Anda di halaman 1dari 8

Ada 3 katergori Penampang : (Nilai P dan R → Tabel B4.1 Peraturan).

− Penampang kompak (“Compac Section”) : b/t < P


Penampang dapat mencapai tegangan plastis, sebelum menekuk.
− Penampang tidak kompak (“Non Compact Section”) : P < b/t < R
Penampang dapat mencapai tegangan leleh disebagian tempat
(belum seluruh penampang), sebelum menekuk.
− Penampang langsing (“Slender Compressin Element”) : b/t > R
Sangat tidak ekonomis untuk kolom, sehingga tidak boleh dipakai
sebagai kolom.

“Untuk kolom, penampang harus memenuhi katagori “compact” atau “non


compact” → b/t < R”

3.6.2. Menekuknya struktur tekan :


Ada 3 katagori kolom :
− Kolom panjang
Tegangan tekuk tekan < tegangan proporsional (P)
Kolom menekuk elastis P = y - R
R – tegangan residu (+ 0,3 y)
− Komlom pendek
Tegangan runtuh = tegangan leleh (y)
Karena sangat pendek, tidak terjadi tekuk saat kolom runtuh.
− Kolom menengah (Intermediate)
Pada saat runtuh, sebagian penampang telah mencapai tegangan leleh ( y).
Kegagalan karena leleh dan tekuk. Kolom menekuk INELASTIS. (pada
umumnya kolom masuk katagori ini)

− Batas kolom panjang → batas elastis


 2E Lk
Tegangan elastis : Fe = =p kelangsingan :  =
2 i
E
e = 
p

III - 8
− Batas kolom pendek → tanpa tekuk
Diambil   20
− Daerah antara batas kolom pendek dan kolom panjang merupakan kolom
menengah → daerah Inelastis.

fy

fp

+ 20 e 

inelastis elastis
Tanpa tekuk

3.7. Kekuatan Batang Tekan Secara Elastis


− Gaya tekuk elastis (Ncr) :
Ag fy
N cr = Ag = luas penampang bruto
c 2
Prameter kelangsingan kolom (c )

1 LK fy
c = fy = tegangan leleh
 r E
E = Modulus Elastis
1 fy
c =  LK = panjang tekuk
 E
LK = kC L
L = panjang batang tekan
kc = faktor panjang tekuk
 = kelangsingan komponen tekan
r = jari-jari kelembaman (=i)
LK I
= →r =
r A

III - 9
− Daya dukung Nominal SNI 03-1729-2002:
− Persyaratan kelangsingan :
b
− Kelangsingan elemen penampang (Tabel 7.5.1 Peraturan)  r
t
− Kelangsingan komponen struktur tekan  < 200
fy
N n = Ag f cr = Ag Nn = daya dukung nominal

fy
f cr = Ag = luas penampang utuh

fcr = tegangan kritis penampang
fy = tegangan leleh material
Untuk :
c  0,25 → = 1 → kolom pendek

1,43
0,25  c  1,2 →  = → kolom menengah (inelastis)
1,6 − 0,67c

c  1,2 →  = 1,25c 2 → kolom panjang (elastis)

fy
f cr =
fcr
=1 

fy 1,43
=
1,60 − 0,67c
fy
 = 1,25 c2
1,8

0,25 1,20 C
inelastis elastis

 fy
Menurut Tatacara PSBUBG dimana : c =
 E

− Untuk kelangsingan elemen penampang > r analisis kekutan dan


kelakuan dilakukan tersendiri, dengan mengacu pada metoda-metoda yang
rasional.

III - 10
− Kontrol Kekuatan Kolom :
Nu <  Nn Nu = gaya normal tekan akibat beban berfaktor
Nn = kuat nominal tekan
 Nn = kuat rencana tekan
 = factor reduksi 0,9 (DFBK)

3.8. Menurut SNI 1729-2015 :


Kuat Nominal Kolom : Pn = Ag Fer
Kuat Rencana Kolom : Pu = c Ag Fer
dimana Ag = Luas penampang utuh
Fer = Tegangan tekan kritis
Untuk perumusan Fer ada 2 persamaan :
− Perumusan Elastis : untuk kolom panjang (tekuk elastic) c  1,5

− Perumusan Inelastis : untuk kolom pendek dan kolom intermediate


(tekuk inelastic) c < 1,5

− Rumus Inelastis untuk c  1,5 :

Fcr = (0,658 Fy / Fe ) fy

− Rumus Elastis, untuk c  1,5 :

