah balok (LB)
MA = harga absolute dari momen pada ¼ LB
MB = harga absolute dari momen pada ½ LB
MC = harga absolute dari momen pada ¾ LB
KUAT GESER NOMINAL (VN)
Vu ≤ V n
Dimana
Vu = Gaya geser berfaktor
Vn = kuat nominal geser penampang
= faktor reduksi (0,90)
2. Inelastis
3. Elastis
Dimana : Aw = d . tw
d = tinggi profil
KOMBINASI ELEMEN TEKAN DAN LENTUR
Nu
0.2
.N n (1)
Normal Dominan
Nu 8 M ux M uy
1 Nu
+ . + 0 .2
.N n 9 b M nx b M ny .N n
(2)
Momen Dominan
Nu M ux M uy
+ + 1
2. .N n b M nx b M ny
PERBEDAAN SNI 1729-2002 DAN SNI
1729-2015
Untuk Desain Komponen Struktur untuk Tekan
Pada kedua peraturan untuk menghitung kekuatan tekan
nominal (Nn) menggunakan rumus yang sama.
Akan tetapi, pada perhitungan tegangan kritis (Fcr)
terdapat perubahan ketentuan dan faktor ketahanannya
(c) berbeda seperti yang terlihat dibawah ini :
PERBEDAAN SNI 1729-2002 DAN SNI
1729-2015
PERBEDAAN SNI 1729-2002 DAN SNI
1729-2015
PERBEDAAN SNI 1729-2002 DAN SNI
1729-2015
Desain Komponen Struktur Untuk Lentur
Untuk menghitung kekuatan lentur nominal (Mn), terdapat
perubahan ketentuan seperti yang terlihat di bawah ini :