Fcr = 0.877Fe

kolom pendek
(Perumusan-perumusan ini
Fcr kolom kolom panjang
intermidiate memasukkan pengaruh
Fy tegangan sisa FR dan
rumus inelastis
ketidak lurusan batang
0,39 Fy c=1,5 tekan seperti anggapan
rumus elastis
ideal)
kL
e =
i

III - 11
KL
Dimana : =
i
 2E
Fe = 2

Fy  Fy
c = → c =
Fe  E
Untuk Batas Elastis : Fc = Fp Fp = Fy - FR
Fc = 0,444 Fy FR = 0,556 Fy

Fy Fy
c = = = 1,5
Fe 0,444Fy

 2E E
Fe = 2 = 0,444Fy → e = 
 0,444Fy

3.9. Angka Kelangsingan


LK
=  - angka kelangsingan
i
LK - panjang tekuk
i - jari-jari girasi

 Panjang tekuk adalah jarak antara 2 “inflection point” (titik dengan M = 0)


pada sebuah batang tekan.
LK = kCL kC – factor tekuk
L - panjang batang

 Faktor panjang tekuk (kc) nilainya tergantung pada tahanan rotasi dan tahanan
translasi ujung-ujung batang tekan.
 Nilai factor panjang tekuk untuk tahanan ujung-ujung batang “ideal”,
ditunjukkan pada gambar 7.6.1. (Peraturan)
 Untuk batang tekan yang merupakan bagian dari suatu rangka yang
bersambungan kaku (portal) nilai factor tekuknya ditentukan dengan
nomogram dari :
- Gambar 7.6.2 (a) (Peraturan) untuk portal tak bergoyang
- Gambar 7.6.2 (b) (Peraturan) untuk portal dapat bergoyang

III - 12
− Tak bergoyang → tahanan traslasi dianggap 
− Bergoyang tahanan → tahanan translasi dianggap 0

GA dan GB → perbandingan antara kekakuan kolom terhadap


kekakuan penahan ujung-ujungnya (kekakuan baloknya)

I I c − momen inersia kolom


 
 L c Lc − panjang kolom
G=
I I b − momen inersia balok
 
 L b Lb − panjang balok
Menurut Peraturan :
 Kolom dengan perletakan sendi (tidak kaku) → G  10,00
 Kolo dengan perletakan jepit (kaku) → G  1,0
 Untuk batang tekan dalam struktur segitiga, LK tidak boleh diambil kurang
dari panjang teoritis batang.
 Angka kelangsingan untuk batang tekan dibatasi sebesar 200.
max = 200

Nilai kc untuk kolom dengan ujung-ujung yang ideal

III - 13
(a) Nilai kc untuk komponen struktur tak bergoyang, dan
(b) untuk komponen struktur bergoyang

Contoh : 1
Suatu kolom dari WF 300 x 300 x 10 x 15 dengan tahanan ujung-ujung
jepit-sendi. L = 4000 mm.
Berapakah kekuatan rencana kolom tersebut, bila mutu Baja BJ 41 →
fy = 250 Mpa

Jawab : WF 300 x 300 x 10 x 15 A = 119.8 cm2 ix = 13.1 cm


iy = 7.51 cm d = 300 mm
bf = 300 mm r = 18 mm
NU NU
L
tb = 10 mm tf = 15 mm
h = d – 2 (tf + r) = 234 mm

▪ Kontrol Penampang :
(Kelangsingan elemen penampang Tbl. 7.5-1)

III - 14
bf 300 
= = 10.00 
2tf 2  15  bf
sayap :   r Penampang tidak
E 200000  2tf
R = 0.56 = 0.56 = 15.83 langsing
Fy 250 

(ok)
h 234 
= = 23.4 
tw 10  h
badan :   r
E 200000  tw
R = 1.49 = 1.49 = 42.14
Fy 250 

Kelangsingan komponen struktur :
lk
= → lk = kc l → jepit-sendi kc = 0.80
i
lkx 0.8  400
thd. sb x →  x = = = 24.43
ix 13.1
lky 0.8  400
thd. sb y →  y = = = 42.61 → menentukan!
iy 7.51

E 2 105
4.71 = 4.71 = 133.22 > λ = 42.61
fy 250

 2 E  2 (2105 )
Fe = = = 1087.19 MPa
2 42.612
Fcr = (0.658 ) Fy = (0.658 )  2500 = 2270.55 kg/cm2
( Fy / Fe) 0.23

Kuat Nominal : Pn = Ag Fcr = 119.8 × 2270.55 = 272012.45 kg


Kuat Rencana Kolom :  Pn = 0.9 × 272012.45 kg = 244811.2 kg

III - 15

Anda mungkin juga menyukai